Comedy, Indie and Creativity: Selebrita
Tampilkan postingan dengan label Selebrita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Selebrita. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Oktober 2024

WUSS; Proyek Indie Rock Anyar Dari Kota Malang terbitkan Lunar

 



Loetju.id - Malang, 5 Oktober 2024 - Faktanya, di kota Malang tidaklah sulit untuk mempertemukan ide kolektif dan mewujudkannya menjadi sebuah proyek kreatif terlebih melihat kondisi kota yang memang begitu mengakomodir hal tersebut. Pasalnya, pilihan keberadaan titik pertemuan dan peleburan di kota ini begitu banyak, merata dan sangat mudah diakses; mulai dari balik dinding akademis, ruang kerja, moshpit gigs, hingga meja-meja perkopian yang bercokol di tengah kota, gang sempit sampai tepian kabupaten.
Jadi, di sini, suatu kewajaran sekaligus kesenangan melihat kolaborasi kerap lahir dengan mengaburkan batas kota, disiplin seni dan genre. Salah satunya We Undercover Super Softy atau bisa disingkat dengan WUSS.

WUSS adalah proyek musik anyar yang dibentuk di kota Malang. Beranggotakan wajah lama dari lintas proyek musik dengan berbagai kesibukan karir. Mulai dari solois cum gitaris selepas bekerja kantoran, pengelola coffeeshop, pekerja start-up, hingga seorang visual jockey. Dari Surabaya sampai kota Malang. 

Adalah Brilyan Prathama (ex Humi Dumi, Nonanoskins), Sabiella Maris (Closure), Rara Harumi dan Rufa Hidayat (Remissa, Inheritors) yang baru saja mengenalkan proyek terbaru mereka melalui perilisan single perdana yang bertajuk “Lunar”.

“Jadi, ini (band) seperti musik yang menemukan jalan takdirnya untuk bertemu dengan jodohnya,” kenang Brilyan perihal awal terbentuknya WUSS.

Brilyan mengaku jika “Lunar” adalah salah satu materi yang pondasi musiknya sudah lama ia kerjakan namun hanya mengendap di dalam hardisk hingga akhirnya ia bertemu dengan Sabiella Maris, seorang solois dan gitaris Closure. Merasa memiliki kecocokan dalam musik, lantas Brilyan dan Sabiella memutuskan untuk membentuk sebuah grup musik dengan mengajak Rufa Hidayat sebagai penggebuk drum dan Rara Harumi sebagai bassis.

“Selain kecocokan chemistry dalam bermusik, kami (personil) ternyata memiliki kepribadian yang kurang lebih mirip; terlihat biasa di luar, tapi aslinya sama-sama sensitif.” Lanjut Brilyan perihal alasan pemilihan nama We Undercover Super Softy yang kemudian mereka singkat menjadi WUSS.

WUSS sendiri memainkan musik indie-rock nan catchy dibalut raungan modulasi overdrive yang manis dan arus tempo drum yang bisa mengundang sing-along hingga stage diving.  Di tambah lagi karakter vokal Sabiella yang terasa pas ketika bertemu dengan warna musik seperti yang diusung WUSS.

Lirik single “Lunar”  sendiri ditulis oleh Sabiella. Dirinya menjelaskan jika lewat lagu ini ia mencoba untuk memandang kehidupan dengan manganalogikannya sebagai rembulan pada malam dan terang pada siang.

“Sebenarnya lagu ini punya banyak makna dalam melihat kehidupan,” aku Sabiella. “seperti misalnya kerap tanpa sadar kita tidak melihat jika terdapat dukungan yang luar biasa di balik setiap langkah kehidupan kita, seperti halnya bulan yang menerangi malam berkat keberadaan matahari. Juga perihal bagaimana kita mensyukuri kehidupan tanpa harus mendiskriminasi kehidupan orang lain hanya berdasarkan malam maupun siang hari.”

Single “Lunar”  direkam di Griffin Studio dengan melibatkan Ayok selaku penanggung jawab proses mixing dan mastering. Sedangkan ilustrasi dikerjakan oleh Farhan Endy. Sedangkan untuk perilisan single, WUSS menggandeng salah satu label rekaman paling aktif dari kota Malang, Haum Entertainment.

“Tentu kami akan manggung, tapi saat ini kami ingin fokus pendistribusian materi dulu dan untuk agenda lain sedang kita rancang dan susun matang-matang dulu karena harus menyesuaikan jadwal yang lainnya.” Tutup Brilyan.

Sebagai bocoran, ketika single perdana ini dirilis, WUSS sedang dalam proses final perampungan materi lain yang rencananya akan masuk menjadi bagian dalam debut mini album mereka. Single “Lunar”telah hadir di bandcamp sejak 24 September 2024.

Bandcamp: 
https://haumrecords.bandcamp.com/track/single-wuss-lunar

Spotify: https://open.spotify.com/track/0YokVIMyUI5OVvau2uTOMX?si=2343604f005440cd


Tentang Wuss:
Wuss merupakan proyek musik yang beranggotakan dua kota tetangga, Surabaya dan Malang. Wuss beranggotakan Brilyan Prathama (ex Humi Dumi, Nonanoskins), Sabiella Maris (Closure), Rara Harumi, dan Rufa Hidayat (Remissa, Inheritors) yang kerap kali berhubungan dengan Malang baik melalui pekerjaan maupun tempat tinggal. 

Para anggotanya merupakan wajah-wajah lama dari berbagai proyek musik dengan berbagai kesibukan karier. Mulai dari solois How after work guitar, pengelola kedai kopi, karyawan start-up, hingga visual jockey. Wuss berawal dari "Lunar", single pertama Wuss yang telah lama digarap Brilyan namun hanya mengendap di dalam hard disk-nya. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan Sabiella Maris, solois sekaligus gitaris Closure. 

Merasa memiliki kecocokan dalam bermusik, Brilyan dan Sabiella memutuskan untuk membentuk grup musik dengan mengajak Rufa Hidayat sebagai drummer dan Rara Harumi sebagai bassis. WUSS menawarkan musik indie-rock fuzzy yang dapat digambarkan sebagai kombinasi overdrive manis yang menderu dan tempo drum yang mampu mengundang semua orang untuk bernyanyi bersama atau melakukan stage diving. Single perdana mereka "Lunar" tersedia di semua DSP.

Kamis, 19 September 2024

“Whine”, Sebuah Single Bukti Skeptisme Romansa a la Lucien Sunmoon




Loetju.idLucien Sunmoon tidak butuh waktu lama untuk merilis single teranyar mereka yang diberi judul “Whine”. Unit asal Malang ini meramu suguhan dream pop manis dengan melodi ceria dengan lirik yang justru bertolak belakang dengan atmosfer nadanya. “Whine” bercerita tentang ketakutan atau skeptisme terhadap hubungan cinta. Ditulis oleh sang gitaris yakni Yessy, ia merasa percintaannya selalu menemukan jalan buntu hingga ia berpikir bahwa romansa tidak ditakdirkan untuknya. “Awalnya gara-gara menemukan sebuah postingan media sosial cowok yang pernah aku taksir dulu dengan pasangan barunya. Memang sudah tidak ada rasa, tapi tetep aja kayak miris karena dia di sana sedang bahagia sedangkan aku sendirian,” ungkap Yessy. Alhasil, sang musisi menuangkannya lewat bait demi bait lirik dalam “Whine” yang direkam di Haum Studio, Malang.

Berbeda dengan Yessy yang mencurahkan keluh kesahnya lewat untaian lirik lagu, masing-masing personel Lucien Sunmoon memiliki metode yang berbeda-beda untuk ‘whine’ (red: mengeluh). Lyra (drum) memilih untuk curhat kepada teman, keluarga atau pasangan dan Kanaya (vokal) memilih untuk menyendiri dan memuat ulang unggahan di media sosial yang menggambarkan keadaannya. Sedangkan Mundir (bass)  lebih suka menepi di pinggir jalan sambil menikmati kudapan favoritnya, mirip dengan Nael (gitar) yang juga menyukai eksplorasi di luar ruangan dengan bersepeda dan melihat gemerlap lampu di jalan raya. Tak mau ketinggalan, Nasywa (keyboard) juga menjadikan media sosial ajang meluapkan kekesalan dan kekecewaan yang diiringi dengan curhat kepada orang terdekat.

