Comedy, Indie and Creativity

Selasa, 13 Februari 2024

Mengutamakan Keselamatan dan Kesahatan di Lingkungan Rumah: K3 untuk Kesejahteraan Keluarga

Penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 dalam Rumah Tangga oleh Mahasiswa KKN Tim 1 Undip, Selasa (23/01/2024)
Sumber : Dok. Pribadi


Loetju.id -Sosialisasi mengenai K3 di lingkungan rumah tangga merupakan salah satu program kerja monodisiplin dari Tsabita Nur Alifa, selaku mahasiswa KKN TIM 1 2023/2024 Universitas Diponegoro yang berasal dari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Program kerja ini telah terlaksana pada Selasa (23/01/2024) yang ditujukan kepada warga desa Moga RT 002 RW 004, Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Program kerja penyuluhan yang dilakukan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan program yang berjudul “Penyuluhan mengenai K3 kebakaran dalam rumah tangga mengenai bahan mudah terbakar dalam rumah beserta penanggulangannya”. 

Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga karena tidak ada unsur kesengajaan di belakang peristiwa tersebut, sementara tidak diharapkan karena biasanya menyebabkan kerugian materiil atau penderitaan, mulai dari yang ringan hingga yang parah. Secara umum, terdapat tiga kelompok kecelakaan, yaitu kecelakaan kerja di perusahaan, kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan di rumah tangga.

Kecelakaan kerja tidak terjadi secara kebetulan, melainkan memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi dan diantisipasi. Menurut Konvensi Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Jakarta, kecelakaan kerja adalah peristiwa yang mengakibatkan sakit, cedera fisik pada pekerja, atau kerusakan harta perusahaan. Di lingkungan rumah tangga, jenis kecelakaan yang umum meliputi luka sayat, luka bakar, jatuh atau terpeleset, terkena sengatan listrik, dan lain sebagainya.

Banyak orang mungkin beranggapan bahwa rumah merupakan tempat yang paling aman. Namun, kenyataannya, terdapat banyak bahaya dan risiko yang mengintai di lingkungan rumah tangga. Bahaya-bahaya ini meliputi kasus kebakaran, keracunan makanan, paparan zat kimia berbahaya, kecelakaan, dan sebagainya.

Ada dua faktor utama penyebab kecelakaan kerja. Pertama, kondisi berbahaya, yang meliputi kondisi mesin, peralatan, lingkungan, proses kerja, sifat pekerjaan, serta sikap dan tingkah laku tidak aman. Kedua, perbuatan berbahaya, yang merupakan tindakan berisiko dari manusia yang dalam beberapa kasus dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan di rumah tangga, seperti menyiapkan makanan, membersihkan rumah, atau merawat anggota keluarga.

Kebakaran merupakan bencana yang sangat sering terjadi pada masyarakat terutama pada lingkungan yang padat penduduk melihat pola permukiman penduduk dengan jarak rumah yang berdempetan, jumlah rumah yang padat dan halaman rumah yang kecil. Kebakaran rumah umumnya disebabkan karena konsleting arus pendek, kebocoran gas elpiji atau tersambar petir selain itu dapat disebabkan faktor kelalaian manusia.

Dalam mengatasi risiko kecelakaan di rumah tangga, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kondisi berbahaya serta mendorong perilaku aman dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, pendidikan tentang keselamatan rumah tangga juga dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi risiko kecelakaan.

Dengan demikian, penyuluhan mengenai K3 di lingkungan rumah tangga dirasa penting untuk diterapkan di lingkungan warga sehingga timbul adanya program kerja ini sehingga program kerja ini dapat memberikan hasil yang diinginkan, yaitu pemahaman dan penerapan budaya K3 dalam kehidupan sehari-hari warga setempat, membentuk budaya K3 yang kuat di lingkungan rumah tangga, serta kesadaran bahwa risiko bahaya dapat terjadi tanpa pandang bulu mengenai siapa, kapan, dan di mana. 



