Comedy and Indie: Artikel
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Februari 2023

Mahasiswa KKN Undip Buat Desain Produksi Lambung Kapal RC sebagai Branding Industri Logam Desa Pesarean

 


Loetju.idKabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah yang memiliki jejak historis yang cukup ternama di Indonesia. Dahulu kabupaten Tegal dijuluki sebagai jepangnya Indonesia dikarenakan wilayah ini memiliki perindustrian logam yang cukup variativ dan juga sangat massif persebarannya. 

Perindustrian logam di kabupaten Tegal memproduksi banyak sekali produk-produk berbahan dasar logam seperti knalpot, pagar, stang moto, drum minyak, dudukan kompor dan masih banyak lagi yang dibuat oleh karena itu orang perindustian logam di Tegal memang terkenal sebagai “pengrajin logam” karena keahliannya yang bisa membuat apapun berbasis logam.

Setelah 2 tahun Indonesia mengalami pandemi Covid-19, akhirnya salah satu instansi Pendidikan di Jawa Tengah yaitu Universitas Diponegoro bisa untuk melaksanakan KKN untuk Tim 1 Undip 2022/2023 pada rentang waktu 3 Januari 2022 hingga 16 Februari 2022 secara luring dengan persebarannya di sekitar kabupaten di Jawa Tengah dan salah satu wilayah tempat pelaksanaan KKN-nya adalah di Kabupaten Tegal.

Salah seorang mahasiswa bernama Haidar Farros Mawarizt Taqi dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Perkapalan yang tidak luput dari kesalahannya merupakan salah satu mahasiswa yang diterjunkan untuk KKN di kabupaten Tegal khususnya di desa pesarean dalam kecamatan Adiwerna dimana desa ini memang memiliki perindustrian logam yang banyak sekali macamnya.

Program yang diusung oleh haidar untuk desa Pesarean berjudul “Desain produksi lambung kapal RC sebagai branding industri logam Desa Pesarean’. Tujuan mulia dari program ini dari Haidar adalah untuk memulihkan Kembali tahta yang dulu dipegang kabupaten tegal karena pengrajin logamnya. Sasaran dari program ini adalah salah satu pabrik logam yang ada di desa Pesarean yang sekiranya bisa untuk memproduksi maket kapal.
 
Pembuatan maket kapal ini berlangsung selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 13 Januari 2023. Produksi dimulai dari perancangan desain rencana garis melalui aplikasi teknik yaitu autocad dengan memperhitungkan ukuran yang ideal sebagai yang rencananya akan menjadi sebuah maket. Basis bentuk maket lambung kapal ini adalah dari bentuk kapal container yang diskalakan menjadi lebih kecil.


Produksi dilanjut dengan pengajuan desain ke pabrik logam serta mendiskusikan terkait bentuk dan juga plat yang digunakannya. Hebatnya, pemahaman pekerja pabrik logam di Desa Pesarean terhadap gambar teknik sangat bagus sehingga hasil pengerjaan maket bisa berlangsung dengan baik dan memuaskan.
 
Maket ini akan dihibahkan kepada desa sebagai monumen dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan juga pembuktian di Desa Pesarean ini bahwa kabupaten tegal khususnya di desa pesarean masih layak menduduki tahta “Jepang-nya” Indonesia

Usung Konsep Belajar sambil Bermain, Mahasiswa KKN UNDIP Tumbuhkan Semangat Belajar Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar

 


Loetju.idDesa Pagejugan, kecamatan Brebes, kabupaten Brebes, 10 Februari 2023.
Dalam kegiatan ini, tim 1 KKN UNDIP mengadakan pengajaran bahasa Inggris kepada siswa-siswi sekolah dasar di desa Pagejugan, karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang setidaknya harus dikuasai. 

Mahasiswa berperan sebagai fasilitator juga pengajar untuk mengenalkan anak-anak terhadap Bahasa Inggris ini sendiri. Latar belakang dari kegiatan ini adalah karena selain bahasa Inggris merupakan bahasa universal, siswa juga akan semakin memiliki banyak opsi dan sudut pandang dalam menyuarakan pendapat mereka. Mempelajari bahasa Inggris dalam lingkup dunia yang sudah mencapai era globalisasi merupakan suatu keharusan demi dapat bersaingnya sumber daya manusia nantinya.

