Comedy and Indie: Artikel
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Februari 2023

Belum Ada Peta Desa, Mahasiswa KKN Undip Buatkan Peta dan WebGIS Desa Lemahduwur untuk Dukung Digitalisasi Desa

 


Loetju.id -  Tegal, (11/2/2023) Belum ada peta desa, Mahasiswa KKN TIM 1 Undip buatkan Peta Administrasi Desa dan WebGIS Desa Lemahduwur untuk dukung digitalisasi desa.
Peta administrasi merupakan data teknis yang sangat diperlukan dalam suatu kelurahan atau desa untuk mengetahui letak dan batas suatu wilayah. Peta administrasi juga memuat sarana seperti jalan, batas kelurahan, batas RW dan RT dan lain-lain.

Desa Lemahduwur, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal belum memiliki peta administrasi desa yang lengkap, Desa Lemahduwur baru memiliki peta yang dibuat manual dengan tulis tangan dan sudah lama belum diperbaharui.  

Mengingat pentingnya manfaat peta, yakni dapat digunakan sebagai sarana penyampaian informasi mengenai lokasi suatu daerah, pemerintah setempat meminta bantuan kepada mahasiswa untuk membuatkan Peta Administrasi Desa.

Proses pembuatan peta diawali dengan pengumpulan data shape file (shp) yang dipeoleh dari website Ina-Geoportal, data citra satelit dari ArcGIS Imagery SAS Planet. Dilanjutkan wawancara perangkat desa mengenai batas wilayahn Desa Lemahduwur, survei lapangan dan digitasi on screen menggunakan software ArcGIS. Setelah proses validasi, peta yang telah dibuat kemudian diserahkan kepada desa.
 
Selain peta administrasi desa, mahasiswa Undip juga buatkan WebGIS Peta Desa Lemahduwur. Mahasiswa Teknik Geodesi Undip Faiza Ainia memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) karena SIG memberikan data geografis atau data geospasial yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat. 


Masyarakat dapat menggunakan sistem informasi geografis untuk mendapatkan informasi kewilayahan. SIG yang dikembangkan melalui media berbasis internet atau web dikenal sebagai WebGIS. WebGIS digunakan karena dalam penyampaian dan tampilan sistem informasi geografis lebih menarik serta merepresentasikan kondisi sebenarnya.

Pembuatan WebGIS merupakan kelanjutan dari pembuatan Peta Administrasi Desa Lemahduwur. Dari data survei lapangan, wawancara perangkat desa dan digitasi on screen, WebGIS dibuat dengan menggunakan ArcGIS online dan WebApp Builder. Hasil WebGIS berupa website, kemudian link WebGIS diberikan kepada desa, WebGIS ini bisa diakses oleh masyarakat umum. 

Untuk mengakses WebGIS Peta Desa Lemahduwur

Tujuan pelaksanaan program pembuatan peta desa yakni untuk memudahkan desa terkait masalah batas administrasi serta perencanaan pembangunan desa kedepannya. Kemudian program pembuatan WebGIS Peta Administrasi Desa Lemahduwur juga ikut membatu mewujudkan digitalisasi desa yang merupakan program Kemkominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) yakni program Desa Digital.

Mahasiswa KKN TIM 1 Undip lakukan pembuatan Peta Administrasi di Desa Kaliwlingi

 


Loetju.idPeta Administrasi merupakan sebuah data berbentuk spasial yang sangat diperlukan pada suatu kelurahan atau desa, dan digunakan untuk mengetahui letak serta batas dari kelurahan atau desa tersebut. 

Peta Administrasi berisikan terkait gambaran umum tentang permukaan bumi pada bidang daatar, yang mempunyai ukuran pada skala tertentu dan dilengkapi oleh legenda yang memuat simbol-simbol yang menunjukkan keterangan pata Peta Administrasi tersebut.

Desa Kaliwlingi merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Selayaknya sebuah desa, tentunya memiliki Peta Administrasi yang terdapat pada Kantor Desa. Kendati demikian, Peta Administrasi yang terdapat pada Kantor Desa Kaliwlingi dinilai masih kurang informatif, dimana belum menampilkan simbol-simbol serta batas yang seharusnya ada pada Peta Administrasi.