Penulis: Tsabita Nur Alifa

Jurusan: Teknik Kimia

Fakultas : Teknik

DPL: Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum.

Lokasi KKN: Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang

Editor: Achmad Munandar

Maraknya Pinjaman Online Saat Ini, Mahasiswa Universitas Diponogoro Mengenalkan Dunia Pinjaman Digital dan Strategi Memilih Pinjaman Digital yang Baik dan Legal

 



Loetju.idDesa Pepedan, Pemalang- Dalam era digital yang terus berkembang, berbagai kemudahan finansial semakin mudah diakses melalui platform-platform digital. Namun, bersamaan dengan itu, muncul pula berbagai layanan pinjaman digital yang perlu dipahami dengan baik, terutama dalam hal kelegalan dan kualitas layanan.

Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pepedan, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, sebuah workshop digelar dengan tujuan untuk mengenalkan dunia pinjaman digital kepada Ibu-ibu Jamiyah PKK Desa Pepedan serta memberikan strategi dalam memilih pinjaman digital yang baik dan legal.

Kegiatan ini bertempat di salah satu rumah warga RT 02 Desa Pepedan, Pemalang setelah pertemuan rutin Jamiyah PKK di tingkat RT berupa pengajian mingguan diselenggarakan pada Selasa (06/02/2024) sore.

Dalam kegiatan ini, ibu-ibu Jamiyah PKK akan diberikan penjelasan mendalam tentang konsep pinjaman digital, cara kerjanya, keuntungan, dan risikonya. Mereka juga akan diajarkan strategi dan tips dalam memilih layanan pinjaman digital yang baik dan legal, seperti cara memeriksa izin resmi perusahaan, membaca syarat dan ketentuan dengan cermat, serta membandingkan bunga dan biaya layanan antara penyedia pinjaman yang berbeda. Selain itu, akan ada sesi diskusi dan tanya jawab untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu PKK RT 02 di Desa Pepedan dapat menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga dan tidak terjebak dalam pinjaman ilegal yang merugikan. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata bagi mereka dalam menjaga kesejahteraan finansial keluarga.

Selain itu Kegiatan workshop ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan literasi keuangan dan perlindungan konsumen di tingkat masyarakat desa. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang pinjaman digital, masyarakat desa dapat memanfaatkannya secara positif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.



Penulis: 
Iman Maulana Rynaldi 
(Mahasiswa S-1 Akuntansi Universitas Diponegoro)


Editor:
Achmad Munandar

KKN TIM 1 UNDIP 2023/2024 : KUSEMA (Kursi Sejuta Manfaat) - Pemanfaatan sampah Sebagai Solusi Pengelolaan Limbah Efektif di Desa Wonosari

 


Loetju.idMenurut KBBI, sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sedangkan menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Permasalahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu ditangani sedari dini. Cakupan wilayah sampah meliputi sampah rumah tangga, sampah industri, dan sampah spesifik. 

Berbagai jenis sampah baik organik, anorganik, dan B3 dapat dihasilkan dari sampah rumah tangga sehari-hari. Belum adanya sistem pengolahan sampah yang terstuktur dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) menjadikan Desa Wonosari, Kec. Trucuk, Kab. Klaten masih kesulitan mengurus pengolahan sampah di wilayah cakupannya. Masih ditemukan juga warga yang membuang sampah sembarangan baik di sungai atau dipemukiman sehingga dapat berpotensi mengalami banjir dan kerugian lainnya. Oleh karena itu, TIM I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 untuk membuat program multidisiplin bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut.

Program yang disusun selama 3 minggu dimulai dari diskusi dengan perangkat desa untuk mengetahui dasar permasalah sampah, lalu dilakukan brainstorming dengan anggota kelompok KKN. Hasil diskusi didapatkan solusi tentang pembuatan modul pengolahan sampah pada modul tersebut terdapat substansi tentang sistem pengolahan sampah yang bisa dijadikan acuan dalam pembuatan sistem pengolahan sampah desa. 

