Comedy and Indie: Milenia
Tampilkan postingan dengan label Milenia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Milenia. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Februari 2023

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan JKN Mobile Sebagai Solusi Modern Pelayanan Kesehatan pada Perangkat Desa Galeh Sragen

 


Loetju.idSragen (30/01/2023) JKN Mobile merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada bulan November 2017 oleh Dirut BPJS (Fachmi Idris) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Rudiantara) di Ibukota Jakarta. 

JKN Mobile adalah salah satu inovasi pelayanan publik dari Pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi calon peserta atau peserta JKN-KIS dengan beragam fitur teknologi informasi di dalamnya serta dapat diunduh melalui Google Playstore atau Apps Store secara gratis. 

Sulitnya akses fasilitas kesehatan di Desa Galeh menjadi latar belakang dilaksanakannya sosialisasi aplikasi JKN Mobile kepada perangkat desa oleh KKN Tim 1 Undip dengan Kafka Rohul Kamal selaku koordinator program kerja.

Disambut hangat oleh perangkat Desa Galeh, program ini berlangsung pada hari Senin, 30 Januari 2023 pukul 10:30 WIB hingga 11:30 WIB. Pengenalan aplikasi JKN Mobile dilaksanakan dengan media materi pembelajaran serta pembagian leaflet yang mempermudah penyampaian informasi tentang fitur layanan beserta kemudahannya dalam mengakses layanan kesehatan secara online, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah antrian pendaftaran yang terdapat di kantor cabang BPJS maupun faskes terdekat. 


Selama kegiatan berlangsung, perangkat Desa Galeh juga terlihat sangat antusias dengan materi yang diberikan, dilihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang dilontarkan pada sesi tanya jawab di akhir sosialisasi.

Atasi Kesalahan Memahami Penggunaan Material dan Struktur yang Ideal, Mahasiswa KKN Tim I Undip melakukan Pendampingan terhadap Tukang Bangunan Lokal

 


Loetju.idMlale, Jenar (08/02/2023) – Dalam proyek pembangunan tertentu baik rumah tinggal ataupun gedung, terdapat sejumlah regulasi yang perlu dipenuhi dalam mencapai suatu bangunan yang aman dan ideal. Regulasi tersebut-lah yang seringkali luput dari perhatian masyarakat dan berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan pada bangunan yang dihuni. 

Ditambah dengan adanya potensi terjadinya gempa di sejumlah wilayah, tentu hal ini akan sangat mengancam keamanan pengguna bangunan apabila tidak diiringi kesadaran untuk membangun suatu tempat tinggal yang tahan terhadap guncangan melalui penggunaan struktur dan material yang tepat. 

Seperti halnya di Desa Mlale, Tukang Bangunan yang biasa bekerja dalam proyek pembangunan rumah tinggal seringkali melakukan tindakan yang menyalahi pedoman seperti halnya pengurangan struktur apabila saat ingin menekan alokasi anggaran. 

Seperti yang diungkapkan Bapak Pardi, selaku salah satu tukang bangunan lokal “Untuk pembesian ini namanya kami mengirit biaya jadi dikurangi saja tulangan pada tiap kolom. Soal gambar kerja juga kami tidak pakai, jadi berdasarkan apa yang diminta saja, Mas,”. Hal ini dilatarbelakangi atas pemahaman yang kurang cukup mengenai penggunaan material dan struktur yang SNI dalam pembangunan sebuah rumah tinggal.

Menyikapi hal tersebut, Mahasiswa Arsitektur dari Tim KKN I Undip, Nurholis Abdullah (21) melakukan pendampingan terhadap sejumlah tukang bangunan lokal pada saat proses pembangunan rumah tinggal salah satu warga Desa Mlale. 


Pendampingan tersebut dilaksanakan dengan bentuk sosialisasi dimana dalam sosialisai tersebut disampaikan pedoman pelaksanaan teknis suatu pembangunan rumah tinggal yang ideal dan tahan akan guncangan, seperti halnya penggunaan angkur sebagai elemen pengikat dinding, kolom, dan sloof serta ukuran-ukuran minimal pada tiap penggunaan struktur yang harus dipenuhi.

Selain itu, kebiasaan para tukang bangunan untuk membangun tempat tinggal tanpa acuan kerja melatarbelakangi Nurholis untuk turut memberikan pelatihan dalam memahami rancangan bangunan melalui contoh gambar kerja yang memuat draft detail dari denah, potongan, dan struktur sebuah bangunan. Sehingga, kesadaran tukang bangunan akan pentingnya gambar kerja sebagai rencana atau acuan dalam proses pembangunan dapat kian meningkat.
 
Selama pelaksanaan pendampingan, beberapa tukang bangunan cukup responsif dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan apa yang Nurholis sampaikan. Mereka turut menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan Nurholis dalam memberikan pendampingan selama proses pembangunan yang sedang dikerjakan.


Nurholis berharap penggunaan struktur dan material yang tepat dapat menjadi perhatian utama selama proses pembangunan rumah tinggal. Pembangunan yang diiringi oleh kualitas yang memenuhi standar sudah tentu mampu meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan yang ekstra bagi para pengguna bangunan tersebut.

Demi Tingkatkan Keakuratan Deteksi Masalah Gizi, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pengukuran Antropometri untuk Para Kader Posyandu di Desa Galeh

 


Loetju.idSragen (7/2/2023). Pengukuran antropometri sangat penting dilakukan untuk menilai dan menginterpretasikan status gizi pada seseorang dengan cara melakukan perhitungan IMT sederhana. Pengukuran ini sering kali dilakukan dalam kegiatan posyandu sebagai upaya pemantauan pertumbuhan bayi dan balita, serta mendeteksi secara dini adanya masalah gizi yang muncul, seperti stunting dan gizi buruk. 

