Comedy, Indie and Creativity

Kamis, 10 Agustus 2023

Mudah!!! Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Berikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran Kambing, Ampuh Suburkan Tanaman

 


Loetju.idBatang (03/08/2023) - Sebagian besar warga Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang bermata pencaharian sebagai peternak maupun petani. Komoditas ternak yang cukup banyak dipilih oleh warga Desa Brokoh yaitu kambing. Kambing menjadi ternak yang digemari peternak karena pemeliharaannya yang mudah dan harga pasar yang stabil.

Kambing dewasa dapat mengeluarkan kotoran sebanyak kurang lebih 1 kg/ekor setiap harinya jika dalam 1 bulan dapat terkumpul hingga 30 kg/ekor. Banyaknya limbah kotoran yang dihasilkan belum diimbangi dengan pengetahuan warga dalam memanfaatkan kotoran kambing. Hal tersebut dapat menimbulkan pencemaran udara lantaran lokasi kandang kambing biasanya berdampingan dengan rumah peternak.

Kotoran kambing mengandung mikroorganisme, bahan organik dan gas lainnya yang dapat menjadi sumber penyakit pada ternak itu sendiri maupun manusia. Kotoran kambing yang masih segar memiliki sifat panas dari NH3/ammonia sehingga dapat mengakibatkan tanaman terbakar, layu bahkan mati apabila diberikan secara langsung ke tanaman. 

Oleh karena itu kotoran kambing perlu diolah terlebih dahulu dengan cara difermentasi yang bertujuan untuk menguraikan kotoran kambing sehingga aman ketika diberikan ke tanaman.

Mengetahui hal tersebut, salah satu mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022/2023 dari Program Studi S-1 Peternakan yang bernama Chania Valin Aprilia turun tangan dengan melakukan sosialisasi pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk organik untuk meningkatkan pendapatan peternak. 

Sasaran kegiatan yaitu para peternak kambing yang berlokasi di Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara langsung bersama para peternak di balai desa Brokoh dengan menggunakan media power point, poster dan video. 

Penggunaan power point sebagai materi yang akan dipaparkan, poster berfungsi untuk memudahkan peternak dalam menerima penjelasan saat kegiatan sosialisasi berlangsung. Selain poster, peternak juga diberikan video pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing dan pembagian starter kit berupa EM4 pertanian dan molase untuk praktek pembuatan pupuk dirumah masing-masing. 

Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing
 
Cara pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing tergolong mudah yaitu dengan mencampurkan kotoran kambing dengan bekatul lalu menyemprotkan cairan yang terdiri dari 500 ml air, 1 tutup botol EM4 pertanian dan 10 ml molase atau tetes tebu untuk 10 kg kotoran kambing. Kotoran kambing yang sudah dicampur kemudian dimasukkan ke dalam karung dan diletakkan di tempat yang teduh. 

Lakukan pengecekan kelembaban kotoran kambing setiap 2 minggu sekali apabila terlihat kering pada kotoran kambing lakukan penyemprotan cairan dengan takaran yang sama. Pupuk dapat digunakan ketika sudah difermentasikan selama 2 hingga 3 bulan. Sebelum pengaplikasian pupuk pada tanaman alangkah baiknya pupuk diangin-anginkan terlebih dahulu.

Kegiatan sosialisasi dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh respon positif dari peternak. Para peternak juga tidak ragu-ragu untuk menanyakan perihal yang kurang dipahami. 

Munculnya pertanyaan-pertanyaan dari peternak menimbulkan semangat dari mahasiswa KKN untuk memaparkan program dengan jelas dan lengkap. Harapan tersebut juga disampaikan oleh bapak RT 06 warga dusun Krajan desa Brokoh “dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk secara langsung seperti ini tidak hanya pemaparan materi saja akan lebih mudah diterima dan diingat oleh para peternak yang pastinya akan mempraktekan sendiri dirumah”. Dengan adanya program pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing ini harapannya dapat meningkatkan pendapatan para peternak di desa Brokoh.




Penulis: 
Chania Valin Aprilia
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro Semarang

DPL: Dr. Aminah, S.H., M.Si.

Lokasi: 
Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang


Yuk Kenali Ternakmu!!! Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Berikan Pelatihan Pengisian Kartu Recording Peternakan

 


Loetju.idBatang (21/07/2023) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Edukasi mengenai Pentingnya Recording pada usaha peternakan kambing di Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang.
Recording atau pencatatan merupakan data Individu ternak yang berkaitan dengan pemeliharaan ternak (untuk dapat mengetahui atau mendukung keunggulan atau prestasi ternak yang dipelihara). 

