Comedy, Indie and Creativity: Milenia
Tampilkan postingan dengan label Milenia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Milenia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 November 2024

Legalitas Pembentukan Pokdarwis Sebagai Unsur Pengelola dalam Penting dalam Membangun Pariwisata Berkelanjutan



Loetju.id -  Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, (Minggu, 3/11/2024) Mahasiswa Anggota Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik, Alfarizi Dwiki Hartanto yang merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Dibawah Bimbingan Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU melaksankan program kerja dengan tajuk “Membangun Desa Wisata: Urgensi dan Legalitas Pembentukan Pokdarwis”. Pada Pelaksanaannya, Alfarizi Dwiki Hartanto mengundang berbagai elemen masyarakat seperti pemuda, Ketua RT dan perwakilan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK). Sosialisasi tersebut berfokus pada aspek urgensi dan landasan hukum pembentukan Pokdarwis, yang diharapkan mampu menjadi wadah resmi bagi masyarakat setempat, khususnya pemuda setempat yang tergabung kedalam organisasi Ikatan Remaja Aktif Sironjang (IRAS). 



Alfarizi Dwiki Hartanto memaparkan bahwa pembentukan Pokdarwis sangat penting sebagai langkah awal dalam merencanakan strategi pengembangan wisata berbasis komunitas. Selain itu, Pokdarwis juga berperan sebagai perwakilan masyarakat yang dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah, pelaku usaha, maupun lembaga pendidikan, untuk mempromosikan Dusun Sironjang sebagai destinasi wisata potensial di Kelurahan Pakintelan. Pada sesi sosialisasi tersebut, Alfarizi Dwiki Hartanto Selaku Pemateri mengajak para pemuda setempat untuk terlibat aktif dalam diskusi interaktif guna mengidentifikasi hambatan dan peluang dalam membangun kesadaran di wilayah Pakintelan. Materi sosialisasi juga mencakup pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan terkait kepariwisataan, tata kelola kelompok masyarakat, serta langkah-langkah legal untuk mendirikan Pokdarwis yang diakui secara resmi.

Di bawah bimbingan Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong semangat pemuda Dusun Sironjang untuk ikut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata. Dengan terbentuknya Pokdarwis, Dusun Sironjang diharapkan dapat mengelola potensi wisata yang ada dengan lebih terstruktur, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan memperkenalkan kekayaan budaya serta keindahan alam Pakintelan kepada masyarakat luas.



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 13 November 2024

Program Kerja Monodisiplin Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro 2024: Buku Profil Dusun Sironjang sebagai Upaya Pemberdayaan dan Promosi Potensi Lokal

 

Loetju.id - Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN Tematik Pakintelan 2024 berhasil merampungkan salah satu program kerja unggulan di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, yakni penyusunan Buku Profil Dusun Sironjang. Program kerja ini merupakan program Monodisiplin atau program Individu sebagai bentuk pengabdian mahasiswa yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendokumentasian potensi lokal yang ada di wilayah tersebut.

Disusun oleh Aisha Farayyan Namira dan Kanaya Masayu Tabita, mahasiswa semester 7 jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro, buku profil ini tidak hanya sekadar mencatat sejarah, budaya, dan potensi wisata Dusun Sironjang, tetapi juga bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif bagi wisatawan dan pembaca yang ingin mengenal lebih dekat kawasan ini. Dalam proses penyusunannya, tim KKN melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Kolaborasi ini memberikan nilai lebih bagi buku profil yang dihasilkan, karena memuat informasi autentik yang menggambarkan kekayaan dan kearifan lokal Sironjang.

Buku Profil Dusun Sironjang ini tersedia dalam dua versi bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Buku ini terdiri dari tujuh bab yang mengupas berbagai aspek penting dari Dusun Sironjang, di antaranya:

1. Sejarah Kelurahan Pakintelan,

2. Air bagi Masyarakat Pakintelan,

3. Buddha Dharma di Kelurahan Pakintelan, 

4. Seni Budaya di Kelurahan Pakintelan, 

5. Pasar Krempyeng Kelurahan Pakintelan, 

6. Agrikultur di Kelurahan Pakintelan, 

7. Potensi Objek Wisata di Dusun Sironjang, 





Dengan selesainya Buku Profil Dusun Sironjang, mahasiswa berharap bahwa karya ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat serta pemerintah setempat sebagai panduan dalam merencanakan strategi pengembangan dan pelestarian potensi wilayah. Semoga inisiatif ini menjadi awal dari lebih banyak program pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar 

Minggu, 10 November 2024

Menggali Potensi dan Memahami Profil Wilayah Kelurahan Pakintelan Melalui Program KKN Tematik UNDIP




Loetju.idProgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro kali ini hadir dengan inisiatif baru, yaitu melalui pendekatan monodisiplin dengan tema utama “Infografis Profil Wilayah Kelurahan Pakintelan.” Program ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang komprehensif tentang profil sosial, ekonomi, dan budaya Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Semarang.