Menyikapi hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 tahun 2022/2023 melakukan inisiatif dengan membantu membuat Peta Administrasi Desa Kaliwlingi yang informatif. Hal ini bertujuan agar Peta Administrasi tersebut dapat mempermudah masyarakat serta perangkat desa dalam mengetahui batas wilayah, serta letak geografis dari Desa Kaliwlingi.

Dalam proses pelaksanaannya pada hari Jumat (09/02/2023), dimulai dari melakukan validasi Batas Desa oleh perangkat desa yang melibatkan Ketua RW serta Kasi Perencanaan Desa Kaliwlingi, yaitu dengan menggambar batas-batas desa dari Citra Satelit yang sudah di-unduh pada website Google Earth Pro. 


Setelah mengetahui batas-batas desa, Citra Satelit tersebut diolah menggunakan software ArcGis 10.8 yang kemudian menghasilkan Peta Administrasi berbentuk Polygon¸ disertai dengan legenda yang menampilkan simbol-simbol yang menginformasikan batas desa, batas kecamatan, serta jaringan sarana dan prasarana.

Diharapkan dengan adanya Peta Administrasi Desa Kaliwlingi yang sudah dibuat oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2022/2023, perangkat desa serta masyarakat Desa Kaliwlingi mampu mengetahui batas-batas dan letak geografis Desa Kaliwlingi serta bisa memanfaatkannya dengan baik.

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Desa Pesarean Visualisasi Wilayah dengan Peta

 


Loetju.idPesarean, Adiwerna- (27/01/2023) Mahasiswa KKN Tim I Undip periode 2022/2023 yang dilaksanakan di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal telah menyelesaikan Program Kerja Monodisiplin dengan membantu Perangkat Desa Pesarean. Salah satu dari mahasiswa KKN UNDIP membuat informasi berbasis geospasial yaitu Produk Peta Dasar di Desa Pesarean. 

Peta Dasar ini nantinya berfungsi untuk mengidentifikasi berbagai macam objek atau nomenklatur yang ada di wilayah desa. 

Kegiatan KKN yang dilaksanakan pada 3 Januari hingga 16 Februari 2023 dengan Tema "Pemberdayaan Masyarakat". Sesuai dengan tema maka program Penyusunan Peta Dasar ini dilaksanakan untuk dapat membantu pemahaman warga desa atas wilayah tempat tinggal mereka sendiri dan dapat digunakan sebagai bahan perencanaan desa oleh pemerintah desa. 

Bentuk dari program dan pengabdian yang dilaksanakan, yaitu berupa pembuatan peta administrasi desa dan penggunaan lahan Desa Pesarean. Program ini dilakukan dari beberapa agenda, yaitu survey dan validasi batas desa, proses pembuatan peta, dan pencetakan peta. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan perangkat desa.
 
Produk dari program ini nantinya diserahkan ke Pemerintah Desa Pesarean, sebagai inventaris desa. Karena di Desa Pesarean belum memiliki informasi geospasial seperti Peta Administrasi. Selain untuk melengkapi data desa, Pemerintah Desa juga dapat mengunggah peta ini ke situs resmi Pemerintah Desa agar dapat membantu masyarakat dalam memahami dan mengetahui kondisi serta persebaran sarana prasarana yang ada di desa. 


Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu pemahaman warga desa atas wilayah tempat tinggal mereka sendiri dan Pemerintah Desa dalam merencanakan sebuah pembangunan terkait infrastruktur atau pengembangan Desa Pesarean.

Mahasiswa KKN Undip Buat Desain Produksi Lambung Kapal RC sebagai Branding Industri Logam Desa Pesarean

 


Loetju.idKabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah yang memiliki jejak historis yang cukup ternama di Indonesia. Dahulu kabupaten Tegal dijuluki sebagai jepangnya Indonesia dikarenakan wilayah ini memiliki perindustrian logam yang cukup variativ dan juga sangat massif persebarannya. 

Perindustrian logam di kabupaten Tegal memproduksi banyak sekali produk-produk berbahan dasar logam seperti knalpot, pagar, stang moto, drum minyak, dudukan kompor dan masih banyak lagi yang dibuat oleh karena itu orang perindustian logam di Tegal memang terkenal sebagai “pengrajin logam” karena keahliannya yang bisa membuat apapun berbasis logam.