Sangat penting dilakukan, apalagi jika berkaitan dengan ternak bibit, karena berhubungan dengan kualitas ternak ke depan. Data recording meliputi : asal-usul (berisi Silsilah), reproduksi (berisi tentang informasi yang berhubungan dengan perkawinan) dan data penyakit beserta pengecekan rutin.

Rekording atau pencatatan memiliki manfaat yaitu memudahkan pengenalan dan penanganan terhadap ternak, memudahkan manajemen pemeliharaan terutama jika ternak tersebut membutuhkan perlakuan khusus, menghindari dan mengurangi kesalahan manajemen pemeliharaan, pengobatan, pemberian pakan ataupun produksi semen, memudahkan dalam melakukan seleksi ternak, menghindari terjadinya perkawinan sedarah yang bisa menyebabkan kecacatan anak ternak. 


Edukasi Pentingnya Rekording pada Peternak Kambing di Desa Brokoh
 
Pada saat edukasi, peternak dijelaskan mengenai pengertian, manfaat, manajemen pemeliharaan ternak yang baik dan cara melakukan pengisian kartu rekording yaitu dengan pencatatan informasi salah satunya adalah catatan tetua atau induk dari kambing yang baru lahir, ketika kambing betina telah dewasa maka peternak dapat mengetahui tetua sehingga ketika kambing telah dewasa tidak dikawinkan dengan pejantan tersebut untuk menghindari terjadinya perkawinan sedarah yang dapat menyebabkan lahirnya anak kambing yang cacat.

Kartu recording yang dibuat oleh mahasiswa kkn merupakan recording untuk komoditas kambing dan sapi potong. Kartu pertama mengenai reproduksi ternak yang berisi data induk, tanggal lahir, litersize induk, produksi induk dan sebagainya kemudian data anak berupa tanggal lahir, bobot lahir, warna dan no ternak. 

Recording dibuat agar peternak dapat meningkatkan nilai jual ternak mereka baik saat menjual indukan maupun anak dikarenakan pembeli akan lebih percaya apabila peternak memiliki data riwayat ternak yang lengkap.

Para peternak aktif bertanya pada saat pelatihan berlangsung menandakan materi yang disampaikan cukup jelas dan dapat diikuti, selanjutnya mahasiswa membagikan contoh dari tabel recording dan peternak ditugaskan untuk mengisi tabel tersebut dengan data yang valid. 

Peternak juga diizinkan untuk bertanya bagaimana mekanisme dalam pengisian tabel tersebut. Recording ternak diharapkan mampu membantu sedikit permasalahan mengenai perkawinan sedarah, nilai jual, penanganan dan perawatan ternak. 

Harapan tersebut juga disampaikan oleh bapak Joko selaku warga dusun Sikendit desa Brokoh  “edukasi mengenai rekording yang diberikan oleh mahasiswa kkn sangat membantu bagi para peternak desa brokoh yang dapat memudahkan manajemen pemeliharaan ternak”. Peternak desa merupakan penyuplai protein hewani sehingga sebagai seorang mahasiswa perlu mendampingi untuk meningkatkan pengetahuan peternak.



Penulis: 
Chania Valin Aprilia
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro Semarang

DPL: Dr. Aminah, S.H., M.Si.

Lokasi: Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang

Dukung Program Desa Anti Korupsi, Mahasiswa UNDIP Lakukan Upaya Peningkatan Nilai Integritas Pemuda Sebagai Mitigasi dari Tindak Korupsi

 


Loetju.idBoyolali - Mahasiswa KKN TIM II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan kegiatan pendidikan karakter bagi Pemuda Penerus Bangsa dengan judul "Peningkatan Nilai Integrasi Pemuda Sebagai Mitigasi dari Tindak Korupsi." 

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Banyuurip pada 29 Juli 2023 pukul 19.00 WIB, dengan dihadiri oleh pemuda-pemudi yang merupakan gabungan dari Karang Taruna tiap Dusun Desa Banyuurip. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Kepala Desa Banyuurip, Bapak Haryanto, dalam rangka mendukung 'Desa Anti Korupsi'.

Pemaparan materi yang diberikan lebih terfokus pada pendidikan karakter, dimana tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pancasila. 

Mengingat perhatian terhadap karakter yang nampaknya saat ini tidak diperhatikan dengan baik bahkan boleh dibilang terabaikan oleh masyarakat, Mahasiwa KKN TIM II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro ingin menumbuhkan kembali karakter pemuda bangsa yang baik dengan cara peningkatan integrasi sebagai wujud dari mitigasi tindak korupsi. 

