Comedy and Indie: Milenia
Tampilkan postingan dengan label Milenia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Milenia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Februari 2024

Terobosan Terbaru, Mahasiswa Tim I KKN Undip Berhasil Menciptakan Sistem Administrasi Desa Untuk Mempermudah Masyarakat Membuat Surat Penting Berbasis Barcode

 


Loetju.id -  Pada tanggal 3 Februari 2024, di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Tim I KKN Undip memperkenalkan inovasi sistem administrasi masyarakat dengan menggunakan kode barcode. Salah satu penciptanya, Wahyu Arif Maulana, menyetujui usulan konsep pembuatan barcode yang berisi dokumen-dokumen penting yang sering digunakan oleh masyarakat yang didasari dengan sistem informasi.

Program ini bertujuan untuk menyediakan akses administrasi yang lebih mudah dan sederhana bagi masyarakat. Dengan terobosan ini, diharapkan masyarakat, terutama yang membutuhkan layanan administrasi di desa, akan merasakan kemudahan yang signifikan.

Untuk menjalankan inovasi ini, tim membuat sistem pelayanan yang efisien dan mudah diakses. Masyarakat hanya perlu memindai barcode yang dipasang di beberapa lokasi strategis seperti sekolah, kantor desa, dan poskamling. Setelah pemindaian, mereka akan diarahkan ke layar yang menampilkan berbagai opsi layanan seperti Surat Keterangan Usaha, Surat Keterangan Domisili, Surat Pengantar KTP, dan Surat Pengantar SKCK.

Meskipun demikian, tim menyadari bahwa program ini masih memiliki kekurangan praktis, di mana masyarakat harus mengunduh dan mencetak file terlebih dahulu sebelum membawanya ke kantor desa untuk ditandatangani oleh Kepala Desa. Oleh karena itu, mereka berencana untuk mengembangkan program ini dengan menggunakan basis NIK warga untuk membuatnya lebih praktis dan mudah. Mereka juga berkolaborasi dengan Tim IT Desa Bulakan untuk menyempurnakan terobosan ini di masa mendatang.




Editor:
Achmad Munandar

Selasa, 20 Februari 2024

Inovasi Pembelajaran Sejarah: Menumbuhkan Motivasi dan Pengalaman Pembelajaran Bermakna

 




Loetju.idPada hari Rabu, 24 Januari 2024, Sri Mulyati, S. Pd melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Kelas XI-1 SMA Negeri 3 Purworejo, Jawa Tengah, dengan fokus utama pada model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) berdiferensiasi. Langkah ini diambil untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik serta mengidentifikasi karakteristik penjajahan Jepang melalui pengalaman praktis.


Situasi: Tantangan dan Inovasi Pembelajaran

Latar belakang masalah yang dihadapi adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik, kurangnya kerja sama dalam diskusi kelompok, serta minimnya kunjungan mandiri ke lokasi terkait materi sejarah Jepang. Guru juga belum maksimal memanfaatkan model pembelajaran inovatif, menyebabkan peserta didik kehilangan minat dalam proses pembelajaran.

Sebagai solusi, Sri Mulyati, S. Pd memilih mengimplementasikan PJBL berdiferensiasi. Model ini tidak hanya memberikan tugas proyek nyata kepada peserta didik, tetapi juga mengajak mereka terlibat aktif dalam pengalaman dunia nyata. Diharapkan pendekatan ini dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan menghasilkan produk yang terkait dengan pelestarian bangunan peninggalan sejarah Jepang.


Aksi: Implementasi Langkah-Langkah Inovatif

Langkah pertama adalah memastikan integrasi inovasi dengan kurikulum dan materi ajar. Dalam hal ini, penulis menggunakan Aplikasi Ayo Sinau untuk membuat Asesment Diagnostik, Formatif, dan Sumatif. Proses penyampaian materi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan PPT dan video, meningkatkan kualitas penyampaian informasi kepada peserta didik.
Dalam proses implementasi, Sri Mulyati, S. Pd merancangeng Modul Ajar, Media Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik, Bahan Ajar, dan Instrumen Penilaian. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan dan efektivitas materi yang disampaikan kepada peserta didik.


