Comedy, Indie and Creativity

Comika

Selebrita

Gen Z

Indie

Video

Sabtu, 17 Mei 2025

5 Sebab Film Animasi Jumbo Bisa Mendapatkan Penonton Jumbo

 


Loetju.id - Kabar gembira dari dunia perfilman tanah air terutama genre animasi, untuk kali pertama dalam sejarah Indonesia bahkan Asia Tenggara film animasi berjudul Jumbo mampu meraih jumlah penonton yang juga Jumbo. Hingga artikel ini ditulis pada tanggal 17 Mei 2025 film yang disutradarai oleh Standup Comedian Ryan Adriandhy telah meraih 9,6 juta penonton menjadi film nomor 2 paling laris sepanjang masa di bawah KKN di Desa Penari itupun termasuk angka re-release (angka original run KKN di Desa Penari sudah terlampaui pada jumlah 9.2 juta).

Jumlah penonton yang diraih Jumbo masuk kategori anomali karena baru pertama kali terjadi pada film animasi Indonesia sehingga nyaris semua kalangan masih turut serta menganalisis apa sebab fenomena ini.

Fun fact, bang Ryan dan Visinema selaku production House menghabiskan total 5 tahun produksi hingga akhirnya dirilis. Dalam sebuah kesemparan podcast bersama channel review film Cine Cribe bang Ryan berjanji Bikin Spesial Show Stand Up Comedy tidak live Jika Film Animasi Jumbo Tembus 2 Juta Penonton dan spesial show secara live jika film Jumbo besutannya tembus 4 juta penonton dan sudah terlewati beberapa waktu yang lalu.

Dan menurut kami berikut adalah 5 Sebab Film Animasi Jumbo Bisa Mendapatkan Penonton Jumbo:


1. Kualitas
Waktu 5 tahun menjadi sangat whorth it ketika melihat kualitas animasinya yang banyak penonton bilang mendekati kualitas Pixar Disney. Bagaimanapun kualitas sebuah film animasi sangat jadi penentu laku tidaknya di pasaran.


2. Cerita yang relate
Faktor cerita yang benar-benar bisa diterima semua umur dan kalangan juga jadi kunci sukses. Tidak hanya anak-anak yang dewasa juga bisa menikmatinya.


Baca juga:


3. Tayang di waktu yang tepat
Jumbo dirilis pada liburan lebaran di mana biasanya keluarga mencari film yang bisa dinikmati bersama orang tua dan anak-anak. Ditambah berkah banyak libur long weekend yang jadi pendongkrak, hal ini bisa dilihat dari grafik meningkatnya jumlah penonton pada hari libur panjang.


4. Viralitas
Era sosial media yang juga merambah ke anak-anak membuat sesuatu yang viral segera menyebar dengan cepat dan membuat orang penasaran. Hal ini dialami Jumbo dengan viralnya di media sosial orang-orang yang awalnya belum tahu jadi tahu dan ingin menonton ke bioskop.


5. Theme Song
Lagu-lagu dalam filmnya easy listening dan mudah diingat, kini juga viral dinyanyikan dalam banyak kesempatan serta dicover oleh banyak orang.


Oke sobar Loetju, demikian postingan kita kali ini tentang 5 Sebab Film Animasi Jumbo Bisa Mendapatkan Penonton Jumbo, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Una Bunga Di Persimpangan Rasa, Lewat Single Terbaru “Tanya Hati”




Loetju.idUna Bunga kembali menyapa pendengarnya lewat single baru berjudul Tanya Hati. Kali ini, bukan tentang religi, tapi tentang perasaan yang sering kali kita alami diam-diam, bingung. 

Lagu ini bercerita soal momen bimbang ketika pikiran tentang mantan muncul, lalu kita bertanya-tanya… balikan nggak ya? Tapi kalau nggak balikan juga ternyata aku baik-baik aja, kok. 

Yang bikin lagu ini unik, aransemen musiknya terdengar ceria banget, tapi liriknya justru cukup galau. “Aku suka banget lagu-lagu yang kayak gitu, yang musiknya ngangkat tapi isi hatinya tuh dalam. Jadi kayak... ketawa tapi sambil mikir,” kata Una sambil ketawa kecil. Untuk promosi lagunya Una mempercayakan kepada Orbitenar Entertainment.

