Mahasiswa Undip Membuat Desain TPS 3R di Desa Gendoang sebagai Solusi Inovatif dalam Mengatasi Sampah - Comedy and Indie

Senin, 12 Februari 2024

Mahasiswa Undip Membuat Desain TPS 3R di Desa Gendoang sebagai Solusi Inovatif dalam Mengatasi Sampah

 


Loetju.idDesa Gendoang, seperti desa-desa lainnya, tengah menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah. Seiring dengan meningkatnya populasi dan konsumsi, volume sampah yang dihasilkan juga semakin besar. Masyarakat sekitar memiliki kesulitan dalam membuang sampah mereka karena tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang memadai untuk menampung seluruh sampah limbah rumah tangga Desa Gendoang. Melalui pendekatan yang terencana dan inovatif, Desa Gendoang berusaha menangani masalah ini dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R. TPS 3R tidak seperti tempat pembuangan sampah biasa, TPS ini mengadopsi prinsip 3R: Reduce (mengurangi), Reuse (memanfaatkan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).

Berdasarkan kesadaran akan pentingnya perlakuan yang berkelanjutan terhadap lingkungan, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Dhia Zalfa Rahmadanti yang tergabung dalam Tim I KKN 2024 memutuskan untuk bergerak maju dengan proyek TPS 3R ini.
Konsep TPS 3R didasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan kembali), dan recycle (mendaur ulang).

1. Reduce (mengurangi)
Langkah pertama dalam pengelolaan sampah adalah dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi penggunaan bahan yang tidak dapat terurai dan pengemasan sekali pakai.


2. Reuse (memanfaatkan kembali)
Barang-barang yang masih bisa digunakan diperoleh kembali untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini juga mencakup praktik seperti mereparasi barang rusak, mendaur ulang barang bekas, dan menggunakan kembali bahan-bahan untuk tujuan lain.
 

3. Recycle (mendaur ulang)
Sampah yang tidak dapat dihindari harus didaur ulang sebanyak mungkin. Hal ini mencakup pemilahan sampah dari sumbernya dan pengumpulan bahan yang dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, kaca, dan logam.

Dalam mengimplementasikan TPS 3R tersebut, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah tahap survey dan perencanaan. Dalam hal ini, Tim mahasiswa KKN melakukan survey untuk menilai kebutuhan dan kondisi lingkungan sebelum merancang TPS 3R. Tahap ini juga dapat membantu tim mahasiswa KKN dalam memetakan pola perilaku masyarakat dalam mengelola sampah mereka. Tahap berikutnya merupakan perancangan infrastruktur. Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, tim mahasiswa KKN sudah dapat melakukan perancangan infrastruktur yang dapat memaksimalkan fungsi dari TPS 3R. Setelah itu, desain perancangan tersebut diserahkan kepada perangkat desa untuk dijadikan gambaran awal dari desain TPS 3R yang akan dibangun di Desa Gendoang.
 
Desain TPS 3R di Desa Gendoang ini memiliki luas lahan sebesar 30 x 50 meter persegi. Dengan lahan yang tersedia, TPS 3R ini dilengkapi dengan fasilitas bank sampah, area pemilahan sampah, kantor, kamar pengurus, kamar mandi, hingga tempat pembuangan sampah yang tidak dapat digunakan kembali. Desain yang dibuat memiliki konsep semi terbuka, sehingga ruangan tidak terasa pengap dan bau. Desain TPS 3R ini juga dilengkapi dengan taman yang cukup rindang untuk menambah kesan teduh dan menghalangi pemandangan dari luar TPS 3R.
 

Dengan adanya desain TPS 3R di Desa Gendoang ini, masyarakat Desa Gendoang diharapkan menjadi lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mulai menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, desain TPS 3R juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam peningkatan kesejahteraan lingkungan dan pengurangan pencemaran lingkungan.



Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..