Hanya dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, orang tua dapat mengetahui status gizi anak mereka, dimana hal tersebut didapatkan dari nilai Z-Score dan grafik pertumbuhan yang telah diisi oleh kader posyandu pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

 Oleh karena itu, pengukuran antropometri ini harus dilakukan dengan tepat dan akurat agar masalah gizi yang dialami bayi dan balita dapat segera ditangani. Namun pada kenyataannya, pengukuran antropometri pada 6 (enam) posyandu di Desa Galeh masih sering terjadi kesalahan sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat. 

Hal ini disebabkan oleh ketrampilan pengukur yang kurang, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga dapat mengakibatkan adanya kesalahan dalam mendeteksi masalah gizi yang dialami oleh bayi dan balita di Desa Galeh.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023, Anisa Namira Rahmadita melakukan kegiatan pelatihan pengukuran antropometri kepada para kader posyandu di Desa Galeh, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen sebagai upaya peningkatan akurasi hasil pengukuran antropometri sehingga deteksi masalah gizi pada bayi dan balita di Desa Galeh dapat berjalan dengan efektif dan akurat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 Januari 2023 pada pukul 10.45 WIB di Balai Desa Galeh yang dihadiri oleh 19 orang kader posyandu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan pendampingan kepada para kader posyandu agar dapat melakukan pengukuran antropometri dengan benar dan sesuai standar agar hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.

Kegiatan pelatihan pengukuran antropometri kepada para kader posyandu ini dimulai dengan pemaparan materi pengukuran antropometri yang tepat dan sesuai standar secara singkat oleh mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP, yang diselingi dengan pemutaran video dan praktik secara langsung. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sehingga para kader posyandu menjadi terbantu dalam memahari materi yang diberikan. 

Selain pemaparan materi, pemutaran video, dan praktik secara langsung, diberikan pula modul mengenai pengukuran antropometri yang diserahkan kepada Ibu Bidan Desa Galeh sebagai pegangan dan acuan para kader posyandu dalam melaksanakan pengukuran antropometri yang benar dan sesuai standar saat kegiatan posyandu berjalan.


“Kegiatan ini sangat membantu para kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri yang benar dan sesuai dengan standar, karena jujur masih banyak kader posyandu yang melakukan pengukurannya tidak sesuai standar yang telah dilakukan sehingga hasil pengukuran tiap bulannya menjadi berbeda-beda dan tidak akurat,” kata Ibu Siti, Bidan Desan Galeh.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan untuk kedepannya pengukuran antropometri yang dilakukan para kader dari 6 (enam) posyandu yang ada di Desa Galeh dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar sehingga dapat membantu mendeteksi masalah gizi pada bayi dan balita di Desa Galeh dengan tepat dan akurat. 

Manfaatkan Potensi Bambu, Mahasiswa KKN Undip Buat Rencana Desain Spot Foto

 


Loetju.idMelimpahnya pohon bambu di Desa Kupang, khususnya pada objek wisata Gunung Wijil masih belum terkelola   dengan maksimal. Desa Kupang memliki potensi bambu yang secara alamiah tumbuh dan tersebar dibeberapa titik. Tidak hanya itu, Desa Kupang juga mempunyai objek wisata andalan yaitu Gunung Wijil yang semenjak pandemi covid-19 mulai surut ketenarannya.

Pengolahan bambu menjadi sesuatu hiasan terutama spot foto di Gunung Wijil diharapkan akan mampu meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Terlebih lagi dengan menggunakan material yang ada disekitar diharapkan mampu menekan biaya anggaran pembangunan.

“Biasanya dulu disini rame mba, sebelum zaman covid parkir motor penuh dari RT 01 sampai RT 02 jalan utama sampai dialihkan. Tapi semenjak covid sudah tidak ada pengunjung lagi.’’Ujar Pak Sadiyo, Kepala RT 01.

“Dulu di panggung atas ramai mba namun semenjak adanya pekerjaan ikon tulisan ‘GUNUNG WIJIL’ panggungnya terhalang ditambah lagi pandemi jadi tidak terawat. Mungkin panjenengan ada ide atau masukan agar panggung ini aktif kembali”- Pak Mulyono, Kepala RT 02.

Berangkat dari permasalahan ini Anisa Nurul Hidayah (22), mahasiswa KKN TIM I UNDIP mulai melakukkan survei lokasi dan melakukan pengukuran pada tutupan beton tersebut. Anisa memiliki rencana Pengalihan fungsi tutupan beton yang semulanya digunakan sebagai panggung menjadi spot foto dengan memanfaatkan potensi bambu yang ada di lingkungan sekitar.
 
Desain dibuat dalam bentuk 3D dengan menggunakan aplikasi sketchup, desain juga dilengkapi dengan teknis pemasangan secara runtut mulai dari pembersihan lahan hingga finishing. 

Dalam prosesnya kegiatan ini mendapat bantuan, saran, dan masukan dari dosen, pengurus Gunung Wijil, serta warga. Saat konsultasi mengenai desain Anisa diminta untuk menambahkan RAB proyek. Keluaran dari program monodisiplin ini adalah Desain Spot Foto yang dilengkapi dengan teknik pemasangan dan juga Rencana Anggaraan Biaya. Namun, rencana pembangunan spot foto ini nantinya akan menjadi hak desa akan direalisasikan atau tidak.


Rencana desain ini dipresentasikan di Kantor Desa Kupang dan dihadiri oleh Lurah, Perangkat Desa, Pengurus Gunung Wijil (RT 01 dan RT 02). Saat pemaparan audience aktif dalam tanya jawab dengan pemateri terutama saat penyampaian jenis bambu yang digunakan, teknik pemasangan bambu kedalam coran dan RAB.

“Idenya sangat bagus mba, untuk material atapnya bisa menggunakan jenis lain atau tidak ya? karena anggaran berat di biaya atap.” Ujar Irawan, perangkat desa. Kegiatan pemaparan ini diakhiri dengan foto bersama.

