Comedy, Indie and Creativity

Sabtu, 17 Februari 2024

Sampah Rumah Tangga Menumpuk? Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Berikan Solusi Untuk Mengolah Sampah-sampah Tersebut




Loetju.id - Desa Banyusidi, Kec. Pakis, Kab. Magelang, Jawa Tengah (24/1/2024) mahasiswa KKN Tim I UNDIP melaksanakan program kerja keilmuan, yang berlokasi di Dusun Dayugo. Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini berisikan penjelasan singkat mengenai jenis-jenis sampah, jenis-jenis plastik, dan bagaimana cara mengolah sampah plastik yang memiliki nilai jual lebih.

Masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan juga bagaimana cara memanfaatkan sampah plastik ini supaya bisa mendapatkan keuntungan.


Terdapat banyak cara untuk mengolah sampah plastik agar tidak terbuang di bumi ini. Cara mengolah plastik bisa dengan reuse atau menggunakan kembali, recycle atau mengolah Kembali, dan reduce atau mengurangi penggunaan plastik. Cara-cara tersebut merupakan hal yang sudah umum diketahui oleh masyarakat, namun ada satu cara mengolah sampah plastik agar memiliki nilai jual yang lebih, yaitu dengan mencacah si sampah plastik ini dan di jual kepada pihak yang memang akan membeli si sampah ini.

Dengan begini Masyarakat bisa bekerja sama baik itu lingkup Dusun, Desa, Dll guna mengurangi sampah plastik yang tersebar dan juga hal yang paling penting Masyarakat dapat mendapatkan keuntungan secara material bersama.



Penulis: 
Faisal Laudza 
(Fakultas Teknik/Teknik Industri)

Editor:
Achmad Munandar

#p2kknundip

Sumber Air Baru? Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Berikan Langkah Tepat Dalam Memanfaatkan Sumber Air

 


Loetju.id - Desa Banyusidi, Kec. Pakis, Kab. Magelang, Jawa Tengah (22/1/2024) mahasiswa KKN Tim I UNDIP melaksanakan program kerja keilmuan, yang berlokasi di Dusun Ngepoh Kidul. Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini berisikan penjelasan singkat mengenai bagaimana cara memanfaatkan air selain untuk kebutuhan sehari – hari namun air dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.

Pada Dusun Ngepoh Kidul ini kondisi air yang dibutuhkan Masyarakat untuk kegiatan sehari – hari dapat dibilang kurang, hal tersebut terjadi dikarenakan faktor alam dan juga kondisi lingkungan yang ada pada saat itu.


Guna memanfaatkan kondisi air yang ada pada saat itu, mahasiswa menjelaskan tentang Energi Baru Terbarukan (EBT), dimana EBT ini merupakan energi yang didapatkan dari alam yang dapat dimanfaatkan dengan berkelanjutan. Contoh energi yang termasuk kedalam EBT ini adalah air, sinar matahari, angin, dan panas bumi. Fokus yang dilaksanakan pada program ini adalah EBT yang menggunakan energi air.

Mahasiswa menjelaskan singkat bagaimana memanfaatkan air sebagai sumber energi Listrik dengna menggunakan alat pembangkit Listrik tenaga air sederhana yang setidaknya dapat dijangkau oleh masyrakat untuk pembuatannya. Dengan adanya pembangkit litrik tenaga air sederhana ini dapat membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.



Penulis: 
Faisal Laudza 
(Fakultas Teknik/Teknik Industri)


Editor:
Achmad Munandar

#p2kknundip

Manfaatkan Bahan - Bahan Sederhana, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Lakukan Praktik Pembuatan Alat Pencacah Sampah Rumah Tangga Sederhana Masyarakat Dusun Dayugo, Desa Banyusidi




Loetju.id - Desa Banyusidi, Kec. Pakis, Kab. Magelang, Jawa Tengah (24/1/2024) mahasiswa KKN Tim I UNDIP melaksanakan program kerja keilmuan, yang berlokasi di Dusun Dayugo. Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini berisikan penjelasan singkat mengenai jenis-jenis sampah, jenis-jenis plastik, dan bagaimana cara mengolah sampah plastik yang memiliki nilai jual lebih.