Setelah 2 tahun Indonesia mengalami pandemi Covid-19, akhirnya salah satu instansi Pendidikan di Jawa Tengah yaitu Universitas Diponegoro bisa untuk melaksanakan KKN untuk Tim 1 Undip 2022/2023 pada rentang waktu 3 Januari 2022 hingga 16 Februari 2022 secara luring dengan persebarannya di sekitar kabupaten di Jawa Tengah dan salah satu wilayah tempat pelaksanaan KKN-nya adalah di Kabupaten Tegal.

Salah seorang mahasiswa bernama Haidar Farros Mawarizt Taqi dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Perkapalan yang tidak luput dari kesalahannya merupakan salah satu mahasiswa yang diterjunkan untuk KKN di kabupaten Tegal khususnya di desa pesarean dalam kecamatan Adiwerna dimana desa ini memang memiliki perindustrian logam yang banyak sekali macamnya.

Program yang diusung oleh haidar untuk desa Pesarean berjudul “Desain produksi lambung kapal RC sebagai branding industri logam Desa Pesarean’. Tujuan mulia dari program ini dari Haidar adalah untuk memulihkan Kembali tahta yang dulu dipegang kabupaten tegal karena pengrajin logamnya. Sasaran dari program ini adalah salah satu pabrik logam yang ada di desa Pesarean yang sekiranya bisa untuk memproduksi maket kapal.
 
Pembuatan maket kapal ini berlangsung selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 13 Januari 2023. Produksi dimulai dari perancangan desain rencana garis melalui aplikasi teknik yaitu autocad dengan memperhitungkan ukuran yang ideal sebagai yang rencananya akan menjadi sebuah maket. Basis bentuk maket lambung kapal ini adalah dari bentuk kapal container yang diskalakan menjadi lebih kecil.


Produksi dilanjut dengan pengajuan desain ke pabrik logam serta mendiskusikan terkait bentuk dan juga plat yang digunakannya. Hebatnya, pemahaman pekerja pabrik logam di Desa Pesarean terhadap gambar teknik sangat bagus sehingga hasil pengerjaan maket bisa berlangsung dengan baik dan memuaskan.
 
Maket ini akan dihibahkan kepada desa sebagai monumen dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan juga pembuktian di Desa Pesarean ini bahwa kabupaten tegal khususnya di desa pesarean masih layak menduduki tahta “Jepang-nya” Indonesia

Usung Konsep Belajar sambil Bermain, Mahasiswa KKN UNDIP Tumbuhkan Semangat Belajar Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar

 


Loetju.idDesa Pagejugan, kecamatan Brebes, kabupaten Brebes, 10 Februari 2023.
Dalam kegiatan ini, tim 1 KKN UNDIP mengadakan pengajaran bahasa Inggris kepada siswa-siswi sekolah dasar di desa Pagejugan, karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang setidaknya harus dikuasai. 

Mahasiswa berperan sebagai fasilitator juga pengajar untuk mengenalkan anak-anak terhadap Bahasa Inggris ini sendiri. Latar belakang dari kegiatan ini adalah karena selain bahasa Inggris merupakan bahasa universal, siswa juga akan semakin memiliki banyak opsi dan sudut pandang dalam menyuarakan pendapat mereka. Mempelajari bahasa Inggris dalam lingkup dunia yang sudah mencapai era globalisasi merupakan suatu keharusan demi dapat bersaingnya sumber daya manusia nantinya.

Anak-anak sekolah dasar kebanyakan masih asing dalam mengenal bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena kurang pekanya lingkungan sekitar dan beranggapan bahwasanya bahasa Inggris tidak begitu penting untuk perkembangan anak. 

Namun, pada kenyataan yang tengah kita semua jalani, masyarakat tumbuh dalam skala global dan anak-anak akan menjadi penerus kehidupan. Dengan mempelajari bahasa Inggris di usia dini, siswa akan lebih mudah memahami karena otak manusia dirancang untuk lebih mudah menangkap informasi dalam jangka waktu panjang pada usia belia.