Dukung Program Transisi Energi, Mahasiswa Undip melakukan Edukasi Energi Terbarukan pada Generasi Muda

 


Loetju.idEnergi adalah salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan manusia. Tanpa energi, banyak aspek dari kehidupan manusia yang akan sulit untuk dijalani atau bahkan mati. 

Energi yang manusia pakai sehari-hari berasal dari banyak sumber, yang dikonversikan menjadi listrik yang kita pakai sehari-hari oleh pembangkit listrik dan kemudian disalurkan ke banyak sektor seperti industri, rumah tangga, dan lain-lain.

Kebanyakan pembangkit listrik yang ada di Indonesia masih mengandalkan batu bara sebagai pasokan energi primernya. Padahal, batu bara yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap menghasilkan polusi yang dampaknya sangat buruk bagi lingkungan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) menyumbang 32.920 MW dari total 65.236 MW kapasitas daya listrik yang terpasang di Indonesia. 

Adapun dampak buruk dari pembangkit listrik yang masih mengeluarkan polusi seperti batu bara adalah pelepasan banyak polutan ke udara luar, Abu terbang (fly ash) dari sisa dari hasil pembakaran batu bara yang sangat beracun, serta pelepasan emisi zat berbahaya seperti merkuri, belerang dioksida, karbon monoksida, merkuri, selenium, dan arsenik. 

Berdasarkan kajian Asosiasi Energi Internasional (IEA) tahun 2016, penggunaan batu bara sebagai pembangkit tenaga listrik diprediksi akan meningkat hingga tiga kali lipat dalam dua puluh tahun ke depan. Hal ini adalah bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan mengingat dampak negatif dari penggunaan batu bara sebagai pembangkit listrik. 

Untuk mendukung program transisi energi yang telah dicanangkan Indonesia, Net Zero Emission, tentunya hal ini adalah sesuatu yang harus dipersiapkan sejak dini, terlebih oleh generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Haikal Sultan Nauval, membuat program edukasi yang ditunjukkan kepada siswa sekolah dasar mengenai energi baru dan terbarukan.  Indonesia memiliki target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada tahun 2025. 

Kebijakan ini, yang dipadukan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030, merupakan upaya yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
 

Program ini dilaksanakan di Desa Lemahduwur, Kabupaten Tegal pada 23 dan 25 Januari di SDN 01 dan SDN 02 Lemahduwur. Sasaran dari program ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 SD dengan tujuan untuk memperluas wawasan mereka serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kita untuk mendukung program transisi energi untuk kehidupan yang lebih baik. 

Program ini dilaksanakan dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa serta rasa penasaran mereka akan energi yang biasa mereka pakai sehari-hari. Guru-guru di sekolah setempat pun mendukung para mahasiswa untuk melaksanakan programnya dengan materi tersebut.

Keberjalanan program dibantu dengan media poster serta materi terstruktur yang telah dirancang sebelumnya. Harapannya, materi dapat dipahami oleh siswa dengan baik sehingga tujuan dari program yang telah dicanangkan oleh mahasiswa juga tercapai.


Mahasiswa KKN Undip Buat Peta Kawasan Rawan Banjir Rob Kaliwlingi

 


Loetju.idKaliwlingi, Brebes – Banjir rob merupakan bencana yang sering kali terjadi di kawasan pesisir. Hal ini disebabkan karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada daratan di pesisir pantai. 

Pasang surut air laut paling banyak dipengaruhi oleh gravitasi benda-benda angkasa, selain itu pemanasan global menjadi salah satu poin yang memperparah terjadinya banjir rob.
 
Desa Kaliwlingi terletak di pesisir utara Kabupaten Brebes. Letak geografisnya di pesisir menjadi penyebab utama mengapa banjir rob sering kali melanda daerah ini. 

Peta Kawasan Rawan Banjir Rob yang dibuat oleh Emmanuella Putri Hapsari dari Fakultas Teknik sebagai peserta dari TIM 1 KKN Undip diharapkan dapat menjadi acuan dalam membuat lagkah mitigasi oleh perangkat desa bagi masyarakat Desa Kaliwlingi. 

Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Bahasa Jepang Dasar di SMP N 8 Satu Atap Brebes

 


Loetju.idKKN Tim I Undip 2022/2023 (3 Januari-16 Februari 2023), Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Saat mempelajari bahasa Jepang, tentu saja Anda tidak akan bisa melewatkan materi huruf Jepang.

Bahasa Jepang memilki tiga jenis huruf, yakni Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana merupakan simbol fonetik yang mana setiap hurufnya mewakili penyebutan satu suku kata. Sementara Kanji adalah ideogram yang dipakai untuk menggambarkan makna dari setiap uraian.

Sebelum mempelajari Bahasa Jepang lebih dalam, anda harus bisa menguasai dasar-dasarnya terlebih dahulu seperti huruf jepang dasar yaitu Hiragana dan Katakana. Ciri-ciri huruf hiragana adalah tulisannya terbentuk dari banyak garis lengkung. Sementara itu, katakana terbentuk dari garis yang bersudut tajam dan terlihat lebih kaku.

Hiragana digunakan untuk menulis kosakata asli bahasa Jepang. Sementara itu, katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, kanji melambangkan sebuah kata, dan romaji digunakan untuk menulis angka dan kata bahasa asing yang sulit ditulis dalam katakana karena keterbatasan bunyi.

Karena Siswa-siswi masih duduk di bangku SMP, mereka tidak mendapatkan pelajaran Bahasa Jepang yang mereka dapatkan adalah pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia kecuali jika setelah lulus SMP mereka memilih masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Untuk itu, Program kerja keilmuan oleh Alif Maulana Rahman, Mahasiswa Bahasa Asing Terapan Universitas Diponegoro mengenai Pengenalan Bahasa Jepang dasar kepada siswa-siswi SMPN 8 Satu Atap Brebes Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes.

