Comedy, Indie and Creativity

Selasa, 13 Februari 2024

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Prinsip 5S Jepang dalam Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Kerja UMKM

 


Loetju.idKlaten - TIM I KKN UNDIP melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata di Kabupaten Klaten salah satunya di Desa Mlese, Kecamatan Cawas dari 5 Januari hingga 10 Februari 2024. Tim I KKN UNDIP Desa Mlese ini memiliki program kerja mengajak para pelaku UMKM di Desa Mlese untuk mengadopsi prinsip 5S yang dimiliki oleh pelaku usaha di Jepang.

Budaya 5s merupakan cara sistematis untuk mengatur tempat kerja dengan menghilangkan limbah, meningkatkan aliran, dan mengurangi jumlah proses jika memungkinkan. Terdapat lima prinsip yaitu Ringkas (seiri), Rapi (seiton), Resik (seiso), Rawat (seiketsu), dan Rajin (shitsuke). Penerapan prinsip 5S ini penting karena dapat membuat pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih efisien. Misalnya, karyawan yang rutin untuk membersihkan dan mengatur ruang kerja mereka secara berurutan akan meminimalisir kehilangan barang, ketidakberaturan, dan memudahkan mereka dalam melakukan pekerjaan secara teratur dan rapi sehingga memaksimalkan efisiensi kerja. Dalam kaitannya dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) di negara Indonesia, kegiatan produksi dalam UMKM sangat berkaitan dan budaya 5S dapat berkontribusi dalam SDG’s konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.


Pada hari Rabu, 31 Januari 2024 Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I Tahun 2023/2024 memberikan penyuluhan mengenai penerapan budaya 5s di tempat kerja untuk 2 UMKM yang bergerak di bidang makanan. Program tersebut dilaksanakan secara Door to Door dengan mengunjungi sasaran UMKM secara langsung. Dalam pelaksanaanya, mahasiswa memberikan arahan langsung kepada para pelaku UMKM dengan menjelaskan pentingnya penerapan prinsip 5S dan bagaiamna cara menerapkannya. Selain itu, mahasiswa juga memberikan poster dan menempel nya di tempat kerja para pelaku UMKM sebagai pengingat untuk selalu menerapkan budaya 5S.

Dari banyaknya manfaat yang dihasilkan dari penerapan konsep 5S, diharapkan pelaku UMKM di Desa Mlese dapat menjadikan prinsip ini menjadi sebuah kebiasaan baru di tempat kerja. Tanggapan positif disampaikan langsung oleh salah satu pelaku UMKM yaitu Akbar pemilik Warung Mie Ayam Bakso di Desa Mlese dengan memberikan komentar “Budaya 5S ternyata sangat bermanfaat jika diterapkan di lingkungan kerja, terimakasih sebelumnya kepada mahasiswa KKN sudah melakukan penyuluhan ini”.



Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi Pencegahan Bullying bedasarkan UU yang berlaku di Desa Bednungan oleh Mahasiswa KKN TIMM 1 UNDIP



Loetju.id Pada 11 Januari 2024 di Sekolah Dasar Desa Bendungan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klatem, Jawa Tengah, telah dilakukan edukasi berupasi sosialisasi pencegahan bullying kepada para siswa-siswi SD Desa Bendungan oleh KKN TIM I Undip 2023/2024, Josia Pedro Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas DIponegoro.

Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah aksi bullying yang masih marak terjadi di lingkungan Sekolah Dasar dengan memberikan pemahaman mengenai pengertian, jenis-jenis, dampah dan cara pencegahan tindakan bullying.

Aksi bullying sering terjadi antar siswa-siswi di Desa Bendungan yang dapat memberikan dampak negatif bagi baik pembully maupun terbully, maka dari itu edukasi dan sosialisasi dilakukan agar dapat menumbuhkan perkembangan karakter bagi setiap siswa-siswi.


Sosialisasi juga dilakukan kepada para guru SD Desa Bendungan mengenai dampak hukum  yang akan terjadi dari aksi bullying agar dapat memperhatikann para siswa-siswi lebih seksama lagi guna menghindari aksi bullying  yang berkelanjutan.