Anak-anak sekolah dasar kebanyakan masih asing dalam mengenal bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena kurang pekanya lingkungan sekitar dan beranggapan bahwasanya bahasa Inggris tidak begitu penting untuk perkembangan anak. 

Namun, pada kenyataan yang tengah kita semua jalani, masyarakat tumbuh dalam skala global dan anak-anak akan menjadi penerus kehidupan. Dengan mempelajari bahasa Inggris di usia dini, siswa akan lebih mudah memahami karena otak manusia dirancang untuk lebih mudah menangkap informasi dalam jangka waktu panjang pada usia belia.

Proses pengajaran ini juga diselingi dengan permainan-permainan seru dengan tujuan agar anak-anak tidak merasa bosan apabila hanya diajarkan teori di atas papan tulis. Kronologis program ini adalah anak-anak diminta untuk menghapal beberapa kata dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan materi, setelahnya siswa akan diajak untuk bermain beberapa permainan ular naga misalnya, siswa yang tertangkap saat lagu telah selesai dinyanyikan, maka akan diminta untuk menyebutkan materi yang telah dihapal tadi. 

Pengajaran bahasa Inggris dasar ini penting untuk mengenalkan anak-anak tentang kosakata di dalam bahasa Inggris sebelum melanjutkan ke materi berikutnya. Dengan menggabungkan pembelajaran dan permainan, maka anak-anak tidak akan merasa bosan dan justru ingin terus bermain dan menghapal kata-kata yang telah di sediakan.


Permasalahan yang ada di sini adalah masih kurangnya tingkat kepekaan masyarakat terhadap pentingnya bahasa Inggris dalam pembelajaran anak, Terlebih dengan adanya kurikulum terdahulu yang tidak mewajibkan mata pelajaran bahasa Inggris bagi para siswanya berakibat dengan dihapuskannya mata pelajaran tersebut di beberapa sekolah dasar desa Pagejugan. 

Hal ini sangat disayangkan karena sekolah dasar merupakan pondasi utama untuk mengingat dan mempelajari pelajaran-pelajaran dasar yang akan berguna bagi masa depan. Masyarakat terutama orangtua murid selaku pendamping anak-anak di luar sekolah ini diharapkan untuk ikut terlibat dalam proses pengenalan bahasa Inggris dengan tujuan pembelajaran yang kami lakukan tidak menjadi sia-sia dan dilupakan oleh anak-anak. Subjek dari program kerja yang dibuat ini juga melibatkan masyarakat di mana anak-anak menjadi tujuan utama pengajaran bahasa Inggris.

Harapan masyarakat dalam program kerja ini adalah untuk masa depan anak-anak yang lebih luas dan cerah lagi. Dengan mempelajari bahasa Inggris, diharapkan anak dapat bersaing secara global dan tidak tertinggal oleh skala pendidikan globalisasi di dunia. 

Pengenalan serta pembelajaran bahasa Inggris ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi anak-anak untuk mempelajari dunia dengan lebih luas lagi dalam berbagai macam aspek. Mengingat bahasa Inggris termasuk ke dalam bahasa internasional yang sangat penting untuk dipelajari, masyarakat berharap program ini akan menjadi langkah awal anak-anak mereka dalam berbahasa internasional.

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan JKN Mobile Sebagai Solusi Modern Pelayanan Kesehatan pada Perangkat Desa Galeh Sragen

 


Loetju.idSragen (30/01/2023) JKN Mobile merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada bulan November 2017 oleh Dirut BPJS (Fachmi Idris) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Rudiantara) di Ibukota Jakarta. 

JKN Mobile adalah salah satu inovasi pelayanan publik dari Pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi calon peserta atau peserta JKN-KIS dengan beragam fitur teknologi informasi di dalamnya serta dapat diunduh melalui Google Playstore atau Apps Store secara gratis. 

Sulitnya akses fasilitas kesehatan di Desa Galeh menjadi latar belakang dilaksanakannya sosialisasi aplikasi JKN Mobile kepada perangkat desa oleh KKN Tim 1 Undip dengan Kafka Rohul Kamal selaku koordinator program kerja.

