Comedy, Indie and Creativity

Jumat, 11 Agustus 2023

Fresh, Gen Z sebagai Pemimpin Organisasi Kepemudaan Karang Taruna, Mahasiswa KKN Tim II Undip ajarkan Leadership Fundamental

 
Mahasiswa KKN bersama dengan Karang Taruna Desa Sangge


Loetju.idBoyolali (10/08/23) Mahasiswa KKN Reguler Tim II Universitas Diponegoro, Resy Silviana dari program studi Ilmu Komunikasi melakukan pengajaran Leadership Fundamental kepada Organisasi Karang Taruna Desa Sangge pada Sabtu, 22 Juli 2023. 

Karang Taruna merupakan organisasi kemasyarakatan yang berfungsi sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang. 

Organisasi Karang Taruna, yang telah lama menjadi tulang punggung masyarakat Indonesia ini semakin mengakui pentingnya kepemimpinan yang kuat dalam memajukan tujuan dan aspirasi mereka.

Kepemimpinan dalam konteks Karang Taruna tidak hanya tentang memberikan arahan, tetapi juga tentang menginspirasi, memotivasi, dan membina komunitas. Salah satu dasar-dasar utama adalah kemampuan untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan serta harapan anggota masyarakat yang beragam.

Kepemimpinan yang efektif dalam Karang Taruna juga melibatkan keterlibatan aktif dalam mengembangkan dan melaksanakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini mencakup kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasi berbagai kegiatan, serta mengambil tanggung jawab atas keberhasilannya.

Melalui Forum Group Discussion, mahasiswa KKN menggali potensi-potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh anggota Karang Taruna Desa Sangge. Memberikan pelatihan terkait bagaimana caranya memiliki jiwa kepemimpinan, bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik, dan menanamkan pemahaman manfaat menjadi seorang leader.

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan awareness kepada Gen Z yang merupakan anggota karang taruna agar tergerak untuk melakukan kaderisasi dan meneruskan kepemimpinan.

Membentuk Karakter Unggul Sejak Dini: Pelatihan Public Speaking untuk Siswa Sekolah Dasar

 
Kelas Public Speaking


Loetju.idBoyolali (10/08/2023) - Mengakui pentingnya membangun karakter sejak usia dini, sekolah-sekolah dasar di seluruh negeri semakin mengintegrasikan pelatihan public speaking dalam kurikulum mereka. Dalam upaya untuk membentuk siswa yang percaya diri, berani, dan komunikatif, pelatihan ini telah menjadi perangkat penting dalam membentuk karakter unggul sejak dini.

Dalam hal ini, mahasiwa Ilmu Komunikasi dari Tim II KKN Universitas Diponegoro, Resy Silviana, memberikan pelatihan public speaking kepada siswa SDN 1 Sangge. 

Dilatarbelakangi oleh temuan permasalahan bahwa banyak didapati siswa sekolah dasar di Desa Sangge yang kurang komunikatif, tertutup, dan pemalu.

Pelatihan public speaking pada usia sekolah dasar memiliki dampak jangka panjang dalam mengembangkan kepribadian siswa. Kemampuan untuk berbicara di depan umum bukan hanya tentang mengatasi rasa gugup, tetapi juga tentang membentuk pola pikir yang terstruktur dan kemampuan berkomunikasi yang efektif.

Pada Selasa, 18 Juli 2023 dibuka kelas public speaking pertama yang diisi dengan kegiatan pengenalan konsep dasar komunikasi, edukasi public speaking yang baik, dan praktek berbicara di depan umum. 

Selain itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro juga memberikan edukasi dan sharing session melalui Forum Bedah Jurnal terkait pendidikan karakter dan public speaking dengan staff pengajar SDN 1 Sangge pada Jumat, 21 Juli 2023.

Pelatihan public speaking juga memberi siswa pengalaman berbicara di depan orang lain, yang dapat membantu mereka mengatasi rasa gugup dan kecemasan. Dengan adanya kesempatan untuk tampil di depan teman-teman sekelas dan guru, siswa belajar untuk menghadapi tekanan dengan penuh keyakinan.

