Comedy, Indie and Creativity

Comika

Selebrita

Gen Z

Indie

Video

Rabu, 05 November 2025

Costive Featuring Dandy Gilang Berkisah tentang Kehilangan dalam Single Terbaru “Gone, but Never Gone”

 



Loetju.id - Malang, 14 Oktober 2025 - Hampir memasuki penghujung 2025, unit emo Malang, Costive meluncurkan single terbarunya “Gone, But Never Gone”. Single ini adalah komposisi yang merangkum emosi yang tak terelakkan: kehilangan, dan kenangan. "Gone, But Never Gone" adalah sebuah karya yang merangkum pengalaman manusia dalam menanggapi sebuah perpisahan yang tak terelakkan.


Single “Gone, But Never Gone” diambil dari pengalaman salah satu anggota Costive tentang sebuah perjalanan hati penuh liku dan rasa rindu yang tak pernah benar-benar hilang. Dengan single ini, Costive ingin menyentuh sisi terdalam dari sebuah perpisahan yang hampir semua orang pernah lalui, serta mengeksplorasi suka duka dalam mengenang seseorang yang telah pergi, namun tetap hidup dalam ingatan dan jiwa.

Aldy dan Marcellino, vokalis dan gitaris serta penulis lirik, menjelaskan inspirasi di balik lagu ini.

“Lagu ini adalah potongan dari buku harian yang tersimpan di hati kami tentang sebuah perpisahan yang tak pernah benar-benar tuntas. Dia mungkin sudah pergi dari hidup kami, tetapi tidak pernah benar-benar hilang dari ingatan. Setiap nada dan lirik dalam 'Gone, but Never Gone' adalah usaha kami untuk mengikhlaskan keadaan bahwa perasaan rindu itu tak pernah pergi tapi kami tidak ingin memaksa mengusirnya. Kompleks memang. Hadirnya single “Gone, But Never Gone” agar perasaan kami bisa didengar dan dirasakan oleh semua orang,” tutur Aldy
 
Lewat “Gone, But Never Gone” pula, Aldy (Vocal), Poteh (Lead Guitar), Marcellino (Rhythm Guitar), dan Ivan (Drum) juga mencoba berkolaborasi bersama salah satu vokalis band di Kota Malang yaitu Dandy Gilang dari Unit band Write The Future dan Much yang juga rekan satu label mereka di Haum Entertainment.


“Saya sangat antusias bisa terlibat dalam proyek ini. Costive merupakan salah satu semangat muda skena musik kota Malang yang sedang on fire berproses kreatif. Mereka mengingatkan masa-masa awal saya di Write The Future dan berjalan bersama Haum. Tidak butuh waktu lama untuk membangun chemistry kami di studio untuk menangkap inti dari emosi lagu ini karena kami juga sedikit banyak mendengarkan musisi-musisi yang sama," ujar Dandy Gilang mengenai pengalaman kolaborasinya.


Single “Gone, But Never Gone” ditulis oleh Aldy dan Marcellino dan diproduseri oleh Costive sendiri dengan Nadzif dan Ivan di H4ze studio milik Marcellino, Untuk part drum, direkam di Virtuoso Music Studio Malang. Untuk mixing & mastering single ini, Yudhistiro Lilo P dari The Polar Bears membantu mereka di W8 Project Studio miliknya. Semua proses produksi tersebut dilakukan pada pertengahan September 2025. 