Menariknya lagi, Tanya Hati adalah lagu pertama Una yang direkam secara profesional di studio. “Pas pertama kali masuk studio, aku deg-degan banget. Tapi justru itu yang bikin pengalaman ini jadi berkesan.

Seru, rame, dan penuh cerita. Banyak masukan juga dari orang-orang terdekat yang bikin lagunya makin matang dan relate.” cerita Una Setelah merilis dua lagu religi, Tanya Hati jadi langkah awal Una menjelajah genre pop secara lebih terbuka. 

Rencananya? Masih ada beberapa lagu lagi yang siap menyusul. “Pelan-pelan aku lagi siapin EP juga, doain aja semoga semua prosesnya lancar dan lagunya bisa jadi teman buat siapa pun yang lagi mikir hal yang sama kayak aku di lagu ini,” tutup Una. 

Single “Tanya Hati” dari Una Bunga sudah bisa kalian akses di seluruh digital stream platform kesayangan kalian.



Jumat, 09 Mei 2025

Inveigh Hadir Lagi dengan Single “Bertahan”: Buat Kalian Yang Tiap Hari Rasanya Ingin Resign"

 


Loetju.idSetelah setahun berlalu akhirnya unit garage/indie punk Malang, Inveigh merilis single terbaru yang berjudul “Bertahan”. Sebuah anthem untuk para pekerja yang jenuh akan rutinitas yang akan hadir pada Mei 2025 ini.

Inveigh adalah band indie punk/garage asal Malang, Jawa Timur, yang terbentuk pada akhir 2023. Band ini merupakan proyek supergrup yang beranggotakan musisi-musisi berpengalaman dari skena musik underground Malang, seperti Julius Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle), dan Raditia Putra (Young Savages) .

Musik Inveigh menggabungkan energi garage punk dengan nuansa alt-rock dan grunge, terinspirasi oleh band-band seperti The Bronx, The Ghost of a Thousand, Pure Love, Gallows, dan The Damned Things .

Pada 1 Juni 2024, mereka merilis EP debut berjudul Dinamika melalui Haum Entertainment. EP ini berisi lima lagu yang menggambarkan krisis paruh baya dari perspektif pria Indonesia urban usia 30-an, dengan lirik yang jujur dan reflektif dalam bahasa Indonesia .

Kini dengan single "Bertahan" Inveigh bercerita tentang pengalaman kerja yang pernah dialami oleh vokalisnya saat menjadi karyawan, serta situasi serupa yang kini dirasakan oleh sang drummer. Lagu ini merefleksikan kejenuhan dan rasa muak akibat rutinitas kerja yang monoton namun terpaksa dijalani. 

“Single ini bercerita tentang pengalaman kerja ku dulu waktu jadi marketing, dan juga pengalaman yang lagi dirasain sama drummer kami sekarang. Mungkin lebih ke rasa jenuh dan muak karena rutinitas kerja yang gitu-gitu aja. Tapi ya pada akhirnya tetap dijalanin juga. Keluh kesah para pekerja kayak biasanya capek, muak, tapi tetap ditelan.” ujar Julius.

Proses produksi single "Bertahan" dari band Inveigh dimulai pada 2 Maret yang bersamaan dengan take lagu lainnya dengan sesi rekaman drum di Creatorix Studio. Selanjutnya, pada 10 Maret, gitar dan bass direkam di 202 Sonic Lab, sebuah home recording milik Eltria sang gitaris. Vokal direkam pada 14 Maret di Haum Studio. Terakhir, proses mixing dan mastering dilakukan pada 8 April di Griffin Studio. Tanggal 27 April, akhirnya proses mixing dan mastering selesai.

Setelah rilis single “Bertahan” ini, rencananya Inveigh akan merilis lagu selanjutnya dengan featuring vokalis tamu. Vokalis tamu ini sedang dicari dan di kepala mereka ada beberapa kandidat. Banyak kemungkinan yang bisa dimunculkan selain kandidat yang telah terpikir.
Single “Bertahan” akan hadir di semua DSP pada 9 Mei 2025.