Selanjutnya, TIM I KKN Undip memberikan solusi dengan ecobrick yang merupakan sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Selama dua minggu TIM I KKN Undip mengumpulkan sampah plastik untuk dijadikan ecobrick membentuk kursi yang dinamakan KUSEMA (Kursi Sejuta Manfaat). Hasil ecobrick dan modul pengolahan sampah yang telah dibuat dipresentasikan di depan seluruh perangkat Desa Wonosari.

Harapannya hasil modul dan pembuatan KUSEMA atau kursi dari plastik bisa menjadi acuan bagi perangkat desa dalam mengembangkan sistem pengolahan sampah yang sedang dibangun. Pemberian prototype ecobrick menjadi contoh bagi desa untuk membentuk kerajinan dari plastik bukanlah sesuatu yang sulit dan dapat menjadi nilai tambah jika dikembangkan dengan baik serta dapat dimanfaatkan atau dijual untuk meningkatkan Anggaran Pendapatan Desa (APBDes). 



Penulis : 
1. Mahfuzh Labib Fadhlullah NIM. 25000120130258
2. Septian Agung Permana NIM. 21120120140129
3. Irzan Faiq Ronazy NIM. 11000120190229
4. Meiandra Albi Rayhan         NIM. 14010120190044
5. Puti Permata Zahra NIM. 12030120140248
6. Nezatria Risma Quartyza NIM. 13020220120014
7. Nabila Putri Khairunnisa Soetrisno NIM. 21040120140166
8. Fatiha Hening Prastiwi NIM. 26050120130058
9. Hikmah Wahyu Asrinita Putri NIM. 40030620650049


DPL : 
Hega Bintang P P, S.T.P., M.Sc
NIP. H.7.199009272018072001

Lokasi: 
Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I Tahun 2024 Mewujudkan Inovasi Pemberdayaan Lampu Sorot Sollar Cell di Desa Mlese

 



Loetju.id5 Februari 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2024 dari Universitas Diponegoro telah mengambil langkah berani dalam mewujudkan pemberdayaan di Desa Mlese. Melalui proyek prokernya yang bertujuan memberdayakan masyarakat sekaligus menyediakan edukasi mengenai teknologi ramah lingkungan, mahasiswa ini berhasil mengimplementasikan maintenance unit lampu sorot berbasis remote dengan sumber daya tenaga matahari atau solar cell.

Proyek ini, yang dijalankan oleh mahasiswa KKN Undip Tim I tahun 2024, bertujuan untuk memberikan penerangan yang lebih baik di desa tersebut sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai teknologi energi terbarukan. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat lokal, dan pihak terkait, proyek ini tidak hanya berhasil dalam memberikan solusi penerangan yang efisien, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini, Wahyu Ramadhan, mengatakan, "Kami sangat senang bisa berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup di Desa Mlese. Melalui edukasi mengenai teknologi solar cell dan sistem maintenance berbasis remote, kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung."

Bapak Sanyoto, kepala desa, juga turut menyambut baik inisiatif dari mahasiswa KKN Undip Tim I ini. Beliau menyatakan, "Kerjasama antara universitas dan desa sangat penting dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Proyek ini bukan hanya tentang penerangan, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola teknologi."
 
Dengan berhasilnya proyek pemberdayaan dan edukasi ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I telah menunjukkan kontribusi positif mereka dalam pembangunan masyarakat serta pembelajaran nyata di lapangan. Keberhasilan proyek ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam upaya pemberdayaan dan keberlanjutan di berbagai daerah.



