Comedy, Indie and Creativity

Jumat, 22 Desember 2023

Mahasiswi KKN Tematik Undip Mengadakan Edukasi Peduli Kebersihan Toilet di SDN Banyumanik 02 dan di Kelurahan Banyumanik RW 7 Kota Semarang

Foto: Edukasi Peduli Kebersihan Toilet di SDN Banyumanik 2


Loetju.id - Pada hari Selasa, 07 November 2023, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja mengenai edukasi peduli kebersihan toilet di SDN Banyumanik 02 dan pada tanggaal 1 Desember 2023 juga melakukan edukasi yang sama kepada ibu-ibu kader rw. 7 Kelurahan Banyumanik Kota Semarang.

Toilet merupakan salah satu sarana sanitasi yang paling vital. Dengan demikian pengguna toilet di sekolah ataupun tempat umum akan sangat beragam dan senantiasa berganti. Sebagai akibatnya, toilet merupakan tempat yang potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila sanitasi dan higienenya tidak dipelihara dengan baik.

Untuk membiasakan hidup sehat di lingkungan sekolah dan juga tempat umum mencakup beberapa hal, yaitu penyediaan air bersih, harus ada tempat pembuangan sampah dan pengelolaannya serta tersedianya pembuangan kotoran manusia atau WC di lingkungan sekolah dan tempat umum yang memadai, ini semua merupakan fasilitas sanitasi lingkungan. Sanitasi yang terdiri dari penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, dan tersedianya pembuangan kotoran manusia (WC) yang memadai. Menjaga kebersihan toilet secara rutin dapat mencegah bakteri penyebab penyakit berkembang biak. Selain itu, cara ini juga menjaga kesehatan tubuh dan menghilangkan bau tak sedap.

Foto: Edukasi Peduli Kebersihan Toilet di Rw. 7 Kelurahan Banyumanik

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan selama 1 jam yang diawali dengan pembukaan, pemberian materi, tanya jawab dan sedikit games. Selama kegiatan, para siswa siswi maupun kader berpartisipasi aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan hingga selesai. Mahasiswi juga memberikan poster tentang kebersihan toilet dan juga tempat sampah sebagai kenang-kenangan kepada guru dan kader untuk dipajang dan diletakkan di tempat strategis. Dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat menambah informasi dan kesadaran bagi siswa siswi dan juga para kader untuk menjaga kebersihan toilet di sekitar mereka. 



Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 21 Desember 2023

KKN Tematik: Kenal Lebih Jauh Keputihan dan Penyakit PCOS

 


Loetju.idBanyumanik, Kota Semarang (16/11/2023). Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, organ reproduksi seperti ovarium sudah berfungsi. Diketahui bahwa kejadian keputihan di Indonesia mencapai angka 75% dari penduduk wanitanya. Adapun remaja wanita juga berisiko juga terkena penyakit Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium. Angka kejadian penyakit PCOS bervariasi antara 1,8% sampai 15% tergantung kriteria diagnostik yang digunakan. Kebanyakan remaja wanita belum mengetahui penyakit PCOS ini dan masih tabu membahasnya dengan orang tua. 

Selaras dengan latar belakang tersebut, Risti Nurwidowati, anggota kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, melaksanakan program edukasi terkait keputihan dan penyakit PCOS. Hal ini digunakan untuk meningkatkan pengetahuan para siswa dan menghilangkan stigma “hal tabu’ di kalangan remaja mengenai edukasi seksual. Edukasi terkait keputihan dan penyakit PCOS dilaksanakan pada Kamis, 16 November 2023. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 7 sebanyak 34 orang yang bertempat di salah satu ruang kelas 7 SMPN 12 Semarang. Sebagian siswa pernah mendengar istilah keputihan, namun sebagian besar siswa putri belum pernah mendengar mengenai penyakit PCOS. 