Disambut hangat oleh perangkat Desa Galeh, program ini berlangsung pada hari Senin, 30 Januari 2023 pukul 10:30 WIB hingga 11:30 WIB. Pengenalan aplikasi JKN Mobile dilaksanakan dengan media materi pembelajaran serta pembagian leaflet yang mempermudah penyampaian informasi tentang fitur layanan beserta kemudahannya dalam mengakses layanan kesehatan secara online, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah antrian pendaftaran yang terdapat di kantor cabang BPJS maupun faskes terdekat. 


Selama kegiatan berlangsung, perangkat Desa Galeh juga terlihat sangat antusias dengan materi yang diberikan, dilihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang dilontarkan pada sesi tanya jawab di akhir sosialisasi.

Atasi Kesalahan Memahami Penggunaan Material dan Struktur yang Ideal, Mahasiswa KKN Tim I Undip melakukan Pendampingan terhadap Tukang Bangunan Lokal

 


Loetju.idMlale, Jenar (08/02/2023) – Dalam proyek pembangunan tertentu baik rumah tinggal ataupun gedung, terdapat sejumlah regulasi yang perlu dipenuhi dalam mencapai suatu bangunan yang aman dan ideal. Regulasi tersebut-lah yang seringkali luput dari perhatian masyarakat dan berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan pada bangunan yang dihuni. 

Ditambah dengan adanya potensi terjadinya gempa di sejumlah wilayah, tentu hal ini akan sangat mengancam keamanan pengguna bangunan apabila tidak diiringi kesadaran untuk membangun suatu tempat tinggal yang tahan terhadap guncangan melalui penggunaan struktur dan material yang tepat. 

Seperti halnya di Desa Mlale, Tukang Bangunan yang biasa bekerja dalam proyek pembangunan rumah tinggal seringkali melakukan tindakan yang menyalahi pedoman seperti halnya pengurangan struktur apabila saat ingin menekan alokasi anggaran. 

Seperti yang diungkapkan Bapak Pardi, selaku salah satu tukang bangunan lokal “Untuk pembesian ini namanya kami mengirit biaya jadi dikurangi saja tulangan pada tiap kolom. Soal gambar kerja juga kami tidak pakai, jadi berdasarkan apa yang diminta saja, Mas,”. Hal ini dilatarbelakangi atas pemahaman yang kurang cukup mengenai penggunaan material dan struktur yang SNI dalam pembangunan sebuah rumah tinggal.

Menyikapi hal tersebut, Mahasiswa Arsitektur dari Tim KKN I Undip, Nurholis Abdullah (21) melakukan pendampingan terhadap sejumlah tukang bangunan lokal pada saat proses pembangunan rumah tinggal salah satu warga Desa Mlale. 


Pendampingan tersebut dilaksanakan dengan bentuk sosialisasi dimana dalam sosialisai tersebut disampaikan pedoman pelaksanaan teknis suatu pembangunan rumah tinggal yang ideal dan tahan akan guncangan, seperti halnya penggunaan angkur sebagai elemen pengikat dinding, kolom, dan sloof serta ukuran-ukuran minimal pada tiap penggunaan struktur yang harus dipenuhi.

Selain itu, kebiasaan para tukang bangunan untuk membangun tempat tinggal tanpa acuan kerja melatarbelakangi Nurholis untuk turut memberikan pelatihan dalam memahami rancangan bangunan melalui contoh gambar kerja yang memuat draft detail dari denah, potongan, dan struktur sebuah bangunan. Sehingga, kesadaran tukang bangunan akan pentingnya gambar kerja sebagai rencana atau acuan dalam proses pembangunan dapat kian meningkat.
 
Selama pelaksanaan pendampingan, beberapa tukang bangunan cukup responsif dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan apa yang Nurholis sampaikan. Mereka turut menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan Nurholis dalam memberikan pendampingan selama proses pembangunan yang sedang dikerjakan.


Nurholis berharap penggunaan struktur dan material yang tepat dapat menjadi perhatian utama selama proses pembangunan rumah tinggal. Pembangunan yang diiringi oleh kualitas yang memenuhi standar sudah tentu mampu meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan yang ekstra bagi para pengguna bangunan tersebut.

