Added Value pada Produk Jenga Loetju - Comedy and Indie

Minggu, 01 April 2018

Added Value pada Produk Jenga Loetju



KayuLoetju.com -- Waktu di asrama dulu, ada pengembangan diri dengan berbagai materi dengan nama Pembinaan. Ada pembinaan pekanan dan ada pembinaan bersama tiap sebulan sekali.

Dalam sebuah kesempatan pembinaan bersama, di isi oleh koordinator beastudi etos wilayah semarang pak Effendhi Nugoroho. Materi yang beliau sampaikan tentang added value.

Istilah yang tidak asing, tapi jujur hingga saat itu saya belum paham makna istilah "added value" atau nilai tambah. Hingga mendapat sebuah ilsutrasi yang disampaikan oleh pak Fendhi.

Analogi yang beliau gunakan untuk menjelaskan added  value adalah nasib Bambu.

Bambu, salah satu dari sekian banyak pohon yang bermnfaat, bisa dijual bahkan saat ia masih berupa tunas.

Rebung atau tunas bambu bisa dipleh untuk sayur, pernah makan lumpia? Nah itu rebung. Tapi kalau dijual saat masih tunas ya hargny pasti murah.

Bagi yang sabar menunggu tunas itu tumbuh dan berkembang, bisa menjual bambu lebih mahal, ya berupa batang bambu.

Ingin lebih mahal lagi nilainya? Berikan sentuhan seni jadikan bambu "gedhek",  kursi, caping dll. Tapi tentu jumlah batang bambu yang dibutuhkan juga lebih banyak.

Tahapan contoh di atas bisa disebut added value, penambahan nilai pada bambu yang tadinya hanya dijual tunasnya, batangnya akan berbilai lebih secara ekonomi bila diberikan sentuhan kreatifitas jadi anyaman dan kerajinan.

Mau contoh yang levelnya lebih tinggi? Jadikan batang bambu untuk Tusuk Sate. 

Kalau 1 kursi butub banyak bambu, tusuk satu justru hanya butuh beberapa potong bambu untuk jado ribuan tusuk sate.

Kurang njlimet? Jadikan "Tusuk Gigi" cukup sepersekian batabg bambu sudah jadi ribuan tusuk gigi. Tentu butuh effort lebih dibanding menjual tunas bambu. Tapi sebamding dengan nilai dan perjuanganya.

Itu yang sedang coba saya lakukan, kayu jati yang butuh puluhan tahun untuk bisa dipanen, sayang bila ada bagian yang terbuang.

Setelah sukses dengan produk plakat kayu, kursi sederhana, kini saya coba bikin mainan edukatif dari sisa kayu jati mebel.

Setiap cm nya berharga, mengingat butuh waktu lama untuk memanenya.

Doakan segera meluncur produknya :)

Semoga bermanfaat.

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..