 
Kegiatan diawali dengan pembukaan, dilanjutkan pemaparan materi. Materi berisi tentang definisi keputihan, ciri-ciri keputihan normal dan tidak normal, cara mencegah keputihan, dan cara mencegahnya, Adapun dijelaskan juga mengenai penyakit PCOS, faktor penyebab, gejala-gejala PCOS, dan cara pencegahannya. Selama kegiatan berlangsung, terlihat para siswa mendengarkan dengan seksama. 

Keaktifan ditunjukkan pula saat sesi tanya jawab berlangsung. Namun, ada beberapa siswi yang masih terlihat malu-malu saat membahas topik ini. Hal tersebut wajar dikarenakan masih lekatnya stigma “hal tabu” dalam masyarakat. Belum terbiasanya anak mendengarkan edukasi seksual, sehingga dibutuhkannya konsistensi dan usaha dari pihak-pihak terkait. 

Besar harapan, seluruh siswi dapat lebih sadar terhadap pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi dan mawas diri atas gejala-gejala penyakit PCOS. Sedangkan, harapan bagi siswa laki-laki supaya tidak adanya lagi stigma buruk dan perlakuan bullying terhadap siswi wanita. Kegiatan edukasi diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama dan penyerahan reward untuk para siswa yang telah mendengarkan pemaparan. 



Penulis: 
Risti Nurwidowati


Editor:
Achmad Munandar

Ingatkan Kebersihan Saat Menstruasi, Tim KKN Tematik Undip Sasar Sekolah-Sekolah di Banyumanik

 
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi


Loetju.idSemarang, Jawa Tengah (November, 2023) – Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial yang berkaitan dengan keseluruhan sistem, fungsi, dan proses reproduksi, bukan sekedar keadaan bebas penyakit dan kecacatan. Sebagai perempuan yang mengalami siklus menstruasi setiap bulan, menjaga kesehatan reproduksi dan menjaga kebersihan menstruasi sangatlah penting sejak memasuki masa pubertas.

Pentingnya memberikan program pendidikan kesehatan reproduksi kepada kelompok remaja putri bertujuan supaya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang masa pubertas terkait kebersihan menstruasi yang dapat mempengaruhi organ reproduksi. Menstrual hygiene atau kebersihan diri saat menstruasi adalah upaya untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebersihan pada daerah kewanitaan saat menstruasi. 

Sering kali menstrual hygiene masih dianggap sebagai topik tabu, sehingga sebagian remaja tidak mendapatkan informasi yang menyeluruh tentang hal ini. Padahal, pengetahuan mengenai menstrual hygiene ini seharusnya dipahami sebelum remaja putri mengalami menstruasi pertama.

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Undip melaksanakan kegiatan Kampanye Menstrual Hygiene Management kepada kelompok remaja putri tentang pentingnya mengenal kesehatan reproduksi dan kebersihan menstruasi sejak dini. Kegiatan ini dilaksanakan di empat Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama, yaitu di SDN 01 Banyumanik, SDN 02 Banyumanik, SDN 03 Banyumanik, SDN 04 Banyumanik dan SMP N 11 Semarang. 

Pengetahuan seputar menstruasi tidak hanya penting bagi siswa perempuan tetapi juga bagi siswa laki-laki. Dengan pemahaman terkait Menstrual Hygiene Management yang diberikan, diharapkan siswa perempuan dapat mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti pembalut, cara membersihkan area kewanitaan, dan prosedur yang benar dalam membuang pembalut. Sementara itu, siswa laki-laki diajak untuk lebih menghargai teman perempuan dan memahami bagaimana bersikap yang menunjukkan dukungan terhadap teman perempuan yang sedang mengalami menstruasi.

Kegiatan Kampanye Menstrual Hygiene Management oleh tim KKN Tematik Undip dilaksanakan pada hari Senin, 6 November 2023 di SDN 01 Banyumanik. Hari Selasa, 7 November 2023 di SDN 02 Banyumanik. Hari Rabu, 8 November 2023 di SDN 03 Banyumanik, dan hari Kamis, 9 November di SDN 04 Banyumanik. Sedangkan di SMP N 11 Semarang dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 November 2023. Dengan sasaran siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar, serta kelas 8 untuk Sekolah Menengah Pertama.

Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
 
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi secara langsung dengan bantuan media powerpoint dan poster berisi materi yang meliputi pengertian kesehatan reproduksi, cara menjaga kesehatan reproduksi, pengertian pengetahuan tentang menstruasi, mitos tentang menstruasi dan cara menjaga kebersihan alat reproduksi saat menstruasi. Selama kegiatan berlangsung juga diselingi dengan ice breaking berupa games supaya siswa-siswi tetap semangat, tidak bosan dan tetap fokus mengikuti rangkaian kegiatan.

Tidak hanya pemberian materi saja, tetapi siswaa-siswi juga mengisi soal pre-test dan post-test sebagai bahan evaluasi atau penilaian apakah terjadi peningkatan pengetaahuan atau tidak. Kegiatan ini juga menayangkan video aplikasi OKY dari Unicef sebagai aplikasi track record siklus menstruasi dan sarana mendapatkan informasi seputar menstruasi. Tidak lupa, melakukan praktik membuat pembalut kain yang ramah lingkungan karena dapat dicuci dan dipakai kembali, sehingga tidak menimbun banyak sampah.

Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
 
Di akhir kegiatan, Tim KKN Tematik Undip mengajak siswa-siswi untuk sharing pengalaman pertama mendapatkan menstruasi dan keluhan-keluhan apa yang dirasakan, seperti puisng, kran perut, dan lainnya. Pemberian poster berisi materi singkat seputar menstruasi kepada siswa-siswi dan menganjurkan untuk dipasang di tembok kelas atau papan pemberitahuan agar semua warga sekolah dapat membaca ulang atau sebagai pengingat materi bagaimana cara menjaga kebersihan saat menstruasi.

Kegiatan Kampanye Menstrual Hygiene Management yang telah dilaksanakan mendapatkan respon positif dan dukungan penuh dari pihak sekolah untuk membantu siswa-siswi mengenal lebih dalam terkait cara menjaga kebersihan saat menstruasi. Dengan melibatkan mahasiswa dari beberapa jurusan, harapan dari kegiatan ini dapat memberikan pendekatan yang menyeluruh terhadap pengetahuan tentang Mentrual Hygiene Management (MHM) kepada siswa-siswi, serta partisipasi dari guru sebagai pendamping siswa-siswi diharapkan dapat memberikan materi terkait kesebersihan saat menstruasi kepada siswa-siswi lainnya.



Penulis: 
Kelompok 1 KKN Tematik “Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman” Undip

Editor:
Achmad Munandar

DPL: 
Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes dan Adnan Fauzi S.T., M.Kom

Lokasi: 
SDN 01 Banyumanik, SDN 02 Banyumanik, SDN 03 Banyumanik, SDN 03 Banyumanik, dan SMPN 11 Semarang

Edukasi Personal Hygiene Kepada Siswa Siswi Sekolah Dasar di SDN 05 Srondol Wetan

 


Loetju.idPersonal Hygiene atau biasa juga disebut kebersihan diri adalah tindakan merawat diri sendiri yang di dalamnya termasuk ke dalam memelihara kebersihan bagian tubuh seperti rambu, mata, hidung, mulut, gigi, dan juga kulit. 

Anak sekolah dasar umumnya belum mengetahu terkait bagaimana mereka harus merawat kebersihan diri mereka. Padahal kebersihan diri atau personal hygiene sangat penting untuk diterapkan sejak dini sejak anak-anak masih duduk di bangku sekolah dasar sehingga dapat menjadi kebiasaan baik hingga mereka dewasa nanti.