Costive akan merilis single “Gone, but never gone” pada 31 Oktober 2025 kembali di bawah naungan Haum Entertainment.-Costive, edited by Alfan-

Minggu, 02 November 2025

Stand-Up Comedy Soleh Solihun Separuh Baya Separuh Kaya

 




Stand-Up Comedy Soleh Solihun Separuh Baya Separuh Kaya

Detail Acara:
Tanggal 13 Desember 2025
Jam 13.00 WIB & 19.00 WIB
Tempat Graha Bhakti Budaya


Biografi Soleh Solihun Komika si Mulut Racun

Soleh Solihun (lahir 2 Juni 1979) adalah pemeran, penulis, sutradara, pelawak tunggal, dan presenter berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjadi jurnalis di Trax, Playboy Indonesia, dan Rolling Stone Indonesia. Karier komedinya berawal dari acara Stand Up Comedy Show pada tahun 2011. Pasca acara tersebut, Soleh membintangi beberapa film dan mendapat pengakuan luas pertamanya dalam film Hangout pada tahun 2016. Soleh menyutradarai sejumlah film, seperti Mau Jadi Apa? (2017), Reuni Z (2018), dan Star Syndrome (2023).

Kang Soleh merupakan alumni Universitas Padjajaran, mengabil jurusan S-1 Ilmu Komunikasi.

Soleh pernah menjadi reporter di majalah Trax pada tahun 2004 sampai 2005, editor di Playboy Indonesia pada tahun 2006 sampai 2008 dan Rolling Stone Indonesia pada 2008 hingga 2012. Salah satu tulisan Soleh di Playboy Indonesia mendapat penghargaan dari Anugerah Adiwarta Sampoerna pada tahun 2006 sebagai tulisan feature terbaik dalam kategori Seni dan Budaya.

Ketika terakhir kali bekerja di sebuah perusahaan majalah, ia dipecat karena dianggap melanggar peraturan perusahaan, yakni bekerja di dua perusahaan dalam waktu bersamaan. Soleh juga pernah bekerja sebagai penyiar di 91.6 Indika FM Jakarta selama empat tahun, dan akhirnya mengundurkan diri.

Sewaktu masih bekerja di Rolling Stone Indonesia, Soleh dipercaya sebagai pembawa acara di acara berjudul Release Party yang digelar setiap bulan setelah majalah tersebut terbit. Pada 2010, seorang produser dari Global Radio Jakarta meminta Soleh untuk melakukan stand-up di acara off-air mereka. Dari 20 menit waktu yang diminta produser, Soleh malah tampil selama 40 menit. 

Secara kebetulan, seorang temannya datang ke sana membawa sebuah handycam dan Soleh meminta sang teman untuk merekam penampilannya, dan mengunggahnya ke YouTube dengan judul Soleh Solihun on Standing yang terbagi menjadi 3 bagian di kanal bernama Faesal dakeek. Pada tahun 2011, ketika Metro TV ingin membuat program Stand Up Comedy Show, produser acara itu mengajak Soleh tampil setelah melihat videonya tersebut. 

Soleh adalah stand-up comedian pertama yang tampil di episode perdana dari acara tersebut. Dalam suatu kesempatan, Soleh ditawari untuk melawak tunggal di depan Joko Widodo sebelum beliau menjadi Gubernur Jakarta. Pada saat itu, Soleh melawak tentang lalu lintas Jakarta. Hanya beberapa orang yang tertawa, termasuk Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.

Setelah dikenal sebagai pelawak tunggal, ia diajak oleh Fajar Nugros untuk tampil dalam satu adegan di film Refrain pada 2013.

Pada 31 Januari 2015, di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, Soleh mengadakan pertunjukkan tunggal pertamanya yang berjudul Majelis Tidak Alim.

Soleh mendapat pengakuan luas atas perannya dalam film Hangout arahan Raditya Dika pada tahun 2016. Pada tahun 2017, Soleh menyutradarai film pertamanya bersama Monty Tiwa dengan judul Mau Jadi Apa?. Film tersebut berkisah tentang kehidupannya semasa kuliah.

Pada tahun 2018, Soleh menjadi anggota dari kelompok geng motor selebritas The Prediksi yang didirikan oleh komedian Andre Taulany.