Refleksi: Evaluasi Hasil dan Pengalaman Pembelajaran

Hasil refleksi dari teman sejawat dan peserta didik menunjukkan keberhasilan dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Peserta didik merespons positif terhadap penggunaan model PJBL berdiferensiasi, menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna.


Kesimpulan: Menumbuhkan Motivasi dan Pengalaman Pembelajaran

Melalui penerapan inovasi pembelajaran, terdapat peningkatan motivasi peserta didik, menciptakan pengalaman pembelajaran lebih bermakna, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata. Proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proyek nyata membuka potensi baru dalam pemahaman materi sejarah Jepang. Dengan demikian, inovasi pembelajaran menjadi kunci untuk membawa semangat baru dalam pendidikan.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2024 melaksanakan Pelatihan dan Pendampingan Perangkat Desa Tanggulanom Tentang Pengarsipan Melalui Teknologi Digital

 



Loetju.id - Dalam era digitalisasi ini, pengelolaan arsip menjadi semakin penting, termasuk bagi perangkat desa yang memiliki tanggung jawab untuk menyimpan dan mengelola berbagai dokumen penting. Salah satu cara efektif untuk mengelola arsip secara digital adalah melalui penggunaan Google Drive dan QR Code. Dengan adanya pelatihan khusus perangkat desa yang didampingi oleh mahasiswa KKN TIM I Undip 2024 dapat membantu memudahkan dalam pengerjaan pengarsipan dokumen. 

Google Drive merupakan layanan penyimpanan data online yang dikelola oleh Google. Dengan Google Drive, perangkat desa dapat mengupload dokumen-dokumen penting seperti surat-surat resmi, laporan kegiatan, dan data-data lainnya ke dalam sebuah ruang penyimpanan yang aman dan terjamin keberadaannya. Selain itu, Google Drive juga memungkinkan pengguna untuk berbagi dokumen dengan mudah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Sementara itu, QR Code atau kode QR adalah sistem pengkodean dua dimensi yang dapat menyimpan informasi dalam bentuk kode gambar. QR Code dapat digunakan untuk mengaitkan dokumen fisik dengan dokumen digital yang tersimpan di Google Drive. Dengan menempelkan QR Code pada dokumen fisik, perangkat desa dapat dengan mudah mengakses versi digital dari dokumen tersebut melalui pemindai QR Code yang terhubung langsung dengan Google Drive.


Untuk mengimplementasikan pelatihan pengarsipan melalui media Google Drive dan QR Code bagi perangkat desa, langkah-langkah berikut dapat diikuti:


1. Sosialisasi Penggunaan Google Drive
Perkenalkan kepada perangkat desa tentang manfaat penggunaan Google Drive dalam pengarsipan dokumen. Berikan penjelasan mengenai fitur-fitur yang tersedia dan cara mengatur folder serta berbagi dokumen dengan pihak lain.


2. Pembuatan Akun Google Drive
Bantu perangkat desa untuk membuat akun Google Drive secara individu atau bersama-sama sebagai tim. Lakukan proses pengaturan awal untuk memastikan keamanan akun dan data yang akan disimpan.


3. Pelatihan Penggunaan QR Code
Ajarkan perangkat desa tentang cara membuat dan mengaitkan QR Code dengan dokumen digital di Google Drive. Berikan contoh penerapan QR Code pada dokumen-dokumen fisik yang sering digunakan.


4. Praktik Lapangan
Berikan kesempatan kepada perangkat desa untuk melakukan praktik lapangan dalam mengupload, mengatur, dan berbagi dokumen menggunakan Google Drive serta QR Code. Berikan bimbingan langsung dan evaluasi untuk memastikan pemahaman dan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi tersebut.