Pelaksanaan program kerja KKN ini diawal dengan memberika pemahaman terkait jenis, pengertian, dampak, akibat hukum serta cara pencegahan aksi bullying melalui presentasi diselingi ice breaking yang diisii dengan bermain games bersama para siswa siswi. Setelah itu dilakukan pemahaman juga dengan para guru dan dilanjutkan dengan penempelan poster anti-bullying dilingkungan SD Desa Bendungan. Harapannya, dengan adanya edukasi dan sosialisasi pencegahan bullying, dapat memelihara para siswa siswi untuk tidak melakukan aksi bullying yang berkenlajutan.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Membuat Desain TPS 3R di Desa Gendoang sebagai Solusi Inovatif dalam Mengatasi Sampah

 


Loetju.idDesa Gendoang, seperti desa-desa lainnya, tengah menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah. Seiring dengan meningkatnya populasi dan konsumsi, volume sampah yang dihasilkan juga semakin besar. Masyarakat sekitar memiliki kesulitan dalam membuang sampah mereka karena tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang memadai untuk menampung seluruh sampah limbah rumah tangga Desa Gendoang. Melalui pendekatan yang terencana dan inovatif, Desa Gendoang berusaha menangani masalah ini dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R. TPS 3R tidak seperti tempat pembuangan sampah biasa, TPS ini mengadopsi prinsip 3R: Reduce (mengurangi), Reuse (memanfaatkan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).

Berdasarkan kesadaran akan pentingnya perlakuan yang berkelanjutan terhadap lingkungan, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Dhia Zalfa Rahmadanti yang tergabung dalam Tim I KKN 2024 memutuskan untuk bergerak maju dengan proyek TPS 3R ini.
Konsep TPS 3R didasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan kembali), dan recycle (mendaur ulang).

1. Reduce (mengurangi)
Langkah pertama dalam pengelolaan sampah adalah dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi penggunaan bahan yang tidak dapat terurai dan pengemasan sekali pakai.


2. Reuse (memanfaatkan kembali)
Barang-barang yang masih bisa digunakan diperoleh kembali untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini juga mencakup praktik seperti mereparasi barang rusak, mendaur ulang barang bekas, dan menggunakan kembali bahan-bahan untuk tujuan lain.
 

3. Recycle (mendaur ulang)
Sampah yang tidak dapat dihindari harus didaur ulang sebanyak mungkin. Hal ini mencakup pemilahan sampah dari sumbernya dan pengumpulan bahan yang dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, kaca, dan logam.

Dalam mengimplementasikan TPS 3R tersebut, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah tahap survey dan perencanaan. Dalam hal ini, Tim mahasiswa KKN melakukan survey untuk menilai kebutuhan dan kondisi lingkungan sebelum merancang TPS 3R. Tahap ini juga dapat membantu tim mahasiswa KKN dalam memetakan pola perilaku masyarakat dalam mengelola sampah mereka. Tahap berikutnya merupakan perancangan infrastruktur. Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, tim mahasiswa KKN sudah dapat melakukan perancangan infrastruktur yang dapat memaksimalkan fungsi dari TPS 3R. Setelah itu, desain perancangan tersebut diserahkan kepada perangkat desa untuk dijadikan gambaran awal dari desain TPS 3R yang akan dibangun di Desa Gendoang.
 
Desain TPS 3R di Desa Gendoang ini memiliki luas lahan sebesar 30 x 50 meter persegi. Dengan lahan yang tersedia, TPS 3R ini dilengkapi dengan fasilitas bank sampah, area pemilahan sampah, kantor, kamar pengurus, kamar mandi, hingga tempat pembuangan sampah yang tidak dapat digunakan kembali. Desain yang dibuat memiliki konsep semi terbuka, sehingga ruangan tidak terasa pengap dan bau. Desain TPS 3R ini juga dilengkapi dengan taman yang cukup rindang untuk menambah kesan teduh dan menghalangi pemandangan dari luar TPS 3R.
 

Dengan adanya desain TPS 3R di Desa Gendoang ini, masyarakat Desa Gendoang diharapkan menjadi lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mulai menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, desain TPS 3R juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam peningkatan kesejahteraan lingkungan dan pengurangan pencemaran lingkungan.