Proses pengajaran ini juga diselingi dengan permainan-permainan seru dengan tujuan agar anak-anak tidak merasa bosan apabila hanya diajarkan teori di atas papan tulis. Kronologis program ini adalah anak-anak diminta untuk menghapal beberapa kata dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan materi, setelahnya siswa akan diajak untuk bermain beberapa permainan ular naga misalnya, siswa yang tertangkap saat lagu telah selesai dinyanyikan, maka akan diminta untuk menyebutkan materi yang telah dihapal tadi. 

Pengajaran bahasa Inggris dasar ini penting untuk mengenalkan anak-anak tentang kosakata di dalam bahasa Inggris sebelum melanjutkan ke materi berikutnya. Dengan menggabungkan pembelajaran dan permainan, maka anak-anak tidak akan merasa bosan dan justru ingin terus bermain dan menghapal kata-kata yang telah di sediakan.


Permasalahan yang ada di sini adalah masih kurangnya tingkat kepekaan masyarakat terhadap pentingnya bahasa Inggris dalam pembelajaran anak, Terlebih dengan adanya kurikulum terdahulu yang tidak mewajibkan mata pelajaran bahasa Inggris bagi para siswanya berakibat dengan dihapuskannya mata pelajaran tersebut di beberapa sekolah dasar desa Pagejugan. 

Hal ini sangat disayangkan karena sekolah dasar merupakan pondasi utama untuk mengingat dan mempelajari pelajaran-pelajaran dasar yang akan berguna bagi masa depan. Masyarakat terutama orangtua murid selaku pendamping anak-anak di luar sekolah ini diharapkan untuk ikut terlibat dalam proses pengenalan bahasa Inggris dengan tujuan pembelajaran yang kami lakukan tidak menjadi sia-sia dan dilupakan oleh anak-anak. Subjek dari program kerja yang dibuat ini juga melibatkan masyarakat di mana anak-anak menjadi tujuan utama pengajaran bahasa Inggris.

Harapan masyarakat dalam program kerja ini adalah untuk masa depan anak-anak yang lebih luas dan cerah lagi. Dengan mempelajari bahasa Inggris, diharapkan anak dapat bersaing secara global dan tidak tertinggal oleh skala pendidikan globalisasi di dunia. 

Pengenalan serta pembelajaran bahasa Inggris ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi anak-anak untuk mempelajari dunia dengan lebih luas lagi dalam berbagai macam aspek. Mengingat bahasa Inggris termasuk ke dalam bahasa internasional yang sangat penting untuk dipelajari, masyarakat berharap program ini akan menjadi langkah awal anak-anak mereka dalam berbahasa internasional.

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan JKN Mobile Sebagai Solusi Modern Pelayanan Kesehatan pada Perangkat Desa Galeh Sragen

 


Loetju.idSragen (30/01/2023) JKN Mobile merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada bulan November 2017 oleh Dirut BPJS (Fachmi Idris) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Rudiantara) di Ibukota Jakarta. 

JKN Mobile adalah salah satu inovasi pelayanan publik dari Pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi calon peserta atau peserta JKN-KIS dengan beragam fitur teknologi informasi di dalamnya serta dapat diunduh melalui Google Playstore atau Apps Store secara gratis. 

Sulitnya akses fasilitas kesehatan di Desa Galeh menjadi latar belakang dilaksanakannya sosialisasi aplikasi JKN Mobile kepada perangkat desa oleh KKN Tim 1 Undip dengan Kafka Rohul Kamal selaku koordinator program kerja.

Disambut hangat oleh perangkat Desa Galeh, program ini berlangsung pada hari Senin, 30 Januari 2023 pukul 10:30 WIB hingga 11:30 WIB. Pengenalan aplikasi JKN Mobile dilaksanakan dengan media materi pembelajaran serta pembagian leaflet yang mempermudah penyampaian informasi tentang fitur layanan beserta kemudahannya dalam mengakses layanan kesehatan secara online, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah antrian pendaftaran yang terdapat di kantor cabang BPJS maupun faskes terdekat. 


Selama kegiatan berlangsung, perangkat Desa Galeh juga terlihat sangat antusias dengan materi yang diberikan, dilihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang dilontarkan pada sesi tanya jawab di akhir sosialisasi.