Anak sekolah dasar masih sangat rentan untuk dapat terserang penyakit, umumnya penyakit yang menyerang anak sekolah dasar disebabkan oleh anak-anak tidak menjaga kebersihan mereka. Seringnya, kasus sakit perut atau diare menimpa anak-anak sekolah dasar karena mereka tidak menjaga kebersihan diri mereka. Padahal sangat penting untuk dapat selalu menjaga kebersihan diri sehingga anak sekolah dasar tersebut tidak mudah terserang penyakiy.

Berangkat dari uraian masalah tersebut, Ramadhina Azka Divia yang merupakan mahasiswa dari KKN Tematik Universitas Diponegoro yang bertemakan "Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman" melaksanakan program kerja monodisiplin yaitu pemberian edukasi personal hygiene kepada siswa siswi sekolah dasar. Kegiatan edukasi personal hygiene dilaksanakan di SDN 05 Srondol Wetan pada hari Kamis, 14 Desember 2023.

Kegiatan edukasi ini diikuti oleh sebanyak 52 siswa SDN 05 Srondol Wetan. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pengisian daftar hadir oleh siswa siswi SDN 05 Srondol Wetan. Selanjutnya, dilakukan pembukaan kegiatan dengan melakukan perkenalan dan menyapa para siswa siswi yang ada di kelas. 

Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian edukasi terkait personal hygiene kepada siswa siswi SDN 05 Srondol Wetan dengan menggunakan alat bantu yaitu laptop yang menampilkan power point berisi materi edukasi. Kemudian terdapat sesi untuk games bersama siswa siswi tersebut dan juga pemberian reward kepada siswa siswi yang memenangkan games. Lalu dilanjutkan dengan review materi dengan memberikan pertanyaan seputar materi yang diberikan kepada siswa siswi SDN 05 Srondol Wetan. Terakhir dilakukan penutupan dan juga pembagian snack kepada siswa siswi tersebut serta penempelan poster personal hygiene.

Kegiatan edukasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan timeline kegiatan yang telah dibuat sebelumnya. Siswa siswi SDN 05 Srondol Wetan terlihat dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik. Hal ini nampak dari siswa siswi yang antusias untuk bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri. Dengan adanya kegiatan edukasi ini diharapkan ke depannya siswa siswi SDN 05 Srondol Wetan dapat menerapkan apa yang telah diedukasikan.



Editor:
Achmad Munandar



Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Mengajak Warga RW 05 Kelurahan Srondol Wetan untuk Selalu Menjaga Kebersihan

 



Loetju.idBanyumanik (21/12/2023) - Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro, Semarang mengadakan kegiatan edukasi pada beberapa warga RW 05 Kelurahan Srondol Wetan. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu program monodisiplin dari mahasiswa Fakultas Psikologi yang berada di Tim 7 KKN Tematik Universitas Diponegoro, yaitu Esterlyn Putri.

Kegiatan ini memiliki judul “Lestari Asri: Menuju Kebersihan RW 05 yang Berkelanjutan”. Meskipun kegiatan ini dikatakan sebagai edukasi mengenai pentingnya kebersihan, metode penyampaian yang digunakan lebih ke ajakan kepada warga untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan RW 05 Srondol Wetan yang sudah ada. Penerapan Psikologi Positif yang menekankan bahwa manusia memiliki potensi dan kemampuan baik untuk mencapai tahap pemenuhan hidup yang baik merupakan dasar dari pelaksanaan kegiatan ini, di mana dalam menjaga kebersihan lingkungan tidak perlu adanya kata-kata larangan seperti “Dilarang membuang sampah sembarangan”, tetapi kata-kata ajakan yang positif seperti “Mari buang sampah pada tempatnya”.
  

Lingkungan RW 05 Kelurahan Srondol Wetan merupakan salah satu lingkungan yang tergolong bersih dibanding RW-RW lainnya. Kebersihan lingkungan itu harus tetap dipertahankan, karena lingkungan yang bersih memiliki banyak keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut di antaranya adalah meningkatkan kualitas kesehatan, mengurangi risiko penularan penyakit, membuat lingkungan menjadi nyaman untuk dihuni, dan mencegah banjir.