Dengan pelatihan pengarsipan melalui media Google Drive dan QR Code, diharapkan perangkat desa dapat lebih efisien dalam mengelola dokumen dan informasi yang diperlukan. Pemanfaatan teknologi digital ini juga akan membantu meningkatkan keterbukaan dan aksesibilitas data bagi seluruh anggota komunitas desa. Semoga artikel ini bermanfaat dan sukses selalu untuk pengelolaan arsip di perangkat desa khususnya Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2024 Melaksanakan Program Peningkatan Keterampilan Pembuatan Poster/Pamflet sejarah yang Menarik Melalui Pelatihan Penggunaan APLIKASI Canva




Loetju.id - Pelaksanaan Program Monodisiplin mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2024 berfokus pada pelatihan yang nantinya akan memberikan outpun yang berkelanjutan. Dan dalam kegiatan ini memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desa Tanggulanom khususnya para guru SDN 1 Tanggulanom. Salah satu kegiatan  yang dilaksanakan adalah melakukan Peningkatan Keterampilan Pembuatan Poster/Pamflet sejarah yang Menarik Melalui Pelatihan Penggunaan APLIKASI Canva. 

Kegiatan KKN di desa  Tanggulanom lmenjadi kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan semangat yang tinggi, mereka pun mulai merencanakan pelatihan Canva kepada para guru SD. Canva dipilih sebagai alat yang cocok untuk membantu para guru dalam pembuatan materi pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi siswa-siswa mereka.

Para mahasiswa mulai merancang materi pelatihan Canva yang disesuaikan dengan kebutuhan para guru. Mereka mengatur sesi pelatihan dalam format yang interaktif dan mudah dipahami. Selain itu, mereka juga menyediakan panduan penggunaan Canva yang sederhana dan praktis agar para guru bisa langsung mengaplikasikannya dalam kegiatan mengajar mereka.

Hari pelatihan pun tiba. Para guru SD dengan antusias menyambut kedatangan para mahasiswa. Mereka sangat tertarik untuk belajar tentang penggunaan Canva dalam pembuatan materi pembelajaran. Para mahasiswa pun dengan sabar dan penuh semangat memandu para guru dalam langkah-langkah penggunaan Canva secara efektif.

Setelah beberapa jam pelatihan, para guru SD berhasil menguasai penggunaan Canva dan bahkan berhasil membuat materi pembelajaran yang menarik dan kreatif. Mereka sangat berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah memberikan pelatihan tersebut. Para guru merasa terinspirasi dan siap untuk mengimplementasikan penggunaan Canva dalam kegiatan pembelajaran mereka.

Kegiatan pelatihan Canva bagi para guru SD di desa tersebut merupakan salah satu contoh nyata bagaimana KKN dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, perubahan positif dapat terjadi dan memberikan dampak yang nyata bagi kemajuan pendidikan di desa tersebut.




Editor:
Achmad Munandar

Minggu, 18 Februari 2024

Pendampingan Penggunaan Aplikasi JKN Mobile dan layanan Whatsapp Chika & Pandawa untuk Digitalisasi Pelayanan Balai Desa

 






Loetju.idProgram Kerja yang dilakukan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I UNDIP 2023/2024 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Nguter adalah melatih perangkat Balai Desa Tanjungrejo untuk menggunakan aplikasi JKN Mobile dan Kontak Whatsapp layanan BPJS Kesehatan bernama Chika & Pandawa. Hal ini dilakukan dengan melakukan edukasi serta praktik langsung kepada beberapa perangkat desa serta beberapa warga yang ikut serta dalam demonstrasi aplikasi dan layanan kesehatan tersebut. 

Ada beberapa permasalahan yang sering dikeluhkan oleh warga Desa Tanjungrejo yang terkait dengan fasilitas kesehatan. Beberapa diantaranya yang paling umum yaitu tidak aktifnya BPJS Kesehatan saat ingin digunakan, kebingungan serta kekesalan warga dalam pengaktifan kembali BPJS Kesehatan, dan antrian layanan kesehatan yang terlalu lama walaupun sudah mengambil nomor antrian di tempat fasilitas kesehatan. Keluhan-keluhan ini pada umumnya mendorong masyarakat untuk meminta bantuan kepada para perangkat di balai desa.
 