Pengenalan Bahasa Jepang dasar diawali dengan cara bagaimana menuliskan nama dalam Bahasa Jepang. Menuliskan nama dalam hiragana diperuntukkan untuk orang asli yang berasal dari Jepang dan katakana diperuntukkan untuk orang yang bukan asli dari Jepang.


Agar mudah dipelajari dan bisa diikuti oleh siswa-siswi SMPN, mahasiswa KKN Undip membuatkan poster Bahasa Jepang dasar yaitu Hiragana dan Katakana dan juga cara penulisan nya sebagai output kegiatan tersebut. Serta memberitahu kepada siswa-siswi SMP bahwa di Bahasa Jepang tidak ada huruf L.

Pelaksanaan program kerja dan penyampaian materi ini berjalan dengan baik dan diterima baik oleh audiens. Pengenalan Bahasa Jepang dasar diharapkan termotivasi mempelajari Bahasa Asing selain Bahasa Inggris untuk masa depan mereka. Tidak hanya Bahasa Inggris saja yang bisa menjanjikan masa depan, tetapi Bahasa Jepang juga bisa menjanjikan masa depan mereka.

Mahasiswa Kkn Undip Melakukan Edukasi Prinsip Budaya Jepang 5S di Desa Genengsari

 


Loetju.idBoyolali ( 01/27/2023). Mahasiswa  Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro, Rafi Abu Bakar, melakukan presesentasi terkait edukasi pengenalan prinsip kebudayaan jepang 5s dan pentingnya menjadikan prinsip tersebut menjadi sebuah kebiasaan – 5s sendiri adalah prinsip manajemen yang merupakan barometer yang dapat menunjukan bagaimana perusahaan dikelola dan prinsip ini tidak hanya diterapkan didalam dunia industry tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagi orang jepang menjaga lingkungan dengan berbenah atau bersih-bersih dianggap merupakan bagian spiritual ajaran buddhisme atau praktek kebersihan yang menjadi bagian dari praktek keimanan atau ketuhanan dalam agama shinto.  

Dilansir https://www.cnnindonesia.com, Ternyata Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata tidak peduli  akan kebersihan. Hal itu berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan. 

Dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.  

Kebudayaan jepang percaya bahwa kebiasaan dan kedisiplinan perlu diajarkan dan diterapkan sejak dini yaitu sejak masa kanak-kanak sd dan setelah melakukan survey ke SD serta melihat bahwa banyaknya anak-anak SD yang belum mengetahui mengenai prinsip budaya kebersihan jepang.

Oleh karenanya Tujuan kegiatan ini dilakukan karena sebagai bentuk pengenalan budaya serta upaya untuk meningkatkan kesadaran anak-anak sd mengenai kebersihan, yang harapannya dapat menjadikan 5 prinsip kaizen tersebut dapat di terapkan dan terhindar dari berbagai macam penyakit. 

Adapun kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan presentasi didepan anak-anak SD khususnya di Kelas 5. Isi Edukasi dari presentasi yang dilakukan berisikan mengenai prinsip Kebersihan 5s. diawali dengan Seiri ( 整理) yang artinya memisahkan barang yang diperlukan atau tidak diperlukan lagi, selanjutnya yaitu Seiton (整頓)  yang berarti setelah memilih barang-barang yang diperlukan perlu ditempatkan ditempat yang tepat yang sesuai, setelah itu Seiso (清楚) setelah barang-barang ditempatkan di tempat yang tepat dilakukan kebersihan secara menyeluruh terhadap barang-barangnya. 


Berikutnya ada Seiketsu (清潔)konsep utamanya adalah menjaga kebersihan 3s secara berkala. Yang terakhir yaitu Shitsuke (躾) menjadikan 3s diawal menjadi sebuah kebiasaan setiap harinya. Dalam edukasi dan presentasi yang diberikan ini, diharapkan anak-anak SDN Genengsari 2 meningkatkan kesadarannya terkait prinsip kebersihan 5s serta guru-guru yang mengajar dapat membimbing anak-anak SD dalam membentuk sebuah karakter kebersihan yang baik sejak dini, khususnya dapat menerapkan prinsip kaizen jepang 5S. 

Mahasiswa KKN Undip Mengedukasi Masyarakat Terkait Mitigasi Bencana di Desa Pagejugan

 


Loetju.idBrebes, Jawa Tengah (08/02/2023) - Upaya mitigasi bencana pada saat ini, mengalami perubahan paradigma maupun tindakan,yaitu dengan menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana. Jadi masyarakat bukan hanya sekedar menjadi korban/objek dari bencana namun juga sebagai pelaku dari penanggulangan bencana. 

Metode yang tepat dalam penanganan bencana sekarang ini adalah Kesiapsiagaan Bencana berbasis masyarakat. Program berbasis masyarakat yang mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan diri dalam mencegah serta mengurangi dampak dan resiko bencana yang terjadi lingkungannya.

Desa Pagejugan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Brebes. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Brebes, Desa Pagejugan memiliki kerawanan bencana alam yang tinggi, khususnya bencana alam Banjir dan juga Puting beliung. 

Tingkat kerawanan bencana alam Banjir pada desa pagejugan tergolong tinggi dikarenakan letak geografis desa pagejugan yang memiliki kemiringan lereng yang datar sehingga banyak aliran air yang tidak mengalir yang dapat mengakibatkan bencana alam banjir jika terjadi hujan deras. 

Selain itu, pada bagian utara Desa Pagejugan yang berbatasan dengan laut, masyarakat Desa Pagejugan hidup berdampingan dengan tambak tambak yang memang berbatasan dengan laut, oleh karena itu, pada RW 04 Desa Pagejugan yang hidup disekitar Kawasan tambak sering terjadi banjir rob yang terjadi dikarenakan naiknya air laut dan tidak adanya saluran pembuangan air hujan disekitar permukiman di RW 04 Desa Pagejugan. Bencana alam yang terjadi di Desa Pagejugan bukan hanya banjir, melainkan terdapat kerawanan bencana alam puting beliung yang tergolong sedang.