Demi Tingkatkan Keakuratan Deteksi Masalah Gizi, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pengukuran Antropometri untuk Para Kader Posyandu di Desa Galeh

 


Loetju.idSragen (7/2/2023). Pengukuran antropometri sangat penting dilakukan untuk menilai dan menginterpretasikan status gizi pada seseorang dengan cara melakukan perhitungan IMT sederhana. Pengukuran ini sering kali dilakukan dalam kegiatan posyandu sebagai upaya pemantauan pertumbuhan bayi dan balita, serta mendeteksi secara dini adanya masalah gizi yang muncul, seperti stunting dan gizi buruk. 

Hanya dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, orang tua dapat mengetahui status gizi anak mereka, dimana hal tersebut didapatkan dari nilai Z-Score dan grafik pertumbuhan yang telah diisi oleh kader posyandu pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

 Oleh karena itu, pengukuran antropometri ini harus dilakukan dengan tepat dan akurat agar masalah gizi yang dialami bayi dan balita dapat segera ditangani. Namun pada kenyataannya, pengukuran antropometri pada 6 (enam) posyandu di Desa Galeh masih sering terjadi kesalahan sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat. 

Hal ini disebabkan oleh ketrampilan pengukur yang kurang, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga dapat mengakibatkan adanya kesalahan dalam mendeteksi masalah gizi yang dialami oleh bayi dan balita di Desa Galeh.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023, Anisa Namira Rahmadita melakukan kegiatan pelatihan pengukuran antropometri kepada para kader posyandu di Desa Galeh, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen sebagai upaya peningkatan akurasi hasil pengukuran antropometri sehingga deteksi masalah gizi pada bayi dan balita di Desa Galeh dapat berjalan dengan efektif dan akurat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 Januari 2023 pada pukul 10.45 WIB di Balai Desa Galeh yang dihadiri oleh 19 orang kader posyandu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan pendampingan kepada para kader posyandu agar dapat melakukan pengukuran antropometri dengan benar dan sesuai standar agar hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.

Kegiatan pelatihan pengukuran antropometri kepada para kader posyandu ini dimulai dengan pemaparan materi pengukuran antropometri yang tepat dan sesuai standar secara singkat oleh mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP, yang diselingi dengan pemutaran video dan praktik secara langsung. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sehingga para kader posyandu menjadi terbantu dalam memahari materi yang diberikan. 

Selain pemaparan materi, pemutaran video, dan praktik secara langsung, diberikan pula modul mengenai pengukuran antropometri yang diserahkan kepada Ibu Bidan Desa Galeh sebagai pegangan dan acuan para kader posyandu dalam melaksanakan pengukuran antropometri yang benar dan sesuai standar saat kegiatan posyandu berjalan.


“Kegiatan ini sangat membantu para kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri yang benar dan sesuai dengan standar, karena jujur masih banyak kader posyandu yang melakukan pengukurannya tidak sesuai standar yang telah dilakukan sehingga hasil pengukuran tiap bulannya menjadi berbeda-beda dan tidak akurat,” kata Ibu Siti, Bidan Desan Galeh.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan untuk kedepannya pengukuran antropometri yang dilakukan para kader dari 6 (enam) posyandu yang ada di Desa Galeh dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar sehingga dapat membantu mendeteksi masalah gizi pada bayi dan balita di Desa Galeh dengan tepat dan akurat. 

Manfaatkan Potensi Bambu, Mahasiswa KKN Undip Buat Rencana Desain Spot Foto

 


Loetju.idMelimpahnya pohon bambu di Desa Kupang, khususnya pada objek wisata Gunung Wijil masih belum terkelola   dengan maksimal. Desa Kupang memliki potensi bambu yang secara alamiah tumbuh dan tersebar dibeberapa titik. Tidak hanya itu, Desa Kupang juga mempunyai objek wisata andalan yaitu Gunung Wijil yang semenjak pandemi covid-19 mulai surut ketenarannya.

Pengolahan bambu menjadi sesuatu hiasan terutama spot foto di Gunung Wijil diharapkan akan mampu meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Terlebih lagi dengan menggunakan material yang ada disekitar diharapkan mampu menekan biaya anggaran pembangunan.