Melalui latihan dan persiapan untuk presentasi, siswa juga mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat mereka sendiri. Mereka belajar untuk menghargai perbedaan pandangan dan berbicara dengan penuh hormat. Ini membantu membentuk karakter yang terbuka, toleran, dan menghargai keragaman.

Dengan demikian, pelatihan public speaking di sekolah dasar bukan hanya tentang keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga tentang membentuk karakter yang kokoh dan beretika. Investasi dalam pengembangan karakter sejak usia dini melalui pelatihan ini akan berdampak positif dalam membentuk generasi yang komunikatif, percaya diri, dan mampu berkontribusi pada masyarakat.

Menjaga Air, Menjaga Masa Depan: Mahasiswa KKN TIM II KKN UNDIP 2022/2023 Lakukan Demonstrasi Pembuatan Pelampung Air Otomatis dalam Rangka Konservasi Air Bersih Bersama Masyarakat dan Karang Taruna debagai Solusi Sederhana Menghadapi Krisis Air Bersih

 


Loetju.idDesa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali (02/08/2023) – Air adalah sumber kehidupan yang tak ternilai harganya bagi setiap bentuk kehidupan di Bumi. Meskipun permukaan planet ini sebagian besar dipenuhi oleh lautan yang mempesona, kenyataannya hanya sejumlah sangat kecil dari persentase air di Bumi yang benar-benar dapat diakses dan dimanfaatkan oleh manusia. 

Dari angka mencengangkan 97,5% yang melambangkan air laut dan air payau, hanya 2,5% dari seluruh sumber air yang tersedia adalah air tawar. Bahkan lebih mengherankan, dari jumlah air tawar ini, hanya 0,003% yang dapat digunakan oleh manusia, sebab sebagian besar tersimpan dalam es, gletser, dan endapan salju. 

Hal ini menjadikan konservasi air bersih menjadi tugas yang mendesak untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan ekosistem global. Konservasi air bersih sendiri adalah rangkaian tindakan untuk menjaga, melindungi, dan mengelola sumber daya air agar tetap berkelanjutan, memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sumber air di desa sangge sendiri masih mengandalkan PAMSIMAS yang menggunakan sumber air dari sumur bor. 

Menyadari keterbatasan dan pentingnya air dalam menjaga kelangsungan hidup, mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022/2023 bernama Refaldi Rizky Maulana melaksanakan program kerjanya pada Masyarakat dan Karang Taruna di desa sangge. Dalam rangka mengatasi tantangan krisis air yang semakin nyata, inovasi dalam upaya konservasi air terus berkembang. 

Salah satu solusi yang menarik adalah pembuatan pelampung otomatis sederhana berbahan dasar botol plastik. Meskipun sederhana, pelampung otomatis air ini memiliki potensi besar untuk membantu mengatur penggunaan air dengan lebih efisien, mendukung pelestarian sumber daya air yang semakin berkurang. 

Inisiatif ini tidak hanya sejalan dengan tuntutan kemanusiaan, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6, yakni "Air Bersih dan Sanitasi." Melalui pembuatan pelampung otomatis ini, program tersebut berkontribusi dalam upaya peningkatan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak. Dalam kerangka SDGs 6, solusi sederhana ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat, sekaligus menjadi langkah progresif dalam menghadapi permasalahan krisis air yang semakin mendesak.
 

Pembuatan pelampung otomatis ini memanfaatkan prinsip dasar gravitasi, yaitu perubahan tingkat air dalam suatu wadah akan mempengaruhi pelampung yang terapung di air tersebut. Ketika air mencapai ketinggian tertentu, pelampung akan secara otomatis menghentikan aliran air masuk ke dalam wadah, menghindari pemborosan air. 