Kejahatan korupsi yang kini semakin hari semakin sangat mengkhawatirkan dan bahkan sebagian masyarakat menganggap sebagai kebiasaan atau budaya. Oleh karenanya untuk mengubah budaya korupsi menjadi budaya antikorupsi di masyarakat, diperlukan upaya ekstra yang juga harus luar biasa.

Pada kegiatan ini, penyampaian materi dilakukan secara lisan disertai pemutaran video berisi definisi korupsi, contoh tindakan yang termasuk korupsi, cara pencegahan, serta menjelaskan 9 nilai anti korupsi kepada pemuda untuk membantu membentengi dari sikap korupsi. 
Sembilan nilai anti korupsi tersebut yaitu dengan meningkatkan sikap kejujuran, kepedulian, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. 

Pada saat pemaparan materi juga dijelaskan bahwa terdapat 5 komponen penilaian yang menjadi prasyarat bagi desa untuk dikategorikan sebagai Desa Anti Korupsi dari partisipasi masyarakat yang tercantum pada buku panduan Desa Antikorupsi (Sumber: https://aclc.kpk.go.id/program/desa-antikorupsi/desa-antikorupsi).

 
Kegiatan Peningkatan Nilai Integrasi Pemuda Sebagai Mitigasi dari Tindak Korupsi ini berlangsung dengan antusias  antara peserta, pemerintah desa, dan KKN TIM II Universitas Diponegoro. Semua pihak berharap acara ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi pemuda sebagai wakil masyarakat. Harapannya, berawal dari desa akan terwujud negara Indonesia bebas dari tindak korupsi. 



Penulis: 
Yunita Dwi Lestari 
(14010120120037) 
Ilmu Pemerintahan, FISIP

Lokasi: 
Desa Banyuurip, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali 

DPL: 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum
KKN TIM II TAHUN 2023



Ciptakan Bibit Pemimpin Berkualitas Melalui Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMP N 1 Klego

 



Loetju.idBoyolali – OSIS SMP N 1 Klego melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada hari Rabu, 26 Juli 2023 di Lingkungan SMP N 1 Klego yang berkolaborasi bersama Mahasiswa KKN TIM II UNDIP dengan tema “Pendampingan Pelatihan Dasar Kepemimpinan pada Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai Peningkatan Jiwa Kepemimpinan di SMP N 1 Klego.

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) merupakan bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya peserta didik untuk mendalami dan memahami mengenai konsep mupun dasar-dasar organisasi. 

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini yaitu untuk membentuk kepribadia peserta didik yang matang untuk menjadi pemimpin yang berkarakter, demokratis, kreatif dan inovatif. Kegiatan LDK dihadiri oleh Bapak Agung selaku Pembina OSIS, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP, dan 25 pengurus OSIS SMP N 1 Klego.

Kegiatan LDK terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama dilakukan di dalam ruangan (outdoor) diisi dengan materi-materi yang bermanfaat untuk menambah wawasan kebangsaan dan mengembangkan potensi kepemimpinannya agar terbentuk menjadi pemimpin yang hebat. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan di luar ruangan (outdoor) diisi dengan permainan edukatif berupa ular naga dan estafet holahop dengan tujuan untuk melatih kerjasama, problem solving, serta mengasah life skill maupun soft skill yang dimilikinya.


 
Selain itu, peserta didik juga diberikan materi mengenai Peraturan Baris Berbaris (PBB) Dasar sebagai bekal dan implementasi sikap disiplin di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga menayangkan video PBB yang baik dan benar berdasarkan referensi yang diambil melalui youtube. 

Tidak hanya itu saja peserta didik juga diberikan penugasan berupa video edukasi mengenai Sekolah Adiwiyata. Penugasan tersebut dibuat dalam rangka mendukung SMP N 1 Klego menuju Sekolah Adiwiyata Nasional. 


Hal ini didukung penuh oleh Kepala Sekolah SMP N 1 Klego, Bapak Purwanto dan Bapak Agung selaku Pembina OSIS SMP N 1 Klego. Hasil video edukasi Sekolah Adiwiyata yang sudah diupload melalui media social Instagram kemudian dinilai oleh Mahasiswa KKN TIM II UNDIP dan diberikan reward atas partisipasi serta kreatifitas dari adik-adik OSIS SMP N 1 Klego.
 


Pada sesi terakhir, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP memberikan output Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS berupa Modul kepada Bapak Agung selaku Pembina OSIS SMP N 1 Klego. Tujuan dibuatnya modul tersebut yaitu sebagai bahan acuan atau pedoman untuk melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada tahun selanjutnya.
 