Editor:
Achmad Munandar

Pemberdayaan Keselamatan di Desa Mlese: Pengadaan Denah dan Rute Evakuasi untuk Mengurangi Risiko Bencana




Loetju.idDesa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten kembali menorehkan langkah positif dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Hal ini dibuktikan melalui program kerja yang diinisiasi oleh mahasiswa Teknik Perkapalan dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah tersebut. Pada hari Senin, 29 Januari 2023, dilaksanakan salah satu program kerja yang bertajuk "Pemberdayaan Perangkat Sekolah dan Desa Dalam Meningkatkan Perhatian Keselamatan di SD Negeri 01 Desa Mlese dan Kantor Desa Mlese Melalui Pengadaan Denah dan Rute Evakuasi Bangunan Guna Mengurangi Risiko Bencana".
 
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada perangkat sekolah dan desa mengenai pentingnya keselamatan serta langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi ancaman bencana. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat sekolah dan desa setempat untuk menyusun denah dan rute evakuasi bangunan di SD Negeri 01 Desa Mlese serta Kantor Desa Mlese. 

Langkah ini diambil sebagai upaya konkret untuk mengurangi risiko bencana dengan memberikan panduan yang jelas kepada perangkat sekolah dan desa mengenai langkah-langkah evakuasi yang harus diambil dalam situasi darurat. Denah dan rute evakuasi yang disusun tersebut tidak hanya mencakup jalur evakuasi, tetapi juga titik kumpul. Semua informasi ini dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik perangkat sekolah dan desa setempat guna memastikan kemudahan dalam pelaksanaan evakuasi saat dibutuhkan. 
 


Program ini mendapat sambutan hangat dari perangkat sekolah dan perangkat desa yang menyadari pentingnya keselamatan dalam menghadapi ancaman bencana. Diharapkan bahwa implementasi denah dan rute evakuasi ini akan menjadi landasan bagi upaya-upaya selanjutnya dalam membangun desa yang tangguh dan siap menghadapi berbagai risiko bencana. Demikianlah berita ini disampaikan, semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat memberikan dampak yang positif bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Mlese.



Penulis:
Rafif Naufal Taufiq
Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik

Lokasi: 
Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

DPL: 
Dr. Sunarno, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Pendampingan Senam Lansia di Desa Mlese Membawa Kesehatan dan Kebahagiaan



Loetju.idDesa Mlese, sebuah komunitas yang terletak di pedalaman, telah menyaksikan sebuah inisiatif luar biasa yang mengubah kehidupan para lansia di sana. Dengan pendampingan senam lansia, penduduk setempat menemukan cara baru untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental mereka.


Senam Lansia: Menyongsong Kesehatan dan Kebahagiaan
Di tengah pepohonan hijau dan udara segar di Desa Mlese, sekelompok lansia berkumpul setiap pagi di lapangan terbuka. Mereka tidak hanya sekadar melakukan gerakan-gerakan senam yang sederhana, tetapi juga menikmati momen untuk berbagi cerita dan tawa dengan teman-teman mereka. Inilah awal dari program pendampingan senam lansia yang telah meraih keberhasilan luar biasa di komunitas ini.


Pentingnya Aktivitas Fisik bagi Lansia


Menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi tantangan bagi banyak lansia, terutama di lingkungan pedesaan seperti Desa Mlese. Dengan keterbatasan mobilitas dan akses terhadap fasilitas kesehatan yang terbatas, banyak dari mereka merasa terisolasi dan kurang mendapat perhatian. Namun, pendampingan senam lansia telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka. Para lansia yang aktif mengikuti program senam lansia ini melaporkan peningkatan kesehatan fisik dan mental yang signifikan. Mereka merasa lebih bugar, lebih fleksibel, dan memiliki tingkat energi yang lebih tinggi. Selain itu, mereka juga merasakan perubahan dalam suasana hati mereka; semangat dan keceriaan hidup kembali menyala.