Editor:
Achmad Munandar

Manfaatkan Sampah Plastik, Mahasiswi KKN Undip Mengadakan Pelatihan Pembuatan Kursi Ecobrick bersama Siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Gendoang

 



Loetju.id - Sampah plastik, salah satu jenis sampah yang paling banyak ditemukan di dalam limbah rumah tangga, merupakan jenis sampah yang sulit terurai di lingkungan. Meski begitu, plastik masih sering digunakan untuk berbagai macam kegunaan. Seperti halnya yang terjadi di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, plastik masih menjadi favorit warga untuk digunakan sehari-hari. Residu sampah yang banyak ini tidak sejalan dengan keberadaan tempat sampah yang ada di desa. Maka dari itu, pengolahan sampah sangatlah penting dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah. 

Pengolahan sampah plastik menjadi material Ecobrick merupakan salah satu pemanfaatan dalam pengolahan sampah. Ecobrick adalah botol plastik bekas yang diisi dengan sampah plastik non-organik, seperti kantong plastik, bungkus makanan, dan lain-lain. Sampah plastik yang dijadikan isian botol plastik dipadatkan hingga menjadi berat tertentu. Kemudian, botol plastik tersebut disebut dengan Ecobrick yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif untuk membuat struktur seperti kursi, dinding, atau bahkan rumah.

Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Dhia Zalfa Rahmadanti yang tergabung dalam Tim I KKN Undip 2024 telah melakukan pelatihan pembuatan kursi yang terbuat dari material Ecobrick bersama siswa-siswi SDN 04 Gendoang. Pelatihan pembuatan kursi dari Ecobrick ini diawali dengan perintah untuk membawa sampah-sampah plastik yang sudah dibersihkan ke sekolah kepada seluruh siswa-siswi SDN 04 Gendoang. Setelah itu, sampah plastik yang sudah dikumpulkan akan digunakan oleh siswa-siswi kelas 5 untuk dibuat Ecobrick


Langkah-langkah umum pembuatan kursi dari Ecobrick:

1. Pengumpulan Sampah Plastik
Mulailah dengan mengumpulkan sampah plastik non-organik seperti kantong plastik, bungkus makanan, atau potongan-potongan kecil plastik lainnya. Pastikan sampah plastik yang dikumpulkan telah dibersihkan dari sisa-sisa makanan atau kontaminan lainnya.

2. Persiapan Botol Plastik
Gunakan botol plastk bekas yang bersih dan kering sebagai wadah untuk mengisi sampah plastik. Botol yang biasa digunakan adalah botol air mineral ukuran 500ml hingga 2 liter.

3. Memadatkan Sampah Plastik
Masukkan sampah plastik ke dalam botol plastik secara perlahan-lahan. Padatkan sampah plastik yang dimasukkan ke dalam botol setiap kali menambahkan sampah baru. Gunakan alat pemadat atau tangan untuk memadatkan sampah tersebut.

4. Penutup dan Penutupan Botol
Setelah botol plastik terisi penuh dengan sampah yang dipadatkan, tutup botol dengan rapat menggunakan penutup yang sesuai. Pastikan botol ditutup denga naman dan tidak ada kebocoran udara.

5. Pembuatan Kursi dari Ecobrick 
Setelah botol plastic terisi dan ditutup rapat, botol sudah dapat digunakan sebagai Ecobrick. Ecobrick tersebut ditempel satu persatu menggunakan lem atau lakban yang berukuran besar dengan bentuk melingkar. Pastikan setiap Ecobrick sudah tertempel dengan sempurna sebelum digunakan untuk duduk.