Penulis: 
Yunita Dwi Lestari (14010120120037) 
Ilmu Pemerintahan, FISIP

Lokasi : 
Desa Banyuurip, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali 

DPL: 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum
KKN TIM II TAHUN 2023


Mahasiswa KKN Tim II Undip, Ajari Warga Brokoh Buat Ecoenzyme Cairan Serbaguna





Loetju.idDesa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang (23/07/2023)-Memiliki banyak penduduk rumah tangga yang dimana banyak menimbun sampah/limbah organik terutama hasil dapur rumah tangga yang harusnya bisa dimanfaatkan menjadi lebih berguna dan berkualitas ialah Eco Enzyme. 

Eco-Enzyme merupakan larutan/cairan multifungsi untuk alam dan manusia yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air. Warnanya kecoklatan (muda/tua) dan berbau asam manis yang kuat seperti bau khas fermentasi tape. Dan memiliki banyak manfaat sebagai pupuk tanaman, sabun cuci piring, pengusir hama, sabun pembersih lantai, membersihkan toilet. 

Permasalahan yang dialami Desa Brokoh membuat mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif melakukan edukasi dan demonstrasi cara pembuatan Ecoenzyme cairan serbaguna. Pelaksanaan pemberdayaan dan demonstrasi pembuatan Ecoenzyme dilakukan pada hari Minggu, 23 Juli 2023 bersama ibu-ibu Desa Brokoh dirumah kepala Dukuh Brokoh Lor, Desa Brokoh. Pembuatan Ecoenzyme dipilih karena kaya akan manfaatnya dan mudah untuk dibuat.

Dokumentasi Proses Pembuatan Bersama Ibu-Ibu 
di Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal


Proses pembuatan Ecoenzyme ini membutuhkan alat dan bahan seperti sisa buahan dan sayuran, molase, air bersih, dan wadah plastik. Untuk fermentasinya ditunggu selama 3 bulan, jika terdapat ulat putih tandanya berhasil bisa digunakan sedangkan jika terdapat ulat hitam proses fermentasinya gagal. 

Mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan leaflet agar ibu-ibu dapat membaca dan mempraktikan sendiri dirumahnya masing-masing, tidak hanya itu mahasiswa KKN Tim II Undip juga membagikan produk Ecoenzyme yang siap pakai kepada ibu-ibu Desa Brokoh agar bisa langsung digunakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Selain bahan – bahannya juga mudah didapat, pemanfaatan ini juga sekaligus memberikan dampak baik terhadap lingkungan agar sampah/limbah rumah tangga tersebut tidak terbuang begitu saja sehingga tidak mencemari lingkungan.
 
Cara pembuatan Ecoenzyme

Para Ibu-ibu yang hadir dalam pelatihan kegiatan ini berperan aktif dalam proses pembuatan Ecoenzyme tersebut. Dapat diketahui juga ketika disela-sela pelatihan ibu-ibu saling berbincang dan rasa ingin tahunya tinggi sehingga dapat meramaikan pelatihan pembuatan Ecoenzyme. 

Harapannya jumlah sampah/limbah dapur yang ada di Desa Brokoh dapat dimanfaatkan menjadi produk Ecoenzyme dan para ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini dapat memberikan contoh bagi warga lain dalam kesadarannya untuk memanfaatkan sampah/limbah dapur menjadi Ecoenzyme. 

Selain itu, para ibu-ibu pelatihan kegiatan ini juga dapat melanjutkan program berguna ini hingga warga lainnya paham akan pentingnya melindungi lingkungan yang begitu indah ini sampai kegenerasi yang akan datang.



Penulis: 
Yahya Akbar Wirayuda 
(Fakultas Teknik Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing: 
Dr. Aminah, S.H., M.Si

Lokasi KKN: 
Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang
KKN TIM II UNDIP TA 2022/2023

Rabu, 09 Agustus 2023

Ayo Manfaatkan Bahan Makanan Lokal untuk Atasi Stunting!

 


Loetju.id - Desa Brokoh (05/08/2023) – Menindaklanjuti terjadinya stunting, salah satu penanganan yang dilakukan oleh pemerintah desa adalah dengan adanya penganggaran pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita. Diharapkan dengan adanya PMT ini, dapat meningkatkan status gizi dari balita sehingga dapat menurunkan angka stunting. 

Untuk itu, kandungan gizi yang terdapat dalam PMT harus benar-benar diperhatikan agar efektif dan nantinya tidak menimbulkan masalah baru seperti obesitas. Kader Posyandu sebagai penyedia PMT harus memiliki pengetahuan dasar mengenai gizi dan kesesuaiian pemberian PMT pada balita. 