Lucien Sunmoon selanjutnya juga mengungkapkan proses rekaman “Whine” yang terhitung lebih praktis dan efisien karena telah melakukan rekaman dua single sebelumnya di studio yang sama. Kendala teknis seperti tempo yang kurang tepat, nada yang fals, hingga kesalahan dalam menggunakan instrumen musik memang tetap ada. Namun pengalaman ini mengajarkan band yang baru berdiri di tahun 2023 itu untuk semakin bersabar untuk berproses demi mendapatkan hasil yang memuaskan. 

Dari segi visual, Lucien Sunmoon dibantu oleh  Alodia Amoreta C. K., siswi SMAN 2 Malang yang juga tergabung dalam ekstrakurikuler musik yang sama dengan para personil band tersebut. Sang ilustrator yang biasa dipanggil Amo, membuat ilustrasi para anggota Lucien Sunmoon yang sedang berswafoto di sebuah photo box dengan antusias. Amo menangkap kesan ceria dari lagu “Whine” ke dalam ilustrasinya yang didominasi warna merah muda dan ungu yang identik dengan band tersebut. Menginjak karya ketiga yang sudah dirilis di pasaran, semakin banyak pula pengalaman manggung sang band yang seringkali dibantu oleh personil Girl and Her Bad Mood dan Closure ini. “Banyak banget pelajaran yang bisa diambil, selain teknis, kami juga banyak mengerti tentang attitude yang harus ditunjukkan seorang performer baik kepada para panitia, sesama musisi ataupun penonton,” ungkap mereka. 

Lucien Sunmoon berkomitmen untuk semakin memperbaiki aksi panggung mereka sembari tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaru di masa mendatang. Sementara itu, lagu “Whine” sudah hadir dan siap dinikmati di layanan streaming digital favoritmu sekarang!

Jumat, 13 September 2024

Grup Podcast Mandan Kenthir Rilis Singgle Hip Hop Berjudul Siap Sukses

 



Loetju.id - Grup podcast Mandan Kenthir yang terdiri dari Yusril Fahriza, Wira Nagara, Bryan Barcelona dan Sadana Agung merilis sebuah singgle Hip Hop berjudul Siap Sukses. Hal ini menambah panjang daftar komika yang selain aktif sebagai komedian juga berhasil melahirkan karya musik ikut menyemarakkan blantika musik tanah air.

Singgle Siap Sukses ini liriknya ditulis oleh Sadana Agung, anggota termuda dari Mandan Kenthir, liriknya terdiri dari dua bahasa yaitu Jawa dan Indonesia. Judul Siap Sukses diambil dari celetukan yang sering Wira dan anggota lainnya keluarkan dalam setiap podcastnya.

Genre Hip Hop dipilih Sadana Agung karena ia sadar diri kemampuannya dalam olah vokal kurang mumpungi, dengan hip hop kekurangan itu bisa dimaklumi. Secara keseluruhan singgle Kisah Sukses ini mengingatkan lagu-lagu hip hop jawa yang dibawakan oleh Jogja Hip Hop Foundation, perpaduan musik, beat dan liriknya bagus penuh optimisme dan pembagian vokalnya menggambarkan karakter masing-masing anggotanya.

Bagi sobat yang mau mendengarkan bisa langsung menuju Spotify Mandan Kenthir di sini: 

Salah satu bagian spesial dari singgle Siap Sukses ini yaitu vokalnya ditake di studio rekaman legendaris tanah air yaitu Lokananta yang berada di Solo atau Surakarta Jawa Tengah.

Kali pertama diperkenalkan ke publik Single Hip Hop Siap Sukses dalam acara Jambore Standup di Jogjakarta. Alunan sinden dibawakan oleh Mbak Fina

Bagi sobat yang ingin kenal lebih dekat dengan Podcast Mandan Kenthir bisa klik di sini:


Sekilas tentang Studio Rekaman Lokananta
Lokananta adalah bekas badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang perekaman musik. Lokananta memiliki kantor di Kota Surakarta, Jawa Tengah dan kini menjadi salah satu cabang dari Percetakan Negara Republik Indonesia. Lokananta juga menyimpan file betamax Nike Ardilla versi Seberkas Sinar 2M-D (MEDIA MASA DEPAN) Tahun 1990 bersama Dian Nitami.

Perusahaan ini didirikan atas inisiatif R. Maladi pada tanggal 29 Oktober 1956 dengan nama Perusahaan Piringan Hitam Lokananta sebagai bagian dari Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Lokananta kurang lebih berarti "seperangkat gamelan surgawi dalam pewayangan Jawa yang dapat berbunyi sendiri dengan merdu". Fungsi utama Lokananta saat itu adalah menduplikasi bahan siaran dari RRI. Perusahaan ini sempat diusulkan diberi nama Indra Vox (singkatan dari Indonesia Raya Vox), namun kemudian ditolak oleh Presiden Soekarno. Pada tahun 1958, piringan hitam dari perusahaan ini mulai dicoba untuk dipasarkan ke masyarakat umum melalui RRI.

Pada tahun 1961, status perusahaan ini diubah menjadi perusahaan negara dengan nama PN Lokananta, dan bidang usahanya dikembangkan menjadi label rekaman, dengan spesialisasi pada lagu daerah dan pertunjukan kesenian, serta penerbitan buku dan majalah.

Pada tahun 1972, produksi audio Lokananta dialihkan dari piringan hitam ke kaset. Pada tahun 1983, Lokananta membentuk unit penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan VHS). Pada tahun 2004, pemerintah Indonesia menggabungkan Lokananta ke dalam Perum Percetakan Negara RI (PNRI), sehingga Lokananta menjadi salah satu cabang dari perusahaan tersebut. Sebagai cabang dari PNRI, bisnis Lokananta antara lain perekaman musik, duplikasi audio (kaset & CD), penyiaran, percetakan, dan penerbitan.

Pada tanggal 21 Februari 2017, Lokananta menjalin kerja sama dengan Langit Musik, sehingga lagu-lagu dari Waldjinah dan sejumlah artis lain yang disimpan oleh Lokananta, secara bertahap dapat dinikmati di Langit Musik.

Sebagian lagu yang disimpan oleh Lokananta kini juga dapat diakses di Joox, Spotify, Deezer.

Lokananta menyimpan ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia dan lagu-lagu pop lama, termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong. Selain itu Lokananta mempunyai koleksi tidak kurang dari 53.000 keping piringan hitam dan 5.670 master rekaman daerah bahkan rekaman pidato-pidato Presiden Soekarno, juga master Proklamasi.

Koleksinya antara lain terdiri musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Sumatera Utara (batak) dan musik daerah lainnya serta lagu lagu folklore ataupun lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Nartosabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogyakarta merupakan sebagian dari koleksi yang ada di Lokananta. Tersimpan juga master lagu berisi lagu-lagu dari penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Buby Chen dan Sam Saimun. Lokananta telah melahirkan beberapa penyanyi ternama di Indonesia.

Beberapa contoh produksi Lokananta lainnya antara lain: lagu Rasa Sayange bersama lagu daerah lainnya dalam satu piringan hitam. Piringan hitam ini kemudian dibagikan kepada kontingen Asian Games pada tanggal 15 Agustus 1962. Pada tahun 2018, satu set piringan hitam Souvenir From Indonesia (Asian Games 1962) dicetak ulang dalam bentuk Boxset CD, dan dibagikan ke setiap atlet yang berlaga di Asian Games & Asian Para Games 2018.

Lokananta juga memproduksi rekaman resmi pertama lagu Indonesia Raya versi 3 stanza aransemen Josef Cleber. Pada 18 - 20 Mei 2017, lagu kebangsaan Indonesia ini direkam ulang oleh Gita Bahana Nusantara di bawah asuhan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada tahun 1985, Studio Lokananta diresmikan oleh Menteri Penerangan Harmoko. Memiliki luas 14 x 31 meter yang memungkinkan untuk menggelar rekaman langsung dengan tata akustik ruangan yang mumpuni. Studio Lokananta merupakan studio terbesar di Indonesia sampai saat ini.