Melalui infografis yang menarik dan mudah dipahami, kami berharap masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait dapat memanfaatkan informasi ini sebagai dasar untuk pengembangan potensi lokal secara berkelanjutan. Profil wilayah yang disajikan mencakup potensi alam, kegiatan ekonomi masyarakat, kondisi infrastruktur, serta kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kelurahan Pakintelan.

Pentingnya Informasi Wilayah dalam Pengembangan Desa Wisata

Sebagai kelurahan dengan potensi besar dalam sektor agroekowisata, Kelurahan Pakintelan membutuhkan pemetaan yang tepat dan terstruktur untuk mengidentifikasi aspek-aspek unggulan dan kendala dalam proses pengembangan. Melalui infografis ini, kami memberikan gambaran detail yang dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah daerah dalam menentukan strategi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara tepat sasaran.



Editor:
Achmad Munandar

Sabtu, 09 November 2024

Pelatihan Pembuatan Desinfektan Kandang di Desa Sironjang: Meningkatkan Kesehatan Ternak Melalui Biosecurity





Loetju.idSironjang, Pakintelan - Dalam upaya meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang di Desa Sironjang, Saraceen Erla Pratama, mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, menyelenggarakan pelatihan pembuatan desinfektan kandang menggunakan bahan yang mudah didapat, yaitu bayclin. Kegiatan ini berlangsung di tengah-tengah Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang dipandu oleh dosen pembimbingnya, Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.

Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan peternak di Desa Sironjang yang menghadapi berbagai tantangan terkait kesehatan ternak terutama kebersihan kandang. Dengan permasalahan tersebut, menjaga kebersihan kandang menjadi sangat krusial. Desinfektan merupakan bahan yang bersifat menghambat pertumbuhan dan membersihkan mikroorganisme (virus atau bakteri) pada permukaan benda mati. Penyemprotan disinfektan langsung pada individu yang terinfeksi tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan (Dhama et al., 2021). Desinfektan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya, seperti virus dan bakteri yang dapat mengancam kesehatan ternak. Tujuan desinfektan sendiri yaitu untuk meningkatkan pemahaman peternak mengenai pentingnya biosecurity, mengurangi risiko penyakit pada ternak melalui penggunaan desinfektan berbahan dasar bayclin, serta meningkatkan kualitas dan kesehatan ternak di Desa Sironjang. Manfaat dari pembuatan desinfektan sendiri yaitu guna menurunkan angka kematian dan penyakit pada ternak, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak, serta memastikan kebersihan dan keamanan lingkungan kandang. "Penyemprotan desinfektan langsung pada individu yang terinfeksi tidak dianjurkan karena bisa berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, kami fokus pada pembersihan lingkungan kandang," ujarnya.

Kegiatan pelatihan pembuatan cairan desinfektan ini dihadiri oleh warga dari RT 01 dan RT 02 yang menunjukkan antusiasme tinggi. Warga Desa Sironjang tidak hanya menyaksikan demonstrasi, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi tentang teknik dan manfaat penggunaan desinfektan. Harapan saya melalui pelatihan pembuatan ini, pemahaman peternak mengenai pentingnya biosecurity dapat meningkat. "Kami ingin mereka menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyakit," tambahnya.


Dalam sesi demonstrasi, saya menjelaskan beberapa langkah-langkah pembuatan cairan desinfektan dengan menggunakan bayclin dengan jelas dan sistematis. Proses pembuatan cairan desinfektan dimulai dengan persiapan bahan yang terdiri dari bayclin, air, dan wadah semprotan. Selanjutnya, warga RT 01 dan RT 02 diajarkan cara mengukur takaran bayclin dan air dengan perbandingan 30 ml:1 liter air untuk menghasilkan konsentrasi desinfektan yang efektif. Kemudian masukkan air sebanyak 1 liter ke dalam wadah semprotan dan memasukkan cairan pemutih sebanyak 30 ml atau setara dengan 3 tutup botol bayclin ke dalam wadah semprotan, lalu dikocok perlahan. Larutan desinfektan bisa langsung digunakan. Penggunaan larutan desinfektan disemprotkan pada seluruh area kandang termasuk dinding, lantai, dan peralatan kandang. Kemudian frekuensi dari penggunaan larutan desinfektan minimal dua kali seminggu atau sesuai dengan tingkat risiko penyakit.