Pembuatan alat pencacah sampah rumah tangga organik dan anorganik disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat Dusun Dayugo yang membuang sampah rumah tangga disungai dan bukan memanfaatkannya kembali. Alat pencacah sampah ini terbuat dari ember plastik, mata pisau, dan batang batang besi sebagai tempat mata pisau dan alat penggerak. 


Alat penggerak yang digunakan pada alat pencacah sampah ini adalah bor listrik. Pencacah sampah ini dapat mencacah sampah organik yang nantinya dapat digunakan untuk menjadi bahan pembuatan pupuk dan mencacah sampah anorganik yang nantinya akan meningkatkan nilai jual.

Besar harapan Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP dalam program kerja ini sehingga nantinya secara tidak langsung dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. 



Penulis:
Dyanu Satya Darma
Fakultas Teknik

Editor:
Achmad Munandar

#p2kknundip

Penemuan sumber mata air baru, oleh Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP di Desa Banyusidi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

 



Loetju.id - Desa Banyusidi, Kec. Pakis, Kab. Magelang, Jawa Tengah (22/1/2024) mahasiswa KKN Tim I UNDIP melaksanakan program kerja keilmuan, yang berlokasi di Dusun Ngepoh Kidul. Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini berisikan penjelasan singkat mengenai bagaimana cara menemukan sumber mata air baru dengan menggunakan bantuan alat Mikrotremor.

Dusun Ngepoh Kidul memiliki masalah berupa krisisnya ketersediaan air bersih dimana hal tersebut disebabkan oleh kurangnya sumber mata air yang berada di Desa Banyusidi. Berangkat dari masalah tersebut, Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP melakukan kegiatan sosialisasi berupa pengenalan terhadap alat mikrotremor yang dapat membantu penemuan sumber mata air baru.Dalam sosialisasi tersebut, informasi yang disampaikan yaitu mengenai cara penggunaan alat mikrotremor, prinsip kerja dan metode alat mikrotremor, serta kelebihan dan kekurangan alat mikrotremor. Informasi disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga masyarakat setempat dapat memahami dengan baik. 




Besar harapan Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP dalam program kerja ini sehingga nantinya secara tidak langsung dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi para masyarakat Desa Banyusidi.




Penulis:
Dyanu Satya Darma
Fakultas Teknik

Editor:
Achmad Munandar
#p2kknundip

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Mengenai Metode Geofisika untuk Pencarian Air Tanah Di Desa Banyusidi

 


Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024 yang berada di Desa Banyusidi melakukan edukasi terkait Metode Geofisika yang digunakan dalam eksplorasi air tanah di Dusun Ngepoh Kidul. Diperlukannya sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan metode-metode eksplorasi Geofisika beserta tujuan dan dampaknya pada masyarakat sekitar. 

Pada Dusun Ngepoh Kidul ini kondisi air yang dibutuhkan Masyarakat untuk kegiatan sehari – hari dapat dibilang kurang. Hal tersebut terjadi dikarenakan faktor pemanasan global sehingga pada musim kemarau, selama hampir 7 bulan tidak turun hujan menurut warga setempat.

Dalam proses eksplorasi bawah tanah, tedapat banyak metode eksplorasi geosifika yang diperuntukan pada tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, mahasiswa KKN memberikan edukasi terkait metode eksplorasi geofisika.

Mahasiswa menjelaskan berbagai macam metode eksplorasi yang umumnya digunakan beserta prinsip kerja, parameter yang dicari, jenis batuan bawah tanah, dan hasil yang didapatkan dari eksplorasi. Diharapkan dari sosialisasi ini, masyarakat Desa Banyusidi mendapatkan wawasan mengenai metode eksplorasi Geofisika dan cara didapatkannya titik mata air pada Dusun Ngepoh Kidul.



Penulis: 
Anak Agung Ngurah Dedi 
(FSM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Sistem Alat Penyuplai Listrik Tenaga Surya untuk Warga Desa Banyusidi

 




Loetju.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024 yang berada di Desa Banyusidi telah membuat sistem alat penyuplai listrik dengan menggunakan energi terbaharukan berupa sinar matahari. Tujuan dari alat ini adalah untuk memberikan sumber energi alternatif yang terbaharukan serta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Banyusidi tentang pemanfaatan energi terbarukan untuk kehidupan sehari-hari.