Tentang Inveigh:
Inveigh adalah Indie Punk asal Malang, Jawa Timur yang beranggotakan Julius Bagus (Vokal), Anizar Yasmeen (Bass), Eltria Raffi (Gitar), dan Raditia Putra (Drum). Inveigh membuat ramuan indie punk, hardcore dan garage rock. Berawal dari niat Julius yang sudah lama ingin membuat band rock, lalu ia mengundang Anizar. Inveigh baru merekrut anggota penuh setelah band post-hardcore Take This Life yang digawangi oleh Julius selesai melakukan reuni pada April 2023. Inveigh melakukan debut live pada 14 April 2024, kemudian pada 1 Juni 2024, Inveigh resmi merilis EP pertama mereka "Dinamika" di Bandcamp dan pada 23 Agustus 2024 di DSP. Kini mereka hadir kembali dengan single “Bertahan” tentang rutinitas monoton yang mengundang niat resign.

Senin, 05 Mei 2025

Mahasiswa UNDIP Perkenalkan Kekayaan Budaya Indonesia di Inggris melalui Rangkaian Program Interaktif di University of Leicester

 

Loetju.id - Leicester, Inggris (13/11/2024) - Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun akademik 2024–2025 di University of Leicester menggelar serangkaian kegiatan pengenalan budaya sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertaraf internasional. Dalam semangat dalam pertukaran budaya, mereka menyelenggarakan 10 program unggulan yang bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada komunitas global, khususnya sivitas akademika di Inggris.

Program ini disusun sebagai respons atas pentingnya membangun pemahaman lintas budaya di tengah masyarakat internasional. “Kami ingin membawa Indonesia ke tengah-tengah masyarakat dunia, melalui pendekatan yang kreatif, edukatif, dan penuh makna,” ujar salah satu mahasiswa peserta program.


Sorotan Utama: Batik Workshop di Global Fusion Fest


Salah satu kegiatan utama adalah Batik Workshop dalam rangkaian acara Global Fusion Fest University of Leicester yang dilaksanakan oleh Niken Ayu Larasati sebagai Mahasiswi KKN Undip penerima beasiswa IISMA. Dalam kegiatan ini, peserta diajak melukis langsung motif batik Indonesia seperti Parang, Kawung, dan Mega Mendung pada tote bag kanvas kecil yang dapat mereka bawa pulang. Selain kegiatan artistik, peserta juga memperoleh pemahaman tentang filosofi dan nilai budaya di balik motif-motif tersebut. 

Sebagai bagian dari perayaan Hari Pahlawan, mahasiswa juga menyelenggarakan program budaya yang bertajuk “Leistari”, sebuah inisiatif budaya yang menghadirkan berbagai kegiatan interaktif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada komunitas internasional di University of Leicester. Program Unggulan Lainnya Meliputi:

1. Batik Corner - Pameran seni batik interaktif dari berbagai daerah di Indonesia.

2. Heroes Day - Pengenalan kuliner khas Indonesia seperti nasi kuning dan tempe orak-arik.

3. Booklet Lagu Daerah & Booth Audio - Edukasi lagu-lagu tradisional lengkap dengan audio interaktif.

4. Peta Budaya Lewat Batik - Pengenalan geografi Indonesia melalui batik bermotif peta daerah.

5. Website Wonderful Indonesia - Portal digital berisi budaya, wisata, dan visual interaktif Indonesia.

6. Pemberian Oleh-oleh Khas Indonesia - Souvenir untuk dosen sebagai bentuk apresiasi.

7. Jumat Berkah: Masak Bersama - Kegiatan memasak kuliner Indonesia di asrama internasional.

8. Rangkaian Tarian Tradisional - Penampilan Tari Maumere dan tari modern-bernuansa tradisional.

9. Program 1+1 Budaya Indonesia - Diskusi dan presentasi interaktif tentang budaya dan wisata Indonesia.

Program ini tidak hanya memperkenalkan budaya secara pasif, tetapi juga mengajak partisipasi aktif dari masyarakat internasional melalui kegiatan langsung dan teknologi digital. Para mahasiswa berharap kegiatan ini dapat memperkuat hubungan antarbangsa dan membentuk citra positif Indonesia di mata dunia.