Tempat ini pula yang digunakan oleh Didi Kempot dalam konser bertajuk Konser Amal Dari Rumah yang diselenggarakan oleh Kompas TV pada tahun 2020 dan menghasilkan dana Rp 7.6 milyar untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Konser ini pula yang menjadi konser terakhir Didi Kempot sebelum wafatnya.

Pada 18 April, telah dilakukan penandatanganan ringkasan utama kerjasama pengelolaan Lokananta antara PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang diwakili oleh Rizwan Rizal Abidin (Direktur Investasi 1 & Restrukturisasi) dengan PT Ruang Riang Lokananta selaku operator yang diwakili oleh Wendi Putranto (CEO Lokanantabloc).

Lokananta baru akan menjadi destinasi wisata cagar budaya sekaligus ruang kreatif publik komersial berbasis musik. Di dalam kawasan ini akan terdapat studio rekaman baru, galeri seni, musik, dan sejarah, toko cinderamata, ruang konser, ampiteater, berbagai gerai F&B, gerai UKM terkurasi, dan sebagainya.

Ke depannya para pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seru di kawasan Lokananta yang baru. Mulai dari nonton konser, atraksi seni budaya, rekaman musik, mengunjungi pameran musik, belanja vinyl, cinderamata musik, berkegiatan bareng komunitas, nongkrong di cafe, hingga sekadar bersantai menikmati sore di ampiteater Lokananta nan indah. (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lokananta)



Penulis
Achmad Munandar

Senin, 26 Agustus 2024

Para Komika Turun Ikut Serta Aksi #KawalPutusanMK Peringatan Darurat di Gedung DPR RI




Loetju.id - Sejumlah komika terpantau ikut serta turun dalam aksi #kawalputusanmk Kamis 22 Agustus 2024 merespon rencana DPR yang akan menganulir putusan MK terkait peraturan Pilkada Serentak 2024.

Akun Twitter Sammy mengunggah foto para komika yang ikut aksi nampak diantaranya ada Cing Abdel, Rigen, Rispo, Arie Kriting, Bintang Emon, Yudha Keling, Abdul Arsyad, Yono Bakrie, Arif Brata, Adjis Doaibu dan masih banyak lagi yang lainnya.

Bahkan Raditya Dika komika yang selama ini tidak mau beropini di medianya tentang politik karena khawatir diplintir dan disalahgunakan, sehari yang lalu lewat akun Instagramnya mebuat postingan gambar berlatar biru yang juga viral dengan tulisan "Peringatan Darurat" dengan lambang Garuda Pancasila.

Di post berikutnya, Raditya Dika menulis:

Kenapa harus peduli Pilkada 2024?

- Ada upaya dari Kelompok Indonesia Maju untuk memastikan bahwa Pilkada di berbagai daerah melawan kotak kosong/ calon indipenden yang tidak dikenal masyarakat.

- Mahkamah Konstitusi memutuskan pada Selasa (20/8) bahwa partai politik tidak perlu punya kursi di DPRD untuk mengajukan calon kepala daerah > maka bisa jadi ada lebih banyak calon baru.

- DPR akhirnya memutuskan (21/8) mereka akan melakukan rapat untuk membahas revisi UU Pilkada.

- Beberapa pihak berasa revisi ini dilakukan untuk menganulir putusan MK yang membolehkan banyak calon untuk kepala daerah.

- Kita harus sebarkan, agar banyak orang sadar kalau kondisi tidak baik-baik aja - dan kita harus dorong supaya undang-undang tidak diubah sesuka hati.

#KawalPutusanMK
#TolakPilkadaAkal2an
#TolakPolitikDinasti

Berikut versi screenshot reel aslinya:





Foto Mamat Alkatiri dan Ananta Rispo diwawanca oleh media

Minggu, 25 Agustus 2024

The Polar Bears Rilis Single Terbaru “More Than You Can Chew”: Pergi Adalah Pilihan Ketika Kamu Terlihat Selalu Kurang Di Matanya





Loetju.id - Seakan tak ingin ide kreatif mereka padam dan terhalang oleh jarak, Trio Beruang Math Rock Malang Raya, The Polar Bears pada akhirnya kembali merilis single lanjutan mereka di pertengahan tahun 2024 ini. Band yang digawangi oleh Yudhistiro Lilo Pambudi (gitar/vokal), Marcellino Gibrany Santoso (drum/vokal), dan Reffyga Pratama Yudana (bass/vokal) kali ini memberikan single baru bertemakan kisah patah hati yang bertajuk “More Than You Can Chew”.

Single “More Than You Can Chew” ditulis berdasarkan kisah cinta masa lampau dari Marcel yang kemudian aransemen dan liriknya disempurnakan oleh Reffyga, serta proses produksinya ditangani oleh Lilo, bisa dibilang The Polar Bears memproduksi sendiri lagu ini. The Polar Bears kali ini menghadirkan cerita tentang pupusnya sebuah percintaan yang didasari oleh banyaknya tuntutan tanpa adanya hubungan timbal balik dan pengertian. Lagi-lagi, masih dengan aransemen twinkly khas mereka namun kali ini dibalut dengan sentuhan yang melankolis.

“Jadi “More Than You Can Chew” sendiri adalah pengalaman pribadi saya yang menjadi sebuah self reminder bagi saya dan mereka yang merasa pasangannya selalu menuntut lebih dari yang seharusnya, tidak adanya rasa pengertian, dan selalu bersikap egois. Tentu, dua insan yang saling beradu kasih itu indah. Namun pergi menjadi satu-satunya pilihan jika memang kalian selalu terlihat kurang di matanya,” tutur Marcel

Alih-alih merilis EP (extended play), The Polar Bears memilih untuk merilis “More Than You Can Chew” sebagai follow up single untuk debut full album mereka yang saat ini sedang digarap dan direncanakan untuk rilis di akhir tahun 2024 nanti. Single “More Than You Can Chew” sudah bisa dinikmati di semua platform DSP sejak 9 Agustus 2024.

Weaken Amorē Gencarkan Promo Demo dengan Live Video Release Party yang Dreamy di Portic Coffee



Loetju.idWeaken Amorē, adalah band reggae soul dari Kota Malang yang terdiri dari enam anggota, Pauline (Vokal), Hans (Gitar), Rama (Drum), Andi aka Mengci (Gitar/Siren), Reza (Bass), Alif (Gitar) yang terbentuk sejak 14 Januari 2024. 

Weaken Amorē memainkan musik reggae soul yang disalut dengan sentuhan dub siren. Dub Siren adalah musik reggae yang kental dengan sentuhan efek oscillation yang dihasilkan dari pedal efek, kaossilator atau synthesizer. Siren yang dimaksud adalah bunyi yang dihasilkan osilator yang dikendalikan melalui device pedal maupun synth dengan memainkan dan mengubah-ubah bentuk gelombang dengan memutar potensiometer yang mengendalikan nada, laju, dan parameter lainnya. Diduga berakar dari gaya Sound System, dub siren digunakan terutama untuk menghasilkan serangkaian nada ritmis dalam musik dub dan reggae yang cenderung menyerupai sirene. 

Weaken Amorē baru saja  mengadakan acara Weaken Amorē Demo Release pada tanggal 9 Juni di Portic Coffee. Acara ini digunakan untuk memperkenalkan dua single mereka, "Diamond" dan "Salvation," yang sebelumnya telah dirilis di platform Bandcamp pada 30 Mei 2024. 

Pada acara tersebut, Weaken Amorē membawakan empat lagu asli mereka serta dua lagu cover di atas panggung yang didekorasi dengan bunga warna-warni. Dua lagu utama yang dirilis, "Diamond" dan "Salvation," menjadi fokus dalam penampilan mereka. Acara ini dihadiri oleh penonton yang menikmati penampilan band tersebut, dan menjadi salah satu langkah Weaken Amorē untuk memperkenalkan musik mereka ke khalayak yang lebih luas.