“Biasanya dulu disini rame mba, sebelum zaman covid parkir motor penuh dari RT 01 sampai RT 02 jalan utama sampai dialihkan. Tapi semenjak covid sudah tidak ada pengunjung lagi.’’Ujar Pak Sadiyo, Kepala RT 01.

“Dulu di panggung atas ramai mba namun semenjak adanya pekerjaan ikon tulisan ‘GUNUNG WIJIL’ panggungnya terhalang ditambah lagi pandemi jadi tidak terawat. Mungkin panjenengan ada ide atau masukan agar panggung ini aktif kembali”- Pak Mulyono, Kepala RT 02.

Berangkat dari permasalahan ini Anisa Nurul Hidayah (22), mahasiswa KKN TIM I UNDIP mulai melakukkan survei lokasi dan melakukan pengukuran pada tutupan beton tersebut. Anisa memiliki rencana Pengalihan fungsi tutupan beton yang semulanya digunakan sebagai panggung menjadi spot foto dengan memanfaatkan potensi bambu yang ada di lingkungan sekitar.
 
Desain dibuat dalam bentuk 3D dengan menggunakan aplikasi sketchup, desain juga dilengkapi dengan teknis pemasangan secara runtut mulai dari pembersihan lahan hingga finishing. 

Dalam prosesnya kegiatan ini mendapat bantuan, saran, dan masukan dari dosen, pengurus Gunung Wijil, serta warga. Saat konsultasi mengenai desain Anisa diminta untuk menambahkan RAB proyek. Keluaran dari program monodisiplin ini adalah Desain Spot Foto yang dilengkapi dengan teknik pemasangan dan juga Rencana Anggaraan Biaya. Namun, rencana pembangunan spot foto ini nantinya akan menjadi hak desa akan direalisasikan atau tidak.


Rencana desain ini dipresentasikan di Kantor Desa Kupang dan dihadiri oleh Lurah, Perangkat Desa, Pengurus Gunung Wijil (RT 01 dan RT 02). Saat pemaparan audience aktif dalam tanya jawab dengan pemateri terutama saat penyampaian jenis bambu yang digunakan, teknik pemasangan bambu kedalam coran dan RAB.

“Idenya sangat bagus mba, untuk material atapnya bisa menggunakan jenis lain atau tidak ya? karena anggaran berat di biaya atap.” Ujar Irawan, perangkat desa. Kegiatan pemaparan ini diakhiri dengan foto bersama.

Dukung Program Transisi Energi, Mahasiswa Undip melakukan Edukasi Energi Terbarukan pada Generasi Muda

 


Loetju.idEnergi adalah salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan manusia. Tanpa energi, banyak aspek dari kehidupan manusia yang akan sulit untuk dijalani atau bahkan mati. 

Energi yang manusia pakai sehari-hari berasal dari banyak sumber, yang dikonversikan menjadi listrik yang kita pakai sehari-hari oleh pembangkit listrik dan kemudian disalurkan ke banyak sektor seperti industri, rumah tangga, dan lain-lain.

Kebanyakan pembangkit listrik yang ada di Indonesia masih mengandalkan batu bara sebagai pasokan energi primernya. Padahal, batu bara yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap menghasilkan polusi yang dampaknya sangat buruk bagi lingkungan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) menyumbang 32.920 MW dari total 65.236 MW kapasitas daya listrik yang terpasang di Indonesia. 

Adapun dampak buruk dari pembangkit listrik yang masih mengeluarkan polusi seperti batu bara adalah pelepasan banyak polutan ke udara luar, Abu terbang (fly ash) dari sisa dari hasil pembakaran batu bara yang sangat beracun, serta pelepasan emisi zat berbahaya seperti merkuri, belerang dioksida, karbon monoksida, merkuri, selenium, dan arsenik. 

Berdasarkan kajian Asosiasi Energi Internasional (IEA) tahun 2016, penggunaan batu bara sebagai pembangkit tenaga listrik diprediksi akan meningkat hingga tiga kali lipat dalam dua puluh tahun ke depan. Hal ini adalah bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan mengingat dampak negatif dari penggunaan batu bara sebagai pembangkit listrik. 