Dalam mempertahankan kebersihan lingkungan, dapat dilakukan berbagai upaya seperti selalu membuang sampah pada tempatnya, mengikuti kerja bakti, membersihkan saluran air atau selokan, dan sebagainya. Poin-poin tersebut tercantum dalam poster yang dapat warga RW 05 Kelurahan Srondol Wetan baca kembali, dengan harapan bahwa kebersihan lingkungan yang ada dapat dijaga tanpa harus adanya larangan-larangan, melainkan ajakan.



Editor:
Achmad Munandar

Edukasi Gangguan Menstruasi: Mahasiswa KKN Tematik Undip Berikan Edukasi kepada Siswa SMPN 12 Semarang

 


Loetju.idPerempuan seringkali merasakan sakit pada bagian perut, punggung, dan dada pada saat sedang mengalami menstruasi. Walaupun tidak semua perempuan merasakan hal yang sama pada saat menstruasi, namun beberapa perubahan atau gangguan ketika menstruasi adalah hal yang normal. Keadaan yang dialami seseorang saat menstruasi tidak harus persis sama dengan yang lain. Artinya ada variasi siklus menstruasi, lama durasi menstruasi, variasi keadaan yang dialami saat menstruasi dari orang per orang. 

Salah satu gejala yang sering dialami ketika seseorang mengalami menstruasi, yaitu Pre-menstrual Syndrome (PMS). PMS biasanya ditandai dengan adanya perubahan secara fisik, emosi, dan psikologis yang berkaitan dengan siklus menstruasi perempuan dan gejala PMS muncul sekitar 6-10 hari sebelum terjadinya menstruasi dan akan menghilang ketika menstruasi dimulai. Keparahan dan frekuensi  gejala yang dialami bisa bervariasi. Gejala yang paling paran di antaranya iritabilitas emosional dan tingkah laku, depresi, gelisah, kelelahan, pembengkakan dan rasa tidak nyaman pada payudara dan nyeri di daerah perut. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization), PMS memiliki prevalensi lebih    tinggi di negara-negara Asia dibandingkan dengan negara-negara Barat.

Selain Pre-menstrual Syndrome (PMS), terdapat jenis gangguan menstruasi yang disebut PMDD (Pre-menstrual Dysphoric Disorder) atau Gangguan Disforik Pra-menstruasi. Gejala PMDD meliputi seluruh gejala PMS tetapi memiliki tingkat keparangan yang lebih tinggi. Pada kondisi ekstrim, penderita PMDD sampai merasakan keinginan untuk bunuh diri. PMDD terjadi pada 3%-9% wanita (Massachusetts General Hospital Center for Women’s Mental Health, 2016).

Meskipun gangguan menstruasi kerap dialami oleh perempuan, tetapi kebanyakan perempuan yang berusia remaja, terutama remaja usia sekolah, belum memiliki pengetahuan yang baik terkait hal tersebut. Maka dari itu, melalui Program KKN Tematik, salah satu mahasiswa dari Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro, Nayla Ayuni Nadhira, melakukan edukasi tentang Gangguan Menstruasi dan Cara Pencegahannya kepada Siswa Kelas 7 SMPN 12 Semarang yang dilaksanakan pada Kamis, 16 November 2023 di SMPN 12 Semarang.
 
Pelaksanaan edukasi menggunakan metode presentasi yang dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab. Para siswa laki-laki masih beranggapan jika pengetahuan terkait gangguan menstruasi hanya untuk para siswi perempuan, padahal pengetahuan tentang hal tersebut juga bermanfaat untuk siswa laki-laki guna membantu keluarga, saudara, dan teman yang sedang mengalami sakit akibat gangguan menstruasi tersebut.