Teknologi ini memanfaatkan pendekatan sederhana yang mudah dimengerti, bahkan oleh masyarakat yang awam terhadap teknologi, sehingga dapat diterapkan secara luas di masyarakat dan karang taruna desa sangge. Pembuatan pelampung otomatis sederhana ini memiliki potensi besar dalam mendukung upaya konservasi air. Dengan mengurangi pemborosan air pada tingkat rumah tangga, pertanian, atau sektor industri, kita dapat membantu menjaga keseimbangan siklus air dan mengurangi tekanan pada sumber daya air yang semakin terbatas. 

Selain itu, pendekatan yang sederhana dan mudah diaplikasikan ini dapat membangkitkan kesadaran akan pentingnya penggunaan air yang bijak di tengah tantangan perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan air. Pembuatan pelampung otomatis sederhana ini merupakan contoh nyata bagaimana teknologi sederhana dapat memiliki dampak yang besar dalam menjaga lingkungan. 

Melalui inovasi-inovasi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam pelestarian sumber daya air yang menjadi kebutuhan penting bagi kelangsungan kehidupan di desa. Di bawah bimbingan Irfan Murtadho Yusuf, S.A.P., MPM, kegiatan ini menjadi lebih berarti dan ilmiah. 

 
Selama kegiatan sosialisasi dan demonstrasi berlangsung, baik karang taruna dan masyarakat desa sangge antusias dari bahan hingga konsep pelampung air otomatis berbahan dasar botol plastik. Dengan semangat dan kolaborasi yang tinggi, mereka tidak hanya berhasil menciptakan inovasi sederhana ini, tetapi juga telah membuka jalan menuju solusi yang berkelanjutan dalam menjaga dan konservasi air bersih. 

Melalui langkah konkret ini, kepedulian terhadap lingkungan dan kesadaran akan pentingnya konservasi air semakin ditanamkan di dalam masyarakat, menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari tindakan sederhana yang melibatkan semua pihak. Dengan demikian, program ini tidak hanya menghasilkan pelampung air otomatis, tetapi juga membawa dampak jauh lebih besar dalam menjaga masa depan yang berkelanjutan.

"Konservasi air bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kolaborasi nyata antara masyarakat, inovasi, dan lingkungan."


Pemetaan DAS untuk Ekosistem Lestari: Mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2022/2023 Bersama Perangkat Desa Sangge dalam Program Pelatihan Pembuatan Peta Daerah Aliran Sungai dalam Upaya Pelestarian Ekosistem





Loetju.idDesa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali (31/07/2023) – Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan urbanisasi yang terus berkembang, menjaga keberlanjutan ekosistem sungai menjadi semakin penting. Ekosistem sungai memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekologi dan menyediakan sumber daya air yang esensial bagi kehidupan. 

Namun, faktor-faktor seperti perubahan iklim dan aktivitas manusia telah mengancam kelestariannya. Dalam rangka mengatasi hal ini, telah diadakan sebuah pelatihan yang bertujuan untuk membekali perangkat desa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan peta daerah aliran sungai. Pelatihan ini bertujuan tidak hanya meningkatkan pemahaman perangkat desa mengenai pentingnya pelestarian ekosistem sungai, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan alam.

Mengingat pentingnya peran daerah aliran sungai sebagai sumber daya air dan juga keseimbangan ekosistem, salah satu mahasiswa KKN dari UNDIP bernama Refaldi Rizky Maulana dibawah bimbingan Irfan Murtadho Yusuf, S.A.P., MPM melaksanakan program kerjanya pada Perangkat desa sangge yaitu Pelatihan Pembuatan peta daerah aliran sungai dalam upaya pelestarian ekosistem. 

Dimana pelatihan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14 (Kehidupan di Bawah Air) dan 15 (Kehidupan di Darat). Peserta pelatihan disini adalah perangkat desa Sangge yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan sekitar daerah aliran sungai. Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai ekosistem sungai, termasuk dampak lingkungan dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

 
Salah satu aspek penting dalam pelatihan ini adalah pengenalan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS). Dalam era teknologi digital, GIS menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam pemetaan dan pemahaman terhadap lingkungan. Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah pengenalan software ArcGIS. Melalui tanahair.indonesia.go.id, perangkat desa dikenalkan bagaimana mengakses dan memanfaatkan data geografis yang relevan dengan daerah aliran sungai. Dengan bantuan ArcGIS, perangkat desa dapat mengintegrasikan data geografis dari portal tersebut ke dalam pemetaan aliran sungai yang akurat dan informatif. 