Weaken Amorē berawal dari obrolan pesan singkat tiga pemuda di pertengahan Januari 2024, di sebuah kedai teh di Kota Malang. Ketiga pemuda yang disebut adalah Figaria, Hans Reinhart dan Mengci yang kerap berandai - andai membentuk sebuah band musik reggae dengan tema romansa dan cinta. Pertemuan kedua dan ketiga dihabiskan untuk sesi jamming dan cover. Akhirnya pada pertemuan keempat mereka memutuskan untuk menggandeng seorang vokalis. Akhirnya seorang vokalis perempuan bernama Pauline Sidabalok pun terpilih untuk melantun nada. Pada pertemuan kelima akhirnya Figaria memutuskan untuk mengundurkan diri.

Di pertemuan keenam pada bulan Maret, Hans dan Mengci mengundang tiga orang lagi untuk menjadi personil. Tiga orang itu adalah Rama yang bermain drum, Alif yang bermain gitar dan Reza pemain bass yang jenaka. Dalam pertemuan ini tercetuslah nama Weaken Amorē yang secara harfiah berarti 'melemahkan dewa cinta'. Amorē adalah dewa cinta dari Latvia. Weaken Amorē adalah pemuda - pemudi berani yang meyakini bahwa cinta adalah milik manusia itu sendiri dan tidak dapat dikendalikan atau dirampas apapun.

Pertemuan demi pertemuan kembali dilewati hingga membuahkan karya - karya tulis Pauline yang diaransemen bersama menjadi lagu - lagu Weaken Amorē.Tanpa menunggu lagi, pada bulan Mei Weaken Amorē akhirnya menembuh panggung pertamanya di Mods May Day Malang 2024 bersama Malang Mods. Setelahnya mendapatkan panggung keduanya bersama Tipsy Lion Malang.

Setelah 30 Mei Weaken Amorē merilis demo “Salvation” dan “Diamond”, akhirnya mereka merekam ulang “Salvation” dan “Diamond” di AA Studio secara tracking pada 20 Juni 2024 dengan sound engineer Gigih Praseta. Rekaman tersebut tepat 15 hari setelah live perform mereka pada 9 Juni 2024 di Portic Coffee. Acara tersebut diprakarsai oleh MBS dan Sisi Kreatif.

“Kami sadar bahwa masih banyak yang perlu diupgrade dari rekaman sebelumnya yang masih dalam format live record. Maka dari itu rekaman ulang secara proper dan event launching yang disupport oleh MBS dan Sisi Kreatif ini merupakan batu loncatan kami untuk eksis di skena Jamaican Sound di Indonesia khususnya Kota Malang, jelas Mengci sang gitaris

Weaken Amorē kemudian merekam event tersebut menjadi format live video dan akan dirilis sebagai promosi terhadap dua demo mereka yang telah hadir di bandcamp sebelumnya. Pada acara live tersebut, Weaken Amorē tampil di tengah proyeksi hamparan bunga warna - warni di panggung, disertai klip visual yang begitu dreamy. Membawakan empat lagu milik Weaken Amorē sendiri dan dua lagu cover. Diantaranya dua lagu yang berjudul "Diamond" dan "Salvation" yang baru dirilis. Live video Weaken Amorē sendiri akan hadir pada tanggal 16 Agustus 2024 di Youtube official mereka (https://www.youtube.com/@WeakenAmore).

Kisahkan Kerinduan Pada Kampung Halaman, Indika Rilis Single “Malang"

 



Loetju.idIndika rilis single “Malang” yang mengusung pesan pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga hubungan dengan orang-orang yang kita cintai.

Unit pop rock alternatif asal Malang, Indika, resmi merilis single perdananya yang berjudul “Malang”. Bukan sekadar karya musik, lagu ini bisa dibilang merupakan ‘surat’ untuk kota yang telah membesarkan mereka.

Lagu "Malang" terinspirasi dari pengalaman universal yang dirasakan oleh banyak orang, yakni kerinduan akan kampung halaman. Lirik yang puitis dan mendalam menceritakan kisah nyata seorang perantau yang mencari peruntungan di kota lain, namun akhirnya menyadari bahwa rumah adalah tempat di mana hati berada. Dalam hal ini, rumah bagi sang perantau adalah Kota Malang.

"Kami ingin menuangkan rasa terima kasih kami kepada Kota Malang melalui lagu ini," ungkap Satria, bassist Indika. "Kami ingin menyampaikan pesan bahwa di mana pun kita berada, kenangan indah tentang kota kelahiran akan selalu ada di dalam hati. Malang bagi kami lebih dari sekadar kota, melainkan rumah yang penuh dengan kasih sayang dan kenangan yang indah."

Tak mengherankan, band ini memang sarat akan kentalnya rasa persahabatan dan kekeluargaan. Para personelnya telah menjalin persahabatan sejak masa remaja, tepatnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, hingga saat ini, lebih dari 20 tahun. Selama itu pula, mereka sudah mengalami berbagai banyak hal bersama-sama, terbentang jarak dan waktu, hingga kesibukan masing-masing. Namun, para personel Indika mengaku, mereka tidak pernah terputus sama sekali. Dari pertemanan yang memiliki hobi yang sama inilah, lahirlah band yang awalnya diberi nama “Kailash” ini. 

Perubahan nama band, dari “Kailash” menjadi “Indika” dilakukan pada tahun 2024 ini. “Kami rasa, nama ‘Indika’ ini lebih mudah diingat dan lebih menjual. Selain itu, nama ini juga terkesan elegan dan memiliki arti yang lebih filosofis, yaitu tentang kemauan yang sungguh.”
Melalui single ini, Indika berharap dapat menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Malang dan menginspirasi banyak orang untuk mencintai kota mereka. Selain itu, lagu yang dibungkus dalam musik pop rock alternative yang easy listening ini juga diharapkan dapat memperkenalkan musik Indika kepada pendengar yang lebih luas.

Dari sisi produksi musik, single "Malang" ditulis oleh Satria. Sementara itu Gege Praseta bertindak sebagai arranger dan produser. Penggarapan single ini dilakukan di AA Studio Musik, Malang.

Single "Malang" telah dirilis secara resmi pada tanggal 14 Agustus 2024 dan dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik seperti Spotify, YouTube Music, dan juga Apple Music.
"Kami berharap single ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Kami juga berharap dapat terus berkarya dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas," pungkas para personel Indika. 

Ke depannya, Indika berencana untuk mengeluarkan album yang diharapkan dapat dirilis di tahun 2024 ini. Mari kita nantikan!

Tentang Indika
Indika terbentuk di Malang pada tahun 2023. Berawal dari hobi dan pertemanan, keempat personel Indika, yaitu Ludhan (vokal), Peter (drum), Restu (gitar), dan Satria (bass), memutuskan untuk serius menekuni dunia musik. Dengan genre pop rock alternative, Indika menawarkan musik yang segar dan mudah dinikmati dengan lirik yang sarat makna.

Inveigh Rilis Debut EP “Dinamika”: Sebuah Laporan Pandangan Mata tentang Krisis Paruh Baya




Loetju.id - Malang, 23 Agustus 2024 - Inveigh, band indie punk/grunge/alt-rock asal Malang telah merilis EP debut bertajuk Dinamika di DSP pada 23 Agustus 2024. Inveigh adalah proyek supergrup yang beranggotakan musisi underground Malang seperti Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).

“Pelatihan pertama pada bulan November 2023. Seingat kami, pelatihan tersebut cukup intens pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, yang kemudian menghasilkan materi di Dinamika EP,” jelas Julius

“Aku mau bikin band rock, lalu aku ajak Nizar tapi belum terbentuk. Kemudian setelah reuni TTL pada April 2023 lalu, perasaan untuk memulai sebuah band kembali muncul. Aku bertanya pada Nizar, dia menjawab “Gas”. Lalu aku mencari anggota yang tersisa untuk gitar dan drum,” tambah Julius

EP debut Inveigh Dinamika adalah representasi dari krisis kehidupan atau krisis paruh baya pasca 30 Inveigh. Sebuah wasiat dan kesaksian tentang dinamika orang dewasa (kebanyakan berkeluarga) menghadapi kerasnya kehidupan sehari-hari. Terkadang bercerita tentang mengenang kenangan masa remaja, terkadang mencoba menghidupkan kembali ambisi yang belum tercapai. Band ini terdiri dari tiga orang pasca 30 dengan bungsu mereka, gitaris yang baru saja mengalami krisis seperempat kehidupan.