Pada sesi pelatihan pembuatan cairan desinfektan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan ruang bagi warga untuk berinteraksi. Warga Desa Sironjang mengungkapkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran mereka seputar kesehatan ternak dan kebersihan kandang. Kemudian pertanyaan tersebut diberikan penjelasan dan pengertian tambahan tentang dampak positif yang diharapkan dari penerapan desinfektan.

Melalui kegiatan ini, saya berharap agar warga Desa Sironjang dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang mereka. Dengan menjaga kebersihan kandang, diharapkan risiko penyebaran penyakit dapat berkurang, serta produktivitas ternak meningkat. "Kegiatan ini bukan hanya tentang pelatihan, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat," ujarnya. Pelatihan pembuatan desinfektan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak di Desa Sironjang. Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada semua warga RT 01 dan RT 02 yang telah aktif berpartisipasi dan berharap agar kerjasama ini dapat berlanjut di masa depan. Dengan dukungan dari semua pihak, kesehatan ternak di Desa Sironjang dapat terjaga dengan baik, membawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.



Oleh : 
Saraceen Erla Pratama
Mahasiswa KKNT Desa Sironjang, Pakintelan Tahun 2024
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Brosur Promosi Ikon Lokal: Mengangkat Potensi Budaya dan Wisata Dusun Sironjang



Loetju.id Program KKN Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, menghadirkan sebuah terobosan menarik dalam pengenalan potensi lokal melalui media cetak. Salah satu luaran dari program ini adalah brosur bertajuk “Ikon di Dusun Sironjang”, hasil karya Kanaya Masayu Tabita, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya. Brosur ini dirancang sebagai sarana untuk mengangkat ikon-ikon budaya dan wisata khas Dusun Sironjang yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Dengan pendekatan bilingual, brosur ini disajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, agar dapat diakses oleh wisatawan lokal maupun internasional.

Brosur “Ikon di Dusun Sironjang” disusun dalam format yang mudah dipahami dan menarik. Desainnya menampilkan tata letak yang rapi dengan foto-foto ikonik dari setiap destinasi. Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung, terdapat QR code pada brosur yang dapat dipindai untuk mengakses peta menuju Dusun Sironjang. Fitur ini memudahkan wisatawan dalam menemukan lokasi-lokasi menarik yang disebutkan dalam brosur.

Dalam brosur ini, terdapat lima ikon penting di Dusun Sironjang yang layak dijadikan daya tarik wisata. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai setiap ikon yang dimuat dalam brosur promosional tersebut:


1. Sendang Curug Sari
Sendang Curug Sari merupakan sumber mata air alami yang terletak di RT 01/RW 01 Dusun Sironjang. Menurut legenda, sendang ini digunakan sebagai tempat pemandian oleh dayang-dayang atau pelayan kaputren pada zaman dahulu dan dijadikan sebagai sumber mata air satu-satunya di wilayah tersebut pada masa kekeringan sebelum adanya pemasangan PDAM oleh pemerintah. Suasana di sekitar Sendang Curug Sari terasa sejuk dan tenang, menjadikannya lokasi ideal untuk rekreasi. Selain itu, air yang jernih di sendang ini dipercaya memiliki nilai-nilai simbolis dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat sekitar. Dengan pesona alam yang asri dan suasana yang menenangkan, Sendang Curug Sari menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berkunjung ke Dusun Sironjang.


2. Kesenian Kuda Lumping Turonggo Langen Budaya (Tulabu)
Kesenian Kuda Lumping Turonggo Langen Budaya, atau biasa disebut Tulabu, adalah salah satu bentuk seni tradisional yang masih hidup di Dusun Sironjang. Seni kuda lumping ini melambangkan keberanian dan kekuatan, di mana para penari menampilkan gerakan dinamis dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Kesenian ini merupakan simbol kebudayaan yang kuat di daerah Jawa, termasuk di Kelurahan Pakintelan. Selain sebagai hiburan, kuda lumping juga memiliki peran dalam acara tahunan Kirab Budaya dan Pasar Krempyeng. Pada acara Pasar Krempyeng, pertunjukan Kuda Lumping ini berhasil menarik perhatian lebih banyak orang dari luar wilayah Dusun Sironjang, sehingga dapat meramaikan penjualan di Pasar Krempyeng. Selain itu, dengan adanya komunitas yang aktif melestarikan kesenian ini, diharapkan generasi muda akan tetap menjaga dan mewariskan budaya ini hingga ke generasi anak cucu kita nanti.