Penulis
Nandar

Pertigapuluhan Spesial Standup Comedy by Priska Baru Segu





Pertigapuluhan Spesial Standup Comedy by Priska Baru Segu

Detail Acara:
Tanggal 8 November 2025
Jam 19.00 WIB
Tempat Usmar Ismail

Jumat, 31 Oktober 2025

Ardit Erwanda, Komika dan Aktor yang Sedang Naik Tangga

 


Loetju.id - Netflix baru saja merilis film barunya berjudul Abadi Nan Jaya, berkisah tentang wabah Zombie yang melanda sebuah daerah bernama Wanirejo gara-gara sebotol jamu yang katanya berkhasiat sebagai obat awet muda.

Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel yang dikenal sebagai "Dokter Film Horor Indonesia" karena berhasil menyajikan genre horor dengan kualitas penyutradaraan yang apik. Beberapa karyanya yang fenomenal sebelum Abadi Nan Jaya diantaranya Ratu Ilmu Hitam, Ivanna, Jailangkung: Sandekala, Sewu Dino, dan Badarawuhi Di Desa Penari.

Di film Zombie Abadi nan Jaya ada pula komika yang turut serta yaitu Ardit Erwandha. Komika asal Samarinda ini memerankan karakter Polisi bernama Rahman yang mencuri perhatian karena aktingnya.

Penampilan apik Ardit Erwandha dalam film bukan kali ini saja, sebelumnya ada beberapa film juga yang sudah dibintanginya, berikut daftarnya: 

  1. Ngenest
  2. Trinity, The Nekad Traveler
  3. Stip & Pensil
  4. Sweet 20
  5. Insya Allah Sah
  6. Susah Sinyal
  7. Partikelir
  8. Love Reborn: Komik, Musik & Kisah Masa Lalu
  9. R: Raja, Ratu & Rahasia
  10. Gila Lu Ndro!
  11. Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga
  12. Trinity Traveler
  13. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan
  14. Pelukis Hantu
  15. Gara-Gara Warisan
  16. Ghost Writer 2
  17. Star Syndrome
  18. Petualangan Sherina 2
  19. Agak Laen
  20. Badarawuhi di Desa Penari
  21. Kaka Boss
  22. Tinggal Meninggal


Punya nama lengkap Arditya Taqwa Erwandha, bapak satu anak ini lahir pada tanggal 9 Oktober 1991, selain dikenal sebagai komika (pelawak tunggal) dan pemeran bahkan sutradara.

Ardit merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Ardit memiliki dua orang adik perempuan bernama Alfifha Zhafira Erwandha dan Alzahra Zharifa Erwandha dan seorang adik laki-laki bernama Alditya Fakkar Erwandha, salah satu personil ZerosiX Park, yang menjadi finalis Rising Star Indonesia musim kedua.

Ardit merupakan salah satu finalis dari ajang Street Comedy Indonesia musim keempat pada tahun 2014. Ia mulai dikenal pada tahun yang sama ketika membawa komunitas Stand Up Indo Samarinda untuk tampil di Liga Komunitas Stand Up Kompas TV. Namun, ia harus tereliminasi di awal kompetisi.

Ia mengikuti tur melawak tunggal pertamanya yang bertajuk "Majelis Tidak Alim" bersama Ernest Prakasa. Ardit turut bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jakarta Barat.

Pada tahun 2016, Ardit berhasil lolos sebagai salah satu kontestan Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim keenam melalui audisi di Surabaya. Ia berhasil menembus babak grand final dan meraih posisi runner-up.

Pada 1 Oktober 2018, Ardit melangsungkan pertunangan dengan seorang reporter di salah satu stasiun televisi di Kalimantan Timur, Suci Asmarani Hasan. Berselang tiga bulan, tepatnya pada 19 Januari 2019, Ardit resmi menikah dengan Suci di Samarinda. Mereka dikarunai anak berjenis kelamin perempuan pada hari ulang tahun Ardit ke-28, yakni 9 Oktober 2019, yang diberi nama Seira Dzakiya Arshani.

Ardit tergabung dalam manajemen Hahaha Corp milik Ernest Prakasa jadi jangan heran kalau dalam banyak project film PH Imajinari Pictures Ardit sering ikut serta jadi pemerannya.