Menanggapi permasalahan ini, Mezzaluna Pradyna Putri yang merupakan mahasiswa Keperawatan Undip sekaligus mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan pemberdayaan Kader Posyandu melalui penyuluhan standar pemberian makanan tambahan (PMT) lokal beserta contoh menunya.

Penyerahan booklet resep PMT pada Bidan Desa

Sasaran utama dari program ini adalah seluruh kader dari masing-masing Posyandu di Desa Brokoh. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai latar belakang pemberian PMT dan hubungannya dengan stunting. 

Setelah itu dilanjutkan dengan materi standar-standar pemberian PMT yang mana salah satunya tidak boleh berupa makanan instan, tidak mengandung pengawet, perasa, pewarna, dan bahan adiktif lainnya. 

Makanan PMT juga sebaiknya menggunakan bahan makanan lokal yang mudah ditemukan dan mudah dimasak menggunakan alat-alat dapur pada umumnya. Setelah adanya pemberian materi, selanjutnya adalah penyerahan booklet berisi contoh-contoh menu makanan yang menggunakan bahan makanan lokal di Desa Brokoh dengan tekstur yang disesuaikan dengan usia balita pada bidan dan kader-kader Posyandu Desa Brokoh.

STOP Buang Kulit Pisang! Manfaatkanlah Jadi POC (Pupuk Organik Cair) Agar Tanamanmu Tumbuh Subur

 
Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang


Loetju.id - Batang (23/07/2023) pada minggu ke-3 mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tim II mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kulit pisang. 

Berlokasi di salah satu rumah warga yang berada di Dukuh Brokoh Lor, acara ini dihadiri oleh ibu-ibu dukuh tersebut dan mahasiswa KKN yang berada di Desa Brokoh, mahasiswa tersebut antara lain Yahya Akbar Wirayuda, Cecep Paqih Fauzan, Bagus Surya Taruna, Sayyidah Khiyarotul Ummah, Chania Valin Aprilia, Isna Ziadatun Nikmah, Sian Lie Cantika Kumalasari Setya, dan Mezzaluna Pradyna Putri. Pemilihan lokasi pelatihan di brokoh lor dikarenakan terdapatnya UMKM keripik pisang pada dukuh tersebut. 

Limbah kulit pisang hasil UMKM keripik pisang biasanya terbuang begitu saja atau hanya digunakan sebagai bahan pakan ternak yang secara ekonomis tidak termanfaatkan secara efisien. Padahal kulit pisang memiliki banyak kandungan zat dan manfaat bagi tanaman apabila di daur ulang menjadi pupuk organik cair, misalnya karena kulit pisang mengandung 42% kalium maka dapat memperkuat batang tanaman juga dapat melawan penyakit serta menyuburkan bunga dan buah-buahan pada tanaman. 

Terdapat potasium yang bisa membuat tanaman tahan terhadap kekeringan sehingga tanaman tidah mudah layu. Selain itu, menggunakan pupuk organik cair dari kulit pisang juga bermanfaat untuk menambah unsur hara dalam tanah, membantu mempercepat pertumbuhan akar, bunga serta pematangan biji atau batang. Kulit pisang juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, Na, Zn yang dapat berfungsi untuk kekebalan dan pembuahan pada tanaman agar dapat tumbuh secara optimal sehingga berdampak pada jumlah produksi yang maksimal. 

Oleh karena itu, Sayyidah selaku mahasiswa UNDIP memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan - bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. 

Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, merangsang pertumbuhan cabang produksi, meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, mengurangi gugurnya dan, bunga, dan bakal buah.


Leaflet panduan pembuatan pupuk organic cair dari kulit pisang



Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan menyebarkan leaflet yang berisikan kandungan kulit pisang, manfaat pupuk organic dari kulit pisang, alat dan bahan, serta tata cara pembuatan pupuk organik cair. Setelah itu, dilakukan pemaparan materi, kemudian demonstrasi mengenai pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang, dan ditutup dengan sesi tanya jawab.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC yaitu:
1. Kulit pisang
2. EM4
3. Molase
4. Air bersih

Alat yang digunakan antara lain:
1. Gunting 
2. Blender 
3. Wadah penyimpanan

Effective Microorganisme (EM4) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi aktinomisetes dan jamur fermentasi) yang dapat meningkatkan keragaman mikroba tanah. Penggunaan EM4 sendiri dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. 