Perkembangan zaman dan teknologi yang ada memungkinkan berbagai permasalahan kebutuhan masyarakat untuk terpenuhi serta diselesaikan secara mudah dengan akses online, tidak terkecuali dalam perihal pelayanan kesehatan. Walaupun begitu, Balai Desa Tanjungrejo secara umum masih menggunakan serta memberikan solusi dengan metode offline dalam pelayanannya. Program Kerja mahasiswa KKN UNDIP ini bertujuan untuk memodernisasi pelayanan yang diberikan oleh Balai Desa Tanjungrejo kepada para warganya, agar solusi yang diterima oleh warga lebih efektif dan efisien.

Dalam kegiatan edukasi dan demonstrasinya, aplikasi JKN Mobile dan Layanan Whatsapp Chika & Pandawa digunakan untuk melihat kondisi aktif tidaknya status BPJS Kesehatan, pengaktifan kembali status BPJS Kesehatan yang sudah tidak aktif, serta cara mendapatkan antrian untuk mendapatkan layanan kesehatan. Tanjungrejo, Sukoharjo, 24/01/2024.





Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Pojok Baca dan Literasi di SDN Bagusan Untuk Meningkatkan Minat Baca dan Melatih Siswa Dalam Berpikir Kritis

 


Loetju.id - Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Pojok Baca dan Literasi di SDN Bagusan. Program ini dilaksakan pada tanggal 23 Januari. Peserta yang menghadiri mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. 

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan dikumpulkannya anak-anak dari seluruh kelas ke dalam satu ruangan, lalu mereka membaca buku dilanjut dengan pemaparan materi mengenai pentingnya membaca, setelah itu menonton film pendek bersama lalu diakhiri dengan review film dan sesi tanya jawab.

Minat baca merupakan sikap positif yang dapat membantu dalam kehidupan. Kegiatan literasi yang dilakukan di SDN Bagusan berlangsung secara menarik karena para siswa tidak hanya mendapatkan sumber pengetahuan melalui bacaan tetapi dari pemutaran film pendek yanh berkaitan dengan sejarah. 

Setelah itu para siswa mereview dan menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan film tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung jangka panjang dan para siswa mendapatkan dampak positifnya. 




Penulis: 
Shiva Ayesha
Sejarah(FIB)


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2024 Menginisiasi Pemilahan Cerdas dan Kreativitas Pengelolaan Sampah dalam Rangkaian Kegiatan Kebonagung’s Zero Waste Heroes

 



Loetju.id - Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung (25-26/01/2024) – Kebonagung menjadi salah satu desa yang dijadikan objek Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Universitas Diponegoro. Menjadi desa terkecil kedua di Kabupaten Temanggung, Kebonagung menampilkan potensinya dalam sumber daya alam, manusia dan budaya. Memiliki sebagian besar penduduk yang bekerja sebagai petani, menjadikan Kebonagung kaya akan hasil pertanian yang melimpah, seperti cabai, jagung, padi, sawi, kacang panjang, dan sebagainya.

Sampah merupakan permasalahan yang dihadapi oleh semua elemen masyarakat. Industri, rumah tangga, pertanian, bahkan perkantoran erat kaitannya dengan sampah. Begitu juga dengan Desa Kebonagung, pengelolaan sampah yang baik menjadi idaman masyarakat. Saat ini, Desa Kebonagung sudah memiliki sistem distribusi sampah yang cukup baik. Setiap rumah menyediakan tempat sampah yang akan diangkut setiap dua kali dalam satu minggu. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan pun sudah baik, hal ini terlihat pada lingkungan desa yang bersih dan asri, serta kegiatan kerja bakti yang rutin dilaksanakan.

Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro, melalui rangkaian observasi, menemukan permasalahan sampah yang ada di Desa Kebonagung. Belum adanya pemilahan sampah secara mandiri oleh masyarakat dan tidak adanya kegiatan daur ulang sampah organik menjadi motivasi dilaksanakannya Kebonagung’s Zero Waste Heroes.

Membawa jargon “wes ora ono sampah”, kegiatan dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama, diberikan pemaparan materi dan praktik daur ulang sampah organik dengan pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme merupakan cairan fermentasi limbah dapur organik yang memiliki komposisi di anataranya, kulit buah, sayuran busuk, gula merah, dan air. Cairan ini, setelah dipanen dalam waktu 3 bulan, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, cairan pembersih serbaguna, pengusir hama, dan sebagainya.

Di hari kedua, Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro memberikan pelatihan daur ulang sampah anorganik. Potensi kemampuan ibu-ibu rumah tangga di Desa Kebonagung dalam merajut memotivasi Tim KKN untuk memberikan inspirasi membuat produk rajutan menggunakan plastik bekas. 

Kegiatan disambut hangat dengan respon positif masyarakat dan perangkat desa. “Seru sekali, kegiatannya sangat bermanfaat” tutur peserta kegiatan. Dengan dilaksanakan rangkaian kegiatan selama dua hari tersebut, Kebonagung diharapkan dapat menjadi desa yang tanggap dan peduli dengan isu sampah.



Penulis:
1. Adelina MGD Nainggolan (Akuntansi – FEB)
2. Ainun Hidayah (Teknik Sipil – FT)
3. Aisyah Zahra Difa’ul Haq (Arsitektur – FT)
4. Hilyatul Aulia El Azizi (Matematika – FSM)
5. Ibnu Achmad Fauzan (Peternakan – FPP)
6. Lailatul ‘Aziizah (Akuntansi – FEB)
7. Shiva Ayesha (Sejarah – FIB)

Dosen Pembimbingan Lapangan: 
Dr. dra. Rr. Hermini Susiatiningsih., M.Si

Lokasi KKN: 
Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Meningkatkan Cyber Awareness: Pentingnya Keamanan Data Pribadi dalam Penggunaan Smartphone di Desa Mojorejo


Pemaparan terkait Cyber Awareness di Balai Desa Mojorejo 
dan pembagian Leaflet kepada warga


Loetju.id - Di tengah kecanggihan teknologi digital, kesadaran akan pentingnya keamanan data menjadi semakin vital dan perlu ditingkatkan. Melihat kurangnya pemahaman warga Desa Mojorejo akan potensi bahaya siber, Chika Indriyanti Suryana, sebagai seorang mahasiswi KKN Tim 1 Universitas Diponegoro, merasa perlu untuk mengambil langkah dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesadaran cyber. Ia memilih untuk melakukan pemaparan tentang keamanan data di era digital, dengan harapan bisa memberikan warga pemahaman yang lebih mendalam terhadap ancaman tersebut.

Pemaparan dilakukan di Balai Desa Mojorejo, di mana warga dengan antusias menyambut informasi yang disampaikan. Dari pemaparan ini tidak hanya memberikan pemahaman mengenai bahaya siber, tetapi juga memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama terkait penggunaan perangkat smartphone. Juga menggarisbawahi pentingnya menjaga data pribadi dan memberikan panduan konkret tentang tindakan preventif yang dapat dilakukan.

Selain kegiatan di Balai Desa, pemaparan juga dilakukan dengan sosialisasi door to door, memastikan bahwa setiap warga mendapatkan pemahaman yang cukup tentang keamanan data. Dialog pribadi membuka ruang bagi warga untuk bertanya dan mendiskusikan topik tersebut, sambil mendapatkan panduan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka. Langkah ini memberikan sentuhan personal dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan benar-benar terserap dengan baik oleh setiap individu.