Dukungan dari Masyarakat


Keberhasilan program pendampingan senam lansia ini tidak hanya didukung oleh peserta program, tetapi juga oleh seluruh komunitas Desa Mlese. Warga setempat secara aktif terlibat dalam mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini, membuktikan bahwa solidaritas dan kepedulian adalah kunci bagi kemajuan kesehatan bersama. Program pendampingan senam lansia di Desa Mlese telah membawa angin segar bagi para lansia di sana. Melalui gerakan sederhana namun bermakna, mereka menemukan kembali kebugaran fisik dan kebahagiaan hidup yang telah lama mereka cari. Inisiatif seperti ini adalah contoh nyata bagaimana kecilnya langkah dapat menghasilkan dampak besar dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang.



Penulis:
Moh. Alfan Fadhlurrahman
Fakultas Kedokteran
Ilmu Keperawatan
Universitas Diponegoro

Lokasi: 
Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

DPL: 
Dr. Sunarno, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Transformasi Digital UMKM: Meningkatkan Keakuratan Pencatatan Keuangan melalui Pelatihan Aplikasi BukuWarung di Desa Mlese



Loetju.id - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan edukasi dan pelatihan mengenai pentingnya pencatatan bagi pelaku usaha warung kelontong di Desa Mlese. Pada hari Jumat, 26 Januari 2024 kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Farah Wahyu Adistya Putri, seorang mahasiswi jurusan akuntansi dari Universitas Diponegoro. Kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu upaya untuk mengedukasi para pelaku UMKM khususnya warung kelontong dalam melakukan pencatatan digital agar dapat meningkatkan kemudahan dan keakuratan dalam menyajikan laporan keuangan.

Desa Mlese, seperti banyak wilayah pedesaan lainnya, menjadi rumah bagi sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berperan penting dalam perekonomian lokal. Namun, seringkali UMKM ini menghadapi tantangan dalam mencatat dan mengelola keuangan mereka dengan efisien dan akurat. Bahkan, berdasarkan survei, masih banyak pelaku UMKM di Desa Mlese yang tidak melakukan pencatatan keuangan baik saat ada pemasukan maupun pengeluaran. Dalam upaya untuk memberdayakan para pelaku UMKM dan meningkatkan kualitas laporan keuangannya, sebuah program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah diluncurkan di Desa Mlese.
 
Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM dalam menggunakan aplikasi pencatatan keuangan digital, khususnya BukuWarung. BukuWarung adalah aplikasi sederhana namun kuat yang dirancang untuk membantu UMKM mencatat transaksi keuangan mereka secara mudah dan akurat, serta menyajikan laporan keuangan yang jelas dan terperinci. 

Para pelaku UMKM Desa Mlese diajak untuk terlibat dalam serangkaian sesi pelatihan yang diselenggarakan oleh Farah Wahyu Adistya Putri. Mereka diperkenalkan dengan fitur-fitur utama dari aplikasi BukuWarung, termasuk cara mencatat pendapatan dan pengeluaran, memantau stok barang, dan menghasilkan laporan keuangan bulanan. Selain itu, mereka juga dibimbing dalam memahami pentingnya keakuratan dan ketepatan waktu dalam pencatatan keuangan, serta strategi untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi tersebut dalam operasi sehari-hari mereka.

 
Dengan berakhirnya program ini, diharapkan para pelaku UMKM Desa Mlese memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien dan akurat, serta mampu menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan dan relevan. Ini tidak hanya akan membantu meningkatkan kinerja keuangan mereka, tetapi juga memperkuat daya saing dan ketahanan UMKM lokal di pasar yang semakin kompetitif. Program ini adalah langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Desa Mlese melalui penerapan teknologi keuangan digital yang inovatif.