Pemaparan materi terdiri dari perkenalan tentang gangguan menstruasi, definisi, gejala, hingga cara pencegahannya. Para siswa terlihat sangat antusias karena tidak sedikit yang bertanya dan berbagi pengalamannya tentang menstruasi. Kegiatan diakhiri dengan pemberian reward untuk siswa yang aktif bertanya maupun menjawab dan ditutup dengan dokumentasi bersama.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik Undip Lakukan Pencerdasan Kesehatan Reproduksi pada Anak Sekolah Dasar

 


Loetju.id Kota Semarang (14/12/2023).  Edukasi mengenai kesehatan reproduksi sering dikonotasikan sebagai pendidikan seksual yang mana hal ini masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat tak terkecuali para guru di sekolah. Pendidikan kesehatan reproduksi di Kota Semarang belum banyak dilakukan dengan alasan belum tercakup dalam kurikulum sekolah sebagaimana rekomendasi World Health Organization (WHO). 

Adanya konflik antara nilai tradisi dengan globalisasi kebarat-baratan seiringan dengan adanya pendidikan kesehatan reproduksi menjadi salah satu problematika yang perlu diperhatikan. Kurangnya pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dapat menyebabkan terjadinya masalah pada anak sehingga dirinya tidak mengetahui perubahan biologis yang dialaminya akibat ketidaktahuan terkait kesehatan reproduksinya. Anak-anak berpotensi mencari informasi yang kurang tepat dari berbagai sumber di media sosial. 

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi saat ini, Rizka Nur Isnaeni, salah satu anggota kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, melakukan edukasi kesehatan reproduksi. Hal ini sejalan dengan fenomena yang terjadi di SD Negeri Srondol Wetan 05. Hampir seluruh siswa belum mengetahui kesehatan reproduksi dan perubahan biologis yang menjadi tanda-tanda masa pubertas pada dirinya. Untuk itu, pencerdasan pada siswa melalui edukasi kesehatan reproduksi diangkat menjadi salah satu program kerja KKN Tematik ini yang berlokus di Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. 


Edukasi kesehatan reproduksi telah sukses dilaksanakan pada Senin, 20 November 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 05. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 4 yang berjumlah 28 siswa. Kegiatan diawali dengan pembukaan, kemudian pemaparan materi tentang kesehatan reproduksi yang mencakup definisi kesehatan reproduksi, bagian tubuh yang boleh disentuh orang lain dan tidak boleh disentuh orang lain melalui video edukasi, definisi masa pubertas dan tanda-tandanya serta cara menjaga kesehatan reproduksi yang benar. Secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai rencana. 

Para siswa memperhatikan materi dari awal hingga akhir serta aktif bertanya dan menjawab. Hal ini dapat dibuktikan ketika para siswa diberikan instruksi untuk membaca materi secara bersama-sama dengan keras semua melaksanakannya. Selain itu, para siswa cukup antusias untuk mendemonstrasikan dari nyanyian yang berjudul “Ku Jaga Diriku” sebagai salah satu video edukasi dalam kegiatan ini dengan gerakan yang sesuai dengan lagunya. Selanjutnya, dilakukan review materi serta pemberian booklet yang berjudul “Tubuhku Sangat Berharga” guna menambah pemahaman pada siswa sekaligus mengingatkan materi yang sudah disampaikan sebelumnya. 

Di akhir sesi, para siswa diberikan reward dan foto bersama. Harapan dari adanya edukasi terkait kesehatan reproduksi dapat membuka wawasan dan menumbuhkan pemikiran yang cerdas dalam memahami kesehatan reproduksi, sehingga dapat menjadi bekal untuk masa depan yang lebih baik. 



Penulis: 
Rizka Nur Isnaeni


Editor:
Achmad Munandar

Selamatkan Bumi Kita, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Melakukan Edukasi Pengurangan Sampah Plastik pada Siswa Sekolah Dasar

 


Loetju.id - Banyumanik, Kota Semarang (22/11/2023). Sampah plastik menjadi permasalahan mendunia di berbagai negara karena memiliki sifat sulit untuk terurai, namun tiap tahun keberadaan sampah plastik kian meningkat. Sampah plastik sebanyak 1,3 miliar ton diperkirakan akan mencemari daratan dan lautan dunia pada 2040 mendatang. Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Indonesia menghasilkan sampah plastik 64  ton per tahun dan berada pada peringkat ke-2. Perlu dilakukannya tindakan dalam pengurangan sampah plastik untuk melindungi bumi dan anak cucu kita kelak dari limbah sampah plastik yang sulit terurai.