3. Pasar Krempyeng
Pasar Krempyeng adalah pasar tradisional yang digelar setiap Minggu Legi dan Minggu Kliwon. Pasar ini merupakan inisiatif warga Dusun Sironjang untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai pusat kegiatan ekonomi. Di sini, masyarakat dapat menjual berbagai macam produk lokal, mulai dari hasil pertanian, makanan khas, hingga barang kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya pasar ini, warga setempat mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka secara mandiri. Pasar Krempyeng juga menjadi wadah interaksi sosial dan memperkuat rasa kebersamaan antarwarga. Hal ini menunjukkan bagaimana ekonomi lokal dapat berkembang melalui inisiatif dan partisipasi komunitas.


4. Taman Toga (Tanaman Obat Keluarga)
Taman Toga atau Taman Tanaman Obat Keluarga adalah area khusus yang ditanami berbagai jenis tanaman herbal oleh warga RT 01 dan RT 02 di Dusun Sironjang. Awalnya, taman ini dibangun sebagai syarat untuk mengikuti lomba kebersihan dan penghijauan tingkat kota, namun kini taman ini dirawat dengan baik oleh warga. Selain sebagai penghias lingkungan, Taman Toga ini menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang manfaat tanaman herbal dalam kesehatan. Pengunjung dapat melihat, mengenal, bahkan belajar tentang khasiat berbagai tanaman yang ada di taman ini, menjadikannya sebagai salah satu daya tarik unik bagi wisatawan yang tertarik pada gaya hidup sehat.


5. Wihara 2500 Sima Buddha Jayanti
Wihara 2500 Sima Buddha Jayanti adalah salah satu wihara tertua di Kota Semarang. Didirikan secara resmi pada tahun 1958, wihara ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi. Selain menjadi tempat ibadah, wihara ini juga menjadi saksi sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Salah satu tokoh penting yang pernah tinggal di wihara ini adalah Bhikkhu Ashin Jinarakhita, biksu pertama dari Indonesia setelah keruntuhan Majapahit, yang menetap di sini dari tahun 1955 hingga 1964. Pada tahun 2020, wihara ini direvitalisasi oleh Bhikkhu Ditthisampanno sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai budaya dan leluhur. Keberadaan wihara ini menambah keberagaman budaya di Dusun Sironjang serta menjadi daya tarik wisata spiritual bagi pengunjung.

Itulah penjelasan mengenai tempat-tempat ikonik yang dimuat dalam brosur promosional mengenai Dusun Sironjang. Pembuatan brosur ini adalah salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNDIP dalam memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Penulis berharap brosur ini tidak hanya menjadi panduan bagi wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal Dusun Sironjang. Dengan meningkatnya minat wisatawan, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat ekonomi dan budaya dari kegiatan pariwisata ini. Program KKN UNDIP juga berharap bahwa inisiatif serupa dapat diadopsi di wilayah-wilayah lain yang memiliki potensi budaya dan wisata lokal.

Desain Brosur Promosi Ikon Lokal:










Penulis:
Kanaya Masayu Tabita
Mahasiswa Sastra Inggris FIB
Tim KKNT Pakintelan, UNDIP 2024


Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 07 November 2024

Pembuatan Peta Potensi dan Masalah Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang



Loetju.id - Kelurahan Pakintelan merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpati Semarang, Jawa Tengah. Secara geografis Kelurahan Pakintelan berbatasan dengan Kelurahan Patemon di sebelah Utara, Kelurahan Sumurrejo di sebelah Selatan, Kelurahan Mangunsari di sebelah Barat, dan Kelurahan Pudakpayung di sebelah Timur. 

Kelurahan Pakintelan memiliki berbagai macam potensi baik dalam aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial dan budaya nya. Selain itu, Kelurahan Pakintelan juga memiliki beberapa permasalahan yang menjadi hambatan maupun tantangan bagi Pemerintah lokal dan masyarakat. Dalam hal ini, mahasiswa KKN-T Dusun Sironjang 2024 membuat peta potensi dan masalah di Kelurahan Pakintelan yang merupakan salah satu program monodisiplin mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro atas nama Sophia Ludi Murti Hakim. 

Pembuatan peta potensi dan masalah merupakan hal yang penting dilakukan khususnya dalam membantu pemerintah maupun masyarakat lokal dalam melakukan perencanaan pembangunan untuk mengelola potensi – potensi yang dimiliki wilayah Kelurahan secara berkelanjutan, efektif dan tepat sasaran. Selain itu dengan adanya peta potensi dan masalah Kelurahan Pakintelan, pemerintah lokal maupun masyarakat dapat membuat kebijakan yang tepat guna pengembangan wilayah khususnya pengembangan potensi wisata yang ada di Kelurahan Pakintelan. 
 