Cara pembuatan POC dari kulit pisang yaitu:
1. Haluskan 500gr kulit pisang dengan 800mL air bersih.
2. Campurkan dengan 200mL larutan EM4 dan 80mL molase.
3. Aduk hingga tercampur rata dan tutup tempat penyimpanan dengan penutup yang telah dipasang dengan selang yang terhubung dengan botol. 
4. Lakukan inkubasi selama 7 hari hingga diperoleh cairan yang kental. 
5. Setelah didapatkan larutan kental, pupuk dapat digunakan dengan menambahkan air dengan perbandingan 1:1, jadi untuk 1L pupuk ditahkan terlebih dahulu dengan 1L air. 

“Untuk kulit pisang yang digunakan itu yang sudah masak atau yang masih mentah ya mbak” ucap Bu Watik, salah satu warga yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang. “Untuk kulit pisang yang digunakan lebih baik yang masih mentah bu, karena kadar air didalamnya masih sedikit dan kandungan unsurnya masih banyak” jawab Sayyidah. 

“Mbak, udah ada contoh produk yang sudah jadi? Kebetulan saya punya banyak bunga dirumah” ucap Bu Lilis, salah satu warga yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang. Ibu-ibu yang menghadiri pelatihan sangat senang dan mendapatkan pengetahuan baru, ada salah satu ibu-ibu yang langsung memesan limbah kulit pisang kepada pelaku UMKM keripik pisang untuk melakukan percobaan sendiri dirumah. Acara pelatihan ini diakhiri dengan pembagian pupuk organik cair siap pakai dan foto bersama. 

Hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah kesadaran dari masyarakat terhadap pengolahan dan pemanfaatan limbah kulit pisang yang dapat menjadi alternatif pupuk yang dapat menghidupkan kembali jasad renik, menjaga struktur tanah, menghasilkan enzim xylanase dan mengurangi limbah kulit pisang.



Penulis: 
Sayyidah Khiyarotul Ummah
Kimia Undip 2020

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Aminah, S.H., M.Si

Mahasiswa UNDIP Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Demonstrasi pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah


Loetju.id - Batang (20/07/2023) pada minggu ke-3 mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tim II mengadakan edukasi dampak penggunaan minyak jelantah secara berulang sekaligus melakukan demonstrasi cara pembuatan sabun dari minyak jelantah. 

Berlokasi di balai desa setempat, kegiatan tersebut dihadiri oleh ibu-ibu PKK dari seluruh pedukuhan di Desa Brokoh dan mahasiswa KKN yang berada di Desa Brokoh, mahasiswa tersebut antara lain Yahya Akbar Wirayuda, Cecep Paqih Fauzan, Bagus Surya Taruna, Sayyidah Khiyarotul Ummah, Chania Valin Aprilia, Isna Ziadatun Nikmah, Sian Lie Cantika Kumalasari Setya, dan Mezzaluna Pradyna Putri. 

Ibu-ibu PKK menjadi sasaran kegiatan karena dalam suatu rumah tangga mereka yang berinteraksi langsung dengan penggunaan minyak goreng sehingga perlu diberi pemahaman agar tidak lagi memanfaatkan minyak jelantah lebih dari 3 kali dan tidak membuangnya secara sembarangan. 

Banyaknya limbah minyak jelantah hasil produksi UMKM keripik di Desa Brokoh yang dapat dimanfaatkan secara efisien untuk meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM keripik dan mengurangi pencemaran lingkungan melatarbelakangi pelaksanaan program kerja tersebut. Sayyidah Khiyarotul Ummah, selaku pemberi materi menjelaskan terlebih dahulu mengenai dampak penggunaan minyak jelantah secara berulang. Minyak yang digunakan untuk menggoreng akan terdekomposisi sehingga dapat merubah struktur fisik dan kimianya.

Perubahan struktur kimia akibat penggunaan minyak berulang adalah teroksidasinya asam lemak tak jenuh kemudian membentuk gugus peroksida yang dikenal dengan radikal bebas dan monomer siklik. Asam lemak akan terlepas dari trigliserida sehingga teroksidasi menjadi aldehid, keton, dan alcohol. Hal ini menyebabkan minyak jelantah berbau tengik dan warnanya menjadi kecoklatan. 

Minyak jelantah sendiri berbahaya bagi kesehatan manusia, karena dapat mengakibatkan berat badan berlebih (obesitas) dan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut antara lain terdapatnya kerusakan di usus halus, pembuluh darah, jantung, dan hati. Namun, jika minyak jelantah langsung dibuang begitu saja, minyak jelantah akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat perlu dilakukan, salah satunya dengan mengolahnya jadi sabun.