Penulis: Niken Ayu Larasati
Pembimbing: Triyono, S,H., M.Kn.

Kamis, 17 April 2025

Daftar Penampil Line Up Standup Fest 11, 12, 13 Juli 2025 Ada Comika MLI

 


Loetju.id - Gelaran paling dinanti di skena standup comedy tanah air bakal datang lagi tahun ini. Standup Fest yang gelar oleh komunitas Standupindo akan dihelat selama tiga hari yaitu 11, 12 dan 13 Juli 2025 bertempat di Istora Senayan Jakarta.


Daftar Comika Penampil Standup Fest 

Hari Pertama 11 Juli 2025:
- Abraham Tino
- Adriano Qolbi
- Ali Akbar
- Ardhit Erwandha
- Arie Keriting
- Bintang Bete
- Bonar Manalu
- Budikopi
- Coki Pardede
- Deki Sutrisna
- Dewangga
- Dono Pradana
- Haryadi Wahuy
- Ikal
- Ikhsaniois
- Ilham Abayy
- Kamal Ocon
- Kang Ripay
- Khairul Umam
- Khalid Noer
- Kucuy Aduy
- Mo Sidik
- Oza Rangkuti
- Pandu Dunia
- Popon Kerok
- Ramos Ambarita
- Ridho Maza
- Rifqi Elmo
- Rindradana
- Rio Dukamtubun
- Rizal Zaid
- Rizky Ambon
- Ronald S.K
- Sammy Notslimboy
- Sapar
- Thoriq Alqdrie
- Tretan Muslim 
- Upit
- Wietzsyahrul
- Shiunk Dorantes




Hari Kedua 12 Juli 2025:



Hari Ketiga 13 Juli 2025:









Setelah Legowo, Firstrate Ungkapkan Perasaan Berserah Diri di Single Kedua "Give In"

 


Loetju.idSurabaya, 10 Januari 2025 - Setelah merilis single “Springtime” pada 2024 lalu, unit Alt-punk Surabaya, Firstrate akhirnya merilis single kedua yang berjudul “Give In” pada 10 Januari 2025 di Bandcamp Haum Entertainment. Single ini merupakan track ke-2 dari LP yang akan dirilis Firstrate mendatang yaitu ”Give In/Face It”. Single ini berdasarkan sebuah karakter fiktif berumur 22-27an yang diciptakan untuk LP Passage of Time dari Firstrate mendatang. Bagus adalah seseorang yang optimis dan penyemangat. Sisi negatifnya, dia adalah orang yang suka memendam perasaan dan bimbang. Dapat dikatakan dia adalah karakter yang memiliki sifat ambivert. Hal tersebut direfleksikan pada kehidupan sehari-harinya yang terkadang menurutnya baik atau buruk.

“Bagus adalah karakter yang muncul setelah kami menulis lirik lalu mengkompilasi lirik tersebut. Ternyata bisa dirangkai dalam sebuah kisah dengan tokoh Bagus,” kuak Sholehuddin

“LP yang akan berjudul Passage of Time ini kami dimaksudkan untuk menjadi cara hidup dan refleksi pada cermin itu sendiri. Melalui semua itu, Kami mencoba untuk mengisi semua pengalaman diri kami ke dalam lagu, membuatnya semuanya dapat dipahami satu sama lain. Setiap kegembiraan, kesedihan, dan rasa syukur dapat ditemukan di LP ini. Tidak peduli apa yang akan Kami lakukan, selalu ada cara untuk menjadi lebih baik,” tambah Sholehuddin

Di lagu “Give In”, dikisahkan bahwa banyak momen yang sudah dilewati oleh si Bagus, namun masih nihil dan tidak seperti apa yang diharapkan. Walaupun begitu, Bagus merefleksikan dirinya sendiri, apakah dia harus merelakan apa yang sudah berjalan atau terjebak dalam perangkapnya sendiri. Bagus pun memberikan bold statement “Aku harus bergerak, jika tidak aku pun akan terperangkap dalam labirin”.