Hal ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam mengenai perencanaan pelestarian, lokasi daerah aliran sungai, dan lembah Sungai yang terarah. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN Undip, perangkat desa Sangge, serta teknologi ArcGIS dan data dari portal resmi pemerintah, pelatihan ini membuka peluang untuk menjaga ekosistem sungai secara lebih efektif dan efisien.

“Sebenarnya sudah pernah dibuat DAM di selatan desa sangge, akan tetapi memiliki kendala adanya kandungan kapur yang tinggi. Dengan adanya peta terkait lokasi Lembah Sungai yang dibuat dengan pertimbangan daerah aliran Sungai perangkat desa mampu menentukan lokasi lain yang potensial untuk dijadikan DAM yang nantinya dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan Masyarakat disekitarnya.” Ujar staff perangkat desa sangge, kecamatan klego, kabupaten boyolali.

 
Melalui Pelatihan ini, diharapkan perangkat desa akan mampu merancang tindakan pelestarian dan pemanfaatan daerah aliran sungai berdasarkan pemahaman yang mereka peroleh dan peta yang mereka hasilkan. Dimana dengan adanya peta daerah aliran Sungai desa sangge, perangkat desa mampu memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan lingkungan secara keseluruhan. 

Pelatihan ini bukan hanya tentang memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga tentang membentuk kesadaran akan urgensi pelestarian ekosistem sungai.  Pada akhir kegiatan tersebut, Refaldi memberikan poster dan modul pelatihan terkait peta daerah aliran Sungai untuk mengingat materi terkait pelatihan pemetaan daerah aliran Sungai yang telah disampaikan. 

Dengan berdiskusi terkait pelestarian daerah aliran Sungai dan pemanfaatannya, diharapkan dapat mengurangi permasalahan terkait sumberdaya air di Desa sangge dan meningkatkan pertanian berkelanjutan, menjaga keanekaragaman hayati dan potensi pariwisata. Demikianlah laporan pelaksanaan dari Refaldi Rizky Maulana di Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

"Menjaga daerah aliran sungai adalah tanggung jawab kita untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik kepada generasi mendatang."

Rahasia Sukses Menggapai Kesejahteraan Keluarga di Desa Sangge: Mengelola Keuangan dengan Bijak melalui Manajemen Keuangan

 
Sosialisasi dan Praktik Manajemen Keuangan 
Melalui Pembagian Brosur dan  Dompet Disiplin kepada Ibu Ibu PKK Desa Sangge


Loetju.idBoyolali (24/07/2023) - Pengetahuan tentang manajemen keuangan sangat penting dalam menciptakan keluarga sejahtera. Untuk itu, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Denaya Ashari Rafliana dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, KKN TIM II 2022/2023 UNDIP di Desa Sangge Manajemen Keuangan Keluarga hadir sebagai langkah konkret untuk membantu keluarga dalam mengelola keuangan mereka secara lebih efektif. 

Program ini menggabungkan pengetahuan akademis dengan praktik langsung di lapangan, memungkinkan mahasiswa untuk memberikan bimbingan kepada keluarga mengenai pengelolaan pendapatan, pengeluaran, dan perencanaan keuangan jangka panjang. 

Desa sangge merupakan salah satu desa di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Mayoritas mata pencaharian dari warga di desa sangge adalah sebagai petani dan buruh tani. Penghasilan yang didapatkanpun tidak menentu tergantung pada musim panen. Sehingga, Desa Sangge termasuk ke desa yang memiliki angka kemiskinan yang tinggi di Kecamatan Klego. 

Berdasarkan survei yang telah dilakukan diketahui bahwa keluarga di Desa Sangge belum menerapkan manajemen keuangan dalam pengelolaan keuangannya. Sehingga, penghasilan yang didapat sama dengan pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi. 

Tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai manajemen keuangan dapat membawa dampak buruk dalam kehidupan sehari-hari keluarga. Pengeluaran yang tidak terkontrol, utang yang menumpuk, dan kurangnya tabungan untuk masa depan adalah beberapa masalah yang sering muncul ketika manajemen keuangan tidak diterapkan dengan baik. Hal ini dapat berujung pada stres finansial, pertikaian dalam keluarga, dan bahkan merenggangnya hubungan antaranggota keluarga.

Salah satu faktor utama mengapa manajemen keuangan belum diterapkan di kalangan keluarga di Desa Sangge adalah keterbatasan pengetahuan finansial. Banyak orang mungkin tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pelatihan dalam hal keuangan pribadi, sehingga sulit bagi mereka untuk membuat keputusan finansial yang cerdas. Kurangnya pengetahuan mengenai investasi, perencanaan pensiun, dan pengelolaan utang membuat keluarga menjadi rentan terhadap risiko keuangan.

Pengetahuan mengenai manajemen keuangan dalam keluarga menjadi kunci penting. Melalui program KKN  “Peningkatan Manajemen Keuangan Keluarga Untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera di Sangge”, Mahasiswa mengajarkan praktik manajemen keuangan kepada rumah tangga di Desa Sangge. 

Mempelajari konsep dasar manajemen keuangan seperti membuat anggaran, menciptakan rencana tabungan, dan mengelola utang adalah langkah awal yang perlu diambil. Keluarga dapat menghadiri lokakarya, mengikuti seminar, atau menggunakan sumber daya online yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai keuangan.

Penerapan manajemen keuangan yang efektif dapat mengubah paradigma keuangan keluarga. Dengan memiliki anggaran yang terencana, keluarga dapat mengatur pengeluaran sesuai dengan prioritas, menghindari utang yang tidak perlu, dan mengalokasikan dana untuk investasi masa depan. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif dalam mencapai tujuan kesejahteraan finansial bagi keluarga yang berpartisipasi karena  setiap keluarga berpotensi membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.



Penulis: 
Denaya Ashari Rafliana 
(Ekonomi/Fakultas Ekonomika dan Bisnis)


Dosen Pembimbing Lapangan: 
Irfan Murtadho Yusuf, S.A.P., MPM.


Menggenggam Masa Depan Gemilang: Program KKN Koperasi Tani untuk Pemberdayaan Masyarakat Tani di Desa Sangge

 
Sosialisasi Mengenai Koperasi Tani 
untuk Pemberdayaan Masyarakat Tani kepada Gapoktan Desa Sangge


Loetju.idBoyolali (09/08/2023) - Pertanian telah lama menjadi tulang punggung ekonomi di banyak daerah, salah satunya Desa Sangge, Klego,  Boyolali yang masyarakatnya mayoritas merupakan petani. Pemberdayaan masyarakat tani menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan sektor ini. Dalam upaya tersebut, Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) membawakan program Koperasi Tani menjadi wujud nyata dari kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat pertanian. Program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi kelompok petani di Desa Sangge, memajukan sektor pertanian, dan menjadikan pertanian sebagai sumber kesejahteraan masyarakat Desa Sangge.

Program KKN Koperasi Tani melibatkan mahasiswa kkn undip dalam merancang berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat pertanian. Melalui kegiatan sosialisasi kepada Gapoktan Desa Sangge, Mahasiswa membagikan pengetahuan mengenai peran dan tujuan koperasi tani yang akan membantu dalam mengatasi kendala yang dihadapi oleh mereka. 