Sistem alat penyuplai listrik ini terdiri dari 3 bagian, yaitu media pembangkit listrik, media penyimpanan listrik, dan media penyuplai listrik. Untuk media pembangkit listrik digunakan panel surya pollycrystalline dengan daya 10 Watt power. Panel Surya akan mengubah energi cahaya dari sinar matahari menjadi energi listrik dalam arus DC atau satu arah sehingga output panel Surya akan dihubungkan dengan sepasang kabel dan capit buaya berwarna merah dan hitam untuk membedakan kutub positif dan negatif. Ketika cahaya mengenai panel Surya, akan terjadi fenomena fotolistrik yang akan menyebabkan elektron bergerak dan menghasilkan arus listrik.

Pada bagian media penyimpanan listrik memiliki fungsi untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan panel Surya untuk digunakan nantinya. Media penyimpanan yang dipakai adalah aki kering dengan tegangan 12 Volt dan kapasitansi sebesar 7.5 ampere hour. Pada bagian ini terdapat dua kait logam  sebagai sumbu positif dan negatif yang dapat terhubung dangan capit buaya pada bagian pembangkit dan penyuplai kelistrikan.

Kemudian terdapat media penyuplai listrik yang berfungsi untuk mengalirkan dan mengkonversi arus dari media penyimpanan ke perangkat elektronik. Untuk media penyuplai listrik digunakan komponen berupa konverter yang mengubah arus DC aki menjadi arus AC sebesar 220 V.

Dari pembuatan sistem alat penyuplai listrik ini diharapkan warga mendapatkan edukasi mengenai penggunaan energi alternatif serta dapat memanfaatkan sistem alat penyuplai listrik ini sebaik mungkin.




Penulis: 
Anak Agung Ngurah Dedi 
(FSM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Meningkatkan Kesadaran Bersosial Media: Penyuluhan Bijak Bersosial Media

 




Loetju.id -  20 Januari 2024. Posyandu, sebuah tempat yang biasanya dikenal sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat, menjadi pusat perhatian pada tanggal 20 Januari 2024. Sebuah inisiatif baru dilakukan di sana, bukan hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga dengan kesehatan mental dan perilaku online. Sebagai bagian dari Program Kerja Monodisiplin, saya, Rashad Rezky Nugroho, mahasiswa KKN dari Tim 1 Tahun 2024, memimpin kegiatan penyuluhan bijak bersosial media di Posyandu.

Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali pengguna tidak menyadari dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bijak, terutama dalam hal menyebarkan informasi yang tidak valid atau berdampak buruk bagi kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, kami merasa penting untuk memberikan penyuluhan mengenai penggunaan sosial media yang bijak, terutama kepada masyarakat di tingkat lokal seperti yang berkunjung ke Posyandu.

Sebelum pelaksanaan kegiatan, kami melakukan persiapan dengan matang. Kami menyusun materi penyuluhan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan masyarakat Posyandu. Kami juga menyiapkan alat-alat presentasi, brosur, dan materi promosi lainnya untuk disampaikan kepada peserta.

Pada hari yang ditentukan, kami berkumpul di Posyandu untuk memulai kegiatan penyuluhan. Kami disambut hangat oleh para ibu-ibu dan masyarakat yang hadir. Dengan penuh antusiasme, kami memulai penyuluhan dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kami untuk memberikan informasi tentang penggunaan sosial media yang bijak.

Dalam penyuluhan ini, kami membahas tentang pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya di media sosial, cara mengenali dan menghindari konten yang bersifat negatif atau merugikan, serta cara menjaga kesehatan mental ketika menggunakan media sosial. Kami juga memberikan tips praktis tentang cara mengelola waktu secara efektif saat online dan membatasi paparan terhadap konten yang tidak sehat.

Selama sesi penyuluhan, kami mendorong partisipasi aktif dari peserta dengan bertanya dan berdiskusi mengenai pengalaman mereka sendiri dengan media sosial. Beberapa peserta berbagi cerita tentang tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengelola penggunaan media sosial, sementara yang lain mengutarakan kekhawatiran tentang dampak negatif yang mungkin timbul.