Proses pembuatan peta dilakukan dengan survey lapangan dan bantuan informasi secara rinci dari perangkat Kelurahan Pakintelan dan perangkat Dusun Sironjang. Dari informasi serta survey lapangan yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat banyak potensi yang tersebar di Kelurahan Pakintelan diantaranya terdapat potensi wisata budaya, wisata religi, dan potensi ekonomi berupa Pasar Krempyeng. Disamping itu juga terdapat beberapa permasalahan di Kelurahan Pakintelan yaitu seperti kurangnya promosi di media online/sosial terkait wisata yang ada di Kelurahan Pakintelan serta kurangnya penerangan jalan di sekitar perumahan warga yang dapat membahayakan masyarakat Kelurahan Pakintelan.

Pembuatan peta potensi dan masalah Kelurahan Pakintelan dilakukan guna mengenali serta mengindentifikasi potensi dan masalah apa yang ada di Kelurahan Pakintelan yang nanti diharapkan dapat membantu perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efisien berdasarkan potensi dan masalah yang telah terindentifikasi.



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 06 November 2024

Pembuatan Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang



Loetju.idProgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilaksanakan di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang telah terlaksana dengan mengangkat tema Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural. Berdasarkan observasi kondisi eksisting Kelurahan Pakintelan, ditemukan berbagai penggunaan lahan seperti pemukiman, perkebunan, dan pertanian. Oleh karena itu, untuk keperluan perencanaan dan pengembangan wilayah, diperlukan adanya klasifikasi atau pengelompokkan penggunaan lahan di Kelurahan Pakintelan. Pembuatan peta penggunaan lahan dilakukan sebagai bagian dari program monodisiplin atas nama Anisah Nurdiah, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.

Pemetaan penggunaan lahan Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dilakukan untuk mengetahui informasi penggunaan lahan dan potensi wilayah menggunakan metode pengolahan data berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Program ini dipilih karena sebaran potensi di suatu wilayah sangatlah penting untuk menjadi acuan pembangunan agar dapat memaksimalkan efektivitas dalam pemanfaatan penggunaan lahan. Selain itu, pembuatan peta penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara penggunaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia dengan daya dukung lingkungan.
 

Peta penggunaan lahan Kelurahan Pakintelan diambil dari data Geoportal Provinsi Jawa Tengah kemudian data tersebut divalidasi dengan hasil survei lapangan. Berdasarkan hasil klasifikasi penggunaan lahan di Kelurahan Pakintelan, jenis penggunaan lahan terdiri dari perkebunan, permukiman, sawah, semak belukar, sungai, dan tegalan/ladang yang mana penggunaan lahan di Kelurahan Pakintelan didominasi oleh perkebunan dengan luas 223 Ha atau 81% dari luas wilayah. Adapun dominasi penggunaan lahan kedua yakni permukiman dengan luas 52 Ha atau sekitar 15% dari luas kelurahan. Hasil dari pemetaan penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.

Peta penggunaan lahan yang telah dibuat akan dicetak kemudian diserahkan kepada pihak Kelurahan Pakintelan dan Perangkat Desa Sironjang. Adanya pembuatan peta ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah dan masyarakat agar dapat mengetahui kondisi eksisting penggunaan lahan serta sebaran lokasi penggunaan lahan tersebut di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.



Editor:
Achmad Munandar

Minggu, 03 November 2024

Peningkatan Produktivitas Peternakan Melalui Fermentasi Pakan




Loetju.idDusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, (Jumat, 1/11/2024) Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro, Naswa Uzdah Alfiyana dari program studi Peternakan dibawah bimbingan Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU melaksanakan program pelatihan pengolahan pakan dengan cara fermentasi untuk meningkatkan produktivitas ternak. Peternakan yang banyak dipelihara di dusun sironjang yaitu kambing dan sapi.Program ini dilaksanakan di rumah Bapak Suwardi dan dihadiri oleh kelompok ternak dusun sironjang. Program ini disambut hangat dan antusiasme yang tinggi dari kelompok ternak dusun sironjang. 

Fermentasi merupakan proses yang dilakukan dengan mengawetkan pakan ternak tanpa mengurangi kualitas nutrisinya. Fermentasi pakan dilakukan dengan bantuan mikroorganisme yang membantu dalam memecah kompleks nutrisi pakan. Tujuan fermentasi pakan untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan kecernaan pakan sehingga ternak dapat berkembang dengan baik. Selain itu, fermentasi pakan juga memiliki manfaat yaitu efisiensi waktu merumput, fermentasi dapat meningkatkan kandungan nutrisi bahan pakan, dapat meningkatkan nafsu makan ternak, mampu mempercepat penambahan bobot badan ternak dan mampu mengurangi bau kotoran ternak. Pengolahan pakan secara fermentasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pakan saat terjadi pada musim kemarau karena daya simpan lebih lama. 