Lagu “Give In” pula merupakan track pengingat bagi para anggota Firstrate untuk perilisan album mendatang. Dengan urutan yaitu setelah single “Springtime” yang dihitung sebagai demo, dan “Give In”, kemudian akan muncul single ke 3 sebelum menuju album penuh mereka.

Produksi single “Give In” juga bebarengan dengan lagu lainnya yang dimulai sejak bulan November sampai  Desember 2023 yang direkam di Self Recs Studio dengan  Engineer, Mixing, Mastering single ini oleh Alwan Hilal Album Passage of Time sendiri sudah selesai sejak 2024 dan sekarang menjalani proses pasca produksi.

Single “Give In” sudah bisa dibeli dan distream di Bandcamp Haum Entertainment sejak 10 Januari 2025 dan akan rilis di semua DSP dalam waktu dekat di 2025 ini.

ABOUT FIRSTRATE: 

Firstrate adalah sebuah band yang dinisiasi oleh Sholehuddin (Voorstad) dan Gemilang (Raousse) sejak April 2023. Dalam perjalanannya, band ini kemudian berkembang menjadi formasi beranggotakan Sholehuddin (Vocal), Gemilang (Guitar dan Vokal), Alwan (Drum), Asa (Bass), dan Lambang Akbar (Guitar). Firstrate adalah wujud gairah para inisiatornya untuk bermain rock alternatif dengan campuran heartland rock dari Menzingers dan Gaslight Anthem, britpop ala Stone Roses dan Oasis, hingga post-hardcore klasik maupun revival ala Moving Targets, Husker Du dan Militaire Gun. Kini single ke-2 mereka yang berjudul “Give In” siap menjadi pembuka 2025 Firsrate untuk khalayak ramai.


-alfan-

“Angkara” Pelengkap Trilogy Single Indahnya Pohon Cemara Menuju Debut EP

 


Loetju.id - Indahnya Pohon Cemara yang lebih akrab dikenal dengan sebutan IPC kembali merilis single keempat nya “Angkara” salah satu lanjutan single trilogy di tahun 2023, gimana untuk menuju EP mini album IPC nantinya. Band yang digawangi oleh Eland (Vokal), Yax_Koleez (Gitar), Danial (Gitar), Yudhiz (Bass), Tiffano (Drum), Rizky_Otong (Trumpet), Fery (Trumpet), Willy (Trombone), Hery (Trombone), Harmawansyah (Tenor_Sax). Dan di Single “Angkara” ini masih mempertahankan gaya asli Indahnya Pohon Cemara, yang jelas membikin mereka semangat terus dalam menjalani bermusik di jalur Ska Core, serta tidak luput juga dibantu Mas Reza_Rezroll Studio selaku Sound Engineering music kami.
Single “Angkara“ adalah terinspirasi Peperangan di Gaza yang tak kunjung usai, dimana membawa dampak yang menyakitkan bagi seluruh Dunia. Penduduk Palestina dilanda kelaparan, sanak saudara telah tiada dan tidak punya tempat tinggal untuk berlindung.

Dibawah naungan Label Siderise Records. Single ini dirilis dan tersedia di kanal streaming digital tanggal 19 Januari 2025, di seluruh platform music digital world wide.

Harapannya semoga Single “Angkara” ini bisa diterima disemua kalangan penikmat musik, “Bersiaplah untuk terhanyut dalam nada dan lirik yang menggugah hati, dan jadilah saksi akan movement itu serta jangan lupa berbagi kegembiraan ini dengan orang-orang terdekatmu,“ pungkas Yax_Koleez dan Danial (Gitaris).