Saat ini juga aktif terlibat dalam Podcast Ampat bersama Adjis Doaibu, Arif Brata dan Ali.


Oke sobat Loetju itu tadi postingan kita kali ini tentang Ardit Erwanda, Komika dan Aktor yang Sedang Naik Tangga, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Rabu, 29 Oktober 2025

Indra Dinda Releases “Selalu Ada, Meski Tiada” as a New Chapter Toward Their Debut Album

 



Loetju.idAfter releasing their first EP “Hari Merah Jambu” (March 7, 2023), followed by the single “Tanggal Biru” (February 14, 2024), Indra Dinda now returns with “Selalu Ada, Meski Tiada,” which marks the second single from their upcoming debut album project.

Breaking away from the “wedding band” character on the “Hari Merah Jambu” EP, Indra Dinda is now freer to explore both musically and thematically. “Selalu Ada, Meski Tiada” offers a light pop atmosphere, laid-back vocals, but also delivers a climactic moment: a saxophone solo weaving through the build-up to the final two choruses.

“Selalu Ada, Meski Tiada” was produced entirely at Indra Dinda’s home studio, featuring collaborations with fellow musicians: Cicilia Elsa (bass), Arga Immanuel (saxophone), Gea Eine (keyboards), Favian (guitar), Monic Manikam (guitar), and Reza Triadi (drums). All tracking, mixing, and mastering were handled by Indra.

Lyrically, “Selalu Ada, Meski Tiada” tells the story of two people who are “present for each other,” yet at the same time “unable to truly fulfill one another.” It’s a feeling many can relate to, and Indra Dinda hopes listeners will find themselves connecting deeply—and even “singing out” their own emotions through the song.

In terms of timeline, “Selalu Ada, Meski Tiada” follows “Tanggal Biru” as the project’s second single. Indra Dinda plans to release two more singles before unveiling their debut full-length album, which is slated for early 2026.

Kamis, 31 Juli 2025

Edukasi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) Tingkatkan Kesadaran UMKM Pangan di Tlogosari Kulon

 


Loetju.id - Semarang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 55 Universitas Diponegoro membawa angin segar dengan mengusung tema “IDBU BAGI UMKM DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON” dalam melaksanakan program edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) kepada pelaku UMKM pengolahan pangan di RW 7, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada pekan ketiga Juli 2025 sebagai respons terhadap rendahnya penerapan standar higiene dan sanitasi dalam proses produksi UMKM pangan, khususnya yang berbasis produk asal ternak. Kurangnya pemahaman terhadap GMP dan SSOP dianggap berdampak pada rendahnya kualitas produk dan kepercayaan konsumen terhadap keamanan pangan lokal.

Melalui pendekatan yang interaktif dan aplikatif, mahasiswa KKN-T memberikan edukasi mengenai praktik produksi yang higienis, meliputi kebersihan fasilitas, sanitasi alat dan lingkungan kerja, serta prosedur standar yang perlu diterapkan selama proses produksi.

Sebagai langkah lanjutan, tim KKN juga membagikan poster edukatif berbahasa Inggris yang berisi prinsip-prinsip dasar GMP. Poster ini dirancang sebagai media visual yang bisa dipasang di ruang produksi untuk mengingatkan pentingnya kebersihan dan standar operasional yang baik.


Selain itu, tim KKN juga membagikan hygiene kit sederhana yang berisi perlengkapan penunjang kebersihan, seperti masker mulut khusus dapur, botol semprot untuk disinfeksi, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya. Paket ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam menerapkan standar kebersihan yang lebih baik selama proses produksi.

“Senang mendapatkan sosialisasi dari teman-teman mahasiswa terkait GMP & SSOP bagi saya selaku pelaku UMKM. Jadi, lebih tau pentingnya dan terbantu juga dapat kit untuk kebersihan tempat saya” Ujar salah satu pemilik UMKM.