Sosialisasi Door to Door disertai pembagian leaflet 

Melalui upaya sosialisasi ini, harapannya adalah menciptakan lingkungan digital yang lebih aman di Desa Mojorejo. Dengan meningkatnya kesadaran akan keamanan data, diharapkan warga dapat mengadopsi dan menerapkan kesadaran  dalam menjaga privasi mereka sendiri. Ini tidak hanya akan melindungi mereka dari ancaman siber, tetapi juga akan membentuk fondasi yang lebih kokoh bagi komunitas dalam menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks. 




Penulis: 
Chika Indriyanti Suryana

Lokasi: 
Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo

DPL: 
Ir. Denis, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN.

Editor
Achmad Munandar

Sabtu, 17 Februari 2024

Mahasiswa KKN Undip Bantu Pelaksanaan Program IKD di Desa Bansari

 


Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro turut serta dalam membantu pelaksanaan program Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Desa Bansari, Kec. Bulu, Temanggung sebagai wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat. Umumnya, untuk mendapatkan IKD masyarakat harus datang ke kantor Disdukcapil atau kantor kecamatan. 

IKD harus diselaraskan atau diaktivasi sesuai data di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang bisa diakses dari komputer kecamatan dan Disdukcapil. Namun, melalui sinergi antara mahasiswa dan Disdukcapil Temanggung, masyarakat Desa Bansari hanya perlu datang ke balai desa untuk mengaktifkan akun IKD yang berarti cukup menempuh jarak zero kilometer (0 KM).


Program IKD merupakan inisiatif pemerintah untuk memperbarui sistem administrasi kependudukan dengan memanfaatkan teknologi informasi. IKD memungkinkan masyarakat untuk memiliki akses yang lebih mudah dan cepat terhadap dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Kependudukan (KTP) secara digital. IKD diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan keterjangkauan layanan publik di seluruh Indonesia. Program IKD ini juga terus ditekankan oleh Disdukcapil Kabupaten Temanggung dengan target 25 persen penduduk yang telah rekam data kependudukan akan melakukan aktivasi IKD.

Dalam pelaksanaan program IKD di Desa Bansari, sebanyak tujuh mahasiswa KKN Undip turut serta dalam berbagai tahapan program, mulai dari registrasi hingga aktivasi akun IKD. Kehadiran mereka memberikan dampak  yang signifikan dalam mempercepat proses pelaksanaan program serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan pentingnya Identitas Kependudukan Digital.

Program IKD ini berjalan selama lima hari di balai desa Bansari dan dilaksanakan bersama seluruh perangkat desa serta petugas Disdukcapil. Harapannya, program IKD ini dapat dilanjutkan oleh seluruh pihak terkait agar upaya kolaboratif ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

KKN TIM 1 Undip Membantu BAPPEDA Terutama Pemerintah Desa Bulakan Untuk Membantu Menurunkan Jumlah Anak Tidak Sekolah




Loetju.id - Bulakan, 28 Januari 2024 ‒ Baru-baru ini, Tim I KKN Undip di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang bersama Pemerintah Desa Bulakan bersatu untuk mengatasi permasalahan tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di daerah tersebut. Pada tahun sebelumnya, terdapat 140 anak usia sekolah di Desa Bulakan yang tidak melanjutkan pendidikan mereka, menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat. Kondisi ini menjadi krusial mengingat target program "Indonesia Emas" yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2045, sehingga menuntut penyelesaian cepat terhadap permasalahan pendidikan.

Dalam menghadapi tantangan ini, Tim I KKN Undip berkolaborasi dengan Pemerintah Desa serta pihak lain seperti PKBM Kecamatan Belik, Ketua RT, Bappeda Kabupaten Pemalang, dan pemuda Desa Bulakan. Mereka bersama-sama berkomitmen untuk menanggulangi permasalahan tersebut demi menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang, sejalan dengan visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai fondasi pembangunan bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, menjadi landasan utama bagi langkah-langkah yang diambil.