Dari sini, akan terbentuk kesadaran akan pentingnya keberadaan koperasi tani sebagai alat yang mampu memberikan daya tawar lebih kuat bagi para petani. Dengan menggandeng potensi bersama dalam koperasi, para petani tidak hanya akan merasakan manfaat ekonomi yang lebih baik, tetapi juga akan merasakan kekuatan kolektif berlandaskan kekeluargaan dalam mengatasi tantangan dan meraih peluang di dunia pertanian yang semakin dinamis

Selanjutnya, Mahasiswa terlibat dalam menyusun proposal proyek yang mengidentifikasi masalah dan peluang dalam sektor pertanian. Dari kurangnya akses ke teknologi modern, sulitnya permodalan petani hingga distribusi produk yang kurang efisien, proposal proyek ini bertujuan untuk menciptakan solusi konkret dan berkelanjutan. Proposal proyek ini telah didiskusikan dan mendapat pengesahan dari Bapak Jalal, selaku ketua Gapoktan Kelompok Tani Mulyo Desa Sangge
 

Pengesahan Proposal Proyek Bersama Bapak Jalal, 
Ketua Gapoktan Kelompok Tani Mulyo Desa Sangge


Program KKN Koperasi Tani Desa Sangge juga mendukung petani dalam mengembangkan akses pasar yang lebih luas dan adil. Mahasiswa membantu dalam mengidentifikasi peluang pasar lokal dan regional, serta rencana kegiatan pelatihan dalam mengatur sistem distribusi yang efisien. 

Dengan cara ini, petani dapat mengurangi ketergantungan pada perantara dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panen mereka. Selain manfaat ekonomi yang jelas, program ini juga mendorong semangat kebersamaan dan kemandirian di antara masyarakat tani khususnya di Desa Sangge. Koperasi tani yang diinisiasi oleh program KKN juga menciptakan platform untuk berkolaborasi, berbagi sumber daya, dan saling mendukung.

Pemberdayaan masyarakat tani melalui program KKN Koperasi Tani adalah cermin dari komitmen terhadap pertanian berkelanjutan dan inklusif. Dengan kerjasama antara universitas, lembaga pemerintah, dan komunitas pertanian, program ini mewujudkan harapan akan pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan memberdayakan. Dalam perjalanannya, program ini membuktikan bahwa pendidikan, kerja sama, dan inovasi adalah kunci bagi masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat tani dan pertanian secara keseluruhan.


Penulis: 
Denaya Ashari Rafliana 
(Ekonomi/Fakultas Ekonomika dan Bisnis)


Dosen Pembimbing Lapangan: 
Irfan Murtadho Yusuf, S.A.P., MPM.



Melangkah Aman di Era Digital: Desa Sangge Melawan Ancaman Internet, Mengokohkan Pemberdayaan Internet Safety, Keamanan Data, dan Pencegahan Cybercrime

 


Loetju.idDesa Sangge, Boyolali - 10 Agustus 2023.  22 Juli 2023, Tim 2 Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian kegiatannya di Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang difokuskan pada topik keamanan data dan cybercrime merupakan langkah yang sangat positif dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat. Tim 2 Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) telah memilih untuk mengkaji dan menangani permasalahan penting, yaitu penyebaran hoax melalui sosialisasi internet safety di Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

Dalam era digital yang semakin maju, internet telah menjadi sarana penting untuk menyebarkan informasi dengan cepat dan luas. Namun, seiring dengan itu, risiko penyebaran berita palsu atau hoax juga meningkat, yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat. Oleh karena itu, tindakan tim KKN UNDIP Tim 2 dalam memberikan edukasi tentang internet safety adalah langkah yang sangat relevan dan bermanfaat.

Melalui kegiatan sosialisasi, tim KKN UNDIP Tim 2 memberikan pemahaman kepada warga Desa Sangge tentang bagaimana mengidentifikasi berita hoax, mengenali sumber informasi yang dapat dipercaya, dan langkah-langkah untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum dibagikan kepada orang lain. Ini sangat penting untuk membantu warga menjadi lebih cerdas dan kritis dalam mengonsumsi informasi di dunia digital.

Selain itu, memberikan pemahaman tentang etika berinternet, menjaga privasi, dan menghindari penyebaran konten negatif adalah langkah-langkah yang mendukung pembentukan perilaku yang positif dalam penggunaan internet. Dengan memberikan contoh kasus nyata tentang dampak negatif dari penyebaran hoax, tim KKN juga membantu warga memahami betapa pentingnya kebijakan dalam menyebarkan informasi.