Leaflet panduan pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah


Pelatihan ini dilakukan dengan menyebarkan leaflet yang berisikan dampak pembuangan minyak jelantah, alat dan bahan, cara pemurnian minyak jelantah, serta cara pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah. Setelah itu, dilakukan pemaparan materi, dilanjutkan dengan demonstrasi mengenai pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang, dan ditutup dengan sesi tanya jawab.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk mengolah minya jelantah menjadi sabun antara lain:
1. Minyak jelantah
2. Arang/kulit pisang 
3. NaOH
4. Air panas
5. Essential oil
6. Pewarna makanan
7. Garam

Untuk alat yang digunaan antara lain:
1. Kain saring, 
2. Timbangan, 
3. Wadah
4. Pengaduk
5. Cetakan sabun

Cara pembuatannya ada 2, pertama pemurnian minya jelantah terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan pembuatan sabun, pemurian ini dilakukan agar minyak jelantah yang digunakan terpisah dari kotoran dan warnanya menjadi lebih jernih. 

Pemurnian minyak jelantah dilakukan dengan menyaringnya terlebih dahulu agar kotoran-kotoran yang berada dalam minyak dapat terpisah. Kemudian perendaman minyak menggunakan kulit pisang minimal 5 jam atau menggunakan arang selama semalaman. Setelah itu, saring kembali minyak menggunakan kain saring. 

Perendaman minyak jelantah dengan arang menghasilkan minyak dengan warna yang lebih jernih jika dibandingkan dengan perendaman minyak jelantah menggunakan pisang. Hal ini dikarenakan arang aktif dapat menyerap zat warna sebanyak 95-97 % dari total zat aktif yang ada dalam minyak jelantah. Arang  juga dapat menyerap sebagian bau tengik yang terdapat pada minyak dan menurunkan jumlah bilangan peroksida sehingga dapat memperbaiki mutu minyak.

Setelah didapatkan minyak jelantah yang murni dilanjutkan dengan proses pembuatan sabun. Pertama, larutkan 15 gram NaOH kedalam 4-5 sendok makan air (jangan terbalik). Kemudian larutan NaOH dimasukkan kedalam 100mL minyak jelantah. 

Selanjutnya, aduk hingga tercampur rata. Setelah itu tambahkan 3 tetes essential oil dan pewarna makanan. Tambahkan 3 gram garam agar adonan sabun mengental. Setelah itu, cetak adonan dengan cetakan sabun. Tunggu 3 jam hingga adonan mengeras. Sabun baru dapat digunakan setelah 2 minggu, hal ini untuk mengoxidasi senyawa kimia yang terdapat dalam sabun. Sabun yang telah dibuat dapat digunakan untuk mencuci lap dapur dan keset.

Ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, mereka menjadi sadar akan bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang dan dengan adanya pelatihan ini mereka menjadi tahu pengolahan minyak jelantah sehingga dapat menambah pendapatan mereka jika dijual kembali. “NaOH nya masih ada mbak? Nanti mau langsung mencoba saya” ungkap Bu Sofi, salah satu peserta kegiatan sekaligus pemilik UMKM keripik singkong di Desa Brokoh. 

Pelatihan pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah kesadaran dari masyarakat akan dampak dari penggunaan minyak jelantah, dampak pembuangan minyak jelantah sembarangan dan masyarakat mau mengolah minyak jelantah menjadi barang yang lebih bermanfaat seperti sabun cuci. 



Penulis: 
Sayyidah Khiyarotul Ummah 
Kimia Undip 2020

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Aminah, S.H., M.Si 






Tangan Kreatif Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Mengilhami Generasi Muda Melalui Program 'Tabungan Berbagi’

 


Loetju.id - Desa Jetiswetan, Kabupaten Klate (19/07/23). Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro (UNDIP) telah meluncurkan program inovatif yang bertujuan untuk mengajarkan konsep menabung dan berbagi kepada generasi muda. 

Dalam program yang diberi nama 'Tabungan Berbagi: Pengelompokkan Tabungan Remaja untuk Menabung dan Beramal Sejak Dini', mahasiswi pelaksana program tersebut, yakni Nuristiqomah Dinda berkolaborasi dengan masyarakat Desa Jetiswetan untuk memberikan pembelajaran yang bermanfaat bagi anak-anak dan remaja di wilayah tersebut.

Program ini dimulai pada tanggal 19 Juli 2023, dengan pelaksanaan yang dimulai pada hari Rabu. Langkah awal adalah mempresentasikan materi yang  informatif kepada para remaja, yang berisi tentang konsep saving goal atau tujuan menabung. 

Dalam penjelasan tersebut, terdapat materi tentang kolom-kolom yang membantu remaja untuk merencanakan tabungan mereka, seperti tabungan untuk jajan, membeli mainan, dan beramal. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP dengan penuh antusiasme menjelaskan secara langsung kepada remaja di Desa Jetiswetan tentang pengelompokkan tabungan ini, serta pentingnya memulai menabung sejak usia dini.