Program sosialisasi mitigasi bencana oleh Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini mengacu pada tujuan atau tema besar dari KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yaitu SDGS (Pembangunan Berkelanjutan) poin 13 yaitu tentang perubahan iklim. 


Sosialisasi mitigasi bencana ini berisikan tentang bagaimana masyarakat bereaksi terhadap bencana bencana alam yang terjadi khususnya bencana alam banjir dan puting beliung. 

Program sosialisasi terkait mitigasi bencana ala mini diadakan pada di rumah seorang warga pada saat perkumpulan PKK (08/02). Pada saat pelaksanaan program sosialisasi mitigasi bencana, para peserta sosialisasi sangat antusias dalam bertanya maupun menjawab dikarenakan mitigasi bencana ini merupakan hal baru bagi masyarakat Desa Pagejugan.

Peduli Lingkungan, Mahasiswa Kkn Undip Memberikan Edukasi Pengelolaan Bank Sampah di Desa Pagejugan

 


Loetju.idBrebes, Jawa Tengah (01/02/2023) - Tingkat Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih tergolong rendah sehingga tak sedikit masyarakat yang mengabaikan kebersihan dilihat dari cara mereka membuang sampah di lingkungan. 

Sampah merupakan bentuk buangan ataupun sisa suatu proses produksi kegiatan rumah tangga maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. 

Oleh karena itu diperlukannya partisipasi masyarakat untuk mengurangi timbunan sampah untuk dapat diolah dan dimanfaatkan sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. 

Permasalahan sampah yang ada di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes cukup memprihatinkan  dikarenakan selain faktor kesadaran masyarakat yang tergolong rendah yang dikarenakan kurang banyaknya tempat sampah yang tersedia dan tidak adanya pengelolaan sampah untuk memilah sampah tersebut sehingga terjadi penimbunan sampah di lingkungan desa. 

Dalam mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN Undip Tim 1 Universitas Diponegoro Fakultas Sekolah Vokasi Jurusan, Manajemen dan Administrasi Logistik, Junita Kian Vidriyani melakukan sosialisasi mengenai Bank Sampah. Sosialisasi tersebut disajikan materi yang rinci dimulai dari latar belakang bank sampah, pengertian, pengembangan bank sampah dan mekanisme pengelolaan bank sampah. 


Melalui kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan masyrakat Desa Pagejugan segera merealisasikan Bank Sampah untuk dapat mengurangi timbunan sampah lingkungan serta memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat yang tentunya akan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. 

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Kerajinan Asal Jepang Berupa Origami dan Teru Teru Bozu Kepada Sekolah Dasar di Desa Galeh

 


Loetju.idSragen (16/01/2023) Mahasiswa Tim I KKN Undip 2022/2023 dari jurusan Bahasa Asing Terapan, membuat sebuah pelatihan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa sekolah dasar khususnya pada bahasa jepang. 

Mengenalkan salah satu kebudayaan jepang berupa Origami  dan teru teru bozu merupakan bentuk pembelajaran baru pada tingkat Sekolah Dasar, beberapa siswa sudah mengetahui sedikit tentang Origami namun tidak ada yang mengetahui tentang teru teru bozu.

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP mengadakan pelatihan membuat kerajinan di salah satu Sekolah dasar, yaitu SDN Galeh 1 dengan sasaran kelas 5 dengan jumlah 25 siswa/i yang berlangsung selama 2 hari. 

Hari pertama pada tanggal 16 Januari 2023 dan Hari kedua pada tangal 17 Januari 2023. Pelatihan ini dapat mengajarkan bahasa jepang dasar dengan memperkenalkan juga tentang bahasa seperti sapaan,hitungan dan kosakata kosakata dasar. 

Selama pelatihan berlangsung, mahasiswa KKN Tim 1 Undip membuat lagu dengan menggunakan bahasa sapaan agar mudah diingat oleh siswa siswi sekolah dasar. Menurut salah satu siswi SDN Galeh 1 “Saya baru mengetahui hal baru seperti yang diajarkan oleh Ayu Sensei,  apalagi selama kegiatan Ayu sensei memberikan lagu yang mudah dihafal dan setiap hari kami dikelas nyanyikan”.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa siswi SDN Galeh 1 di Era Digital yang dapat mengurangi semangat belajar karena terlalu asik bermain gadget daripada membuat kerajinan untuk sarana bermain, dan dapat meningkatkan minat belajar bahasa asing lebih jauh.

Peduli Gizi Anak Usia Sekolah, Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Pentingnya Asupan Zat Gizi Seimbang

 


Loetju.idKabupaten Tegal, (10/2/2023)- Masa anak-anak adalah salah satu masa yang rawan akan masalah gizi oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap terpenuhi gizi di anak-anak di Desa Lemahduwur, mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Tahun 2022/2023 melakukan sosialisasi tentang Pentingnya Gizi Seimbang terkait Tumbuh Kembang Optimal. 

Materi yang diberikan adalah tumpeng gizi seimbang, isi piringku, dan tata cara cuci tangan yang benar. Isi Piringku adalah anjuran menu setiap satu kali makan yang terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. 

Suci Noviya Dewi, mahasiswa gizi yang menjadi salah satu anggota KKN Tim 1 Undip, menjelaskan bahwa, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran mereka karena masih banyak siswa-siswi sekolah dasar yang mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti jajanan dan minuman serta jarang sekali dari mereka yang mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah makan. 

Setelah berdiskusi dengan Kepala Sekolah mahasiswa KKN melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di dalam kelas untuk menyampaikan edukasi mengenai pentingnya asupan zat gizi seimbang bagi anak usia sekolah. 