Selaras dengan tema pada kegiatan KKN Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2023 yaitu Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman, Danindra Rufina Pramudita, yang merupakan anggota Kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman, melakukan edukasi pengurangan sampah plastik pada siswa. Perilaku pengurangan sampah perlu dijelaskan dan dipraktikkan ke dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia yang kian tahun semakin meningkat.

Edukasi Pengurangan Sampah Plastik dilaksanakan pada hari Rabu, 22 November 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 06. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelas 5A dan 5B sebanyak 58 siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai permasalah sampah yang menjadi tantangan global maupun negara indonesia sehingga perlu adanya pengurangan sampah plastik dalam kegiatan sehari-hari. Di area sekolah dasar banyak terjadi kegiatan yang menghasilkan sampah plastik seperti penggunaan air kemasan/gelas, penggunaan plastik, penggunaan sedotan, dan masih banyak lagi.

Kegiatan edukasi dimulai dengan penyampaian materi mengenai pengertian sampah plastik dan sifat plastik. Dilanjutkan dengan pemberian informasi mengenai Indonesia yang berada pada 10 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Kemudian diberikan penjelasan tentang jenis-jenis sampah plastik. Dijelaskan pula cara mengurangi sampah plastik dengan mengganti wadah plastik sekali pakai dengan tumblr, membawa tote bag saat berbelanja di pasar/supermarket, membawa sedotan yang ramah lingkungan/reusable (besi/kertas/bambu) dan mendaur ulang sampah plastik yang digunakan.

Selama keberjalanan program, para siswa sangat antusias dan mengikuti kegiatan dengan tertib. Para siswa juga sangat aktif dalam berdiskusi maupun bertanya terkait materi pengurangan sampah plastik yang menjadi indikator para siswa memahami dan mengimplementasikan materi yang diberikan. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan seputar materi pengurangan sampah plastik diberikan reward berupa botol tumbler sebagai bentuk apresiasi dan praktik langsung dalam pengurangan sampah plastik. 

Dengan adanya edukasi mengenai pengurangan sampah plastik oleh mahasiswa diharapkan, seluruh siswa dapat menerapkan pengurangan sampah plastik sehingga tantangan baik global maupun indonesia dapat terselesaikan dan sanitasi yang baik dengan melestarikan lingkungan dengan mengurangi beban sampah plastik yang dihasilkan. Selain itu juga menambah pengalaman bagi mahasiswa.



Penulis: 
Danindra Rufina Pramudita


Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama

 
Gambar 1. Kegiatan sosialisasi “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” oleh Muhamad Salim anggota tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro 2023 di SD Negeri Srondol Wetan 04



Loetju.id - Banyumanik, Kota Semarang (24/11/2023). Sosialisasi yang dilakukan oleh Muhamad Salim salah satu anggota dari tim 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro Tahun 2023 tentang “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” berhasil dilaksanakan. 

Gambar 2. Kegiatan bermain games tentang  “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” oleh Muhamad Salim anggota tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro 2023 di SD Negeri Srondol Wetan 04
 

Sosialisasi ini dilaksanakan di SD Negeri Srondol Wetan 04 pada anak anak kelas 5 SD yang dimana mereka akan atau sudah mengalami menstruasi pertama di umur mereka. Sosialisasi ini dilaksanakan ketika jam pembelajaran atas sepengetahuan dan seizin pihak sekolah bersangkutan. 
 