Penulis:
Farah Wahyu Adistya Putri
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Akuntansi
Universitas Diponegoro

Lokasi: 
Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

DPL: 
Dr. Sunarno, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Pemberdayaan Perangkat Desa terkait Kegunaan Peta Tata Guna Lahan Wilayah Desa Mlese sebagai Bahan Pemahaman Dasar dan Acuan dalam Membantu Pemanfaatan Penggunaan Lahan untuk Warga



Loetju.idPengelolaan bangunan yang dibangun dan penggunaan lahan sering kali menyimpang dari peraturan dan standar pemerintah di banyak bidang. Desa Mlese yang terletak di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten didominasi dengan kawasan pertaniannya yang menjadi sumber pendapatan utama sebagian besar penduduknya. Namun karena penempatan lahan pertanian pada lereng yang terjal atau topografi yang rendah, banyak diantaranya yang tidak terkelola secara efektif dan sering terdampak oleh banjir. Selain itu, kondisi penempatan kawasan terbangun di desa juga memberikan tantangan tersendiri.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim KKN 1 Undip bekerjasama dengan perangkat desa untuk melakukan pemberdayaan dalam hal pemanfaatan lahan terbangun dan tidak terbangun yang dapat dikembangkan. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman penggunaan lahan melalui penyebaran pengetahuan melalui media cetak, diantaranya berupa leaflet dan peta. Penjelasan teknis dilakukan di balai desa sebagai wadah pemberdayaan pengetahuan sebaran wilayah terbangun dan belum terbangun di Desa Mlese, seperti tergambar pada peta hasil analisis mahasiswa.
 
Proses penyampaian informasi juga didukung dengan selebaran yang dapat disebarkan kepada perangkat desa lainnya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi wilayah yang potensial untuk pengembangan wilayah di Desa Mlese, termasuk bagian sawah tadah hujan yang kurang menjanjikan di beberapa wilayah. Dengan mengkonversi sebagian kecil lahan tersebut menjadi fungsi lahan alternatif seperti taman atau kawasan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang berpotensi menjadi kawasan yang dapat meningkatan perekonomian desa. 
 

Upaya kolaborasi tim KKN 1 Undip dan perangkat desa di Desa Mlese merupakan langkah penting menuju pemanfaatan dan pembangunan lahan berkelanjutan. Dengan mematuhi peraturan dan standar pemerintah, dan dengan memanfaatkan kembali kawasan tertentu secara kreatif, desa dapat mencapai keseimbangan antara melestarikan warisan pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi.



Penulis:
Aulia Putri Sugiharto
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik

Lokasi: 
Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

DPL: 
Dr. Sunarno, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Reportase KKN Tim 1 UNDIP : Pendampingan dan Edukasi K3 membuka mata pentinganya pengunaan masker dalam industri Mebel di desa Mlese

 



Loetju.id - 20 Januari 2024 - Desa Mlese, terkenal dengan industri mebelnya, mengalami pergeseran kesadaran akan kesehatan pernapasan di kalangan pekerja. Dalam upaya meningkatkan kesadaran ini, pendampingan dan edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) telah menggarisbawahi pentingnya penggunaan masker dalam lingkungan kerja.

Pada sesi pendampingan terbaru, para pekerja mebel dari berbagai pengrajin di desa itu disadarkan akan risiko paparan debu dan serbuk kayu yang dapat merugikan kesehatan pernapasan mereka. "Saya tidak menyadari seberapa berbahayanya paparan debu kayu bagi kesehatan saya," kata Siti, salah seorang peserta. "Namun, dengan edukasi ini, saya memahami pentingnya menggunakan masker saat bekerja."

Para ahli K3 yang memfasilitasi sesi tersebut menekankan bahwa penggunaan masker bukan hanya perlindungan, tetapi juga keharusan di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. "Masker pernapasan adalah perisai pertama Anda melawan paparan zat-zat berbahaya di udara," ungkap Dr. Wijaya, salah seorang ahli kesehatan masyarakat yang terlibat dalam pendampingan tersebut. "Ini adalah langkah sederhana namun krusial untuk melindungi kesehatan pernapasan Anda."

Pendampingan dan edukasi K3 ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pentingnya masker, tetapi juga melibatkan demonstrasi penggunaan yang benar dan pemilihan masker yang sesuai dengan lingkungan kerja masing-masing. "Saya sekarang lebih percaya diri dalam memilih masker yang tepat untuk saya gunakan saat bekerja," kata Budi, seorang pengrajin mebel lainnya. "Saya merasa lebih aman sekarang."