Selasa, 04 Maret 2025

Unit Emo asal Malang Reconcile Rilsi Single Drowned in Static Bercerita Tentang Jelajahi Perjalanan Emosional Dari Realita Yang Semu

 



Loetju.id - Malang, 7 Maret 2025 - Unit emo asal Malang, Reconcile yang kini digawangi oleh Dava (Vokal/ Gitar), Nabil (Lead Gitar), Zidane (Bass), dan Chelsey (Drum) kembali menunjukan kemampuannya dalam merangkai musik yang emosional dengan maxi single terbarunya “Drowned in Static”. Maxi single ini berisikan 2 lagu yang berjudul ”Numb” dan “Somewhere you can find” yang juga pembuka dari album yang akan dirilis dalam waktu dekat dan kini sedang menjalani masa produksi. Maxi single “Drowned in Static” juga penanda babak baru Reconcile bersama record label Haum Entertainment yang juga dari Malang.

Berbeda dengan EP Faint Reflection sebelumnya, Kedua single yang merupakan cikal bakal album ini mengangkat tema yang lebih universal. 

“Tema maxi single “Drowned in Static” kali ini adalah tentang bagaimana seseorang telah dibohongi oleh realita yang diberikan, sehingga membuat seseorang kehilangan arah dan jatuh jauh tenggelam dalam kehampaan. Lagu ini menggambarkan dengan jujur rasa sakit dan kehampaan yang dialami aku sendiri,” jelas Dava

Maxi single ini merupakan gambaran cerita awal kisah seseorang yang nantinya akan dilengkapi alur ceritanya seiring berjalannya proses pembuatan album. Rilisan ini diharapkan dapat menjadi teman bagi siapapun yang pernah merasakan kehampaan dan kekosongan yang diakibatkan oleh ketiadaan dari realita itu sendiri. Untuk tema album nanti, Reconcile terus  menjelajahi kedalaman emosi manusia, kali ini dengan fokus pada tema kebohongan yang dihadirkan oleh sebuah realitas semu. 

Produksi maxi single “Drowned in Static” sendiri dimulai pada 20 Desember 2024. Kedua lagu tersebut ditulis oleh Dava Hendra dan diproduksi oleh Reconcile, dengan komposisi yang digarap oleh Zidane Marvelo, Chelsey Agustine, Nabil Zuhdi, dan Dava Hendra. Proses rekaman dilakukan oleh Dava Hendra, sementara mixing dan mastering ditangani oleh Yudhistiro Lilo P di W8 Project Studio. Untuk aspek visual, artwork dibuat oleh Dava Hendra, dengan foto artwork hasil bidikan Ridho Enggar, serta sesi pemotretan band yang ditangani oleh Gavin Putra. 

Maxi single “Drowned in Static” akan hadir menemani momen-momen puasa dan ngabuburit para pendengar di semua digital streaming platform dan bandcamp Haum Entertainment pada 7 Maret 2025. (alfan)

Sabtu, 22 Februari 2025

Solois Bogor, Arom Dywarna Tuliskan Kerinduan Kepada Sang Kekasih di Single debut "Aksarindu"

 



Loetju.id - Arom Dywarna adalah moniker dari Agung Prabowo dari kota Bogor untuk proyek musik solo yang membawakan nuansa modern folk nya. Arom Dywarna memulai langkahnya dengan memproduksi lagu pada tanggal 7 Desember 2024 berjudul “Aksarindu”. Judul “Aksarindu” sendiri berasal dari gabungan dua kata yaitu aksara dan rindu yang berarti rindu yang tertulis dalam aksara. Lagu ini menceritakan sesuatu tentang kebimbangan pasangan ketika mereka diuji oleh jarak, dan lagu ini mengajak pasangan untuk saling bertahan kala diuji oleh jarak. Lagu ini berbicara kepada siapa saja yang mengalami hal serupa (LDR).

Proyek solo ini berawal dari sebuah impian lama untuk menciptakan sebuah lagu. Arom kemudian bertemu dengan salah satu anggota band One More Light yaitu Randa. Mereka pun sering bertukar pikiran tentang dunia musik hingga berlanjut ke sesi produksi. 