Dalam sosialiasi, media yang digunakan adalah power point yang dilengkapi dengan animasi-animasi menarik, video animasi mengenai isi piringku dan tata cara cuci tangan yang benar, serta poster bergambar mengenai isi piringku. Dengan digunakannya media tersebut membuat siswa menjadi tertarik dan memperhatikan materi yang disampaikan. 

Dalam penyampaikan materi, anak-anak diberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi. Siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan. 


Diharapkan adanya sosialisasi gizi seimbang dan isi piringku bisa menjadikan pengetahuan baru dan kebiasaan baik terutama bagi siswa. Agar selalu menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi seimbang. 

Selain itu, siswa terbiasa hidup sehat dengan rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan minum air putih secukupnya. Sehingga anak anak dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik serta memberi dampak positif pada prestasi belajarnya.

Mahasiswa Undip Ajak Murid SD di Desa Mlale Belajar Asik Tentang Gizi Seimbang dengan Menggambar

 


Loetju.idSragen - Jawa Tengah (25/1) Usia anak sekolah merupakan investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus yang akan menentukan kualitas bangsa di masa yang akan datang. Pada anak usia sekolah sering terjadi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan serta menu seimbang. 

Hal ini dapat dilihat dari perilaku yang tidak sesuai dengan gizi seimbang seperti jarang sarapan dan seringnya konsumsi jajanan sembarangan di lingkungan sekolah. Gizi yang baik pada anak usia sekolah dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut (AIPGI, 2017; Almatsier, 2010). Oleh karena itu, asupan makan pada anak usia sekolah diharapkan dapat sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS).  

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip yaitu mengonsumsi makanan beranekaragam, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan sehat serta memantau berat badan secara teratur (Permenkes No 14 Tahun 2014, Kemenkes RI). Namun berdasarkan hasil survey, gizi seimbang yang diperkenalkan di SD N 1 dan 2 Mlale masih menggunakan konsep 4 Sehat 5 Sempurna. 
    
Dihadapkan dengan permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP, Anjas Wijiastuti (Ilmu Gizi 2019), memberikan edukasi terkait Gizi Seimbang melalui Program Belajar Asik tentang Gizi Seimbang pada Anak Sekolah Dasar (Bintang Selasar). Program tersebut dilakukan kepada murid kelas 4, 5 SD N 1 Mlale (24/1) dan murid kelas 5, 6 SD N 2 Mlale (25/1) dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait gizi seimbang pada anak usia sekolah.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan diawali dengan pembagian buku sederhana tentang gizi seimbang, aktivitas fisik dan resep bekal makanan sambil dilanjutkan pemberian materi terkait gizi seimbang dan isi piringku. Pembagian buku sederhana bertujuan agar siswa dapat mendengarkan sambil menyimak materi yang akan disampaikan melalui buku sederhana tersebut. 

Pemberian materi terkait gizi seimbang dilakukan dengan pendekatan edukasi interaktif menggunakan media buku sederhana yang sudah dibagikan, poster tumpeng gizi seimbang, dan poster isi piringku. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan mini games. 


Mini games yang dilakukan yaitu menggambar isi piringku dan menjelaskan isi piringku yang sudah digambar. Program diakhiri dengan pemberian hadiah kepada siswa yang dapat menggambar dan menjelaskan mengenai isi piringku dengan tepat kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. 
    
Guru-guru SD N 1 dan 2 Mlale berharap dengan adanya program tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada siswa terkait konsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu, dengan edukasi yang disertai dengan simulasi melalui mini games yang dilakukan diharapkan siswa dapat mengingat dan memahami materi yang disampaikan dengan lebih mudah sehingga siswa dapat lebih memperhatikan apa yang mereka konsumsi sehari-hari. 

Cegah Penyebaran Penyakit, Mahasiswa Undip Beri Edukasi Mengenai Rumah Sehat

 


Loetju.idSragen (12/02/2023)- Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2022/2023  Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Addina Aulia Kirana Syifa memberikan edukasi mengenai cara menciptakan konsep rumah sehat kepada kelompok masyarakat ibu-ibu PKK di desa Slendro. 

Kegiatan ini merupakan program kerja monodisiplin yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 bertepatan dengan kegiatan perkumpulan rutin ibu-ibu PKK di Balai desa Slendro, Dukuh Jumbleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.Tak hanya kelompok masyarakat ibu-ibu PKK, perkumpulan ini juga dihadiri oleh kader Kesehatan dan juga Ibu bidan yang ada di desa Slendro.

Masyarakat desa Slendro masih belum sadar akan pentingnya menciptakan rumah yang sehat. Terlebih lagi terdapat kasus demam berdarah yang tengah menjadi sorotan permasalahan di desa ini. Dalam hal ini masyarakat perlu diberikan pencerdasan terkait konsep rumah sehat sebagai salah satu bentuk upaya dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. 

Selain itu, penghuni rumah juga merasa nyaman dan aman Rumah bukan hanya menjadi tempat untuk istirahat, tetapi juga sebagai tempat yang mengakomodasi berbagai aktivitas tiap anggota keluarga. Maka dari itu, agar penghuni merasa nyaman dan terhindar dari berbagai penyakit, merawat dan membersihkan rumah secara rutin penting dilakukan untuk menciptakan rumah yang sehat.

Menurut organisasi Kesehatan dunia WHO, rumah sehat didefinisikan sebagai konsep dari perumahan yang dapat meningkatkan standar Kesehatan bagi  penghuninya dengan  melibatkan pendekatan sosiologis dan pemeliharaan.


Tim KKN I Undip Desa Slendro menyampaikan materi rumah sehat seperti keselamatan bangunan, kesehatan penghuni, kecukupan minimum luas bangunan, akses air bersih, dan akses sanitasi yang layak sebagai upaya dalam mengatasi penyebaran penyakit. Pemberian materi melalui media presentasi power point dan pembagian poster.

Dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat memahami substansi rumah sehat dan meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam mengatasi masalah rumah.
 

Banyak Jajanan Berbahaya, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Pencerdasan Jajanan Sehat Anak Sekolah

 


Loetju.idDesa Slendro, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen (25/01/2023) - Mahasiswa Gizi Universitas Diponegoro dan sekaligus mahasiswi KKN Tim 1 Undip Tahun 2023, Agista Sofia (21) melakukan pencerdasan jajanan sehat anak sekolah kepada siswa-siswi kelas 5 SD Negeri 1 Slendro. 

Jajanan sehat adalah segala bentuk jajanan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat terutama anak-anak di sekolah yang bernilai gizi baik bersih dan aman untuk dikonsumsi. Namun, faktanya saat ini semakin beraneka ragamnya jajanan anak sekolah yang mengandung zat adiktif yang dapat mengganggu metabolisme tubuh anak dan menimbulkan berbagai macam penyakit. 

Berdasarkan penuturan Bapak Tri, Kepala Sekolah SDN 1 Slendro, anak-anak di SDN 1 Slendro belum mengetahui cara untuk membedakan jajanan yang sehat dan jajanan tidak sehat. Oleh karena itu, tujuan dari sosialisasi ini yaitu memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada anak-anak mengenai cara memilih jajanan yang sehat.

Pada kegiatan ini, Agista menjelaskan pengertian dari jajanan sehat itu sendiri apa, manfaat jajanan sehat, cara membedakan jajanan sehat dan tidak sehat, dan tips agar tidak jajan sembarang. Selain itu, juga diselingi dengan edukasi gizi seimbang sesuai pedoman Isi Piringku. 

Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi melalui video mengenai jajanan sehat dan cara membaca label kemasan makanan. Diakhir acara, Agista membagikan jajanan berupa susu untuk anak-anak. Tak lupa, Agista juga memberikan poster untuk ditempel di madding sekolah dan di kantin sekolah.
 

Bapak Tri selaku Kepala Sekolah berharap dengan adanya Pencerdasan Jajanan Sehat Anak Sekolah dapat mengedukasi anak-anak untuk pandai memilih jajanan yang sehat dan tidak jajan sembarangan lagi.

“Saya berharap apa yang sudah saya sampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak-anak dan pihak sekolah dan dengan adanya edukasi ini dapat meningkatkan derajat Kesehatan dan prestasi belajar anak-anak” ujar Agista terkait harapan dari program yang telah ia berikan.

Cegah Stunting dan Gizi Buruk Sedari Dini, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan PMBA dan Senam Bumil dalam Kelas Ibu Hamil di Desa Galeh

 


Loetju.idSragen, (8/2/2023) – Stunting termasuk dalam salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah untuk dapat diselesaikan. Stunting merupakan keadaan dimana seseorang mengalami gagal tumbuh yang bersifat irreversible atau tidak dapat diubah. 

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahu 2021, prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 24,4%. Sedangkan di Desa Galeh sendiri, pada Bulan Desember tahun 2022 dari total 241 balita, terdapat sebanyak 2 balita dikategorikan sangat pendek dan sebanyak 17 balita dikategorikan pendek menurut indeks Z-Score PB/U atau TB/U.

Tidak hanya stunting, masalah gizi buruk pada anak juga perlu diperhatikan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, terdapat sebanyak 3,9% balita mengalami gizi buruk dan sebanyak 13,8 balita mengalami gizi kurang. Sedangkan di Desa Galeh sendiri, pada bulan Desember tahun 2022 dari total 241 balita, terdapat sebanyak 21 balita dikategorikan gizi kurang menurut indeks Z-Score BB/U.  

Baik stunting maupun gizi buruk memiliki dampak buruk bagi penderitanya, antara lain memperlambat perkembangan otak yang menyebabkan keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko terkena penyakit kronis di saat dewasa nanti. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan stunting dan gizi buruk sedari dini, mulai dari di dalam kandungan hingga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023, Anisa Namira Rahmadita yang didampingi oleh Ibu Bidan Desa Galeh melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan Pemberian makan Bayi dan Anak (PMBA) dan senam bumil pada kelas ibu hamil sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting dan gizi buruk pada anak di Desa Galeh. 

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 26 Januari 2023 pada pukul 09.50 WIB di aula posko KKN UNDIP Desa Galeh yang dihadiri oleh 14 orang ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu hamil sebagai bekal di saat anaknya nanti lahir, sehingga tidak ada ibu yang salah dalam memberikan asupan gizi dan makanan pada anak mereka.

Kegiatan kelas ibu hamil ini dimulai dengan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) untuk mendeteksi adanya KEK pada ibu hamil dan pembagian lealflet materi singkat sebagai pegangan untuk para ibu hamil terseut. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan senam sederhana untuk ibu hamil secara bersama-sama yang baik untuk kesehatan dan kebugaran ibu beserta anak yang dikandungnya. 

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN UNDIP secara singkat mengenai gizi ibu hamil, ASI eksklusif, dan MP-ASI yang diselingi dengan pemutaran video singkat mengenai cara menyusui yang benar dan membuat MP-ASI dengan tepat. Setelah itu, terdapat praktik pembuatan MP-ASI secara sederhana bagi anak berusia 6-9 bulan dengan menggunakan makanan keluarga. 


“Kegiatan ini sangat bagus dan menyenangkan, selain menjaga kesehatan dan kebugaran bumil, kegiatan ini juga menambah wawasan para bumil yang sangat berguna saat nanti bayi lahir sehingga diharapkan asupan gizi dan makanan anak saya dan para bumil lainnya nanti dapat terjaga dan terpenuhi dengan baik dan terhindar dari masalah gizi yang ada,” kata Eti, salah satu peserta kelas ibu hamil.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu hamil yang terdapat di Desa Galeh menjadi mengerti dan paham mengenai PMBA sehingga asupan makanan dan gizi anak mereka nantinya dapat terjaga dan terpenuhi dengan baik. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan masalah gizi stunting dan gizi buruk yang terjadi di Desa Galeh.