Dalam pelaksanaannya, mahasiswi KKN mengadakan pelatihan kepada kelompok ternak di dusun sironjang tentang pengolahan pakan dengan cara fermentasi menggunakan rumput odot. Proses pengolahan pakan secara fermentasi dapat dibuat dengan bahan-bahan yang mudah untuk dicari. Alat yang digunakan untuk pembuatan pakan fermentasi yaitu coper atau alat pencacah lainnya, terpal/plastik, sprayer, kantong plastik atau silo dan solatip. Bahan yang digunakan yaitu rumput odot, EM 4, molases, dan air. Proses pengolahan pakan secara fermentasi sangat mudah untuk dilakukan. Yuk, simak langkah-langkah pengolahan pakan secara fermentasi berikut ini:

1. Siapkan alas berupa terpal maupun plastik untuk mencampur bahan pakan. 

2. Rumput dicacah menjadi potongan-potingan kecil agar proses fermentasi lebih cepat. 

3. Larutkan EM 4 peternakan, molases dan air dengan perbandingan 1:1:1 untuk membantu proses fermentasi.

4. Semprotkan cairan starter ke atas rumput dan diaduk agar cairan dapat tercampur hingga merata. 

5. Masukkan bahan yang sudah tercampur starter ke dalam kantung plastik atau silo hingga memadat dan pastikan kedap udara. 

6. Agar lebih rapat disolatip secara menyeluruh agar proses fermentasi berjalan maksimal. 

7. Setelah itu, diamkan pakan fermentasi selama 7-14 hari dan disimpan di tempat yang bersih dan kering.

Fermentasi pakan yang berhasil dapat diketahui dengan ciri-ciri yaitu memiliki aroma yang menyengat, tekstur konsisten, warna tidak berubah drastis, bahan serat kasar menurun, penurunan zat anti nutrisi, penurunan pH, tidak berlendir, tidak berjamur, dan tidak menggumpal. Pengolahan pakan ternak secara fermentasi dapat memberikan solusi yang efektif dan ekonomis bagi para peternak. Proses pembuatannya mudah diterapkan dan sudah terbukti membantu meningkatkan efisiensi serta kualitas hasil ternak. Semakin banyak peternak yang menggunakan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak dan mendorong terciptanya praktik peternakan yang berkelanjutan. Optimalkan kualitas pakan ternak anda dengan teknologi fermentasi yang mudah dan efisien.



Editor:
Achmad Munandar

Minggu, 27 Oktober 2024

KKN Tematik Undip Bantu Warga Sukorejo Kenalkan Pekarangan Pangan Lestari


Foto 1 : Pembagian Benih Kangkung saat Sosialisasi P2L

Loetju.id - Universitas Diponegoro melalui kegiatan KKN Tematik Pekarangan Pangan Lestari melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa sukorejo kabupaten sragen yang merupakan salah satu Desa kolaborasi program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Tahun 2024.  

Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja yang bertajuk "Pendampingan pemanfaatan pekarangan rumah untuk program pekarangan pangan lestari". Kegiatan ini ditujukan kepada ibu-ibu PKK Desa Sukorejo, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen, dengan harapan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang mengelola pekarangan rumah yang nantinya akan diimplementasikan di masyarakat secara berkelanjutan. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada 24 Oktober 2024 yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Sukorejo bertempat di Balai Desa Sukorejo. Mahasiswa KKN menjelaskan apa itu pekarangan pangan lestari, manfaatnya, serta metode penanaman yang dapat digunakan di pekarangan. Mahasiswa juga membagikan benih kepada ibu-ibu PKK agar dapat langsung diimplementasikan di rumah masing-masing.

 

Foto 2 : Pengaplikasian Vertikultur di Rumah Ibu Khotimah

Mahasiswa menjelaskan mengenai metode penanaman secara vertikultur, serta menjelaskan jenis tanaman yang dapat ditanam di pekarangan. Vertikultur merupakan metode penanaman yang sangat efektif untuk dilakukan di pekarangan, karena metode vertikultur dapat memanfaatkan lahan sempit dan dapat memanfaatkan limbah plastik sebagai wadah untuk media tanamnya. Mahasiswa juga menjelaskan mengenai pembuatan vertikultur menggunakan botol plastik bekas sebagai upaya zero waste

Program ini mendapat sambutan positif dari ibu-ibu PKK, dengan pembagian benih kangkung diharapkan ibu-ibu dapat mengimplementasikan pekarangan pangan lestari di rumah masing-masing secara berkelanjutan. “Kami sangat mendukung program ini karena mudah untuk dipraktikan dan sangat bermanfaat untuk lingkungan kami,” ungkap ibu Khotimah. 

Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk kesejahteraan keluarga serta pelestarian lingkungan di lingkungan Desa Sukorejo. Dukungan ibu-ibu PKK diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam pengelolaan pekarangan yang lebih produktif dan berkelanjutan.




Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 29 Agustus 2024

Keren! Mahasiswa KKN TIM II Undip Melakukan Optimalisasi Pembuatan Peta Administrasi Desa Tengeng Wetan Sebagai Media Informasi terkait Batas-Batas Dusun, serta fitur Geologi




Loetju.id - Peta merupakan salah satu bentuk komunikasi tertua yang lebih dulu digunakan sebelum adanya tulisan atau teks, manusia menggunakan simbolsimbol, gambar, dan representasi visual lainnya untuk menggambarkan lingkungan sekitar mereka.

Peta administrasi pada dasarnya merupakan suatu data teknis dalam suatu kelurahan/desa yang sangat diperlukan untuk mengetahui letak dan batas suatu wilayah Peta administrasi juga memuat sarana seperti jalan, batas dusun, batas RW dan RT dan lain-lain. Desa Tengengwetan merupakan salah satu desa di Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan dengan luas 3,03 km2 dan jumlah penduduk sebesar 5.690 jiwa. Desa Tengengwetan ini termasuk desa yang luas dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Siwalan. 

Desa Tengengwetan ini terbagi menjadi 9 Dukuh yaitu Dukuh Tengeng, Dukuh Silumbu, Dukuh Kendayaan, Dukuh Buntu, Dukuh Gandu Kidul, Dukuh Gandu Gempol, Dukuh Gandu Lor, Dukung Cangkring Wetan, dan Dukuh Cangkring Kulon. Dari kesembilan dukuh tersebut, letaknya terbagi menjadi dua yaitu yang letaknya di utara rel kereta api dan selatan rel kereta api.

Pembuatan Peta Adminitrasi ini dilakukan karna belum memiliki peta administrasi yang lengkap dan sudah lama belum diperbarui. Updating peta sangatlah penting terutama dalam pembaharuan serta pembuatan Peta Administrasu dalam skala Kawasan desa. Proses pembuatan peta administrasi desa diawali dengan survey jalan dan batas-batas dusun yang ada di Desa Tengeng Wetan. Kemudian, dilanjutkan pengumpulan data dasar yang telah ada seperti Shapefile data serta pembuatan file KMZ dan KML dengan melakukan digitasi dari Google Earth baik dari browser maupun aplikasi, selanjutnya dilakukan proses layering pada peta daerah Desa Tengeng Wetan menggunakan software ARCGIS 10.3.1. Setelah itu dilakukan proses editing layout peta untuk membuat dan mengedit elemen-elemen dalam peta seperti judul peta, legenda, arah mata angin, skala, garis lintang dan garis bujur. Peta Administrasi dicetak dengan ukuran kertas HVS 59,4 x 84,1 cm. 
 
Hasil Peta yang telah dibuat memuat berbagai informasi yaitu : Batas Desa, Batas Dusun, Jalan, dan Sungai. Penyerahan Peta dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2024 yang bertempat di Balai Desa Tengeng Wetan yang diwakilkan dengan Pak Haryatno selaku Sekretaris Desa Tengeng Wetan,. “Saya Ucapkan Terimakasih banyak atas mas mba Perangkat Desa serta teman-teman KKN Undip yang telah membantu Pembuatan Peta ini.”



Penulis : 
‘Afiifah Nur Kamiliya
 
Dosen Pembimbing : 
Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si
 
Lokasi : 
Desa Tengeng Wetan, 
Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

Editor:
Achmad Munandar

Jumat, 23 Agustus 2024

Jaga Data, Jaga Privasi: Lindungi Diri dari Pencurian Data Pribadi




Loetju.id - Menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, data pribadi adalah data tentang orang perseorangan yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau nonelektronik.

Dalam pemanfaatan Teknologi Informasi, perlindungan data pribadi merupakan salah satu bagian dari hak pribadi (privacy rights). Penggunaan setiap informasi melalui media atau Sistem Elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan. 

Dalam upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Tim 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program pemberian standing banner terkait perlindungan data pribadi untuk ditempatkan di Kantor Desa Ngargosari.

Setelah berkonsultasi dengan Bapak Sri Yono selaku Kepala Desa Ngargosari, terdapat fakta bahwa penggunaan internet di Desa Ngargosari sudah cukup tinggi. Hal tersebut tercermin dari salah satu rencana program desa yang diusulkan oleh Bapak Sri Yono, yaitu memasangkan wifi di titik-titik tertentu sebagai bentuk fasilitas desa yang ditujukan untuk masyarakat. 