“Jadi semua berawal dari interaksi saya dengan Randa secara daring. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat sebuah karya lagu yang berjudul "Aksarindu" sebagai single pertama untuk awal karir di dunia industri musik. Saya memutuskan untuk mengusung genre folk, dan kemudian dibantu oleh beberapa anggota yaitu Randa dan Rezy One More Light sebagai produser di lagu ini, akhirnya lagu ini menjadi lagu folk dengan sentuhan modern,” ujar Arom

Arom mengaku bahwa dirinya mengusung genre American Folk, Pop, dan Rock. Perpaduan musik folk dan pop alternatifnya menawarkan pengalaman musik yang lebih analog dengan sentuhan pop yang easy untuk para pendengar musik.

Produksi “Aksarindu” dimulai sejak 7 Desember 2024 sampai selesai tanggal 7 Januari 2025. Durasi yang cukup singkat untuk sebuah single debut. Dalam fase produksi, Arom dibantu oleh Randa dari band sophistipop Malang, One More Light. 

“Awalnya saya kenal sama Randa aja, sering ngobrol juga sama Randa kalo saya tertarik sama lagu dia yang di One More Light. Lalu saya mulai dikenalin sama semua personil yang lain. Akhirnya saya mulai coba coba menulis lagu, terus di pra produksi kami sering ada sesi daring gitu. Nah, pas fase produksi saya baru memberanikan diri ke Malang untuk take vokal dan ketemu sama One More Light,” tutur Arom 

Produksi “Aksarindu” dikerjakan oleh Arom Dywarna dan Randa Kresna Putra Pangestu, dan Pradhita Wahyu Alfarezy dari One More Light sebagai komposer. Untuk lirik, ditulis dan dinyanyikan oleh Arom Dywarna. Randa Kresna Putra Pangestu turut menyumbangkan vokal latar dan permainan gitar akustik, sementara Pradhita Wahyu Alfarezy mengisi gitar utama. Benny K. Wijaya menambah nuansa dengan permainan keyboard-nya. 

Produksi lagu ini dipimpin oleh Pradhita Wahyu Alfarezy, Randa Kresna Putra Pangestu, dan Benny K. Wijaya selaku produser. Proses rekaman dilakukan di Rama Project Studio, dengan mixing dan mastering oleh Rama Satria Mahriadi. Cover artwork untuk lagu ini dikerjakan oleh Nindi Cahya Sahputra yang juga vokalis One More Light, sementara dokumentasi foto ditangani oleh Kuy Studio.

Single “Aksarindu” bisa didengarkan di seluruh DSP online pada 14 Februari 2025 bertepatan pada hari Valentine. -alfan-

Unit Emo Malang, Enitine Rilis Debut EP " Nightmare Blunt Rotation"

 



Loetju.id - Malang, 24 Januari 2025 - Band emo terbaru asal Malang, Enitine, resmi rilis EP debut mereka bertajuk nightmare blunt rotation. EP yang berisi empat lagu ini telah tersedia di berbagai platform streaming digital, seperti Spotify, Apple Music, Bandcamp, dan YouTube pada 7 Februari 2025.

Dibentuk pada awal tahun 2024, Enitine mulai menarik perhatian publik lewat single debut mereka, “Blunt Trauma,” yang dirilis pada April 2024. Lagu ini kini juga menjadi bagian dari EP nightmare blunt rotation yang merupakan sebuah throwback yang memadukan elemen emo klasik dengan sentuhan modern. Karakter suara gitar yang "twinkly" namun tetap penuh drive menjadi ciri khas dari Enitine. Melalui EP ini, Enitine ingin membawa pendengar ke dalam perjalanan emosional sembari memberikan interpretasi baru terhadap sound emo yang mereka usung. 

Enitine sendiri beranggotakan Kent/Caca (vokal dan gitar), Farhan (gitar), Rafi (bass) dan Jibril (drum). Mereka mengusung musik yang terinspirasi dengan sound-sound emo kekinian atau 5th wave emo dan mengaku sebagai band emo.

“Kami ingin membawa pendengar ke dalam perjalanan emosional yang intens sekaligus menawarkan perspektif baru terhadap musik emo,” ungkap Kent Hisham Athhar, vokalis sekaligus penulis lirik Enitine.