Secara umum, EP Dinamika mengangkat tema “krisis paruh baya” berdasarkan istilah psikologi Midlife Crisis karya Elliott Jaques, seorang psikoanalis asal Kanada. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1965, Elliott Jaques, yang saat itu berusia 48 tahun dan seorang psikoanalis dan konsultan organisasi Kanada yang relatif tidak dikenal, menciptakan istilah “krisis paruh baya.” Jaques menulis bahwa selama periode ini, kita berhadapan dengan keterbatasan kita, kemungkinan kita yang terbatas, dan kematian kita. Orang yang mengalami krisis paruh baya mungkin mempertanyakan pilihan hidup mereka dan memikirkan arah baru.

Jaques mencatat bahwa pasien berusia pertengahan hingga akhir 30-an tampaknya mengalami masa depresi dan perubahan gaya hidup mendadak saat mereka menghadapi potensi tentang kematian mereka sendiri. Gagasan bahwa krisis paruh baya adalah sebuah kepastian biologis pun menyebar. Saat ini, hal ini umumnya dikaitkan dengan stereotip pria paruh baya yang membeli mobil mewah atau mengakhiri pernikahan untuk mendapatkan kembali rasa awet muda.

Menanggapi konsep tersebut, Inveigh menciptakan 5 lagu yang mencerminkan krisis paruh baya lebih dekat dengan pengalaman pribadi mereka sebagai orang Indonesia, khususnya orang Jawa yang tinggal di Malang. Dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, Inveigh mencoba menyampaikan depresi dan penawaran secercah harapan yang terucap dalam bahasa ibu sehingga itu akan secara langsung diterima oleh para pendengarnya. Dalam melakukan itu, Inveigh berharap para penggemar bisa merasakan kehidupan mereka secara langsung tanpa harus menggali makna lagi yang lebih sulit. 

“Tema besar pada lirik berasal dari apa yang kami alami dan rasakan di keseharian. We’re a bunch of late 20s-late 30s guys, so it’s only normal to write things guys our age might experience. Mungkin agak klise untuk bilang ‘menulis dengan jujur’, tapi semoga beberapa orang bisa relate dengan apa yang kami tulis,” jelas Julius.

Secara sonik, musik mereka berkembang dari suara garage punk ke gaya alt-rock yang mengingatkan kita pada The Bronx, The Ghost of a Thousand, Pure Love, Gallows, dan The Damned Things yang menggabungkan kombinasi gitar reverbing yang terdistorsi lebar dan energi punk rock. 

“Sebenarnya kami tidak secara khusus mengonsep musik dengan warna atau genre tertentu, meski hasil akhirnya mungkin terdengar seperti itu. Lebih pada mencoba menyalurkan minat aku untuk memainkan lagu-lagu rock seperti band-band yang kita sukai dan dengarkan seperti Bronx, Ghost of a Thousand, Gallows, Pure Love, dan sejenisnya. Punk rock dengan sentuhan garage/blues juga nggak salah, padahal itu bukan niat kita sadar dari awal,” tambah Julius.

Inveigh memulai proses penulisan dan latihannya pada November 2023 hingga Februari 2024. Perekaman pada Februari lalu berlangsung di beberapa tempat: drum dan bass di Sirius, vokal di Haum, dan gitar di 202 Studio. Akhirnya, Inveigh serahkan mixing dan masteringnya ditangani oleh Dzul Fawaid di Studio Barkah, EP Dinamika akhirnya selesai pada bulan April 2024.


EP Dinamika tersedia di Bandcamp pada tanggal 1 Juni 2024 melalui Haum Entertainment. Sedangkan untuk digital streaming platform, sudah hadir sejak 23 Agustus 2024.  EP ini akan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan urban pria paruh baya awal di Indonesia.

Minggu, 11 Agustus 2024

Link Nonton Online Streaming Last One Laughing Indonesia Prime Video

 

Loetju.id - Para pelawak dan komika tanah air semakin dilirik oleh platform streaming internasional salah satunya Prime Video yang baru-baru ini merilis sebuah acara komedia tanpa naskah berjudul LOL: Last One Laughing Indonesia. Pada saat artikel ini dibuat tanggal 12 Agustus 2024 acara tersebut masih bertengger di peringkat 2 paling banyak ditonton di Indonesia.

Potongan videonya banyak beredar di sosial media menunjukkan respon yang bagus dari penonton Indonesia. Last One Laughing Indonesia merupakan tayangan komedi yang segar dan berbeda. Selama enam jam, sepuluh komedian papan atas Tanah Air berkumpul dalam satu ruangan untuk membuat komedian lainnya tertawa, sekaligus harus menahan tawa agar tidak keluar dari permainan. Yang terakhir tertawa mendapatkan piala senilai 300 juta rupiah dan gelar Ultimate Lord of the Comedy Galaxy.

Total ada enam episode tayang sejak tanggal 11 - 25 Juli 2024, Last One Laughing Indonesia bisa dinikmati lewa platform streaming Prime Video dengan berlangganan terlebih dahulu. Menghadirkan pelawk dan komika papan atas yaitu Pandji Pragiwaksono, Andre Taulany, Marshel Widianto, Gilang Dirga, Asri Welas, Dicky Difie, Denny Cagur, Rina Nose, Indra Jegel, Cak Lontong hingga Ivan Gunawan.

Berikut daftar episode dan sinopsisnya:

Episode 1:  It only takes 8 minutes!
Komandan LOL Indonesia mengajak sepuluh Lord untuk saling bersaing secara tatap muka dimana serangan dan pertahanan mereka hanya komedi. Kesepuluhnya mengambil tantangan baru ini untuk mendapatkan gelar pamungkas "Kaisar Galaksi Komedi". Inilah LOL Indonesia, siapa yang tertawa, dialah yang kalah!


Episode 2: First Red Blaze!
Sepuluh komedian berusaha melakukan yang terbaik untuk menampilkan lelucon mereka untuk membuat orang lain tertawa. Pastinya sulit! Episode ini akan memberikan jawaban siapa yang pertama kali meninggalkan Cosmic Arena!



Episode 3: Watch Out for the Red Hat
Panglima menyadari Andre Taulany punya strategi tersendiri untuk menyerang yang lain. Siapa yang akan menjadi korban selanjutnya? Lalu apa taktik Lords lainnya untuk memperkuat pertahanannya dari komedi spontan Andre Taulany?



Episode 4: Laughter in Grievance
Lima Raja tetap tinggal dan berjuang untuk mencapai puncak. Dalam bagian "Jujurlah!" permainan, yang satu menemui takdirnya dan bergabung dengan yang lain di Ruang Komandan. Persaingan berlanjut dengan penampilan spektakuler dari Denny Cagur. Akankah ini menyebabkan komedian lain kehilangan tempatnya di Cosmic Arena?



Episode 5: Double the Surprise
Lima Raja tetap tinggal dan berjuang untuk mencapai puncak. Dalam bagian "Jujurlah!" permainan, yang satu menemui takdirnya dan bergabung dengan yang lain di Ruang Komandan. Persaingan berlanjut dengan penampilan spektakuler dari Denny Cagur. Akankah ini menyebabkan komedian lain kehilangan tempatnya di Cosmic Arena?



Episode 6: The Ultimate Lord of Comedy Galaxy
Di episode terakhir, dua komedian terakhir bertarung habis-habisan. Di menit-menit terakhir, Komandan mengambil keputusan untuk mengganggu fokus dan memancing tawa hingga ada yang tertawa. Siapakah "Penguasa Galaksi Komedi" yang baru?



Bagi sobat yang mau nonton, berikut Link Nonton Online Streaming Last One Laughing Indonesia Prime Video: primevideo.com



Kamis, 08 Agustus 2024

Féath Gandeng Nanda dari MIKA dalam “Asa”, Sebuah Lagu Emosional tentang Kehilangan

 



Loetju.idFéath, sebuah unit ambient rock asal Malang, kembali menyapa ruang dengar penikmat musik dengan sebuah lagu baru bertajuk “Asa”. Single ketiga dari band yang beranggotakan Unad (vokal), Eka (bass), Wawan (drum), dan Drajat (gitar) tersebut turut menyertakan Rizky Ananda Arief alias Nanda dari band emo MIKA sebagai kolaborator. “Asa” yang bisa diartikan sebagai ‘harapan’, mengajak para pendengar untuk introspeksi dan refleksi diri daripada menyalahkan orang lain saat mengalami perpisahan atau kehilangan. 