Respon yang kami terima dari peserta sangat positif. Mereka mengaku bahwa mereka sering kali tidak menyadari dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bijak dan berterima kasih atas informasi yang kami berikan. Beberapa peserta menyatakan bahwa mereka akan mulai menerapkan tips yang kami bagikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kami merasa puas melihat dampak positif dari kegiatan ini. Meskipun mungkin terlihat sebagai hal kecil, namun kami percaya bahwa memberikan edukasi mengenai penggunaan sosial media yang bijak dapat membawa perubahan yang positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dengan berakhirnya kegiatan penyuluhan ini, kami berharap bahwa peserta dapat terus menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan dalam penggunaan media sosial. Kami juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan teknologi digital, tidak hanya di kalangan masyarakat Posyandu, tetapi juga di masyarakat luas.

Sebagai tim KKN Undip Tim 1 Tahun 2024, kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat lokal melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan. Dengan terus mengedukasi masyarakat tentang isu-isu penting seperti penggunaan sosial media yang bijak, kami percaya bahwa kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih sehat dan positif untuk kita semua.



Penulis:
Rashad Rezky Nugroho (Ilmu Komunikasi/FISIP UNDIP)

Dosen Pembimbing Lapangan:
Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si
Muhamad Azhar, SH., LL.M.

Lurah:
Mamik Hirnawati, SE, MM.

Camat:
Havid Danang P.W, SH. MH.

Editor:
Achmad Munandar

Membuka Pintu Menuju Era Digital: Penyuluhan Door to Door untuk UMKM di Kampung Gedong

 




Loetju.id - 16 Januari 2024. Kampung Gedong, sebuah perbukitan hijau yang tersembunyi namun penuh dengan potensi, menjadi fokus perhatian pada tanggal 16 Januari 2024. Pada hari itu, sebuah tim yang dipimpin oleh saya, Rashad Rezky Nugroho, mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Diponegoro, melakukan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengubah paradigma bisnis di kampung tersebut. Kami meluncurkan Program Kerja Monodisiplin berupa penyuluhan digital marketing yang tidak biasa, yaitu melalui pendekatan door to door.

Kampung Gedong, terletak di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, dikenal dengan keindahan alamnya dan juga sebagai tempat tinggal bagi sejumlah UMKM yang beraneka ragam. Namun, seperti banyak kampung di Indonesia, akses terhadap teknologi digital dan pemahaman tentang penggunaannya masih menjadi kendala bagi sebagian besar pelaku usaha di sana. Maka dari itu, kami merasa penting untuk membawa penyuluhan langsung ke tempat usaha mereka, guna memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan daya saing UMKM di era digital ini.

Sebelum melaksanakan kegiatan door to door ini, kami melakukan persiapan yang matang. Tim penyuluhan terdiri dari mahasiswa KKN, beberapa relawan lokal yang akrab dengan kampung tersebut, serta beberapa narasumber yang ahli dalam bidang digital marketing. Kami menyusun materi penyuluhan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan para pelaku UMKM di Kampung Gedong. Selain itu, kami juga menyiapkan alat-alat presentasi, brosur, dan materi promosi lainnya.

Pada pagi hari tanggal 16 Januari 2024, kami berkumpul di pusat kampung untuk memulai kegiatan door to door ini. Dibagi dalam beberapa kelompok, kami mulai mendatangi satu persatu usaha kecil di Kampung Gedong. Mulai dari warung makan, toko kelontong, tukang ojek, hingga pengrajin lokal, tidak satu pun usaha kami lewatkan.

Setiap kali kami masuk ke sebuah usaha, kami disambut dengan ramah oleh pemiliknya. Kami memperkenalkan diri sebagai tim penyuluhan yang ingin memberikan informasi tentang cara memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan bisnis mereka. Kami menjelaskan konsep dasar digital marketing, seperti kehadiran online melalui media sosial, pembuatan website, dan strategi promosi digital lainnya.

Tidak hanya memberikan pengetahuan, kami juga berusaha memberikan dorongan semangat kepada para pelaku UMKM. Kami berbagi contoh sukses dari UMKM lain yang telah menerapkan strategi digital marketing dengan baik dan berhasil meningkatkan penjualan mereka. Kami meyakinkan mereka bahwa digitalisasi bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan sebuah peluang untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin digital.