“Setiap lagu di EP ini adalah potret dari perjuangan batin yang banyak dari kita alami, terutama ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dalam hidup,” tambah Kent
EP nightmare blunt rotation menggali tema besar tentang keraguan dalam berdamai atau melawan kesalahan masa lalu. Setiap lagu menyoroti pergulatan batin seseorang, baik dalam hubungan yang tidak sehat maupun kecanduan. Kent menjelaskan bahwa pengalaman pribadinya menjadi inspirasi utama dalam menulis lirik. EP nightmare blunt rotation berfokus pada tema besar keraguan antara berdamai atau melawan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu. Setiap lagu dalam EP ini mengeksplorasi bagaimana seseorang bergulat dengan keputusan-keputusan yang ia buat, baik dalam memilih masuk ke hubungan yang tidak sehat maupun tenggelam dalam kebiasaan kecanduan.

Tema ini mencerminkan pengalaman pribadi vokalis sekaligus penulis lirik dalam EP ini. Menurutnya, dunia di sekitarnya seringkali dipenuhi dengan penyesalan dan keputusasaan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh alasan yang tidak masuk akal atau kesalahan pribadi yang tidak bisa dikoreksi. Rasa bersalah dan refleksi mendalam ini membuat dirinya merasa mere human atau “hanya manusia biasa” terutama setelah merasa terasing dan tidak terhubung dengan dirinya sendiri saat mengalaminya juga.

Konten EP nightmare blunt trauma banyak berbicara mengenai kegelisahan seorang mantan pecandu menuju kehidupan yang bersih disertai keinginan untuk lepas dari kenangan hubungan toksik bersama mantan. Seperti pada dua track pembuka yang menggambarkan pergulatan spiritual untuk lepas dari narkoba pada lagu “Lake For Swans” dan lagu “Alice” yang terinspirasi dari vokalis band alternatif Amerika, Alice In Chains yang juga meninggal karena overdosis speedball pada 2002 dengan menuangkannya secara metaforis pada lagu ini. Dua lagu penutup menjadi fase pelepasan diri dari kenangan hubungan toksik dengan lagu “Blunt Trauma” yang terinspirasi dari film Jim Carrey Eternal Sunshine of The Spotless Mind yang mendambakan mesin penghapus kenangan. Kemudian ditutup oleh track “Me vs The Killing Comfort” yang menggambarkan keputusan destruktif untuk bertahan dalam hubungan toksik. 

“Ada banyak rasa bersalah dan refleksi mendalam di balik lagu-lagu ini,” tambah Kent. “Saat kita merasa terasing atau tidak terhubung dengan diri sendiri, itu adalah saat kita paling menyadari sifat manusiawi kita yang penuh kekurangan.”

Judul EP sendiri, nightmare blunt rotation, berasal dari istilah populer tentang pengalaman masa lalu melepas kegelisahan secara instan dengan menghisap sebuah blunt dalam situasi sosial yang canggung atau tidak nyaman. Enitine menggunakan istilah ini sebagai metafora untuk suasana dan cerita kontras yang hadir dalam lagu-lagu mereka.

Proses penulisan dan aransemen untuk nightmare blunt rotation selesai pada Agustus 2024. Rekaman dilakukan di Haum Studio dari September hingga Oktober 2024, dengan durasi rata-rata 5-6 jam per lagu. Mixing dan mastering diselesaikan oleh Axel Kevin dari Haum Studio hingga Januari 2025.

“Kami banyak terinspirasi dari band seperti Old Gray, Foxtails, Prawn, dan Mom Jeans,” kata bassist Muhammad Rafi Pratama.

“Kami juga menambahkan elemen-elemen unik dalam produksi, seperti reverb dan delay berlebih pada ‘Lake for Swans’ untuk menciptakan atmosfer yang mistis,” kuak Kent

EP nightmare blunt rotation adalah langkah pertama Enitine dalam memperkenalkan suara mereka kepada dunia. Kent mengungkapkan bahwa band ini tidak akan terjebak dalam satu genre atau gaya tertentu. 

“Kami ingin terus bereksperimen dan mengeksplorasi berbagai elemen musik dalam karya-karya mendatang,” tutup Kent.

Dengar EP nightmare blunt rotation di semua platform streaming pada 7 Februari 2025. 


-alfan-

Comika

Politika

Gen Z