Pelatihan pembuatan Ecobrick ini dapat meningkatkan kreativitas siswa-siswi dalam memanfaatkan sampah plastik yang mudah ditemukan di lingkungannya. Dengan melibatkan siswa-siswi Sekolah Dasar dalam pembuatan dan pemanfaatan Ecobrick, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

Pelatihan pembuatan kursi dari bahan Ecobrick ini menjadi langkah kecil dalam menciptakan lingkungan berkelanjutan dan dapat menginspirasi masyarakat dalam memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Keberadaan pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam mengolah sampah plastik limbah rumah tangga mereka dan dapat memberikan dampah positif yang berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Sulap Limbah Rumah Tangga Menjadi Produk Yang Bermanfaat, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Serbaguna

 
Gambar Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah 
Menjadi Sabun Cuci Serbaguna


Loetju.id - Semarang(13/02/2024). Permasalahan sampah saat ini merupakan permasalahan yang meluas dan belum terselesaikan secara tuntas. Permasalahan sampah di Pemalang khususnya di desa Tanahbaya, kecamatan Randudongkal juga masih menjadi perhatian serius bagi seluruh lapisan masyarakat. Dikarenakan tidak adanya tempat pembuangan akhir (TPA) masyarakat setempat mengolah sampah dengan cara dibakar dipekarangan rumah warga. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar. 

Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan biologis. Dibutuhkan pengelolaan sampah yang baik untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada. Dimulai dari lingkup yang kecil, pengelolaan sampah rumah tangga yang baik perlu dilakukan. Melihat urgensi tersebut, Arnissa Fatma Gita Putri, Mahasiswi KKN UNDIP daru Fakultas Kesehatan Masyarakat mengadakan “Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Serbaguna” kepada ibu-ibu PKK desa Tanahbaya.

Gambar Leaflet Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah

Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Serbaguna dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 bertempat di balai desa Tanahbaya. Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Serbaguna ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dari ibu-ibu PKK agar dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci serbaguna. Dimana pelatihan ini disambut dengan baik oleh ibu-ibu PKK, karena ibu-ibu PKK merasa termotivasi untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah dan limbah kopi yang ada di rumah untuk diubah menjadi sabun cuci serbaguna. 
 
Melalui pelatihan ini, diharapkan akan membentuk kesadaran dan meningkatkan keratifitas dari masyarakat desa Tanahbaya untuk mengelola limbah rumah tangga menjadi barang yang bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dengan mengelola sampah yang baik sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.



Penulis: 
Arnissa Fatma Gita Putri

Jurusan/ Fakultas: 
Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing:
●Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn.
●Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.
●Ir. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D. IPU

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Adakan Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping Asi yang Bergizi Untuk Cegah Stunting di Desa Tanahbaya

Gambar Sosialisasi Terkait Makanan Pendamping ASI (MPASI) 


Loetju.id - Semarang(13/02/2024). Stunting merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian dari segala pihak. Stunting dapat terjadi sebagai akibat dari kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK, hal tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Salah satu upaya untuk menurunkan kasus stunting yaitu dengan upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. 

Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal).Melihat hal tersebut, Arnissa Fatma Gita Putri , Mahasiswi KKN Universitas Diponegoro di Desa Tanahbaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang dari Fakultas Kesehatan Masyrakat berinisiatif untuk mengadakan “Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI yang Bergizi untuk Mencegah Stunting”

Pelatihan dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 di balai desa Tanahbaya. Pelatihan ini diikuti oleh kader kesehatan desa Tanahbaya. Dilaksanakannya pelatihan ini disambut dan diikuti dengan aktif oleh ibu-ibu kader kesehatan. Pelatihan pembuatan MPASI yang bergizi bertujuan untuk memberikan pengetahuan tekait MPASI yang bergizi dengan menggunakan bahan lokal yang mudah didapatkan. 

Selain itu, dilakukan demo memasak MPASI dengan bahan baku kentang yang nantinya akan dibuat menjadi stick kentang. Selain menggunakan bahan baku utama kentang, juga menggunakan tambahan sayuran seperti wortel dan selederi yang memiliki berbagai manfaat untuk tumbuh kembang anak. Diharapkan pembuatan stick kentang tersebut dapat menjadi salah satu ide snack MPASI yang mudah dibuat dan bergizi untuk mendukung pertumbuhan anak agar terhindar dari stunting.
 