Untuk mendukung program transisi energi yang telah dicanangkan Indonesia, Net Zero Emission, tentunya hal ini adalah sesuatu yang harus dipersiapkan sejak dini, terlebih oleh generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Haikal Sultan Nauval, membuat program edukasi yang ditunjukkan kepada siswa sekolah dasar mengenai energi baru dan terbarukan.  Indonesia memiliki target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada tahun 2025. 

Kebijakan ini, yang dipadukan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030, merupakan upaya yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
 

Program ini dilaksanakan di Desa Lemahduwur, Kabupaten Tegal pada 23 dan 25 Januari di SDN 01 dan SDN 02 Lemahduwur. Sasaran dari program ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 SD dengan tujuan untuk memperluas wawasan mereka serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kita untuk mendukung program transisi energi untuk kehidupan yang lebih baik. 

Program ini dilaksanakan dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa serta rasa penasaran mereka akan energi yang biasa mereka pakai sehari-hari. Guru-guru di sekolah setempat pun mendukung para mahasiswa untuk melaksanakan programnya dengan materi tersebut.

Keberjalanan program dibantu dengan media poster serta materi terstruktur yang telah dirancang sebelumnya. Harapannya, materi dapat dipahami oleh siswa dengan baik sehingga tujuan dari program yang telah dicanangkan oleh mahasiswa juga tercapai.


Mahasiswa KKN Undip Buat Peta Kawasan Rawan Banjir Rob Kaliwlingi

 


Loetju.idKaliwlingi, Brebes – Banjir rob merupakan bencana yang sering kali terjadi di kawasan pesisir. Hal ini disebabkan karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada daratan di pesisir pantai. 

Pasang surut air laut paling banyak dipengaruhi oleh gravitasi benda-benda angkasa, selain itu pemanasan global menjadi salah satu poin yang memperparah terjadinya banjir rob.
 
Desa Kaliwlingi terletak di pesisir utara Kabupaten Brebes. Letak geografisnya di pesisir menjadi penyebab utama mengapa banjir rob sering kali melanda daerah ini. 

Peta Kawasan Rawan Banjir Rob yang dibuat oleh Emmanuella Putri Hapsari dari Fakultas Teknik sebagai peserta dari TIM 1 KKN Undip diharapkan dapat menjadi acuan dalam membuat lagkah mitigasi oleh perangkat desa bagi masyarakat Desa Kaliwlingi. 

Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Bahasa Jepang Dasar di SMP N 8 Satu Atap Brebes

 


Loetju.idKKN Tim I Undip 2022/2023 (3 Januari-16 Februari 2023), Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Saat mempelajari bahasa Jepang, tentu saja Anda tidak akan bisa melewatkan materi huruf Jepang.

Bahasa Jepang memilki tiga jenis huruf, yakni Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana merupakan simbol fonetik yang mana setiap hurufnya mewakili penyebutan satu suku kata. Sementara Kanji adalah ideogram yang dipakai untuk menggambarkan makna dari setiap uraian.

Sebelum mempelajari Bahasa Jepang lebih dalam, anda harus bisa menguasai dasar-dasarnya terlebih dahulu seperti huruf jepang dasar yaitu Hiragana dan Katakana. Ciri-ciri huruf hiragana adalah tulisannya terbentuk dari banyak garis lengkung. Sementara itu, katakana terbentuk dari garis yang bersudut tajam dan terlihat lebih kaku.

Hiragana digunakan untuk menulis kosakata asli bahasa Jepang. Sementara itu, katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, kanji melambangkan sebuah kata, dan romaji digunakan untuk menulis angka dan kata bahasa asing yang sulit ditulis dalam katakana karena keterbatasan bunyi.

Karena Siswa-siswi masih duduk di bangku SMP, mereka tidak mendapatkan pelajaran Bahasa Jepang yang mereka dapatkan adalah pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia kecuali jika setelah lulus SMP mereka memilih masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Untuk itu, Program kerja keilmuan oleh Alif Maulana Rahman, Mahasiswa Bahasa Asing Terapan Universitas Diponegoro mengenai Pengenalan Bahasa Jepang dasar kepada siswa-siswi SMPN 8 Satu Atap Brebes Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes.