Pengalaman universal ini menginspirasi Féath untuk menyusun sebuah lagu bergenre ambient rock dengan sentuhan post-rock dengan paduan vokal dinamis dari Unad dan Nanda. “Menurut kami Nanda MIKA adalah sosok yang tepat untuk mempresentasikan emosi dari makna lagu ini. Style vocalnya fit-in dengan musik kami. Selain itu dia juga bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dari sebuah “kehilangan” yang jadi tema utama dari ‘Asa’,” ungkap band tersebut.

Selain sentuhan post-rock yang menjadi eksplorasi sound di lagu teranyar Féath ini, mereka juga menambahkan unsur orkestra yang menambah aura emosional. Menjadi single perdana mereka yang menggunakan Bahasa Indonesia, unit musik ini mengaku sedikit mengalami kesulitan ketika mengkreasikan frasa Bahasa Indonesia dalam liriknya. Meskipun begitu, perjalanan proses rekaman lagu yang ditulis pada tahun 2021 ini berjalan lancar hingga masuk tahap workshop pada tahun 2023, rekaman pada awal 2024, hingga rampungnya mixing dan mastering di bulan Mei 2024. 

Tidak hanya dalam bentuk audio, Féath juga menyiapkan sajian audio visual berupa video klip untuk single “Asa” yang juga dirilis bersamaan. Video klip yang diambil di sebuah café bernuansa vintage tersebut menceritakan sepasang insan yang harus menghadapi kehilangan. Ia yang ditinggalkan merasakan kehampaan hingga suatu saat ia menerima sebuah telepon yang berasal dari dirinya di linimasa lain yang membuatnya bisa mencegah berbagai macam kejadian agar tidak kehilangan sosok yang dicintainya di linimasa saat ini. Proses syuting berlangsung lancar dan memunculkan tiap personil Féath serta Nanda di dalamnya.

Rilisan ketiga ini juga disemarakkan dengan penampilan live dari Féath yang dijadwalkan untuk tampil di sebuah gigs di sebuah kedai kopi di Malang. “Keinginan untuk mengadakan showcase pastinya ada, namun untuk saat ini kami masih berfokus pada single dulu,” tutup Féath. Mari menikmati “Asa” di berbagai layanan streaming digital dan video klipnya di Youtube per 27 Juli 2024. Nantikan gebrakan terbaru mereka lewat sosial media @feath.music di Instagram.

Rabu, 07 Agustus 2024

The Founder5 Standup Comedy Spesial Hadirkan Pandji, Ernest, Raditya, Ryan dan Isman Dalam Satu Panggung





Loetju.id - Setelah sebelumnya tampil bersama dalam event Standup Fest tahun lalu, akhir tahun 2024 ini lima founder standup comedy Indonesia akan tampil dalam satu panggung lagi lewat sebuah show bertajuk The Founder5.

Acara spesial ini akan dihelat pada tanggal 7 Desember 2024 bertempat di Sentul International Convention Center. Mereka akan menyajikan acara yang berisi sketsa komedi, Improv komedi dan Standup Show.

Dalam sambutannya, Daniel CEO Comika.id berharap melihat antusias penikmat seni komedi ini bisa membuat industri dan acara spesial show standup kelak bisa sejajar layaknya konser musik.

Personil akan dibagi dalam tiga show, Pandji Pragiwaksono, Ryan Adriandhy dan Ernest Prakasa akan tampil lewat standup comedy dengan materi yang fresh belum pernah ditampilkan dalam show manapun, Isman HS dan Raditya Dika akan menampilkan improve komedi dan kelimanya akan tampil bersama dalam sketsa.


STAND-UP COMEDY
Sajian komedi yang dilakukan perorangan dan ini yang dilakukan oleh Pandji Pragiwaksono, Ryan Adriandhy, dan Ernest Prakasa dari The Founder5. Dengan pilar LEGACY, materi yang dibawakan salah satunya adalah mengenai perjuangan mereka masing-masing dalam menghidupkan Industri Stand-Up Comedy Indonesia. 


SKETCH COMEDY
Sketch Comedy akan diisi oleh komedian-komedian iconic Tanah Air dari berbagai genre. Mulai dari komedian senior, hingga Nowadays Comedian yang sedang aktif menghiasi layar kaca pertelevisian Indonesia. 


IMPROV COMEDY
The Founders akan mengubah situasi biasa menjadi comedy yang dilakukan secara spontan. Salah satunya adalah bermain games yang akan dipandu oleh IMPROV MASTER, yaitu ISMAN HS.


Ernest berharap acara yang mengumpulkan founders bisa dilakukan secara rutin misalnya lima tahun sekali layaknya pemilu. Ryan menjanjikan bakal banyak kejutan dan Pandji berharap acara ini bisa jadi ajang berkumpul.


Sebagai penutup Pandji Pragiwaksono menggarisbawahi bahwa tema besar The Founder5 adalah Legacy Comedy di Indonesia. Standup comedy adalah bagian dari sejarah pertunjukan seni komedi di tanah air yang akan terwakilkan dalam pertunjukan ini.

Informasi harga tiket, layout tempat duduk dan penjualan tiket bisa didapatkan lewat website >> Thefounder5.com dan early bird akan dibuka mulai tanggal 5 Agustus 2024.

Sabtu, 03 Agustus 2024

Tetap Beraktivitas Walau Cinta Sudah Kandas! Lost Sudarso merilis single “Perak”

 




Loetju.idLost Sudarso adalah band asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang terbentuk di tahun 2020. Penamaannya diambil dari nama jalan Yos Sudarso dimana sebuah basecamp tongkrongan di kota Udang bagi deretan musisi papan atas lokal berlokasi. Kata “Lost” (yang menggantikan “Yos”) sendiri muncul karena band ini lahir disebuah lokasi yang tidak banyak diketahui oleh orang awam bahwa di lokasi itu ada sebuah basecamp tongkrongan yang berisikan para musisi lokal hebat di Sidoarjo. Maka, di jalan Yos Sudarso itu band bergenre Rock yang satu ini mengudara dengan rilisan terbarunya berjudul “PERAK” sebagai injeksi spirit untuk tetap beraktivitas walau CINTA SUDAH KANDAS!

Mencerita P kan sosok E kekasih R yang seka A rang sudah K jadi mantan. Mungkin akan terdengar klise, tapi kamu harus tahu ini semua tentang rasa dan bagaimana rasa itu mempengaruhi serta merubah pola pikir yang ujung-ujungnya membuat cinta semakin membara, menggelora, selamanya, tapi hubungannya kandas. “Perak’’ bisa diartikan sebagai “perhiasan” yang memiliki arti konotatif berharga. Jadi, lagu ini menceritakan kehilangan “perhiasan” (baca: kekasih) yang berdampak pada perasaan karena si dia begitu berharga. Ada kata kunci dalam lirik yang menunjukkan secara implisit tentang rasa yang dimaksud diatas. 

Contohnya: “Hanya Angan Menjadi Tuhan” 

Kalimat tersebut cukup menjadi signature karena pertanyaan-pertanyaan yang berkelindan di kepala; sebagai manusia, sangat sukar untuk mengetahuinya – apakah si dia masih mencintaiku? De el el. Singkatnya, hanya Tuhan yang tahu apakah si dia masih mencintai atau tidak. Dan sebagai manusia, angan kita selalu ingin menjadi Tuhan untuk sekadar memutar waktu kembali saat cinta seperti kebun dengan bunga yang bermekaran disana-sini. 