Kendala sulitnya jangkauan sinyal beberapa jaringan di Desa Ngargosari mendasari Bapak Sri Yono untuk mengusulkan program pemasangan wifi di titik-titik tertentu ini. Selain itu, pemasangan wifi di titik-titik tertentu di Desa Ngargosari bertujuan untuk mempermudah akses wisatawan yang hendak berkunjung ke objek wisata Desa Ngargosari.  

Dengan berdasar kepada hal tersebut, salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2023/2024 yang memiliki latar belakang program studi Ilmu Hukum melihat adanya potensi permasalahan yang akan terjadi. Permasalahan tersebut akan berkutat pada tindak pidana pencurian data pribadi masyarakat desa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Permasalahan ini juga telah menjadi topik perbincangan khalayak ramai dengan adanya kebocoran data milik Pusat Data Nasional (PDN) belum lama kemarin.  Kasus pencurian data pribadi dapat terjadi sebagai akibat dari peretasan  pada  akun  pengguna  (hacking),  pengelabuan  (phishing),  penipuan (scam).

Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 mengusulkan perlu adanya edukasi terkait pencegahan pencurian data pribadi kepada masyarakat Desa Ngargosari. Edukasi yang disampaikan melalui standing banner yang diserahkan kepada Desa Ngargosari meliputi dasar hukum terkait perlindungan data pribadi, objek peretasan data pribadi, tips menghindari pencurian data pribadi, serta tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kebocoran data pribadi. 

Dengan adanya edukasi yang diberikan, diharapkan warga Desa Ngargosari dapat terhindar dari tindak pidana pencurian data pribadi serta bagaimana langkah-langkah yang harus diambil ketika data pribadi sudah terlanjur bocor. 



Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 22 Agustus 2024

Inovasi Pertanian Urban: Implementasi Budidaya Ikan dan Tanaman dalam Ember di Lingkungan Desa Trosobo

 


Loetju.id - Program Multidisiplin yang berjudul  “Inovasi Pertanian Urban: Implementasi Budidaya Ikan dan Tanaman dalam Ember di Lingkungan Desa Trosobo” yang disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Semarang. Program ini dilaksanakan di Halaman Rumah Warga Dusun Trosobo pada hari Minggu, 11 Agustus 2024 pukul 16.00WIB. Pelatiham Budidaya Ikan dan Tanaman di dalam ember ini di ikuti oleh Para Ketua Gapoktan. Pelatihan ini di lakukan oleh para mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Adelia Early (Sastra Indonesia), Alkyla Suryaning Panatayudha (Peternakan), Eka Berlian Amanda Setya Agitha (Keperawatan), Ervan Cahya Putra (Informasi dan Humas), Nabila Aulia Rizqi (Psikologi), R Rafli Angga Kurniawan (Agribisnis), Wina Nur Fauziah (Manajemen).

Didalam program ini berjuan untuk mengedukasi masyarakat desa tentang bagaimana cara membudidayakan ikan dan tanaman secara bersamaan di dalam satu ember. Inovasi ini memanfaatkan teknologi yang sangat sederhana dan juga tidak memperlukan lahan yang luas namun mampu menghasilkan ikan dan sayuran segar. Budikdamber menjadi solusi pertanian yang hemat tempat dan ramah lingkungan.

Tingginya kebutuhan akan pangan di wilayah Desa Trosobo dan juga keterbatasan lahan menjadi alas an utama di balik program ini. Selain itu juga para mahasiswa ingin memberdayakan masyarakat Desa Trosobo dengan pengetahuan dan juga keterampilan yang baru dan dapat meningkatkan kemandirian pangan masyarakat Desa Trosobo masing – masing. 

Implementasi Budikdamber dilakukan dengan menggunakan ember-ember berukuran 80 liter yang diisi dengan air, benih ikan lele, dan tanaman kangkung yang ditanam di bagian atas ember menggunakan media tanam sederhana. Air dari budidaya ikan akan menyuplai nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menjaga kualitas air untuk ikan. Dan Mahasiswa juga memberikan bimbingan langsung kepada warga desa tentang cara merawat ikan dan juga tanaman, serta memantau perkembangan hasil budidaya.

Program ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Trosobo. Banyak warga yang antusias mempelajari teknik baru ini dan berharap dapat menerapkannya dalam skala yang lebih besar. Dengan inovasi ini, mahasiswa UNDIP berharap dapat berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.



Penulis : 
Adelia Early, Alkyla Suryaning Panatayudha, Eka Berlian Amanda Setya Agitha, Ervan Cahya Putra, Nabila Aulia Rizqi, R Rafli Angga Kurniawan, Wina Nur Fauziah.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum. dan Dr. Darjat,S.T.,M.T

Lokasi : 
Desa Trosobo, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z