Kegiatan interaktif seperti diskusi juga memberi kesempatan kepada warga untuk berpikir kritis dan bertindak bijak dalam menghadapi tantangan informasi di era digital. Dengan demikian, tim KKN UNDIP Tim 2 tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membantu membangun keterampilan yang lebih luas dalam berinteraksi dengan teknologi informasi.

Dukungan penuh dari Universitas Diponegoro terhadap kegiatan KKN ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa mahasiswa memiliki panduan dan bimbingan yang diperlukan. Ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menangani isu-isu penting seperti keamanan data dan cybercrime.

Diharapkan bahwa melalui kegiatan sosialisasi internet safety ini, Desa Sangge dapat menjadi lebih cerdas dalam memanfaatkan teknologi informasi, menjaga diri dari penyebaran hoax, dan akhirnya berkontribusi dalam membangun lingkungan digital yang lebih aman dan bermanfaat. Upaya tim KKN UNDIP Tim 2 dalam melaksanakan tugas ini dengan semangat dan dedikasi adalah contoh nyata dari bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam membentuk perubahan positif dalam masyarakat.

Menuju Gadget Cerdas di Desa Sangge, Boyolali: Cerita Sukses Pemanfaatan Bijak dan Kontrol Keluarga Google

 

Loetju.idDesa Sangge, Boyolali - 10 Agustus 2023. Pada tanggal 21 Juli 2023, Tim 2 Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian kegiatannya di Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Dalam langkah progresif untuk menghadapi tantangan era digital, Desa Sangge yang terletak di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, telah meraih perhatian dengan pendekatan dalam pemanfaatan gadget dengan bijak. 

Melalui penerapan Google Family Control, Desa Sangge mengambil langkah penting untuk mengontrol dan membatasi penggunaan gadget, membuka jalan menuju penggunaan yang lebih cerdas dan terarah di tengah masyarakat pedesaan.

Kehadiran gadget dalam kehidupan sehari-hari telah mengundang perhatian serius di kalangan warga Desa Sangge. Untuk mengatasi dampak negatif potensial, pendekatan bijak terhadap penggunaan gadget telah diadopsi. Kegiatan sosialisasi, pelatihan,  dan edukasi aktif dilakukan untuk guru di sekolah-sekolah, karang taruna, remaja-remaja, ibu-ibu PKK dan perangkat desa untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat dan risiko penggunaan gadget yang berlebihan.

Selain itu, Tim 2 Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) juga merancang kegiatan berbasis gadget yang memberikan nilai tambah bagi pendidikan dan pengembangan anak-anak dengan konten edukatif lainnya menjadi bagian integral dari pendekatan ini, mengubah gadget menjadi alat pembelajaran yang efektif dan bernilai.

Salah satu aspek yang menonjol adalah pengenalan Google Family Control di kalangan warga Desa Sangge. Fitur ini memberikan kemampuan kepada orang tua dan wali untuk mengatur waktu layar yang terukur, memfilter konten tidak pantas, dan memantau aktivitas penggunaan gadget anak-anak mereka. Ini membantu mencegah penggunaan yang berlebihan dan menjaga lingkungan digital yang positif dan aman bagi anak-anak.


Hasil dari upaya ini tidak bisa diabaikan. Anak-anak dan remaja di Desa Sangge lebih sadar akan pentingnya penggunaan gadget yang bertanggung jawab. Manfaatnya sudah terlihat dalam peningkatan keseimbangan antara aktivitas offline dan online, serta peningkatan konten positif yang dihasilkan secara lokal.

Namun, perjalanan ini tidak luput dari tantangan. Konektivitas internet yang belum merata di sebagian wilayah serta kurangnya pemahaman teknologi di kalangan beberapa anggota masyarakat masih menjadi faktor yang perlu diatasi.