Kegiatan ini melibatkan 10 UMKM di wilayah RW 7 yang sebagian besar bergerak dalam pengolahan produk berbasis hewani. Diharapkan melalui program ini, UMKM dapat mulai menerapkan prinsip-prinsip GMP dan SSOP secara konsisten sehingga kualitas produk meningkat, kepercayaan konsumen tumbuh, dan potensi pasar semakin luas.



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 30 Juli 2025

Mahasiswa KKN-T UNDIP Rancang Siteplan dan Desain Spot Foto Wisata “I Love DeWORejo” di Desa Sukorejo

 

Loetju.id - Dalam rangka mendukung pengembangan potensi wisata lokal dan tata ruang desa yang lebih tertata, kelompok mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro dari Tim IDBU 42 menyelenggarakan kegiatan penyusunan siteplan kawasan wisata glamping dan perancangan spot foto ikonik bertajuk “I Love DeWorejo” di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM. Pembuatan siteplan dan desain ini dilakukan secara kolaboratif antara mahasiswa dengan warga sekitar, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan wisata berbasis komunitas.

Penyusunan Siteplan: Menata Potensi, Membangun Identitas

Dalam siteplan yang disusun, kawasan glamping di Desa Sukorejo ditata secara sistematis, meliputi area tenda, toilet, spot foto, sungai, jalan, sawah, serta pemukiman warga. Penempatan titik-titik ini memperhatikan alur akses pengunjung, kenyamanan visual, serta integrasi antara alam dan aktivitas wisata.

“Siteplan ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan ruang, tetapi juga membantu pemerintah desa dalam menyusun rencana jangka panjang kawasan wisata,” jelas salah satu anggota tim.


Peta ini juga dilengkapi dengan legenda informatif serta skala yang presisi (1:12m), memberikan gambaran menyeluruh tentang tata ruang kawasan yang potensial dikembangkan.
 
Spot Foto “I Love DeWorejo”: Simbol Cinta Desa dan Daya Tarik Wisata

Desain spot foto yang berbentuk hati dengan tulisan “I ♥ DeWoRejo” disiapkan sebagai daya tarik visual utama di lokasi glamping. Desain tersebut ditampilkan dari berbagai sudut pandang - depan, atas, dan samping - guna menunjukkan keunikan bentuk dan ketepatan estetikanya.

“Spot foto ini kami desain tidak hanya sebagai latar berfoto, tapi juga sebagai ikon visual desa yang bisa mendongkrak kehadiran di media sosial,” ujar tim desain.

Spot foto ini juga mendukung penguatan branding desa dalam konteks ekowisata dan wisata keluarga, sesuai dengan potensi lokal yang ada. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T UNDIP Sosialisasikan Pencatatan Persediaan Sederhana dan Pemanfaatan Aplikasi Kelola.co untuk UMKM di Desa Sukorejo

 


Loetju.id - Dalam rangka mendukung pemberdayaan pelaku UMKM di pedesaan, Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim IDBU 42 menggelar sosialisasi bertajuk “Pencatatan Persediaan Sederhana dan Cara Penggunaan Aplikasi Kelola.co. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, dan diikuti oleh sejumlah pelaku usaha mikro serta ibu-ibu PKK setempat.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM. Mahasiswa yang memaparkan materi adalah Rafi Syahri Ramadhana dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dengan tujuan utama membekali UMKM di desa Sukorejo dengan keterampilan dasar dalam mencatat persediaan barang usaha mereka.

Materi yang disampaikan mencakup pengertian persediaan, pentingnya pencatatan, hingga tips-tips praktis yang dapat langsung diterapkan oleh para pelaku usaha di desa. “Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi. Dalam konteks UMKM, ini bisa berupa sembako, makanan, kerajinan, dan produk rumahan lainnya,” jelas Rafi dalam presentasinya.

