Sampah Menumpuk, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Merancang Tempat Pembuangan Sampah Terpadu - Comedy, Indie and Creativity

Sabtu, 11 Februari 2023

Sampah Menumpuk, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Merancang Tempat Pembuangan Sampah Terpadu

 


Loetju.idTegal (11/02/2023) Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler TIM 1 Undip Periode 2022/2023 dilaksanakan secara luring di beberapa kabupaten di Jawa Tengah.
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro bantu merancang Tempat Pembuangan Sampah Terpadu kepada pemerintah Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal sebagai upaya penjagaan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat Desa Sidakaton pada tanggal 3 Februari 2023.

Kesehatan lingkungan hidup menjadi suatu masalah yang besar, namun masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kualitas hidup. Permasalahan sampah akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dari masyarakat. 

Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan bau tidak sedap pada lingkungan sekitar dan pengelolaan sampah dengan membakar akan mengurangi kualitas udara karena menyebabkan polusi.

Dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah, Desa Sidakaton menghadapi masalah dimana sampah menumpuk di lingkungan warga. Hal ini tentu tidak baik untuk kualitas lingkungan hidup masyarakat Desa Sidakaton. Terlebih lagi, lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbilang cukup jauh dari Desa Sidakaton. Dengan masalah tersebut, mahasiswa KKN Undip merancang sebuah tempat pembuangan sampah.

Dalam pelaksanaannya, Fika Widhi sebagai mahasiswa KKN Undip merancang Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang berfungsi sebagai penampungan sampah dan juga menjadi pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah ini berfungsi untuk mengubah sampah yang sebelumnya tidak memiliki nilai jadi menjadi nilai sehingga dapat berguna bagi masyarakat sekitar.


Pengelolaan sampah ini menggunakan cara komposting dan juga pengelolaan sampah organik dapur menjadi bahan pangan maggot. Proses komposting ini akan memiliki hasil berupa pupuk kompos dan dapat digunakan pada perkebunan dan sawah. 

Budidaya maggot akan berfungsi untuk ekonomi desa dan juga berfungsi untuk bahan pangan ternak seperti ayam atau ikan. Sampah organik dapur dapat diolah dengan cara dicacah dan diferementasi menjadi bahan pangan maggot.

“Rancangan TPST ini harapannya dapat mengurangi penumpukan sampah yang dapat berdampak buruk bagi masyarakat,” Ujar Pak Fathoni, perangkat Desa Sidakaton.

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..