Atasi Kesalahan Memahami Penggunaan Material dan Struktur yang Ideal, Mahasiswa KKN Tim I Undip melakukan Pendampingan terhadap Tukang Bangunan Lokal

 


Loetju.idMlale, Jenar (08/02/2023) – Dalam proyek pembangunan tertentu baik rumah tinggal ataupun gedung, terdapat sejumlah regulasi yang perlu dipenuhi dalam mencapai suatu bangunan yang aman dan ideal. Regulasi tersebut-lah yang seringkali luput dari perhatian masyarakat dan berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan pada bangunan yang dihuni. 

Ditambah dengan adanya potensi terjadinya gempa di sejumlah wilayah, tentu hal ini akan sangat mengancam keamanan pengguna bangunan apabila tidak diiringi kesadaran untuk membangun suatu tempat tinggal yang tahan terhadap guncangan melalui penggunaan struktur dan material yang tepat. 

Seperti halnya di Desa Mlale, Tukang Bangunan yang biasa bekerja dalam proyek pembangunan rumah tinggal seringkali melakukan tindakan yang menyalahi pedoman seperti halnya pengurangan struktur apabila saat ingin menekan alokasi anggaran. 

Seperti yang diungkapkan Bapak Pardi, selaku salah satu tukang bangunan lokal “Untuk pembesian ini namanya kami mengirit biaya jadi dikurangi saja tulangan pada tiap kolom. Soal gambar kerja juga kami tidak pakai, jadi berdasarkan apa yang diminta saja, Mas,”. Hal ini dilatarbelakangi atas pemahaman yang kurang cukup mengenai penggunaan material dan struktur yang SNI dalam pembangunan sebuah rumah tinggal.

Menyikapi hal tersebut, Mahasiswa Arsitektur dari Tim KKN I Undip, Nurholis Abdullah (21) melakukan pendampingan terhadap sejumlah tukang bangunan lokal pada saat proses pembangunan rumah tinggal salah satu warga Desa Mlale. 


Pendampingan tersebut dilaksanakan dengan bentuk sosialisasi dimana dalam sosialisai tersebut disampaikan pedoman pelaksanaan teknis suatu pembangunan rumah tinggal yang ideal dan tahan akan guncangan, seperti halnya penggunaan angkur sebagai elemen pengikat dinding, kolom, dan sloof serta ukuran-ukuran minimal pada tiap penggunaan struktur yang harus dipenuhi.

Selain itu, kebiasaan para tukang bangunan untuk membangun tempat tinggal tanpa acuan kerja melatarbelakangi Nurholis untuk turut memberikan pelatihan dalam memahami rancangan bangunan melalui contoh gambar kerja yang memuat draft detail dari denah, potongan, dan struktur sebuah bangunan. Sehingga, kesadaran tukang bangunan akan pentingnya gambar kerja sebagai rencana atau acuan dalam proses pembangunan dapat kian meningkat.
 
Selama pelaksanaan pendampingan, beberapa tukang bangunan cukup responsif dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan apa yang Nurholis sampaikan. Mereka turut menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan Nurholis dalam memberikan pendampingan selama proses pembangunan yang sedang dikerjakan.


Nurholis berharap penggunaan struktur dan material yang tepat dapat menjadi perhatian utama selama proses pembangunan rumah tinggal. Pembangunan yang diiringi oleh kualitas yang memenuhi standar sudah tentu mampu meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan yang ekstra bagi para pengguna bangunan tersebut.

Demi Tingkatkan Keakuratan Deteksi Masalah Gizi, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pengukuran Antropometri untuk Para Kader Posyandu di Desa Galeh

 


Loetju.idSragen (7/2/2023). Pengukuran antropometri sangat penting dilakukan untuk menilai dan menginterpretasikan status gizi pada seseorang dengan cara melakukan perhitungan IMT sederhana. Pengukuran ini sering kali dilakukan dalam kegiatan posyandu sebagai upaya pemantauan pertumbuhan bayi dan balita, serta mendeteksi secara dini adanya masalah gizi yang muncul, seperti stunting dan gizi buruk. 

Hanya dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, orang tua dapat mengetahui status gizi anak mereka, dimana hal tersebut didapatkan dari nilai Z-Score dan grafik pertumbuhan yang telah diisi oleh kader posyandu pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

 Oleh karena itu, pengukuran antropometri ini harus dilakukan dengan tepat dan akurat agar masalah gizi yang dialami bayi dan balita dapat segera ditangani. Namun pada kenyataannya, pengukuran antropometri pada 6 (enam) posyandu di Desa Galeh masih sering terjadi kesalahan sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat. 