Selain itu, peserta juga dikenalkan pada aplikasi Kelola.co, sebuah platform gratis berbasis digital yang dirancang untuk membantu UMKM mengelola stok dan penjualan. Peserta diajarkan cara menggunakan aplikasi mulai dari input data persediaan, pencatatan penjualan, hingga evaluasi bulanan.

Dengan metode penyampaian yang sederhana dan interaktif, peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi, di mana peserta dapat langsung bertanya terkait kendala-kendala pencatatan yang mereka alami selama ini.


Kegiatan ini sejalan dengan semangat literasi digital yang juga digaungkan dalam program KKN-T UNDIP lainnya di Desa Sukorejo, seperti yang diberitakan oleh Netralnews bahwa mahasiswa mengajak Ibu-ibu PKK untuk gemar membaca di era digital. Melalui pendekatan serupa, mahasiswa berharap UMKM juga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam pengelolaan usaha mereka.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pelaku usaha desa dapat lebih terorganisir dalam mengelola stok barang, menghindari kerugian akibat barang rusak atau kedaluwarsa, serta mampu mengelola modal usaha dengan lebih efisien. “Mudah-mudahan ke depannya, ibu-ibu dan pelaku UMKM lainnya di desa bisa terus konsisten mencatat dan mengelola usaha dengan lebih baik,” tutup Rafi.



Editor:
Achmad Munandar

Selasa, 29 Juli 2025

Cegah Pencemaran, Mahasiswa MMD UB Kelompok 49 Ajak Siswa SDN Brubuh 2 Belajar Bertani Ramah Lingkungan Lewat Vertikultur

 

Gambar: Edukasi Pembuatan Vertikultur Bersama Siswa SDN Brubuh 2

Loetju.idSebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Universitas Brawijaya dari Kelompok 49 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Dr. Eng. Elya Mufidah, S.Pi., M.P. membuat kegiatan edukasi lingkungan bertema "Bertani di Lahan Sempit dengan Vertikultur" untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Brubuh 2, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.

Program ini bertujuan mengenalkan teknik bertani mudah dan ramah lingkungan menggunakan metode vertikultur dari botol plastik bekas, dengan tanaman sawi pakcoy dan tanaman hias Callisia fragrans. Para siswa dibimbing langsung oleh mahasiswa membangun desa kelompok 49 dalam menyusun media tanam secara vertikal pada pot botol bekas, dengan mengisi media tanam yaitu tanah, sekam, dan pupuk kendang dengan perbandingan 1:1:1, serta menanam bibit sawi pakcoy dan tanaman hias Callisia fragrans.

“Kami ingin menanamkan pendidikan praktis dan mudah yang menyenangkan sekaligus memperkenalkan konsep pertanian modern sejak dini,” ujar Intan salah satu anggota tim Kelompok 49 MMD UB 2025. “Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar bercocok tanam, tetapi juga memahami pentingnya mengelola sampah secara sederhana, kreatif dan bijak.”


Gambar: Kegiatan Edukasi Pembuatan Vertikultur

Salah satu hal menarik dalam kegiatan ini adalah penggunaan air cucian beras sebagai alternatif penyiraman alami. Air cucian beras ini kaya akan nutrisi Kandungannya antara lain karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, Vitamin B1 yang mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan menyuburkan tanah seperti hal nya pupuk organik cair. Selain itu, botol plastik bekas yang disusun vertikal menunjukkan bahwa bertani bisa dilakukan di lahan sempit hemat lahan, mudah dipindahkan dan tanpa biaya yang besar.

Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, karena memberikan pembelajaran berbasis praktik yang relevan dengan kehidupan nyata. Selain itu, juga mendukung SDGs poin ke-12 yakni Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, melalui pemanfaatan barang bekas untuk kegiatan produktif.