Untuk mengatasi permasalahan ATS, Tim I KKN Undip membentuk tim khusus yang terdiri dari Muhammad Nashiruddin Albani (Manajemen dan Administrasi Logistik), Naufal Yudho Wicaksono (Teknik Elektro), dan Hafid Mustakim (Akuntansi). 

Dengan data yang dikumpulkan oleh Naufal Yudho Wicaksono, pada Minggu (28/01/2024), tim langsung mendatangi setiap anak ATS di rumah mereka. Mereka berusaha memahami alasan di balik keputusan mereka untuk tidak melanjutkan pendidikan, memberikan motivasi, dan mengajak mereka kembali ke sekolah. Melalui kunjungan tersebut, tim berhasil mengidentifikasi beragam alasan di antaranya adalah kasus kekerasan, penyakit, dan pola pikir masyarakat yang mengutamakan pekerjaan daripada pendidikan.

Namun, upaya tim tidak sia-sia. Berkat kerja keras mereka dan dukungan pihak lain, sejumlah anak ATS berhasil kembali ke sekolah dan mengikuti program kejar paket. Harapan mereka adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, tidak hanya bagi generasi muda secara umum, tetapi juga khususnya bagi generasi muda Desa Bulakan, demi masa depan bangsa yang lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim I KKN Undip Berhasil Menciptakan Terobosan Terbaru Kepada Administrasi Desa Untuk Mempermudah Masyarakat Membuat Surat Penting

 




Loetju.id - Di Bulakan, pada tanggal 3 Februari 2024, Tim I KKN Undip di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Mereka memperkenalkan sistem pelayanan administrasi masyarakat yang dapat diakses melalui pemindaian kode barcode. Naufal Yudho Wicaksono, sebagai salah satu perintis ide ini, menyebutkan idenya yaitu pembuatan barcode yang berisikan surat-surat penting yang sering dibuat oleh Masyarakat. 

Salah satu mahasiswa Tim 1 KKN Undip ini juga menyatakan bahwa tujuan program ini adalah untuk memberikan kemudahan dan kesederhanaan dalam mengakses layanan administrasi kepada masyarakat. Dengan adanya terobosan ini, diharapkan masyarakat, khususnya yang ingin mengurus berkas administrasi di desa, akan mendapat bantuan yang signifikan.

Dalam implementasi terobosan ini, tim membuat pelayanan seefisien mungkin agar mudah diakses oleh masyarakat. Masyarakat cukup memindai barcode yang ditempatkan di beberapa lokasi strategis seperti sekolah, balaidesa, dan poskamling. Setelah pemindaian, masyarakat akan diarahkan ke layar yang menampilkan berbagai opsi layanan seperti Surat Keterangan Usaha, Surat Keterangan Domisili, Surat Pengantar KTP, hingga Surat Pengantar SKCK.

Meskipun demikian, tim menyadari bahwa program ini masih perlu ditingkatkan. Salah satu kekurangannya adalah keterbatasan praktisnya, di mana masyarakat harus mengunduh dan mencetak file terlebih dahulu sebelum membawanya ke Balaidesa untuk ditandatangani oleh Kepala Desa. Mereka berencana untuk mengembangkan program ini dengan basis NIK warga agar lebih praktis dan mudah. Kerja sama dengan Tim IT Desa Bulakan direncanakan untuk menyempurnakan terobosan ini ke depannya. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim I Undip Membuat dan Mensosialisasikan Pemasaran Pestisida dari Limbah Batang Tembakau dalam rangka Pemberdayaan Petani Desa Legoksari, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung




Loetju.id - Tembakau merupakan komoditas pertanian musiman yang umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok. Selain itu, tembakau berperan penting dalam bentuk cukai dan devisa sebagai penerimaan negara dan juga sebagai sumber pendapatan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Di Indonesia, perkembangan tanaman tembakau cukup pesat dan mudah ditemui. Akan tetapi tidak semua daerah dapat ditumbuhi tanaman tembakau. 