Hal ini disebabkan oleh ketrampilan pengukur yang kurang, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga dapat mengakibatkan adanya kesalahan dalam mendeteksi masalah gizi yang dialami oleh bayi dan balita di Desa Galeh.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023, Anisa Namira Rahmadita melakukan kegiatan pelatihan pengukuran antropometri kepada para kader posyandu di Desa Galeh, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen sebagai upaya peningkatan akurasi hasil pengukuran antropometri sehingga deteksi masalah gizi pada bayi dan balita di Desa Galeh dapat berjalan dengan efektif dan akurat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 Januari 2023 pada pukul 10.45 WIB di Balai Desa Galeh yang dihadiri oleh 19 orang kader posyandu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan pendampingan kepada para kader posyandu agar dapat melakukan pengukuran antropometri dengan benar dan sesuai standar agar hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.

Kegiatan pelatihan pengukuran antropometri kepada para kader posyandu ini dimulai dengan pemaparan materi pengukuran antropometri yang tepat dan sesuai standar secara singkat oleh mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP, yang diselingi dengan pemutaran video dan praktik secara langsung. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sehingga para kader posyandu menjadi terbantu dalam memahari materi yang diberikan. 

Selain pemaparan materi, pemutaran video, dan praktik secara langsung, diberikan pula modul mengenai pengukuran antropometri yang diserahkan kepada Ibu Bidan Desa Galeh sebagai pegangan dan acuan para kader posyandu dalam melaksanakan pengukuran antropometri yang benar dan sesuai standar saat kegiatan posyandu berjalan.


“Kegiatan ini sangat membantu para kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri yang benar dan sesuai dengan standar, karena jujur masih banyak kader posyandu yang melakukan pengukurannya tidak sesuai standar yang telah dilakukan sehingga hasil pengukuran tiap bulannya menjadi berbeda-beda dan tidak akurat,” kata Ibu Siti, Bidan Desan Galeh.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan untuk kedepannya pengukuran antropometri yang dilakukan para kader dari 6 (enam) posyandu yang ada di Desa Galeh dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar sehingga dapat membantu mendeteksi masalah gizi pada bayi dan balita di Desa Galeh dengan tepat dan akurat. 

Manfaatkan Potensi Bambu, Mahasiswa KKN Undip Buat Rencana Desain Spot Foto

 


Loetju.idMelimpahnya pohon bambu di Desa Kupang, khususnya pada objek wisata Gunung Wijil masih belum terkelola   dengan maksimal. Desa Kupang memliki potensi bambu yang secara alamiah tumbuh dan tersebar dibeberapa titik. Tidak hanya itu, Desa Kupang juga mempunyai objek wisata andalan yaitu Gunung Wijil yang semenjak pandemi covid-19 mulai surut ketenarannya.

Pengolahan bambu menjadi sesuatu hiasan terutama spot foto di Gunung Wijil diharapkan akan mampu meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Terlebih lagi dengan menggunakan material yang ada disekitar diharapkan mampu menekan biaya anggaran pembangunan.

“Biasanya dulu disini rame mba, sebelum zaman covid parkir motor penuh dari RT 01 sampai RT 02 jalan utama sampai dialihkan. Tapi semenjak covid sudah tidak ada pengunjung lagi.’’Ujar Pak Sadiyo, Kepala RT 01.

“Dulu di panggung atas ramai mba namun semenjak adanya pekerjaan ikon tulisan ‘GUNUNG WIJIL’ panggungnya terhalang ditambah lagi pandemi jadi tidak terawat. Mungkin panjenengan ada ide atau masukan agar panggung ini aktif kembali”- Pak Mulyono, Kepala RT 02.

Berangkat dari permasalahan ini Anisa Nurul Hidayah (22), mahasiswa KKN TIM I UNDIP mulai melakukkan survei lokasi dan melakukan pengukuran pada tutupan beton tersebut. Anisa memiliki rencana Pengalihan fungsi tutupan beton yang semulanya digunakan sebagai panggung menjadi spot foto dengan memanfaatkan potensi bambu yang ada di lingkungan sekitar.
 