Lalu ada satu lagi: “Kau Buat Semua Mimpi Ini/ Hanya Tenggelam Dalam Mimpi” 

Di mimpi itu berisikan imaji semu untuk mendampingi si dia di fase-fase perjuangan hidup: menemani dan menjadi support system untuk menciptakan masa depan yang didamba dan siap menjadi “tong sampah” untuk segala keluh-kesah serta kompatriot setia disaat hidup sedang manis-manisnya. Selebihnya, bisa didengarkan saja lagunya dan sekalian dibaca liriknya. Dalam materi terbarunya ini, Lost Sudarso berkiblat pada The Grogans, 1000 Mods, SLIFT, dan untuk potongan warna nada pada riff mengambil Radio Moscow dan The Witch. Sehingga, sound yang diperdengarkan mengarah pada sound-sound 80s to 90s dengan suara snare drum yang racau dan solid serta sound gitar dan bass ber-tone twangy nan berisi. Suara vokal yang mengaum bak punuk merindukan rembulan. Dikemas lebih modern, dengan tambahan instrumen tamborin yang mempercantik nuansanya,mari beraktivitas dan tetap waras walau cintah telah lama kandas! 

Setelah ini, Lost Sudarso juga akan merilis LP (full album) dan merchandise dalam jangka waktu dua bulan kedepan serta melaksanakan ibadah tur di akhir tahun ini.

Rabu, 31 Juli 2024

Diambil Dari Kisah Nyata Kehidupan dan Percintaan, Solois Kota Malang, Yusril, Rilis Album Perdana "Live and Love"

 




Loetju.idMalang, 2 Agustus 2024 – Yusril, solois sophisti-pop berbakat asal Sumenep yang menjalani karir musiknya di Kota Malang, merilis album penuh pertamanya yang bertajuk "Live and Love". Album ini merupakan cerminan dari perjalanan hidup dan kisah cinta Yusril sejak ia memulai karir musiknya di tahun 2017.

Memulai karirnya di Kota Malang sejak ia berkuliah di kota tersebut pada 2017, Yusril menulis lagu pertamanya berjudul “911” pada tahun 2022 dengan tema berdasarkan kisah cintanya sendiri. Akhirnya setelah banyak mengenyam pengalaman bermusik di Kota Malang bersama grup folk Kakimeja, ia pun memberanikan merilis EP berjudul Emergency pada tahun 2023 dan disusul EP Hope pada awal 2024. Di Agustus 2024 ini akhirnya Yusril memberanikan merilis album penuh perjudul Live and Love.

Tema besar dari album ini adalah kehidupan dan percintaan umat manusia yang berjalan menuju tempat yang lebih baik. Secara khusus album ini ditulis berdasarkan kisah kehidupan, karir dan percintaan Yusril sendiri. 

“Tema besar album ini adalah perjalanan hidup baik itu cinta dan karir berjalan menuju tempat yang lebih baik, semuanya ditulis dari pengalaman pribadi. Ada 2 lagu spesial di album ini, yang pertama “Miss You Again” karena pertama kalinya aku bisa menulis lagu cinta dalam 2 tahun terakhir ini. Itu pula, karena 2 EP sebelumnya hanya berisi lagu galau, dan berawal dari lagu ini terciptalah lagu Happy Birthday To Me yang merupakan rangkuman dari perjalanan kehidupan 2 tahun terakhir sampai akhirnya bangkit lagi dengan cerita baru yang mudah mudahan lebih baik dari hari kemarin,” Ungkap Yusril

Album "Live and Love" diproduksi sepenuhnya oleh Yusril tanpa bantuan session player, direkam di kamar dengan peralatan sederhana. 

"Sebenarnya, suatu hari nanti aku ingin mengerjakan album di studio. Untuk album ini, aku menggunakan satu gitar akustik, satu gitar elektrik, dan satu bass elektrik. Selebihnya, aku menggunakan instrumen virtual di Digital Audio Workstation aku," jelas Yusril.

Proses produksi album ini berjalan santai, dimulai dari Desember 2022 hingga Juni 2024. 

"Aku hanya mengerjakannya di akhir pekan sejak awal 2024 karena bekerja. Di tahun 2023, waktu lebih longgar karena masih belum bekerja dan lebih banyak belajar tentang produksi musik, mixing, dan mastering," tutur Yusril.

Album "Live and Love" terdiri dari 12 lagu, termasuk 8 lagu dari EP "Emergency" dan "Hope" yang telah di-remixed dan remastered, serta 4 lagu baru yang diproduksi pada tahun 2024. 

"Aku pun tidak melulu menggunakan style R&B dan soul. Ada beberapa lagu baru yang dibumbui dengan unsur rock dan shoegaze seperti pada lagu ‘Going Okay’," pungkas Yusril.

Album "Live and Love" sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital sejak tanggal 2 Agustus 2024.

Link Tiket Tur Stand-Up Comedy Boah Sartika, Se-BOAH Perjalanan

 


Loetju.id - Komika perempuan Boah Sartika yang sering kita lihat bersama Aci Resti dan Neneng dalam podcast Teman Senasib Hahaha Corp akan menggelar Tur Stand Up Comedy bertajuk Se-Boah Perjalanan.

Komika asal Cikarang ini akan membahas banyak hal dalam spesial turnya ini, mulai dari perjalanan kisah cintanya yang kocak dan absurd serta bagaimana hubungannya dengan sang Ayah dalam mempengaruhi karirnya dalam dunia stand up.

Secara konsep Boah menceritakan dalam podcast bersama Raditya Dika bahwa ia akan touring naik sepeda motor ke 5 kota yaitu dari Cikarang ke Salatiga sebagai kota pertama, kemudian lanjut ke Yogyakarta, Purwokerto, Indramanyu dan berakhir di Bandung.

Kenapa hanya 5 kota? Boah menjelaskan karena keterbatasan waktu, spesial tour ini dibuat untuk mengisi liburan semester dan setelahnya ia masih harus magang jadi terbatas waktunya.

Akan ada Barry Williem dan Cemen yang akan jadi opener dan kemungkinan di tahun depan akan ada versi yang lebih besar di Jakarta.

Tur Stand-Up Comedy dari Boah Sartika yang akan dimulai dari tanggal 3 Agustus 2024 hingga 18 Agustus 2024 di beberapa kota yaitu Salatiga, Jogja, Purwokerto, Indramayu, dan Bandung.

Link Tiket Tur Stand-Up Comedy Boah Sartika - Se-BOAH Perjalanan klik di sini: https://hahahacorp.com/events/tur-stand-up-comedy-boah-sartika-se-boah-perjalanan/ 


Sebagai informasi, Boah memiliki Nama lengkapnya Sartika Yulianti, dikenal dengan nama panggung Boah Sartika. Ia lahir pada tanggal 8 Maret tahun 2000, Wikipedia menulisnya sebagai seorang pelawak tunggal dan aktris berkebangsaan Indonesia. 

Boah merupakan salah satu pelawak tunggal yang berasal dari komunitas Stand Up Indo Cikarang. Boah dikenal setelah mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketujuh (SUCI 7), yang menjadikannya kontestan termuda di SUCI 7 sekaligus kontestan termuda yang mengikuti kompetisi sepanjang sejarah SUCI.

Perjalanan karirs seorang Boah Sartika

Boah baru mulai menggeluti dunia lawakan tunggal pada tahun 2016 dalam rangkaian acara yang digelar komunitas Stand Up Indo Cikarang, yakni PABRIK SPEAKING sebagai salah satu pengisi acara. Ia kemudian dikenal secara nasional setelah lolos sebagai salah satu finalis Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketujuh lewat audisi yang diadakan di Jakarta. Boah yang mengikuti kompetisi saat masih duduk di kelas XI MAN 1 Bekasi ini mencatat rekor baru, di mana ia menjadi peserta termuda dari total seluruh komika peserta yang pernah mengikuti SUCI dan menjadi kontestan termuda di SUCI 7.

Ia bersama Nury Zhafira menjadi dua kontestan wanita yang mengikuti SUCI 7. Boah dikenal dengan logat khasnya yang nyablak ketika membawakan materi saat melawak tunggal. Boah akhirnya tereliminasi di babak 6 besar, tepatnya di show 12 saat membawakan tema musik. Rekor lain juga ia catat, di mana selain menjadi kontestan termuda dari awal penyelenggaraan SUCI, ia menjadi komika wanita pertama yang bisa mencapai 6 besar, mengingat pencapaian tertinggi dari komika wanita yang pernah mengikuti SUCI sebelumnya maksimal hanya sampai 10 besar.