Salah satu daerah penghasil tembakau yang cukup terkenal adalah tembakau dari Desa Legoksari, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung, Jawa Tengah. Desa ini merupakan salah satu penghasil tembakau paling mahal, yaitu tembakau Srinthil. Meski begitu, perekonomian petani desa dirasa masih kurang sejahtera, karena sistem penjualan tembakau di desa ini masih memakai sistem juragan, dimana segala keputusan terkait harga tembakau tergantung pimpinan atau juragan.

Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) mengandung nikotin yang tinggi. Bagian tanaman yang dijadikan bahan baku rokok adalah bagian daun. Sedangkan batang dan akarnya hanya dibakar saja. Padahal batang tembakau mengandung kurang lebih 18% nikotin yang tak hanya digunakan dalam kandungan rokok, tetapi juga dapat digunakan sebagai racun saraf yang bekerja sebagai antagonis dari reseptor asetil kolin. Nikotin bekerja sangat cepat dan merupakan racun yang sangat toksik bagi hewan tingkat tinggi. Maka dari itu batang tembakau dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan pestisida alami yang dapat membasmi serangga seperti ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida). 

Pestisida ini juga berpotensi untuk diproduksi secara komersial agar perekonomian desa semakin membaik. Dari latar belakang tersebut, KKN Tim I Undip Desa Legoksari berinisiatif mengadakan Program Pemberdayaan Petani Desa melalui Pemanfaaatan Limbah Batang Tembakau untuk Pembuatan Pestisida. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap petani dan pemuda desa tentang cara memanfaatkan limbah batang tembakau dengan baik untuk memperbaiki ekonomi petani desa.

Dari latar belakang tersebut, KKN Tim I Undip Desa Legoksari mengadakan Program Pemberdayaan Petani Desa melalui Pemanfaaatan Limbah Batang Tembakau untuk Pembuatan Pestisida. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap petani dan pemuda desa tentang cara memanfaatkan limbah batang tembakau dengan baik untuk memperbaiki ekonomi petani desa. 

 
Program ini diawali dengan studi literatur dan eksperimen pembuatan pestisida dari batang tembakau. Percobaan diawali dengan merendam 400 gr batang tembakau yang telah dihancurkan, kemudian ditambahkan detergen sebanyak 1 sendok teh dan air sebanyak 1 liter. Fermentasi dilakukan selama 1 hari. Hasil fermentasi diuji coba dengan perbandingan kadar larutan : air yaitu 1 : 10. Uji coba dilakukan pada tanaman cabai dengan pengamatan selama 3 hari.


   
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pestisida batang tembakau dilakukan di Balai Desa Legoksari dengan sasaran kelompok tani dan pemuda Desa Legoksari. Materi yang dipaparkan antara lain mengenai seluk beluk batang tembakau, cara pembuatan pestisida dari tanaman tembakau, pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan produksi, penerapan protokol kesehatan dalam pembuatan dan menggunakan pestisida, lingkungan yang efisien untuk pekerja pertanian, pengelolaan keuangan untuk proses pembuatan pestisida, dan pemasaran hasil produk pestisida dari limbah batang tembakau. 

Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pestisida dari limbah batang tembakau. Hasil dari fermentasi batang tembakau selanjutnya dapat digunakan kelompok tani untuk digunakan di ladang tumpangsari setempat. Selain hal tersebut pestisida ini dapat dipasarkan secara konvensional maupun digital dalam rangka peningkatan ekonomi desa Legoksari.

Dengan diadakannya program multidisiplin ini, harapannya dapat menambah wawasan masyarakat Desa Legoksari mengenai pembuatan pestisida batang tembakau sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyediakan pestisida alami dengan memanfaatkan komoditas pertanian di desanya sendiri. Selain itu dengan memasarkan produk pestisida limbah tembakau dapat memberdayakan UMKM pertanian desa sehingga dapat memperbaiki perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan baru di Desa Legoksari.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z