Respon yang kami terima dari para pelaku UMKM sangat positif. Mereka antusias menerima informasi dan berterima kasih atas bantuan yang kami berikan. Beberapa di antara mereka bahkan langsung mulai bertanya tentang langkah-langkah selanjutnya yang bisa mereka ambil untuk memulai digitalisasi bisnis mereka.

Kami merasa puas melihat tanggapan positif ini. Meskipun kegiatan door to door ini membutuhkan waktu dan tenaga yang besar, namun senyum dan ucapan terima kasih dari para pelaku UMKM membuat segala usaha kami terbayar lunas. Kami yakin bahwa upaya ini akan membawa dampak positif yang nyata bagi perkembangan UMKM di Kampung Gedong.

Dengan berakhirnya kegiatan door to door ini, kami merasa bahwa kami telah memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat Kampung Gedong. Namun, perjalanan untuk mengubah paradigma bisnis UMKM di kampung tersebut masih panjang. Kami berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini, tidak hanya di Kampung Gedong, tetapi juga di kawasan-kawasan lain di Kabupaten Sukoharjo. Kami percaya bahwa dengan terus mengedukasi dan memberdayakan UMKM melalui pendekatan yang inklusif, kita bisa meraih masa depan yang lebih cerah dalam era digital.



Penulis:
Rashad Rezky Nugroho (Ilmu Komunikasi/FISIP UNDIP)

Dosen Pembimbing Lapangan:
Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si
Muhamad Azhar, SH., LL.M.

Lurah:
Mamik Hirnawati, SE, MM.

Camat:
Havid Danang P.W, SH. MH.

Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum di Desa Jatingarang untuk Memudahkan Optimalisasi Pelayanan oleh KKN Tim I Undip 2024

Penyerahan Peta Persebaran Fasilitas Umum 
Kepada Kepala Desa Jatingarang


Loetju.id - Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo (29/01/2024)– Desa Jatingarang merupakan salah satu desa kota yang ada di Kecamatan Weru. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya fasilitas-fasilitas yang sudah cukup memadai dan dapat melayani kebutuhan masyarakat berskala kecamatan. Kemudian Desa ini juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunung Kidul di sebelah selatan dan Kabupaten Wonogiri di sebelah timur.

Namun, persebaran fasilitas umum di Desa Jatingarang ini masih banyak yang belum masuk ke dalam Google Maps, sehingga menyulitkan untuk mengetahui dimana letak pasti dari fasilitas-fasilitas tersebut. Hal tersebut yang mendorong Yovi Bayu Kurnia Adji untuk membuat Peta Persebaran Fasilitas Umum di Desa Jatingarang. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2024 itu berharap dengan adanya peta persebaran tersebut dapat membantu warga dan perangkat desa untuk menunjukkan letak pasti dari fasilitas-fasilitas umum yang ada di Desa Jatingarang.

“Setelah melihat potensi dan masalah yang ada di Desa Jatingarang dengan banyaknya fasilitas umum yang tersedia, namun masih banyak yang belum terdata maka saya berniat untuk membuat Peta Persebaran Fasilitas Umum tersebut, dan Alhamdulillah dapat selesai dan disetujui dan diterima oleh perangkat desa.” Ungkap Yovi Bayu, Mahasiswa KKN Undip.

Proses pembuatan peta tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan dari persiapan dengan melakukan survey lokasi dan menandai lokasi fasilitas tersebut melalui aplikasi Avenza Maps. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mencari beberapa titik fasilitas umum yang sudah terdapat di Google Maps. Survey dan penitikan lokasi ini dilakukan selama 4 hari. Dalam kegiatan survey juga dilakukan konsultasi dengan perangkat desa tentang apa saja fasilitas yang ada dan lokasi dari fasilitas tersebut.Tahapan Selanjutnya adalah melakukan imout titik-titik lokasi fasilitas tersebut ke Aplikasi Quantum-GIS, dan dilakukan olah data hingga menghasilkan peta persebaran fasilitas umum tersebut
 
Peta Persebaran Fasilitas Umum Desa Jatingarang

Penyerahan peta persebaran fasilitas umum tersebut dilakukan pada hari Senin (29/01/2024) di Balai Desa Jatingarang. Yovi juga menjelaskan mengenai isi dari peta tersebut kepada para perangkat desa beserta kegunaannya. Dengan adanya peta ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan dari fasilitas-fasilitas umum tersebut.
 