Pendekatan pemanfaatan gadget dengan bijak dan penggunaan Google Family Control di Desa Sangge adalah teladan bagi masyarakat pedesaan di seluruh Indonesia. Melalui pendidikan, edukasi, dan pengembangan teknologi, mereka telah membuktikan bahwa dengan langkah bijak, teknologi dapat memberdayakan masyarakat dan menghadapi tantangan modern dengan kepala tegak. Desa Sangge telah membuka jalan untuk perubahan positif, membentuk masa depan cerdas dan berwawasan di tengah revolusi digital.

Mahasiswa KKN UNDIP Memberdayakan Masyarakat Desa Sangge Untuk Membuat Filtrasi Air Sederhana Skala Rumah Tangga

 


Loetju.idBoyolali (29/07/2023) - Air merupakan sumber daya alam paling penting di planet bumi sebab menjadi esensi dari semua kehidupan. Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari unsur air di bumi yang berjumlah dua pertiga dari permukaan bumi yang merupakan air. Bahkan sekitar 60%-70% dari komponen tubuh manusia terdiri dari air. 

Air terdapat di mana-mana dan jumlah air di bumi tetap. Air hanya berubah bentuk dan melalui perputaran yang disebut siklus air. Siklus air merupakan proses alami yang berkelanjutan di alam semesta. Akan tetapi banyak fenomena pencemaran air yang masih terjadi di lingkungan masyarakat.

Penyebab pencemaran air sangatlah beragam mulai dari air limbah, buang sampah sembarangan, penggunaan pestisida pada pertanian dan masih banyak lainnya. Hal ini dapat berakibat pada kesehatan lingkungan hingga kesehatan pada manusia. 

Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis, dan berbagai penyakit lain.
Oleh karenanya perlu dibuat alat filtrasi air yang mudah dibuat dengan bahan – bahan yang mudah ditemui dengan harapan dapat membantu masyarakat mendapat air bersih dengan mutu yang layak.


Ikhsan Nur Fajar Maulana, Seorang Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2022/2023 memberikan pemberdayaan kepada masyarakat Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali terkait pembuatan alat filtrasi air sederhana dengan bahan – bahan yang mudah didapat. Kegiatan diisi dengan sosialisasi, praktek cara pembuatan, serta penjelasan fungsi dari komponen filtrasi.
 
Pengolahan air dengan teknik filtrasi diterapkan dengan media filter seperti kerikil, arang, kapas/tisu, busa. Media filter tersebut memiliki fungsi masing-masing, seperti:

• Kerikil, sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen.

• Arang, sebagai karbon aktif dalam melakukan penyaringan air untuk menjernihkan air tersebut, penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang terdapat di air.

• Kapas/tisu, untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.

• Busa, untuk menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air menjadi keruh.


Dengan demikian, adanya program KKN ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan keterampilan bagi warga Desa Sangge agar mampu membuat alat filtrasi air untuk mengatasi kekeruhan air di lingkungan.

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pelatihan Perawatan Ringan Kendaraan Roda Dua

 


Loetju.id - Boyolali (29/07/2023) - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. 

Dalam konteks ini, dilakukan pelatihan perawatan ringan kendaraan roda dua untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Desa Sangge agar mereka dapat melakukan perawatan dasar pada kendaraan roda dua mereka sendiri.
 
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Sangge mengenai perawatan ringan kendaraan roda dua, sehingga mereka dapat melaksanakan perawatan dasar secara mandiri dan mengurangi kerusakan yang tidak perlu.

Pelatihan dilakukan melalui serangkaian sesi praktis yang terdiri dari demonstrasi dan latihan langsung oleh peserta. Materi meliputi penggantian oli, pemeriksaan komponen utama seperti ban dan rem, pembersihan dan perawatan sederhana, serta pemahaman dasar tentang mesin kendaraan.

 
Pelatihan perawatan ringan kendaraan roda dua di Desa Sangge berhasil memberikan pemahaman praktis kepada masyarakat tentang perawatan kendaraan. Dengan pengetahuan ini, masyarakat dapat merawat kendaraan mereka secara lebih efektif dan mandiri. 

Program ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam merawat kendaraan mereka secara optimal.

Comika

Politika

Gen Z