Desain dibuat dalam bentuk 3D dengan menggunakan aplikasi sketchup, desain juga dilengkapi dengan teknis pemasangan secara runtut mulai dari pembersihan lahan hingga finishing. 

Dalam prosesnya kegiatan ini mendapat bantuan, saran, dan masukan dari dosen, pengurus Gunung Wijil, serta warga. Saat konsultasi mengenai desain Anisa diminta untuk menambahkan RAB proyek. Keluaran dari program monodisiplin ini adalah Desain Spot Foto yang dilengkapi dengan teknik pemasangan dan juga Rencana Anggaraan Biaya. Namun, rencana pembangunan spot foto ini nantinya akan menjadi hak desa akan direalisasikan atau tidak.


Rencana desain ini dipresentasikan di Kantor Desa Kupang dan dihadiri oleh Lurah, Perangkat Desa, Pengurus Gunung Wijil (RT 01 dan RT 02). Saat pemaparan audience aktif dalam tanya jawab dengan pemateri terutama saat penyampaian jenis bambu yang digunakan, teknik pemasangan bambu kedalam coran dan RAB.

“Idenya sangat bagus mba, untuk material atapnya bisa menggunakan jenis lain atau tidak ya? karena anggaran berat di biaya atap.” Ujar Irawan, perangkat desa. Kegiatan pemaparan ini diakhiri dengan foto bersama.

Dukung Program Transisi Energi, Mahasiswa Undip melakukan Edukasi Energi Terbarukan pada Generasi Muda

 


Loetju.idEnergi adalah salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan manusia. Tanpa energi, banyak aspek dari kehidupan manusia yang akan sulit untuk dijalani atau bahkan mati. 

Energi yang manusia pakai sehari-hari berasal dari banyak sumber, yang dikonversikan menjadi listrik yang kita pakai sehari-hari oleh pembangkit listrik dan kemudian disalurkan ke banyak sektor seperti industri, rumah tangga, dan lain-lain.

Kebanyakan pembangkit listrik yang ada di Indonesia masih mengandalkan batu bara sebagai pasokan energi primernya. Padahal, batu bara yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap menghasilkan polusi yang dampaknya sangat buruk bagi lingkungan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) menyumbang 32.920 MW dari total 65.236 MW kapasitas daya listrik yang terpasang di Indonesia. 

Adapun dampak buruk dari pembangkit listrik yang masih mengeluarkan polusi seperti batu bara adalah pelepasan banyak polutan ke udara luar, Abu terbang (fly ash) dari sisa dari hasil pembakaran batu bara yang sangat beracun, serta pelepasan emisi zat berbahaya seperti merkuri, belerang dioksida, karbon monoksida, merkuri, selenium, dan arsenik. 

Berdasarkan kajian Asosiasi Energi Internasional (IEA) tahun 2016, penggunaan batu bara sebagai pembangkit tenaga listrik diprediksi akan meningkat hingga tiga kali lipat dalam dua puluh tahun ke depan. Hal ini adalah bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan mengingat dampak negatif dari penggunaan batu bara sebagai pembangkit listrik. 

Untuk mendukung program transisi energi yang telah dicanangkan Indonesia, Net Zero Emission, tentunya hal ini adalah sesuatu yang harus dipersiapkan sejak dini, terlebih oleh generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Haikal Sultan Nauval, membuat program edukasi yang ditunjukkan kepada siswa sekolah dasar mengenai energi baru dan terbarukan.  Indonesia memiliki target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada tahun 2025. 

Kebijakan ini, yang dipadukan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030, merupakan upaya yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
 

Program ini dilaksanakan di Desa Lemahduwur, Kabupaten Tegal pada 23 dan 25 Januari di SDN 01 dan SDN 02 Lemahduwur. Sasaran dari program ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 SD dengan tujuan untuk memperluas wawasan mereka serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kita untuk mendukung program transisi energi untuk kehidupan yang lebih baik. 

Program ini dilaksanakan dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa serta rasa penasaran mereka akan energi yang biasa mereka pakai sehari-hari. Guru-guru di sekolah setempat pun mendukung para mahasiswa untuk melaksanakan programnya dengan materi tersebut.