Minggu, 12 Februari 2023

Tim 1 KKN Undip Edukasi Pengelolaan Sampah 3R di SDN 01 Pretek

 


Loetju.idKesadaran mengenai pengelolaan sampah pada masyarakat sangatlah penting. Rendahnya kesadaran akan pengelolaan sampah bisa berdampak negatif dari segi lingkungan, kesehatan hingga ekonomi. Pengelolaan sampah sendiri merupakan rangkaian proses dalam mengelola sampah yang ada mulai dari pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, hingga pembuangan. 

Guna menaikan kesadaran mengenai pengelolaan sampah ini, Mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2023 melaksanakan program kerja Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan dan Pengelolaan Sampah di Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pemerintah Desa Pretek belum memiliki pengelolaan sampah yang diatur oleh sistem, sebagian besar masyarakat lebih memilih membuang sampah di lahan kosong lalu membakarnya. Hal ini jelas merupakan hal buruk yang dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan warga sekitar.

Dalam menjalankan program kerja ini, Tim KKN Undip melakukan sosialisasi akan pentingnya membuang sampah dan 3R (Recycle, Reuse, Reduce) pada siswa di SDN 01 Pretek serta pemberian tong sampah yang telah dibedakan antara sampah organik dan anorganik kepada perangkat desa untuk diletakan di Balai Desa Pretek.


Kepala sekolah dan guru-guru di SDN 01 Pretek berterima kasih atas diadakannya sosialisasi pada anak-anak sekolah, besar harapan mereka akan generasi yang akan datang lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah.

Mahasiswa KKN Undip 2023 Bantu Kembangkan Website Informatif Desa, UMKM Go Digital dan Tingkatkan Literasi Pentingnya Pendidikan Masyarakat Karangasem

 


Loetju.idKuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perwujudan akan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat serta sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap problematika yang kini dihadapi oleh masyarakat. 

Kuliah kerja nyata (KKN) didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka yang dilaksanakan melalui Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 5 Tahun 2013 tanggal 16 April 2013 Tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro. 

Mahasiswa diharapkan mampu merancang dan memberikan solusi untuk masalah yang ada dan mengembangkan potensi mitra Sesuai dengan Tri Dharma Universitas, yaitu mentransformasikan fungsi ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu melalui kegiatan penelitian serta mengaplikasikannya ke dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan pengabdian.

Salah satunya dengan kegiatan KKN Universitas Diponegoro kami mahasiswa Universitas Diponegoro akan mengikuti KKN Tim I Undip 2022/2023 di bawah bimbingan dosen pembimbing dan di bawah naungan Pusat Pengembangan KKN kepada mahasiswa Universitas Diponegoro melalui metode pengajaran yang berlandaskan Ilmu Pengetahuan serta Iman dan Taqwa dan membantu membangun sarana dan prasarana baik fisik maupun nonfisik di Desa Karangasem, KecamatanTalun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Adapun mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Karangasem adalah Awliya Adhi Prasojo (Teknik Geodesi), Yunita Salma Nur Fadhila (Teknik Arsitektur), Ayu Rahmadianti (Kesehatan Masyarakat), Muhammad Farizan Kholis (Teknik Komputer), Gamaliel Krisnu A (Antropologi Sosial). Amalia Rizqy Sabillah (Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan), Amanda A Yulinar (Akuntansi Perpajakan), dan Aziz Qomarul Firdaus (Teknik Elektro) yang melaksanakan KKN selama 45 Hari terhitung sejak tanggal 3 Januari 2023.

Desa Karangasem merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang dengan sungai sebagai pemisahnya. Desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang sekarang dijabat oleh Bapak Zaenal Abidin. 

Dalam menjalankan pemerintahannya kepala desa dibantu oleh perangkat dalam melakukan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat seperti program pembangunan infrastruktur desa, program Kesehatan masyarakat, dan lainnya. Di Desa Karangasem terdapat berbagai UMKM yang mempunyai kapasitas produksi yang cukup besar di antaranya adalah UMKM konveksi, pembuatan kerupuk, ceting, dan masih banyak lagi. 

Seiring kemajuan zaman dan teknologi, keterbukaan informasi dan akses terhadap berita terbaru dari desa merupakan hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat. Namun, selama ini segala pelayanan masih dilaksanakan secara manual di Balai Desa Karangasem. 

Sebagai upaya membantu menyelesaikan masalah tersebut, Tim KKN Undip berinisiasi untuk membantu pengembangan website informatif untuk Pemerintah Desa Karangasem. Website ini berisi informasi tentang profil desa, susunan pemerintahan, dan informasi pelaksanaan pembangunan serta program lain pemerinah. 


Selain itu, pada website ini juga terdapat sarana promosi UMKM yang memungkinkan para pelaku UMKM Desa Karangasem lebih dikenal luas dan menjangkau lebih banyak potensi pasar terutama di era digital seperti sekarang ini.

Selain pembuatan website desa, Tim KKN Undip juga melakukan program multi disiplin wajib sosialisasi pentingnya pendidikan kepada Masyarakat Desa Karangasem yang dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar (SD). Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk desa rata-rata hanya menempuh pendidikan sampai di tingkat SD saja. 

Padahal, akan sangat banyak kesmepatan yang mungkin diraih dengan adanya gelar akademik atau pendidikan tinggi yang dapat diraih oleh masyarakat. Kepala desa juga turun langsung ke masyarakat untuk memberikan akses informasi tentang perkuliahan gratis dan membantu akses beasiswa kepada masyarakat desa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 


Comika

Politika

Gen Z