Gambar Demonstrasi Pembuatan Stick Kentang 

Arnissa Fatma Gita Putri selaku penanggung jawab atas dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini, memiliki harapan agar dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut andil dalam pencegahan stunting melalui pembuatan MPASI dengan menggunakan bahan dasar lokal yang dapat ditemui dengan mudah di pasar dengan harga yang terjangkau. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk membuat menu keratif MPASI dari bahan lokal.


Penulis: 
Arnissa Fatma Gita Putri

Jurusan/ Fakultas: 
Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing:
●Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn.
●Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.
●Ir. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D. IPU

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Buka Wawasan Kreatif Masyarakat dengan Pelatihan Pembuatan Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah di "Tanahbaya Sehat”




Loetju.idTanahbaya. Senin, 29 Januari 2024 - Dalam upaya membangun kesadaran lingkungan dan memberdayakan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro menggelar pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah dalam acara "Tanahbaya Sehat" yang diselenggarakan pada tanggal 28 Januari 2024.

Kegiatan "Tanahbaya Sehat" yang diikuti oleh warga sekitar, siswa-siswi sekolah, dan peserta jalan sehat, menjadi platform inovatif untuk menyampaikan pesan-pesan positif. Setelah menyelesaikan jalan sehat, peserta diajak untuk mengikuti pelatihan yang dipandu oleh Hagia Muna De Sophia selaku mahasiswa KKN.

Dalam pelatihan yang berlangsung penuh semangat, mahasiswa KKN membagikan pengetahuan tentang cara membuat lilin aroma terapi menggunakan minyak jelantah. Mereka menekankan pentingnya daur ulang minyak jelantah sebagai langkah nyata dalam mengurangi limbah dan menciptakan produk yang ramah lingkungan.

Peserta acara terlibat aktif dalam setiap tahap pembuatan lilin, dari persiapan bahan hingga proses pembentukan. Mahasiswa KKN memberikan panduan yang mudah dipahami dan disertai dengan penjelasan tentang manfaat aromaterapi untuk kesehatan mental.


Dalam sesi wawancara, salah satu mahasiswa KKN menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang, memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, dan menciptakan keterampilan baru yang dapat diaplikasikan di rumah.

"Tanahbaya Sehat" tahun ini bukan hanya menjadi acara jalan sehat biasa, tetapi juga sebagai sarana untuk mendidik dan memberdayakan masyarakat dengan ide-ide kreatif. Pelatihan pembuatan lilin aroma terapi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Tanahbaya untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.



Penulis: 
Hagia Muna De Sophia

Jurusan/ Fakultas: 
Teknik/Teknik Lingkungan

Dosen Pembimbing:
●Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn.
●Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.
●Ir. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D. IPU

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Dorong Kesadaran Lingkungan Lewat Inisiasi Bank Sampah di SD 1 Tanahbaya, Desa Tanahbaya

 


Loetju.id - Tanahbaya, Rabu, 24 Januari 2024 - Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1, mahasiswa Universitas Diponegoro menginisiasi pendirian Bank Sampah di SD 1 Tanahbaya, Desa Tanahbaya, Kabupaten Pemalang. Proyek ini berlangsung dari tanggal 15 hingga 23 Januari 2024, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat.

Dalam upaya untuk mengubah perilaku kebersihan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah, mahasiswa KKN aktif melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar dalam kegiatan ini. Proses inisiasi Bank Sampah melibatkan pendidikan, pembagian tempat sampah terpisah, serta pembentukan tim pengelola Bank Sampah di sekolah.

Pada tanggal 23 Januari, Bank Sampah SD 1 Tanahbaya secara resmi diresmikan dalam sebuah acara kecil yang dihadiri oleh para siswa, guru, serta tata usaha sekolah. Dalam sambutannya, salah satu mahasiswa KKN menyampaikan harapannya bahwa Bank Sampah ini tidak hanya menjadi tempat pengumpulan sampah, tetapi juga menjadi pusat edukasi tentang pentingnya memilah sampah dan mendaur ulang.

Ketua Komite Sekolah menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi peran aktif mahasiswa KKN dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ia berharap Bank Sampah SD 1 Tanahbaya dapat menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Desa Tanahbaya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berhasil menciptakan dampak positif yang diharapkan dapat berlanjut dalam jangka panjang, mengubah pola pikir dan tindakan sehari-hari dalam mengelola sampah. Inisiasi Bank Sampah di SD 1 Tanahbaya menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dapat membentuk perubahan positif yang berkelanjutan.

