AYO CEGAH STUNTING!! Mahasiswa KKN Undip Tim I 2023/2024 Melakukan Pendampingan Ibu dalam Meningkatkan Pola Asuh Gizi pada Balita untuk Mencegah Risiko Stunting - Comedy and Indie

Jumat, 09 Februari 2024

AYO CEGAH STUNTING!! Mahasiswa KKN Undip Tim I 2023/2024 Melakukan Pendampingan Ibu dalam Meningkatkan Pola Asuh Gizi pada Balita untuk Mencegah Risiko Stunting


Pemaparan proker multidisiplin 
di Posyandu Balita Melati 3 Dusun Jurangsari


Loetju.idSukoharjo (24/1/2024) - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, pada akhir tahun 2023 Kecamatan Nguter menduduki peringkat pertama sebagai kecamatan dengan risiko stunting terbanyak. Kondisi ini tidak pula terlepas pada Desa Juron. Data bersumber oleh pemerintah Desa Juron, data anak risiko stunting meningkat dari sejumlah 6 anak menjadi 17 anak. Adapun jumlah anak risiko stunting di Pos Melati I berjumlah 3 anak, pada pos Melati II sejumlah 2 anak, Pos Melati III 8 anak, serta Pos Melati IV sejumlah 4 anak.


Leaflet: Mencegah Stunting

Acara dilakukan pada hari Rabu, 24 Januari 2024 pukul 08.00 WIB dengan dihadiri kurang lebih 20 orang yang terdiri dari Kader PKK dan peserta Posyandu Dusun Jurangsari yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita. Kegiatan dilakukan dengan menjelaskan terkait definisi stunting, faktor risiko, hubungan stunting dengan pola asuh, dan cara pencegahan stunting. Kegiatan ini didukung oleh program kerja monodisiplin seluruh mahasiswa KKN Undip Tim I 2023/2024 seperti, dari mahasiswa KKN jurusan Gizi menjelaskan terkait salah satu faktor terjadinya stunting yaitu Gerakan Tutup Mulut (GTM) dengan memberikan informasi terkait definisi GTM, faktor penyebab, dan tips & trik menangani GTM pada anak. 

Dari mahasiswa KKN Undip jurusan Teknik Geodesi melakukan pemetaan risiko stunting. Peta dibuat melalui data jumlah anak risiko stunting yang bersumber dari layanan kesehatan setempat. Data anak risiko stunting berupa data jumlah di tiap pos kesehatan yang terdapat pada masing-masing kebayanan.

Mahasiswa jurusan Ekonomi juga memaparkan tentang perbandingan MPASI dengan tujuan, membuat MPASI sendiri bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis karena dapat memilih bahan-bahan dengan harga lebih terjangkau. Dan MPASI buatan sendiri memberikan kontrol lebih besar terhadap kualitas dan gizi anak, memastikan bahwa bayi/balita mendapatkan makanan yang sehat.

Pendampingan juga dilakukan kepada Kader PKK dengan memberikan sosialisasi dan informasi terkait regulasi stunting yang dilakukan oleh mahasiswa KKN jurusan Ilmu Hukum. Pendampingan didasari oleh Perpres No. 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang dijelaskan di dalamnya bahwa ditetapkan target antara yang harus dicapai sebesar l4% (empat belas persen) pada tahun 2024.

Dalam mendukung program ini pula, dilakukan sosialisasi bahaya mencuci daging mentah secara langsung kepada ibu-ibu kader maupun ibu rumah tangga secara umum. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menggalakkan masyarakat dalam mengkonsumsi protein hewani namun tetap memperhatikan prosedur kesehatan yang baik sehingga kebutuhan gizi terpenuhi tanpa mengurangi kualitas bahan yang ada.



Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..