Pengenalan Bahasa Jepang dasar diawali dengan cara bagaimana menuliskan nama dalam Bahasa Jepang. Menuliskan nama dalam hiragana diperuntukkan untuk orang asli yang berasal dari Jepang dan katakana diperuntukkan untuk orang yang bukan asli dari Jepang.


Agar mudah dipelajari dan bisa diikuti oleh siswa-siswi SMPN, mahasiswa KKN Undip membuatkan poster Bahasa Jepang dasar yaitu Hiragana dan Katakana dan juga cara penulisan nya sebagai output kegiatan tersebut. Serta memberitahu kepada siswa-siswi SMP bahwa di Bahasa Jepang tidak ada huruf L.

Pelaksanaan program kerja dan penyampaian materi ini berjalan dengan baik dan diterima baik oleh audiens. Pengenalan Bahasa Jepang dasar diharapkan termotivasi mempelajari Bahasa Asing selain Bahasa Inggris untuk masa depan mereka. Tidak hanya Bahasa Inggris saja yang bisa menjanjikan masa depan, tetapi Bahasa Jepang juga bisa menjanjikan masa depan mereka.

Mahasiswa Kkn Undip Melakukan Edukasi Prinsip Budaya Jepang 5S di Desa Genengsari

 


Loetju.idBoyolali ( 01/27/2023). Mahasiswa  Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro, Rafi Abu Bakar, melakukan presesentasi terkait edukasi pengenalan prinsip kebudayaan jepang 5s dan pentingnya menjadikan prinsip tersebut menjadi sebuah kebiasaan – 5s sendiri adalah prinsip manajemen yang merupakan barometer yang dapat menunjukan bagaimana perusahaan dikelola dan prinsip ini tidak hanya diterapkan didalam dunia industry tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagi orang jepang menjaga lingkungan dengan berbenah atau bersih-bersih dianggap merupakan bagian spiritual ajaran buddhisme atau praktek kebersihan yang menjadi bagian dari praktek keimanan atau ketuhanan dalam agama shinto.  

Dilansir https://www.cnnindonesia.com, Ternyata Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata tidak peduli  akan kebersihan. Hal itu berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan. 

Dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.  

Kebudayaan jepang percaya bahwa kebiasaan dan kedisiplinan perlu diajarkan dan diterapkan sejak dini yaitu sejak masa kanak-kanak sd dan setelah melakukan survey ke SD serta melihat bahwa banyaknya anak-anak SD yang belum mengetahui mengenai prinsip budaya kebersihan jepang.

Oleh karenanya Tujuan kegiatan ini dilakukan karena sebagai bentuk pengenalan budaya serta upaya untuk meningkatkan kesadaran anak-anak sd mengenai kebersihan, yang harapannya dapat menjadikan 5 prinsip kaizen tersebut dapat di terapkan dan terhindar dari berbagai macam penyakit. 

Adapun kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan presentasi didepan anak-anak SD khususnya di Kelas 5. Isi Edukasi dari presentasi yang dilakukan berisikan mengenai prinsip Kebersihan 5s. diawali dengan Seiri ( 整理) yang artinya memisahkan barang yang diperlukan atau tidak diperlukan lagi, selanjutnya yaitu Seiton (整頓)  yang berarti setelah memilih barang-barang yang diperlukan perlu ditempatkan ditempat yang tepat yang sesuai, setelah itu Seiso (清楚) setelah barang-barang ditempatkan di tempat yang tepat dilakukan kebersihan secara menyeluruh terhadap barang-barangnya. 


Berikutnya ada Seiketsu (清潔)konsep utamanya adalah menjaga kebersihan 3s secara berkala. Yang terakhir yaitu Shitsuke (躾) menjadikan 3s diawal menjadi sebuah kebiasaan setiap harinya. Dalam edukasi dan presentasi yang diberikan ini, diharapkan anak-anak SDN Genengsari 2 meningkatkan kesadarannya terkait prinsip kebersihan 5s serta guru-guru yang mengajar dapat membimbing anak-anak SD dalam membentuk sebuah karakter kebersihan yang baik sejak dini, khususnya dapat menerapkan prinsip kaizen jepang 5S. 