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2023/2024 Berbagi Pengetahuan Pembuatan Pupuk Cair Organik Kepada Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Bulakan Kecamatan Sukoharjo




Loetju.id - Pada Tanggal 17 Januari 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melaksanakan program inovasi berupa pembuatan pupuk cair organik yang berasal dari limbah rumah tangga berupa sisa air cucian beras. Pemanfaatan sisa cucian beras sebagai bahan baku untuk pupuk organik telah menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara alami. Di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Mahasiswa KKN Tim I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) turut berperan dalam memberikan penyuluhan kepada kelompok wanita tani setempat tentang pembuatan pupuk cair organik dengan penambahan probiotik EM4 Pertanian untuk meningkatkan kualitas pupuk.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga yang dapat dijadikan sebagai limbah organik yang bermanfaat dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta meningkatkan keberlanjutan dalam siklus alam. Dengan mengubah limbah rumah tangga seperti sisa makanan, sisa sayuran, atau sisa cucian beras menjadi limbah organik, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, pengolahan limbah rumah tangga menjadi limbah organik juga menghasilkan pupuk alami yang kaya akan nutrisi, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman secara alami. Dengan demikian, pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi limbah organik bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Tim Mahasiswa KKN Undip dari tim I mengadakan sesi penyuluhan di Kelurahan Bulakan, mengundang kelompok wanita tani setempat untuk belajar tentang pembuatan pupuk cair organik dengan memanfaatkan sisa cucian beras dan penambahan probiotik EM4 Pertanian. Mereka menyediakan materi yang lengkap tentang manfaat probiotik dalam pertanian, cara kerja EM4, dan cara mengintegrasikannya ke dalam pupuk organik.


Dalam sesi penyuluhan, mahasiswa KKN menjelaskan bahwa limbah rumah tangga berupa air cucian beras sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pertumbuhan tanaman yaitu membantu pertumbuhan, perkembangan dan merangsang hormon pada tanaman, karena air cucian beras mengandung banyak unsur hara seperti pati, magnesium, nitrogen dan fosfor, selain itu penambahan probiotik EM4 Pertanian dapat meningkatkan efektivitas pupuk organik dalam menyediakan nutrisi bagi tanaman dan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme di dalam tanah. Tim Mahasiswa KKN ini memandu kelompok wanita tani dalam proses pembuatan pupuk cair organik, mulai dari fermentasi sisa cucian beras hingga penambahan probiotik EM4.

Selain itu, Tim KKN ini juga memberikan panduan tentang penggunaan pupuk cair organik ini dalam sistem pertanian organik, yang akan membantu meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan tanaman, dan hasil panen secara alami.

"Pemanfaatan limbah cucian beras sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk cair organik merupakan salah satu langkah yang efektif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara alami. Dengan mengolah limbah cucian beras ini, kita dapat mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir, sementara pada saat yang sama, menghasilkan pupuk organik yang kaya akan nutrisi untuk tanaman. Proses ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis bagi petani, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan limbah cucian beras menjadi pupuk cair organik adalah langkah progresif menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan", ungkap pengurus kelompok wanita tani Kelurahan Bulakan.

Kelompok wanita tani Kelurahan Bulakan merespons penyuluhan ini dengan sangat positif. Mereka menganggap pengetahuan tentang penambahan probiotik EM4 ke dalam pupuk cair organik sebagai wawasan yang sangat berharga. Beberapa anggota kelompok bahkan menyatakan minat untuk segera mencoba membuat pupuk cair organik dengan penambahan EM4 di lahan pertanian mereka.

Mereka menyambut baik dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh Mahasiswa KKN Undip, dan mereka berharap dapat melihat hasil positif dari penggunaan pupuk organik yang telah mereka buat dalam waktu dekat.




Penulis: 
Fauziatul Musyayyadah
Mahasiswa S1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si dan Muhamad Azhar, SH., LL.M.

Lokasi KKN: 
Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Lurah: 
Marlina Dry Hastuti, SE,MM.

Camat: 
Havid Danang P.W, SH. MH.

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z