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya masker dalam industri mebel Desa Mlese, diharapkan akan terjadi perubahan positif dalam praktik kerja yang lebih aman dan lebih berorientasi pada kesehatan. Pendampingan dan edukasi K3 terus memberikan dukungan bagi komunitas ini untuk mencapai lingkungan kerja yang lebih sehat dan lebih produktif.



Penulis: 
Wahyu Ramadhan

Lokasi: 
Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

DPL: 
Dr. Sunarno S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Reportase KKN Tim 1 UNDIP: Pendampingan Perangkat Desa Dalam Menganalisis Daerah Potensi Banjir Di Desa Mlese Melalui Media Peta Topografi Desa Mlese



Loetju.idAkhir-akhir ini di Indonesia sering terjadi banjir. Permasalahannya dari hari ke hari semakin meluas saja. Permasalahan banjir merupakan hal yang rutin terjadi setiap musim hujan dan cakupan wilayahnya pun telah melebar tidak hanya terjadi pada daerah yang biasa terkena banjir, tetapi  ke  daerah sekitarnya. Banjir adalah aliran atau genangan air yang menimbulkan kerugian ekonomi bahkan menyebabkan kehilangan jiwa. Dalam istilah teknis banjir adalah aliran air sungai yang mengalir  melampaui kapasitas tampung sungai, dan dengan demikian, aliran air sungai tersebut  akan  melewati  tebing  sungai  dan menggenangi daerah di sekitarnya. Karena itu, diperlukan pemetaan daerah yang berpotensi banjir untuk mengurangi risiko dari adanya banjir. 

Desa Mlese yang berlokasi pada Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten merupakan kawasan yang rawan akan banjir, terlebih pada musim hujan. Pada survey lapangan, didapatkan bahwa terdapat beberapa daerah desa yang kerap kali tergenang air saat hujan badai terjadi. Kondisi saat ini pun, sebagian besar sawah di Desa Mlese terkena banjir. Namun hal yang disayangkan adalah sebagian besar warga desa belum memahami titik mana saja yang memang rentan akan bencana banjir. Untuk itu diperlukan pengamatan secara satelit melalui penginderaan jarak jauh untuk mengetahui kelerengan tanah dan buffer sungai yang kemudian dianalisis menjadi titik-titik rawan genangan banjir. 


Oleh karena itu, pada tanggal 29 Januari 2024 diadakannya sebuah pendampingan dalam pembacaan peta topografi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro Bernama Muhammad Zuldiansyah. Kegiatan ini diawali dari diskusi dengan perangkat desa beserta warga langsung melalui kondisi tanah, intensitas hujan beserta daerah yang dilaporkan warga seringkali tergenang air saat hujan. Kemudian data tersebut diberikan data pendamping dari internet. Kemudian data tersebut dibuat menjadi peta topografi yang mengambil data kelerengannya dari usgs. Peta tersebut kemudian di sosialisasi kemudian dianalisis bersama perangkat desa, juga dibandingkan dengan data primer milik desa. 
 
Pendampingan dengan menggunakan media peta ini dimulai dengan penyampaian infotmasi mengenai titik - titik yang rawan akan genangan air dan berpotensi terjadinya banjir. Kemudian dirumuskan bersama dengan perangkat desa solusi yang sekiranya dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir dikemudian hari, Solusi tersebut mengarah pada pembaruan system irigasi pada sawah-sawah di Desa Mlese yang mana sudah terlihat tidak relavan lagi. Kemudian ditutup dengan penyerahan peta potensi banjir berukuran A1 kepada perangkat desa yang diwakilkan oleh Bapak Suparno selaku Sekretaris Desa Mlese.



Penulis : 
Muhammad Zuldiannsyah

Lokasi : 
Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

DPL: 
Dr. Sunarno, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z