Melalui penjelasan yang interaktif, para mahasiswa mampu menarik perhatian para remaja dan mengilhami mereka untuk memiliki pola pikir yang lebih sadar secara finansial. "Kami ingin mengajarkan kepada mereka bahwa menabung tidak hanya untuk kebutuhan masa depan, tetapi juga untuk membantu sesama dan mewujudkan impian mereka. Menabung juga bisa dilakukan dengan cara yang modern serta menyenangkan." ujar Dinda, mahasiswa pelaksana program tersebut.

Dokumentasi Pribadi pelaksanaan program kerja ‘Tabungan Berbagi’


Puncak dari program ini adalah pemberian Kertas atau brosur saving planner  dimana setiap kertas memiliki label yang sesuai dengan saat preesentasi dilakukan, seperti terdapat kolom untuk menabung jajan, membeli mainan, dan beramal. Langkah ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada remaja tentang bagaimana mengelola dan mengarahkan tabungan mereka sesuai dengan tujuan yang telah mereka tetapkan sebelumnya.

Dalam wawancara dengan beberapa remaja setelah acara tersebut, banyak dari mereka menyatakan rasa terinspirasi dan lebih sadar akan pentingnya menabung. "Saya ingin benar-benar bisa membeli mainan yang saya inginkan, dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan. Program ini membantu saya merencanakan semuanya," ungkap Rian, salah satu remaja yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Program 'Tabungan Berbagi: Pengelompokkan Tabungan Remaja untuk Menabung dan Beramal Sejak Dini' tidak hanya memberikan pengetahuan finansial kepada generasi muda, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar. 

Tangan kreatif mahasiswa KKN Tim II UNDIP telah berhasil membentuk pola pikir positif di kalangan remaja Desa Jetiswetan, membawa harapan cerah bagi masa depan mereka yang lebih baik.



Penulis: Nuristiqomah Dinda
Lokasi: Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten
DPL: 
1. Prof. Dr. rer. nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., S. T., M. Eng., IPU
2. Dinalestari Purbawati, S. E., M. Si., Akt
3. Fajrin Pramana Putra, S. P., M. Si




Menarik! Mahasiswa Tim II KKN Undip Berikan Edukasi Cara Membuat Pengharum Ruangan dari Bahan Dasar Kopi



Loetju.idDesa Jetiswetan, Kabupaten Klaten (23/07/2023). Kopi merupakan minuman yang memiliki kandungan kafein yang bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh. Untuk sebagian orang meminum kopi bisa menjadi rutinitas sebelum melakukan aktivitas baik pagi atau malam hari, hal ini dilakukan karena dengan meminum kopi bisa mengatasi rasa kantuk dan mengundang semangat. 

Selain dinikmati dengan cara di minum, cara menikmati kopi bisa dengan menikmati aroma kopi. Manfaat dari aroma kopi untuk kesehatan tubuh adalah untuk relaksasi yang bisa meningkatkan stamina tubuh, aroma kopi bisa memberikan energi bagi tubuh sehingga bisa meningkatkan stamina dengan baik. 

Kopi juga bisa mengurangi stress karena efek yang diberikan akan membantu pikiran menjadi tenang. Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, kopi juga bisa digunakan untuk penetral bau yang tidak sedap pada suatu ruangan atau benda, misalnya di kulkas, kamar, atau di sepatu. 

Dokumentasi edukasi pembuatan pengharum ruangan


Mengetahui banyaknya manfaat yang ada pada kopi, mahasiswi bernama Farhani Sulistia dari program studi Kimia KKN Tim II Undip 2023 yang berlokasi di Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten melakukan edukasi tentang pembuatan pengharum ruangan dengan bahan dasar kopi dengan bahan yang sederhana tetapi memiliki banyak manfaat apabila digunakan. Bahan untuk pembuatan pengharum ruangan ini adalah biji kopi atau ampas kopi, ragi tape, dan essences kopi. 

Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar, warga Desa Jetiswetan memahami cara pembuatan pengharum ruangan dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait alternatif apa yang bisa dilakukan apabila bahan yang ada terbatas atau sulit didapatkan. Tujuan dilakukannya program ini adalah untuk menciptakan peluang usaha dan bisa menambah penghasilan warga Desa Jetiswetan. 


Penulis: Farhani Sulistia
Lokasi: Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten
DPL: 
1. Prof. Dr. rer. nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., S. T., M. Eng., IPU
2. Dinalestari Purbawati, S. E., M. Si., Akt
3. Fajrin Pramana Putra, S. P., M. Si


Comika

Politika

Gen Z