Gambar: Kegiatan Praktik Pembuatan Vertikultur

Antusiasme siswa terlihat dari semangat mereka mengikuti setiap tahapan kegiatan. “Seru banget, aku senang bisa menanam sendiri. Nanti aku praktekin di rumah deh nanti botolnya aku cat sesuka hati,” kata salah satu siswa kelas 5 sambil tersenyum bangga dan senang. Dengan kegiatan ini, Kelompok 49 MMD UB 2025 berharap siswa-siswi SDN Brubuh 2 dapat tumbuh menjadi generasi yang cinta lingkungan, mandiri, dan sadar akan pentingnya memanfaatkan sumber daya secara baik dan bijak.


#MMDUB2025
#KELOMPOK49
#SDGs4
#SDGs12


Author: 
Intan Fitrianjani

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T IDBU 10 UNDIP Dukung Petani Jamur Kuping serta Kelompok Tani Lewat Edukasi Hukum, SOP, dan Digitalisasi

 


Loetju.idSebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan ekonomi petani dan pelaku usaha mikro, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU 10 Kelompok 2 Universitas Diponegoro di bawah bimbingan Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si, melaksanakan serangkaian program edukatif dan strategis di Dusun Kebon Kliwon, Desa Bergas Kidul. Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, khususnya kelompok tani dan pelaku UMKM, yang turut terlibat aktif dalam setiap rangkaian kegiatan. Fokus kegiatan mencakup penguatan literasi digital, peningkatan mutu budidaya, hingga edukasi hukum dalam transaksi dan pengelolaan keuangan, dengan tujuan membangun ekosistem usaha tani yang produktif, tertib, cakap hukum, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Kegiatan dimulai dengan edukasi dan branding digital untuk Kelompok Tani Sri Rahayu. Dalam pelatihan ini, anggota kelompok tani belajar membangun identitas visual usaha dan mengembangkan profil digital yang menarik dan informatif. Masyarakat terlihat antusias saat diperkenalkan dengan platform desain dan strategi komunikasi digital, serta berharap agar kemampuan ini dapat terus mereka kembangkan guna memperluas jangkauan pasar, baik lokal maupun daring.

Selanjutnya, Tim KKN memperkenalkan sistem digitalisasi pembukuan usaha tani yang melibatkan petani jamur dan padi. Pelatihan ini mengajarkan pencatatan keuangan sederhana menggunakan template digital yang praktis. Para peserta merasa terbantu karena selama ini mereka belum terbiasa mendokumentasikan transaksi usaha secara rapi. Harapannya, sistem ini dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan secara mandiri, transparan, dan efisien.

Dari sisi teknis, pelatihan standarisasi budidaya jamur kuping juga mendapat respon positif dari petani. Edukasi ini mencakup prosedur SOP seperti pemilihan bibit, media tanam, penyiraman, hingga sanitasi dan waktu panen. Masyarakat berharap SOP ini dapat diterapkan secara berkelanjutan guna menghasilkan produk jamur berkualitas tinggi dan seragam, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Kegiatan penyuluhan hukum mengenai kontrak jual beli juga mendapat perhatian serius. Petani yang sebelumnya belum memahami pentingnya kejelasan hukum dalam transaksi usaha berharap edukasi ini dapat melindungi mereka dari kerugian di masa depan, terutama saat berhubungan dengan pembeli atau mitra dagang.

Terakhir, penyuluhan mengenai risiko pinjaman formal dan non-formal menambah wawasan masyarakat mengenai pengelolaan modal usaha. Diskusi terbuka yang terjadi selama sesi menunjukkan bahwa petani memiliki pengalaman dan kekhawatiran terkait pinjaman. Mereka menyampaikan harapan agar edukasi seperti ini terus dilakukan agar tidak terjebak dalam praktik rentenir dan mampu mengelola keuangan dengan lebih bijak.

Secara keseluruhan, keterlibatan aktif masyarakat dalam seluruh kegiatan ini menunjukkan tingginya semangat belajar dan keinginan untuk berkembang. Petani  berharap agar pendampingan dan program serupa dapat terus dilanjutkan agar potensi desa tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan legal. Upaya ini menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang mandiri, tangguh, dan melek informasi.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z