Pada tahun berikutnya, Boah mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Academy musim keempat (SUCA 4) yang diadakan oleh Indosiar, di mana ia mengikuti jejak Nury selaku sesama alumni wanita SUCI 7 yang telah lebih dulu mengikuti kompetisi tersebut. Di SUCA 4, selain dengan 38 finalis terpilih, Boah kembali berkompetisi dengan Didi Sunardi yang juga merupakan alumni SUCI 7. Berhasil melangkah jauh, Boah akhirnya terhenti di babak 6 besar SUCA 4 dan menjadi finalis dengan peringkat kelima di kompetisi.

Boah sudah banyak membintangi film layar lebar diantaranya Partikelir, Yuni, Aku Bukan Jodohnya, Mendarat Darurat, dan Kukejar Mimpi yang bakal tayang tahun 2024 ini.

Dalam dunia series ia juga sudah sering mondar-mandir dalam banyak judul, misalnya Wedding Agreement the Series, Induk Gajah, Bidadari Bermata Bening, Kalau Jodoh Takkan ke Mana, Dua Dunia Salma, Dua Dunia Salma 2, Magic Tasbih, Amanah Wali 6 dan Aku Bukan Ustazah.

Selasa, 30 Juli 2024

Inveigh Rilis Single Kedua "Sesal" untuk DSP: Ingatkan Untuk Beri Perhatian Lebih Ke Orang Terkasih Sebelum Menyesal

 



Loetju.idMalang, Jawa Timur - Inveigh kembali menggebrak blantika musik tanah air dengan single kedua “Sesal”. Band indie punk/garage rock asal Malang ini akhirnya merilis single kedua mereka tersebut yang diambil dari EP Dinamika, untuk platform DSP. 

Anggota Inveigh terdiri dari individu-individu yang sudah lama berkecimpung di skena musik Malang, membawa pengalaman hidup dan musikalitas yang kaya ke dalam setiap nada yang mereka mainkan. Mereka adalah Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).

Single “Sesal” menampilkan lirik yang mendalam dan penuh emosi, menggambarkan perasaan penyesalan dan kehilangan yang mendalam, secara spesifik, kehilangan anggota keluarga. Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang merasakan penyesalan mendalam setelah kehilangan sosok yang berarti dalam hidupnya secara tiba-tiba. Lirik “Sesal” ditulis oleh Yulius sendiri sang vokalis yang bercerita tentang pengalaman pribadi kehilangan sang ayahanda.

“Lagu “Sesal” bercerita tentang pengalamanku pribadi kehilangan ayah, secara tiba-tiba. Secara jujur, itulah yang kurasakan saat kejadian itu. Kuceritakan kembali dalam lirik lagu tersebut,” ungkap Yulius  

Dalam lagu ini, Inveigh mencoba menangkap esensi dari perasaan penyesalan tentang kehilangan seseorang yang sering kali datang terlambat. Walau lagu ini menceritakan pengalaman duka, Inveigh memberinya pendekatan aransemen musik yang kuat dan energik. Single "Sesal" diharapkan bisa menyentuh hati banyak pendengar dan menjadi pengingat bahwa kita harus menghargai orang-orang yang kita sayangi sebelum semuanya terlambat.

“Lagu “Sesal” tidak hanya menjadi ajang curhatku tentang momen kehilangan dan rasa penyesalan, namun juga sebagai musisi dan anggota band Inveigh, kami ingin mengingatkan kepada para pendengar yang mungkin orang tuanya masih lengkap, kami sarankan untuk mencoba memperbaiki hubungan atau memperbaiki kekurangan komunikasi,” pungkas Yulius
Inveigh memulai proses penulisan dan latihannya pada November 2023 hingga Februari 2024. Perekaman pada Februari lalu berlangsung di beberapa tempat: drum dan bass di Sirius, vokal di Haum, dan gitar di 202 Studio. Akhirnya, Inveigh serahkan mixing dan masteringnya ditangani oleh Dzul Fawaid di Studio Barkah, EP Dinamika akhirnya selesai pada bulan April 2024. Untuk bandcamp, EP Dinamika sudah dirilis pada 1 Juni 2024. Untuk DSP, Inveigh menargetkan rilis 2 single sepanjang Juni-Juli 2024.

Redientz Meromantisasi Kesedihan dan Kehilangan Dalam Debut EP Moving

 




Loetju.id -  Malang, 26 Juli 2024 – Meskipun sibuk dengan berbagai tugas sebagai mahasiswa Teknik Elektro, Risyad Bachtiar Z, yang dikenal dengan nama panggung Redientz, selalu mencuri waktu untuk berkarya dalam musik. Setelah merilis lagu "Everytime I Go To Ride" pada 2023 lalu, solois Pop R&B/ Trap Soul Malang, Redientz akhirnya mengeluarkan karya terbaru dengan flashback ke era "The Story Is Over" dan "Distance" untuk mengisi  episode-episode yang kosong. Ia kemudian menuangkan 4 cerita dalam bentuk lagu, sebagai penambal episode yang rumpang, dan lahirlah EP bertajuk “MOVING”.

“Sebelumnya aku ga pernah sampai netesin air mata selama produksi lagu, kecuali saat proses menulis dan rekaman track ‘Moving’ ini”, ujar Redientz. “Who’s gonna stay if we’re no longer okay dan if you’re gone who’s gonna miss you, tiba-tiba aja tuh lirik muncul, dan ga sadar aku netesin air mata pas abis ngetik lirik itu”, ungkap Redientz.

Sebagai penikmat film-film yang menerapkan gaya flashback, Redientz terinspirasi gaya alur film-film kesukaannya dan diimplementasikan pada karya terbarunya.

“Kalau ngomongin soal timeline MOVING, ini alurnya maju-mundur, karena track terakhir ‘The Story Is Over’ yang rilis duluan. Terus track ‘Moving’ aku jadiin pembuka pada EP ini sebagai conclusion sekaligus prolog untuk cerita-cerita yang dimuat di track ke-2,3,4,5, dan 6”, jelas Redientz. 

Melalui debut EP ini, Redientz meromantisasi pengalaman sedih dan kekosongan yang pernah ia rasakan pada periode tertentu di masa lalu.

“Pada saat ini, aku merasa lebih luwes buat nulis hal-hal kesedihan yang pernah kualami. Kadang aku pas ngelamun, tiba-tiba muncul lirik dan nada, terus aku rekam biar ga lupa. Mungkin juga gara-gara aku terbiasa ngedengerin lagu-lagu nangis, jadi yang keluar dari lamunanku juga mirip-mirip”, papar Redientz.

Berbicara nuansa musik dalam EP “MOVING”, pendengar akan merasakan sensasi naik rollercoaster dengan track yang berbeda-beda genre yang masing-masing merepresentasikan rasa pada setiap lagu. Durasi 3 tahun proses pembuatan EP ini juga menjadi alasan mengapa setiap track memiliki genre yang berbeda. Selama pengerjaan EP ini Redientz mengaku mendengarkan beberapa musisi seperti M83, Lil Gunnr, Conan Gray, Joji, Chase Atlantic, Olivia Rodrigo, Keshi, dan Cigarettes After Sex, musisi-musisi tersebutlah yang mempengaruhi aransemen EP “MOVING”. Redientz seperti menuntun pendengar untuk ikut terjun ke dalam idealismenya dalam hal memilih genre musik.

Proses produksi EP ini dimulai sejak bulan Mei 2021, sejak Redientz merilis track keenam yang berjudul "The Story Is Over". Namun, untuk merancang konsep kemudian berlanjut ke proses finishing EP serta penambahan lagu dimulai Januari 2024. Dalam proses produksi dari awal hingga akhir, Redientz dibantu temannya yang seorang produser, Syaekhu untuk memproses vokal utama pada track “INSOMNIAAA” dan untuk bass di track “Favorite Watcher” di take oleh Afa. 

Pada artwork yang terkesan cinematic nan dreamy dijepret oleh adik perempuan Redientz. Seluruh proses produksi dikerjakan di The Radiance Headquarter Beta yang tidak lain adalah kamar Redientz sendiri. EP “MOVING” sudah dirilis 26 Juli 2024 dan bisa didengarkan di semua DSP.   

Comika

Politika

Gen Z