Mahasiswa KKN Undip Mengedukasi Masyarakat Terkait Mitigasi Bencana di Desa Pagejugan

 


Loetju.idBrebes, Jawa Tengah (08/02/2023) - Upaya mitigasi bencana pada saat ini, mengalami perubahan paradigma maupun tindakan,yaitu dengan menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana. Jadi masyarakat bukan hanya sekedar menjadi korban/objek dari bencana namun juga sebagai pelaku dari penanggulangan bencana. 

Metode yang tepat dalam penanganan bencana sekarang ini adalah Kesiapsiagaan Bencana berbasis masyarakat. Program berbasis masyarakat yang mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan diri dalam mencegah serta mengurangi dampak dan resiko bencana yang terjadi lingkungannya.

Desa Pagejugan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Brebes. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Brebes, Desa Pagejugan memiliki kerawanan bencana alam yang tinggi, khususnya bencana alam Banjir dan juga Puting beliung. 

Tingkat kerawanan bencana alam Banjir pada desa pagejugan tergolong tinggi dikarenakan letak geografis desa pagejugan yang memiliki kemiringan lereng yang datar sehingga banyak aliran air yang tidak mengalir yang dapat mengakibatkan bencana alam banjir jika terjadi hujan deras. 

Selain itu, pada bagian utara Desa Pagejugan yang berbatasan dengan laut, masyarakat Desa Pagejugan hidup berdampingan dengan tambak tambak yang memang berbatasan dengan laut, oleh karena itu, pada RW 04 Desa Pagejugan yang hidup disekitar Kawasan tambak sering terjadi banjir rob yang terjadi dikarenakan naiknya air laut dan tidak adanya saluran pembuangan air hujan disekitar permukiman di RW 04 Desa Pagejugan. Bencana alam yang terjadi di Desa Pagejugan bukan hanya banjir, melainkan terdapat kerawanan bencana alam puting beliung yang tergolong sedang.

Program sosialisasi mitigasi bencana oleh Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini mengacu pada tujuan atau tema besar dari KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yaitu SDGS (Pembangunan Berkelanjutan) poin 13 yaitu tentang perubahan iklim. 


Sosialisasi mitigasi bencana ini berisikan tentang bagaimana masyarakat bereaksi terhadap bencana bencana alam yang terjadi khususnya bencana alam banjir dan puting beliung. 

Program sosialisasi terkait mitigasi bencana ala mini diadakan pada di rumah seorang warga pada saat perkumpulan PKK (08/02). Pada saat pelaksanaan program sosialisasi mitigasi bencana, para peserta sosialisasi sangat antusias dalam bertanya maupun menjawab dikarenakan mitigasi bencana ini merupakan hal baru bagi masyarakat Desa Pagejugan.

Peduli Lingkungan, Mahasiswa Kkn Undip Memberikan Edukasi Pengelolaan Bank Sampah di Desa Pagejugan

 


Loetju.idBrebes, Jawa Tengah (01/02/2023) - Tingkat Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih tergolong rendah sehingga tak sedikit masyarakat yang mengabaikan kebersihan dilihat dari cara mereka membuang sampah di lingkungan. 

Sampah merupakan bentuk buangan ataupun sisa suatu proses produksi kegiatan rumah tangga maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. 

Oleh karena itu diperlukannya partisipasi masyarakat untuk mengurangi timbunan sampah untuk dapat diolah dan dimanfaatkan sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. 

Permasalahan sampah yang ada di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes cukup memprihatinkan  dikarenakan selain faktor kesadaran masyarakat yang tergolong rendah yang dikarenakan kurang banyaknya tempat sampah yang tersedia dan tidak adanya pengelolaan sampah untuk memilah sampah tersebut sehingga terjadi penimbunan sampah di lingkungan desa. 

Dalam mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN Undip Tim 1 Universitas Diponegoro Fakultas Sekolah Vokasi Jurusan, Manajemen dan Administrasi Logistik, Junita Kian Vidriyani melakukan sosialisasi mengenai Bank Sampah. Sosialisasi tersebut disajikan materi yang rinci dimulai dari latar belakang bank sampah, pengertian, pengembangan bank sampah dan mekanisme pengelolaan bank sampah. 


Melalui kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan masyrakat Desa Pagejugan segera merealisasikan Bank Sampah untuk dapat mengurangi timbunan sampah lingkungan serta memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat yang tentunya akan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. 

Comika

Politika

Gen Z