Gambar 3. Kegiatan tanya-jawab tentang  “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” oleh Muhamad Salim anggota tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro 2023 di SD Negeri Srondol Wetan 04


Sosialisai “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” bertujuan untuk memberi pengetahuan dan mengingatkan kembali pentingnya peran orangtua di kehidupan kita sebagai pelajar. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mereka agar berkomunikasi dengan orangtua saat memiliki keluhan saat merasakan menstruasi pertama.

Sosialisasi ini diawali dengan penyambutan dan perkenalan kepada anak anak SD N Srondol Wetan 04 kelas 5 SD, lalu dilanjut dengan materi tentang “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” dengan menggunakan Powerpoint yang telah disiapkan dan diakhiri dengan tanya jawab dan games. 

Diakhir sosialisasi, ditekankan ke anak-anak SD N Srondol Wetan 04 kelas 5 SD untuk tidak lupa berkomunikasi dengan orangtua masing-masing, terutama siswi-siswi yang akan mengalami menstruasi pertama dalam hidup mereka, bertujuan agar mereka mendapatkan bantuan saat menstruasi dan juga pengetahuan lebih tentang menstruasi dari orangtua mereka masing-masing. 



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 20 Desember 2023

Tingkatkan Penerapan Budaya Sehat di Sekolah, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Melakukan Edukasi Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Siswa Sekolah Dasar

 


Loetju.idSemarang (14/12/2023). Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara bersamaan menggunakan sabun dan dibilas dengan air mengalir. Perilaku mencuci tangan dengan sabun bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit. Cuci tangan dengan sabun terbukti menyelamatkan anak Indonesia dari kematian setiap tahunnya.

Selaras dengan latar belakang tersebut, Najma Risdaningrum, anggota Kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, melakukan edukasi pentingnya menerapakan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Perilaku mencuci tangan dengan sabun perlu ditingkatkan untuk mendukung kebersihan menstruasi, misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut untuk mencegah terjadinya infeksi kuman penyakit pada alat kelamin serta kontaminasi bakteri darah menstruasi pada tangan. Selain itu, budaya mencuci tangan dengan sabun sangat penting untuk diimplementasikan dalam keseharian sebagai indikator personal hygiene yang baik.

Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Desember 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 05. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan siswa-siswi kelas 6 sebanyak 28 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya penerapan CTPS dalam kehidupan sehari-hari dengan sasaran anak usia sekolah dasar. Sekolah menjadi tempat yang berisiko untuk terjadinya penularan penyakit karena padatnya aktivitas dan interaksi antarmanusia didalamnya. Selain itu, anak-anak termasuk ke dalam kelompok yang rentan untuk mengalami infeksi kuman penyakit. Terlebih lagi, mereka menghabiskan sebagian waktunya di sekolah, di mana mereka berinteraksi dengan banyak orang dan melakukan berbagai aktivitas.

Kegiatan edukasi dimulai dengan penyampaian materi mengenai pengertian Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai pentingnya penerapan CTPS dan manfaat CTPS untuk membunuh mikroorganisme dan kuman penyakit serta mencegah terjadinya penularan atau infeksi penyakit. Ditekankan pula anjuran waktu kapan saja perlu melakukan CTPS, misalnya setelah memegang benda, buang air, mengganti pembalut, sebelum dan setelah makan, dan setelah pulang dari bepergian. Tak lupa diingatkan kembali terkait langkah CTPS disertai praktik cuci tangan bersama dengan cara dilagukan agar lebih mudah diingat oleh siswa.

Selama sesi kegiatan berlangsung, para siswa antusias dan mengikuti kegiatan dengan tertib. Keaktifan peserta dalam bertanya dan berdiskusi menjadi indikator bahwa mereka berusaha memahami dan mengimplementasikan materi yang diberikan. Bagi siswa yang aktif, terdapat reward sebagai bentuk apresiasi, sekaligus sebagai pemantik semangat untuk siswa lainnya. Besar harapan, seluruh siswa dapat menerapkan budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sehingga dapat tercapai higiene menstrual dan personal yang baik untuk meningkatkan derajat kesehatan anak.



Penulis: 
Najma Risdaningrum

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z