Keberjalanan program dibantu dengan media poster serta materi terstruktur yang telah dirancang sebelumnya. Harapannya, materi dapat dipahami oleh siswa dengan baik sehingga tujuan dari program yang telah dicanangkan oleh mahasiswa juga tercapai.


Mahasiswa KKN Undip Buat Peta Kawasan Rawan Banjir Rob Kaliwlingi

 


Loetju.idKaliwlingi, Brebes – Banjir rob merupakan bencana yang sering kali terjadi di kawasan pesisir. Hal ini disebabkan karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada daratan di pesisir pantai. 

Pasang surut air laut paling banyak dipengaruhi oleh gravitasi benda-benda angkasa, selain itu pemanasan global menjadi salah satu poin yang memperparah terjadinya banjir rob.
 
Desa Kaliwlingi terletak di pesisir utara Kabupaten Brebes. Letak geografisnya di pesisir menjadi penyebab utama mengapa banjir rob sering kali melanda daerah ini. 

Peta Kawasan Rawan Banjir Rob yang dibuat oleh Emmanuella Putri Hapsari dari Fakultas Teknik sebagai peserta dari TIM 1 KKN Undip diharapkan dapat menjadi acuan dalam membuat lagkah mitigasi oleh perangkat desa bagi masyarakat Desa Kaliwlingi. 

Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Bahasa Jepang Dasar di SMP N 8 Satu Atap Brebes

 


Loetju.idKKN Tim I Undip 2022/2023 (3 Januari-16 Februari 2023), Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Saat mempelajari bahasa Jepang, tentu saja Anda tidak akan bisa melewatkan materi huruf Jepang.

Bahasa Jepang memilki tiga jenis huruf, yakni Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana merupakan simbol fonetik yang mana setiap hurufnya mewakili penyebutan satu suku kata. Sementara Kanji adalah ideogram yang dipakai untuk menggambarkan makna dari setiap uraian.

Sebelum mempelajari Bahasa Jepang lebih dalam, anda harus bisa menguasai dasar-dasarnya terlebih dahulu seperti huruf jepang dasar yaitu Hiragana dan Katakana. Ciri-ciri huruf hiragana adalah tulisannya terbentuk dari banyak garis lengkung. Sementara itu, katakana terbentuk dari garis yang bersudut tajam dan terlihat lebih kaku.

Hiragana digunakan untuk menulis kosakata asli bahasa Jepang. Sementara itu, katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, kanji melambangkan sebuah kata, dan romaji digunakan untuk menulis angka dan kata bahasa asing yang sulit ditulis dalam katakana karena keterbatasan bunyi.

Karena Siswa-siswi masih duduk di bangku SMP, mereka tidak mendapatkan pelajaran Bahasa Jepang yang mereka dapatkan adalah pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia kecuali jika setelah lulus SMP mereka memilih masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Untuk itu, Program kerja keilmuan oleh Alif Maulana Rahman, Mahasiswa Bahasa Asing Terapan Universitas Diponegoro mengenai Pengenalan Bahasa Jepang dasar kepada siswa-siswi SMPN 8 Satu Atap Brebes Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes.

Pengenalan Bahasa Jepang dasar diawali dengan cara bagaimana menuliskan nama dalam Bahasa Jepang. Menuliskan nama dalam hiragana diperuntukkan untuk orang asli yang berasal dari Jepang dan katakana diperuntukkan untuk orang yang bukan asli dari Jepang.


Agar mudah dipelajari dan bisa diikuti oleh siswa-siswi SMPN, mahasiswa KKN Undip membuatkan poster Bahasa Jepang dasar yaitu Hiragana dan Katakana dan juga cara penulisan nya sebagai output kegiatan tersebut. Serta memberitahu kepada siswa-siswi SMP bahwa di Bahasa Jepang tidak ada huruf L.

Pelaksanaan program kerja dan penyampaian materi ini berjalan dengan baik dan diterima baik oleh audiens. Pengenalan Bahasa Jepang dasar diharapkan termotivasi mempelajari Bahasa Asing selain Bahasa Inggris untuk masa depan mereka. Tidak hanya Bahasa Inggris saja yang bisa menjanjikan masa depan, tetapi Bahasa Jepang juga bisa menjanjikan masa depan mereka.

Comika

Politika

Gen Z