 

Penulis: 
Hagia Muna De Sophia

Jurusan/ Fakultas: 
Teknik/Teknik Lingkungan

Dosen Pembimbing:
● Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn.
● Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.
● Ir. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D. IPU

Editor:
Achmad Munandar

Menuju Generasi Sehat Tanpa Hipertensi : Peran Mahasiswa KKN memberikan Edukasi dan Pencegahan Hipertensi

 



Loetju.id - Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah dalam pembuluh darah meningkat secara persisten yang mencapai nilai 140/90. Gejala dari hipertensi sendiri beragam mulai dari sakit kepala, jantung berdebar - debar, penglihatan kabur dan masih banyak lagi. Akan tetapi, hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas namun memiliki dampak yang serius bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Oleh sebab itu, Mahasiswa KKN UNDIP melakukan edukasi mengenai hipertensi mencakup definisi, pencegahan, faktor risiko, Komplikasi dan Nilai normal dari tekanan darah itu sendiri. Selain itu, dilakukan juga pengecekan tekanan darah untuk mengetahui nilai tekanan darah Warga Desa Burikan. 

Kegiatan ini dilakukan di Dukuh Krangkungan, Desa Burikan dengan cara mengunjungi rumah warga satu-persatu. Hasilnya sendiri masih terdapat warga yang memiliki nilai tekanan darah yang tinggi sedangkan orang tersebut tidak menyadarinya. Warga Desa Burikan cukup antusias dalam menanggapi hal ini dikarenakan mereka sadar akan pentingnya kesehatan.



Editor:
Achmad Munandar

Senin, 12 Februari 2024

Mahasiswi KKN UNDIP Beri Edukasi Manfaat dan Bahaya Pinjaman Online Pada Warga Desa Kebon

 


Loetju.idPada tanggal 20 Januari 2024, di Desa Kebon, Tim I KKN UNDIP Desa Kebon Sondang Sonia Fakultas Ekonomika dan Bisnis S1- Akuntansi menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya mengenali perbedaan antara pinjaman online legal dan ilegal serta bahayanya. TIM I KKN UNDIP Desa Kebon oleh Sondang Sonia Fakultas Ekonomika dan Bisnis S1- Akuntansi berkomitmen untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat desa mengenai risiko yang terkait dengan pinjaman online ilegal, yang seringkali memberikan beban finansial yang tidak terduga dan memprihatinkan.

Salah satu aspek penting dalam kegiatan edukasi ini adalah memberikan cara praktis kepada masyarakat untuk memeriksa legalitas pinjaman online menggunakan aplikasi WhatsApp. TIM I KKN UNDIP Desa Kebon oleh Sondang Sonia Fakultas Ekonomika dan Bisnis S1- Akuntansi berkomitmen memberikan panduan langkah demi langkah tentang bagaimana mengenali tanda-tanda pinjaman online yang legal dan memeriksa izin yang dimiliki oleh platform pinjaman tersebut melalui fitur-fitur yang tersedia di WhatsApp. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan cerdas dalam memilih layanan pinjaman online yang aman dan terpercaya.

Selain memberikan edukasi tentang cara memeriksa legalitas pinjaman online, kegiatan ini juga melibatkan sesi diskusi interaktif di mana masyarakat dapat bertanya langsung kepada TIM I KKN UNDIP Desa Kebon oleh Sondang Sonia Fakultas Ekonomika dan Bisnis tentang pemahaman mereka atau pun pertanyaan terkait topik tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh tentang risiko yang terkait dengan pinjaman online ilegal.

Melalui Sosialisasi dan Edukasi Mengenai Pinjaman Online ini, diharapkan pesan-pesan edukasi mengenai pentingnya menghindari pinjaman online ilegal dapat tersebar luas di masyarakat desa. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dan menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang dapat merugikan mereka secara finansial. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap masyarakat dari praktik pinjaman online yang merugikan.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z